BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 867 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 14 SERI E

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2017 T E N T A N G

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 74 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBAGIAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2003 TENTANG BIAYA PEMUNGUTAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI

L E M B A R A N D A E R A H

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 5 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2009

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 7 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 7 TAHUN 2014

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN, PENGGUNAAN DAN PENGAWASAN PAJAK ROKOK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 39 SERI B

SALINAN BUPATI BERAU,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 001 TAHUN 2018 TENTANG TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN BREBES

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG TARGET KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI. PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 Tahun 2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 32 TAHUN 006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PAJAK RESTORAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PAJAK HOTEL

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 8 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 8 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

APBD PADANG PANJANG 2013 PERDA KOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2013, LD KOTA PADANG PANJANG TAHUN

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG UPAH PUNGUT PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 10 Tahun 2008 tentang Biaya Pemungutan Pajak Daerah perlu diatur petunjuk pelaksanaannya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Walikota tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 10 Tahun 2008 tentang Biaya Pemungutan Pajak Daerah; Mengingat : 1 UndangUndang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 1

2 UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3 UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4 UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5 UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138); 8 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 2

9 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2002 tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2002 tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah; 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12 Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 7 Seri E); 13 Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 10 Tahun 2008 tentang Biaya Pemungutan Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 4 Seri E); 14 Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 3 Seri D). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH. 3

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Bogor. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Walikota adalah Walikota Bogor. 4. Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. 5. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data obyek dan subyek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak serta pengawasan penyetorannya. 6. Biaya pemungutan adalah biaya yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan pajak daerah. 7. Aparat pelaksana pemungutan pajak daerah yang selanjutnya disebut aparat pelaksana, adalah aparat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertugas langsung melaksanakan kegiatan pemungutan pajak daerah kepada wajib pajak. 8. Aparat penunjang pemungutan pajak daerah yang selanjutnya disebut aparat penunjang, adalah aparat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tidak langsung melaksanakan pemungutan pajak daerah, tetapi mempunyai tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan dan obyek pajak yang dipungut, khusus untuk Pajak Penerangan Jalan aparat penunjang adalah tim pembina pusat. 4

BAB II BIAYA PEMUNGUTAN Bagian Kesatu Umum Pasal 2 Dalam rangka kegiatan pemungutan pajak daerah diberikan biaya pemungutan kepada aparat pelaksana dan aparat penunjang sebesar 5 % (lima dari realisasi penerimaan. Pasal 3 (1) Aparat pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 antara lain yang mempunyai tugas: a. pelaksanaaan pendaftaran, penghimpunan, dan pentabulasian wajib pajak; b. pelaksanaan penghitungan dan penetapan besarnya pajak; c. pelaksanaan penagihan; d. pelaksanaan pengadministrasian dan pelaporan; e. pelaksanaan koordinasi pemungutan pajak. (2) Aparat penunjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 antara lain yang mempunyai tugas: a. pemberian saran dalam rangka peningkatan optimalisasi pajak; b. pemberian saran teknis administrasi dan operasional pemungutan pajak; c. pemberian saran teknis dan atau fasilitasi pengaturan dan kebijakan. Bagian Kedua Alokasi Biaya Pemungutan Pasal 4 (1) Pengalokasian biaya pemungutan pajak daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah: a. untuk aparat pelaksana sebesar 85 % (delapan puluh lima ; b. untuk aparat penunjang sebesar 15 % (lima belas. 5

(2) Biaya pemungutan untuk aparat pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digunakan untuk: a. insentif; b. biaya operasional; c. kegiatan pendukung aparat seperti olahraga, kegiatan sosial, kerohanian, pemberian penghargaan dan kegiatan lainya. (3) Biaya pemungutan untuk aparat penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b digunakan untuk pemberian insentif. Bagian Ketiga Rincian Alokasi Biaya Pemungutan Untuk Aparat Pelaksana Pasal 5 (1) Rincian pengalokasian biaya pemungutan untuk aparat pelaksana diselenggarakan dengan mempertimbangkan: a. tanggung jawab; b. beban kerja; c. prestasi kerja; d. disiplin kerja. (2) Rincian pengalokasian biaya pemungutan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame, dan Pajak Hiburan yang diperuntukkan bagi aparat pelaksana diatur oleh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan bidang urusan pendapatan daerah. (3) Pengalokasian biaya pemungutan Pajak Parkir untuk aparat pelaksana dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel I. Biaya Pemungutan Pajak Parkir bagi Aparat Pelaksana No Kegiatan Prosentase Keterangan 1. Pendaftaran, 70% (tujuh Kepala Satuan Kerja Perangkat penghimpunan, dan puluh Daerah yang membawahi aparat pentabulasian wajib pelaksana kegiatan mengatur pajak, pelaksanaan rincian pembagian untuk aparat penghitungan dan penetapan besarnya pajak, serta pelaksanaan penagihan pajak parkir. 6

2. Administrasi dan pelaporan, serta koordinasi pemungutan pajak daerah. 30% (tiga puluh Kepala SKPD membawahi aparat pelaksana kegiatan mengatur rincian pembagian untuk aparat Bagian Keempat Rincian Alokasi Biaya Pemungutan Untuk Aparat Penunjang Pasal 6 Pengalokasian biaya pemungutan yang diperuntukkan bagi aparat penunjang, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini: Tabel II. Rincian Alokasi Biaya Pemungutan Untuk Aparat Penunjang Jenis Pajak Restoran, Pajak Hiburan, dan Pajak Hotel No Aparat Penunjang Prosentase Keterangan 1. Sekretaris Daerah 25% (dua puluh lima 2. Asisten Tata Praja 5% (lima 3. Badan Pelayanan 30% (tiga puluh Perizinan Terpadu lima 4. Bagian Hukum pada Sekretariat Daerah 5. Satuan Polisi Pamong Praja Tabel III. 20% (dua puluh 20% (dua puluh Kepala unit kerja mengatur rincian pembagian di unit Rincian Alokasi Biaya Pemungutan Untuk Aparat Penunjang Pajak Parkir No Aparat Penunjang Prosentase Keterangan 1. Sekretaris Daerah 40% (empat puluh 7

2. Asisten Tata Praja 10% (sepuluh 3. Bagian Hukum pada 25% (dua puluh Sekretariat Daerah lima 4. Satuan Polisi Pamong Praja 25% (dua puluh lima Kepala unit kerja mengatur rincian pembagian di unit Tabel IV. Rincian Alokasi Biaya Pemungutan Untuk Aparat Penunjang Pajak Reklame No Aparat Penunjang Prosentase Keterangan 1. Sekretaris Daerah 25% (dua puluh lima 2. Asisten Tata Praja 5% (lima 3. Badan Pelayanan 20% (dua puluh Perizinan Terpadu 4. Dinas Bina Marga dan Pengairan 5. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 6. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika 7. Bagian Hukum pada Sekretariat Daerah 8. Satuan Polisi Pamong Praja 10% (sepuluh 10% (sepuluh 10% (sepuluh 10% (sepuluh 10% (sepuluh Kepala unit kerja mengatur rincian pembagian di unit 8

Bagian Kelima Biaya Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Pasal 8 (1) Biaya pemungutan untuk pajak penerangan jalan digunakan dengan rincian sebagai berikut: a. 4% (empat diserahkan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribrusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bogor rincian pengalokasiannya diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribrusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bogor sesuai peraturan perundangundangan; b. 1% (satu untuk aparat pelaksana dan penunjang di lingkungan Pemerintah Kota Bogor yang dialokasikan sebagai berikut: 1) aparat pelaksana 70% (tujuh puluh ; 2) aparat penunjang 30% (tiga puluh. (2) Aparat pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, angka 1), adalah aparat Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan bidang urusan administrasi dan pelaporan, serta koordinasi pemungutan pajak penerangan jalan. (3) Rincian pengalokasian biaya untuk aparat pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan bidang urusan administrasi dan pelaporan, serta koordinasi pemungutan pajak daerah. (4) Rincian pengalokasian biaya pemungutan untuk aparat penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, angka 2), sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini: Tabel V. Rincian Alokasi Biaya Pemungutan Untuk Aparat Penunjang Pajak Penerangan Jalan No Aparat Penunjang Prosentase Keterangan 1. Sekretaris Daerah 30% (tiga puluh 2. Dinas Cipta Karya dan 55% (lima puluh Tata Ruang lima 9 Kepala SKPD mengatur rincian pembagian di SKPD terkait

3. Bagian Hukum pada Sekretariat Daerah 15% (lima belas Kepala unit kerja mengatur rincian pembagian di unit BAB III PENINGKATAN KINERJA Pasal 9 Kepada aparat pelaksana pemungutan pajak yang berprestasi dapat diberikan penghargaan berupa uang prestasi kerja dan / atau barang. Pasal 10 (1) Kepada aparat pelaksana yang memiliki kinerja rendah dan atau melakukan pelanggaran disiplin dikenakan hukuman berupa pengurangan insentif. (2) Hasil pengurangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk kegiatan pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c. Pasal 11 Pemberian penghargaan sebagaimaan dimaksud dalam Pasal 9 dan pengurangan insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 diselenggarakan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membawahi aparat dimaksud. BAB IV PENUTUP Pasal 12 Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, semua produk hukum daerah mengenai biaya pemungutan pajak daerah dan segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Walikota ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan bidang urusan pendapatan daerah. 10

Pasal 14 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bogor. Diundangkan di Bogor pada tanggal 28 Januari 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR, Ditetapkan di Bogor pada tanggal 28 Januari 2009 WALIKOTA BOGOR, t.t.d DIANI BUDIARTO BAMBANG GUNAWAN S. BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E 11

12