1. PENDAHULUNAN. Kedaulatan berada di tangan raknyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah suatu sarana yang berfungsi sebagai

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. pedesaan di masa demokrasi saat ini, terutama bagi pihak-pihak yang. motor penggerak bagi kesejahteraan masyarakatnya.

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan juga tidak terlepas dari adanya

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

I. PENDAHULUAN. pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGAWAL DEMOKRASI DI KALBAR

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

I. PENDAHULUAN. pemerintahannya juga mengalami banyak kemajuan. Salah satunya mengenai. demokrasi yang menjadi idaman dari masyarakat Indonesia.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BUPATI SITUBONDO,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan

TAHUN (Jurnal) Penulis. Sri lestari. Irawan Suntoro. M. Mona Adha. Penyunting. Holilulloh FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa

BAB I PENDAHULUAN. oleh warga negara adalah keikutsertaan dalam pemilihan umum. politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pernah statis. Sejak lahir bahkan sejak pembuahan hingga meninggal dunia selalu

Demokrasi di Indonesia

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. suatu keputusan politik, pemerintahan atau kenegaraan. sebagai proses atau upaya penciptaan dari (1) lembaga -lembaga yang

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: DEMOKRASI. Syahlan A. Sume. Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

SOAL ULANGAN HARIAN. Hari / Tanggal : Rabu, Kelas / semester

REKAPITULASI PROGRAM SEMESTER September' No Uraian Kegiatan Jml. Minggu

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, dan pola pemikiran yang berbeda. Hal inilah yang secara tidak langsung

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan

I. PENDAHULUAN. sosial antar sesamanya. Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrahnya. membutuhkan pertolongan orang lain khususnya di bidang keamanan

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

Dalam perkembangannya demokrasi secara langsung mulai sulit dilaksanakan, karena : Tidak adanya tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya

PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.

FERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2000 TENTANG DEWAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 3 - : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 20 Maret 2013; MEMUTUSKAN :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1985 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1975 TENTANG PARTAI POLITIK DAN GOLONGAN KARYA

I.PENDAHULUAN. rendahnya rata-rata prestasi belajar. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN. proses penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Abdulkarim (2007:15), pemerintah yang berpegang pada demokrasi merupakan pemerintah yang

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. dan tatanan kehidupan yang dijalani. Hal ini banyak berkaitan dengan adanya

Demokrasi dan HAM. Oleh : Nurhasanah Rahayu Dwi W Muchammad Mashuri

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

HAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai

Transkripsi:

1. PENDAHULUNAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (setelah amandemen) pasal 1 ayat (1) berbunyi Kedaulatan berada di tangan raknyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Kemudian sebelum di atur juga dalam konstitusi yang terdapat pada pasal 1 ayat (1) dan ayat (2), serta dalam Undang-Undang Dasar sementara 1950 pada pasal 1 ayat (1) Demokrasi di negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, sehingga sering disebut dengan demokrasi pancasila. Demokrasi Pancasila merintahkan musyawarah untuk mufakat, dengan berpangkal tolak pada paham kekeluargaan dan Gotong royong yang ditujukan pada kesejahteraan yang mengandung unsur-unsur religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur. Dalam demokrasi pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak tetapi harus diselenggarakan dengan tanggung jawab sosial. Prinsipprinsip demokrasi itu adalah persamaan, kebebasan, dan pluralisme. Terdapat tujuan prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem demokrasi adalah kontrol atas keputusan pemerintah, pemilihan umum yang jujur, hak memilih dan dipilih,

2 kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, kebebasan mengakses informasi, dan kebebasan berserikat..menurut Samuel Huntington dalam Budianto (2005:53), Demokrasi merupakan pembuatan keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem yang dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur atau berkala dalam sistem itu pun para calon bebes bersaing untuk meperoleh suara dan hampir seluruh penduduk desa dapat memberikan suara. Suatu pemerintahan dikatakan demokrasi bila dalam mekanisme penyelenggaraannya melaksanakan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Silah satu contoh demokkrasi. Dengan pemilu Setiap pemilihan umum dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran demokrasi (politik) bagi rakyat. Hal tersebut manjadi media pembelajaran pratik demokrasi bagi masyarakat yang diharapkan dapat membantu kesadaran kolektif segenap usaha bangsa tentang pentingnya pemilihan pemimpin yang besar sesuai nuraninya. Pemimpin yang dipilih merupakan pemilihan masyarakat sendiri, sehingga calon yang mereka dukung tidak menang masyarakat dapat memahami dan menerima keputusan itu dengan hati yang lapang. Hampir secara keseluruhan syarat-syarat minimal yang harus dipenuhi oleh Negara untuk menganut sistem demokrasi setidaknya telah dilaksanakan oleh Indonesia, sehingga demokrasi dapat disebut Negara demokrasi.pelaksanaan pemerintah secara demokrasi memang hal baik, tetapi dalam pelaksanaannya

3 masyarakat harus memilik tingkat pemahaman dalam pendidikan politik yang cukup agar masyarakat tidak salah mengartikan makna dari demokrasi itu sendiri. Sehingga masyarakat tidak terjerumus dalam hal-hal atau tindakan yang tidak baik, misalnya pada pemilu masyarakat yang menjadi pendukung calon untuk dapat memenangkan calon yang mereka dukung menggunakan cara-cara tidak baik. Bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi perselisihan antara pihak pemenang dan pihak yang kalah. Hal ini terjadi karena sesungguhnya belum secara sepenuhnya memahami hakikat demokrasi yang sebelumnya. Saat ini pelaksanaan sistem demokrasi tidak hanya diterapkan sebagai dasar pelaksanaan pemerintah pusat saja, tetapi asas demokrasi telah dipakai atau digunakan berbagai bidang, yaitu bidang pendidikan, perekonomian, politik, sosial dan budaya. Bahkan bangsa Indonesia sejak dahulu sesungguhnya telah melaksanakan atau mempraktikkan ide demokrasi meskipun masih sederhana dan bukan dalam tingkat kenegaraan. Disingkat bawah, bangsa Indonesia telah melaksanakan sistem demokrasi Desa-desa di Indonesia sudah menjalankan demokrasi, misalnya dengan pelaksanaan kepala desa (pilkades) dan adanya rembuk desa. Demokrasi desa memiliki lima unsur yaitu rapat, mufakat, gotong royong, hak mendapatkan perotes bersama, hak menyingkir dari kekuasan raja absolut. Kelima unsur demokrasi desa tersebut dapat dikembangkan menjadi konsep demokrasi Indonesia yang modern. Demokrasi Indonesia yang modern meliputi tiga hal demokrasi di bidang politik di bidang ekonomi, demokrasi di bidang

4 sosial. Demokrasi tingkat bawah yaitu berupa pemilihan kepala desa secara demokratis telah dilaksanakan di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Pemilihan kepala desa merupakan wujud dari demokrasi di pemerintahan desa. Partisipasi masyarakat desa dalam pemilihan kepala desa diharapkan mampu membawa perubahan bagi perkembangan dan pertumbuhan desa. Pada pemilihan kepala desa masyarakat harus memiliki hak dan kewajiban warga Negara agar pada pemilihan kepala desa dapat berjalan dengan lancar dan demokratis. Menurut Thomas H. Greene dalam Podmo Wahjono (2008:220) mengatakan bahwa Pemilihan umum merupakan mekanisme demokrasi untuk memutuskan pengantian pemerintah dimana raknyat dapat menyalurkan hak politiknya secara aman dan bebas. Pemilu harus dilaksanakan secara teratur serta kompetisi secara terbuka dan sederajat diantara partai-partai politik. Melalui pemilihan umum rakyat memilih wakilnya untuk duduk dalam struktur dalam pemerintahan. Proses pemilihan kepala desa masyarakat desa dapat memilih secara langsung Calon pemimpin atau kepala desa sesuai dengan keinginan mereka. Masyarakat memiliki kebebasan atau memiliki hak memilih dan dipilih. Hal ini sesuai dengan pasal 5 ayat (1), pasal 20 ayat (2), pasal 27 ayat (1), pasal 28, pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C, pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F, pasal 28G, pasal 28I, pasal 28J, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang tentang pemilu No 10 Tahun 2008 disebut pasal 19 ayat (1) yang berbunyi : WNI yang

5 pada hari pemunggutan suara telah berumur 17 tahun atau lebih/ pernah kawin mempunyai hak pilih. Hak dipilih dan memilih juga tercantum dalam Undang- Undang No. 39 Tahun 1999 tetang HAM pasal 43 yang mengatakan Setiap warga Negara berhak memilih dan dipilih. Pemilihan kepala desa merupakan wujud dari demokrasi di pemerintahan desa. Partisipasi masyarakat desa dalam pemilihan kepala desa diharapkan mampu membawa perubahan bagi perkembangan dan pertumbuhan desa. Pada pemilihan kepala desa masyarakat harus memiliki hak dan kewajiban warga Negara agar pada pemilihan kepala desa dapat berjalan dengan lancar dan demokratis. kesadaran masyarakat tentang politik dan demokrasi harus baik agar dalam pelaksanaan pemilu masyarakat dapat menggunakan hak pilih mereka dengan penuh tanggung jawab. Pemilihan kepala Desa di Desa Gisting Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus telah dilaksanakaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemilihan kepala desa tersebut dilaksanakan pada saat masa jabatan kepala desa yang telah sebelumnya berakhir. Calon kepala desa yang lulus seleksi yang dilaksanakan atau pun dilakukan oleh badan permusyawaratan desa berhak mengikuti kompentisi untuk dipilih oleh masyarakat melalu pemilihan kepala desa Berdasarkan obserpasi dan penelitian pendahuluan telah diperoleh data tentang mata pemilihan Kepala Desa di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Berikut adalah data pemilih atau mata pilih yang telah terdata oleh panitia pemilihan kepala desa pada tahun 2012.

6 Tabel 1. Data pemilihan pada pemilihan kepala Desa di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus No Desa Gisting Bawah Jumlah Pemilih (Orang) Memilih Keterangan Tidak Memilih 1 Dusun I 671` 601 70 2 Dusun II 455 370 86 3 Dusun III 352 300 52 4 Dusun IV 650 623 28 5 Dusun V 536 470 60 6 Dusun VI 446 412 34 7 Dusun VII 762 742 20 Jumlah 3872 3518 354 Sumber : Dokumen penelitian pemilihan Kepala Desa di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah pemilih pada pemilihan Kepala Desa (pilkades) di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus yang dilaksanakan Tanggal 15 Bulan 05 Tahun 2012 terdata 3.872 orang pemilih dari 7 dusun yang ada di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus dan sebanyak Orang yang tidak memilih atau besar 10,93% dari jumlah seluruh pemilih 7 dusun. Jumlah pemilih yang tidak memilih mencapai 10,93% menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan hak memilih dan masih kurang. Masyarakat masih belum mengetahui bahwa satu suara merupakan satu perubahan yang cukup bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan desanya. Masyarakat masih cenderung bersikap apatis terhadap

7 kemajuan daerahnya.hal ini terjadi karena masyarakat sudah tidak percaya terhadap pemimpin, mereka menganggap bahwa siapapun yang menjadi pemimpin mereka tetap sama saja, jadi memilih atau pun tidak tetap sama saja. Dalam pemilihan Kepala Desa didesa Gisting Bawah juga sedikit kesadaran masyarakat untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa. Hal ini disebakan pula kurang semangatnya masyarakat untuk membangun desa. Masyarakat enggan menjadi kepala desa karena masyarakat menganggap jika mereka tidak memiliki dana yang cukup banyak maka mustahil bagi mereka untuk menjadi kepala desa. Ketika pemikiran seperti ini telah tertanam dalam otak mereka maka hanya bersikap pasrah menerima segala sesuatu yang terjadi. Selain itu rasa tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa hanya membuang waktu jika menjadi Kepala Desa. Karena jika menjadi Kepala Desa tidak di beri gaji/upah sehingga mereka merasa rugi. Selain itu, pada Pemilihan Kepala Desa di Desa Gisting Bawah masih terjadi penyimpangan yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip karena dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa masih ada permainan politik sehingga pemilihan kepala desa kurang lancar, masyarakat masih terpengaruh pada orang lain, dan dalam pemilihan tersebut masih ada orang-orang yang didoktrim untuk memilih salah satu calon. Bahkan untuk mendapatkan suara lebih kandidat atau calon kepala desa mendata orang penduduk kampung yang bekerja di luar daerah sebagai jalan pemilihnya, dan sebelum pemilihan kepala desa dilaksanakan calon kepala desa menghubungi calon pemilih tersebut untuk pulang kampung agar dapat menyumbangkan suaranya sehingga calon tersebut bisa menang.

8 Masyarakat pada saat itu memberikan suaranya juga masih berdasarkan pemikiran bahwa calon yang akan mereka pilih adalah tetangga, saudara, atau teman dekat, tanpa memikirkan kompetensi dan prilaku calon yang mereka pilih. Penilaian masyarakat terhadap calon pimpinan masih cenderung subjektif. Masyarakat dalam menentukan pemilihan masih belum dapat memilih calon berdasarkan integeritas yang dimiliki calon melainkan masih karena berdasarkan kepentingan masing-masing pribadi. Sehingga ketika mereka memilih calon kepala desa tersebut maka akan banyak keuntungan yang mereka peroleh tanpa berfikir dan mempertimbangkan bagaimana kemampuan yang dimiliki calon kepala desa tersebut apakah benarbenar layak untuk menjadi pemimpin dan dapat dijadikan panutan oleh masyarakat. Begitu juga saat hasil suara di umumkan terjadi perselisihan antara pendukung karena pendukung calon yang kalah tidak bisa menerima kekalahan. Hal ini membuktikan bahwa pada pemilihan Kepala Desa di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus Pada Tahun 2012, masih belum demokratis dan pemahaman masyarakat tentang demokrasi dan pendidikan politik yang mereka miliki masih kurang. Kebebasan masyarakat untuk menentukan pilihan lebih di pengaruhi oleh pihak lain. Kemudian kebebasan untuk dipilih lebih di pengaruhi oleh kesadaran masyarakat sendiri yang masih kurang, masyarakat saat ini lebih bersikap apatis. Berikut ini adalah data tentang jumlah masyarakat yang mencalonkan diri dalam pemilihan kepala desa di desa gisting bawah kecamatan gisting tanggamus pada tahun 2012.

9 Table 2: Data jumlah Desa di Desa Gisting Bawah KecamataGisting Kabupaten Tanggamus. calon Kepala No Nama Alamat 1 Safari Gisting bawah 2 Triono Gisting bawah 3 Jawali Gisting bawah Sumber : Dokumen panitia pemilihan Kepala Desa di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah calon kepala yang mencalonkan diri pada pemilihan kepala desa berjumlah 3 orang, yang dari beberapa calon kepala desa tersebut merupakan warga setempat. Dari data yang diperoleh telah memberikan bukti bahwa kesadaran warga desa untuk mencalonkan diri dan mempergunakan hak mereka utuk dipilih masih kurang. Padahal setiap warga Negara memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih dalam setiap pemilu. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa juga disebabkan oleh rumitnya syarat-syarat yang harus dipenuhi, sehingga banyak warga desa yang tidak mau mencalonkan diri menjadi kepala desa B. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka dapat di identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Masih terdapat cukup banyak warga yang tidak menggunakan hak pilihnya

10 2. Kesadaran pelaksanaan hak dan kewajiban warga Negara dalam pemilihan kepala desa belum optimal 3. Rendahnya keinginan anggota masyarakat mencalonkan diri sebagai kepala desa 4. Pelaksanaan pemilihan kepala desa belum mampu menanamkan kesadaran demokratis bagi warga masyarakat C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka penelitian membatasi masalah pada 1. Pelaksnaan demokrasi dalam pemilihan kepala desa 2. Kesadaran penggunaan hak dan kewajiban warga Negara dalam pilihankepala desa di desa gisting bawah kecamatan gisting kabupaten tanggamus D. Perumusan Masalah. Berdasarkan pembatasan masalah, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah pengaruh pelaksanaan demokrasi pada pemilihan kepala desa terhadap kesadaan akan hak dan kewajiban warga negara di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.

11 E. Tujuan dan kegunaan penelitian 1. Tujuan penelitia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelaksanaan demokrasi pada pemilihan kepala desa terhadap kasadaran akan hak dan kewajiban warga Negara di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus 2. Kegunaan penelitian a. Kegunaan secara teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna mengembangkan konsep dan teori politik khususnya demokrasi sebagai dimensi pendidikan kewarga negaraan di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. b. Kegunaan secara praktis. 1. Masyarakat menumbuhkan kesadaran dalam melaksanakan hak dan kewajiban warga Negara. Khususnya partisipasi dalam pilkades dan umumnya pemilu sebagai salah satu pelaksanaan demokrasi 2. Partai politik dan lembaga politik sebagai reveransi dalam pelaksanaan pilkades dan pemilu sebagai tanggug jawab dari politik 3. Guru PKn sebagai reverensi sebagai pengayaan. Dan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan khususnya materi demokrasi.

12 E. Ruang lingkup. 1. Ruang lingkup ilmu. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah kajian ilmu pendidikan kewarganegaraan karena membahas tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa secara demokrasi pada kebebasan hak dan kewajiban 2. Ruang lingkup objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah pengaruh pelaksanaan demokrasi pada pemilihan kepala desa terhadap kesadaran hak dan kewajiban warga Negara di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting KabupatenTanggamus. 3. Ruang lingkup subjek. Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah calon kepala desa, kepala desa serta seluruh masyarakat yang turut serta dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) Di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Tanggamus 4. Ruang lingkup tempat. Ruang lingkup lokasi dalam penelitian ini adalah di laksanakan di Desa Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus 5. Ruang lingkup objek. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sejak dikeluarkanya surat izin pendahuluan penelitian oleh Dekan FKIP Universitas Lampung.