BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I Pendahuluan I-1

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

TERMINAL BUS PURWOKERTO (Pendekatan Konsep Post Modern)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB III METODOLOGI MULAI. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN Rencana ruang terbuka hijau kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58. a. ruang terbuka hijau privat dikembangkan seluas 10 % (sepuluh persen)

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Hal. 1. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Lolita Maharani ( ) Redesain Terminal Terboyo 1

TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK Dengan penekanan desain Triple Zero, Werner Sobek

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

EVALUASI PELETAKAN TERMINAL BANYUMANIK DAN TERMINAL PENGGARON DALAM MENDUKUNG SISTEM AKTIVITAS SEKITAR TUGAS AKHIR

usaha pemenntah pusat maupun daerah dalam melaksanakan pembangunan fisik dan

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

KOMPLEK PERUM DAMRI TERPADU DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN SURAKARTA. Gambar 1.1. Jaringan Transportasi Kota Surakarta dengan Kota Kota di Pulau Jawa Sumber : Widiyanto_2005,Analisis Penulis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SEMARANG. Ngaliyan) Oleh : L2D FAKULTAS

TERMINAL BIS INDUK KOTA SEMARANG PENATAAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENELITIAN MODEL ANGKUTAN MASSAL YANG COCOK DI DAERAH PERKOTAAN. Balitbang bekerjasama dengan PT Karsa Haryamulya Jl.Imam Bonjol 190 Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Pilangsari : yaitu desa yang berada di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. Untuk mendukung aktivitas

Sistem Transportasi Adi d pan ang 11

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1


BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

1.1 Sejarah Penemuan dan Perkembangan Kereta Api Sejarah Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia.1

TERMINAL BUS KELAS A DI KUNINGAN Penekanan Desain Aco Tech Architecture

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG

PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

DAFTAR ISI. Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki wilayah yang cukup luas dan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah B A. Studi Pustaka MULAI. Permasalahan. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi dan perkembangan transportasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan. Perbaikan dalam transportasi pada umumnya akan dapat meningkatkan mobilitas penduduk, terciptanya penurunan ongkos pengiriman barang-barang, terdapatnya pengangkutan barang-barang dengan kecepatan yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas / sifat dari jasa-jasa pengangkutan tersebut. Secara langsung atau tidak langsung, transportasi yang efektif dan efisien sangat menentukan perkembangan pembangunan perekonomian pada umumnya. Kota Semarang mempunyai peran yang strategis. Selain secara administratif kota Semarang merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah, dilihat dari sisi transportasi, kota Semarang merupakan titik tengah jalur Pantura dari Jakarta menuju Surabaya. Kota Semarang juga terletak pada simpul jalur penghubung utama antara jalur jalan sepanjang Pantai Utara dan jalur jalan sepanjang Pantai Selatan yaitu jalur Semarang Yogyakarta. Keuntungan lokasi ini menjadikan Semarang akan terus berkembang sebagai simpul jasa dan distribusi serta pintu gerbang menuju wilayah-wilayah lainnya. Hal ini juga didukung oleh angkutan kereta api (Stasiun Kereta Api Tawang dan Stasiun Kereta Api Poncol), transportasi laut (Pelabuhan Tanjung Emas) dan transportasi udara (Bandara Ahmad Yani). Dalam sistem perkotaan nasional, kedudukan kota Semarang merupakan kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional, dan terletak diantara dua kutub pertumbuhan perekonomian, yaitu Jakarta di sebelah barat dan Surabaya di sebelah timur. Kedua kutub ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Semarang. Oleh karena itu, perlu adanya strategi guna menarik pertumbuhan ke Semarang, minimal dalam menampung arus pergerakan regional Jawa Tengah. Penetapan sebagai pusat kegiatan nasional ini karena Semarang berpotensi sebagai :

2 a. Pusat pengembangan transportasi yang mempunyai potensi sebagai pintu gerbang ke kawasan-kawasan nasional dan mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya. b. Pusat jasa pemerintahan untuk nasional atau meliputi beberapa propinsi. c. Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan / perbankan yang melayani secara nasional atau beberapa propinsi. d. Pusat pengolahan/pengumpul barang secara nasional atau propinsi. Pada tugas akhir ini, penulis akan mengangkat permasalahan transportasi yang terjadi di kota Semarang. Semarang sebagai ibu kota propinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia memiliki berbagai permasalahan transportasi seiring dengan perkembangan penduduknya. Sebagai daerah yang memiliki intensitas industri yang cukup tinggi dan merupakan kawasan studi, menjadikan kota Semarang sebagai daerah yang memiliki tingkat urbanisasi cukup tinggi. Dengan kondisi seperti ini, maka kota Semarang harus memiliki sistem dan prasarana transportasi yang memadai. Untuk mengatur pergerakan lalu lintas ke dan dari luar daerah, kota Semarang harus ditunjang dengan fasilitas terminal penumpang yang layak dan memadai. Pertumbuhan pendapatan masyarakat dapat merupakan indikator bertambahnya kegiatan ekonomi yang melibatkan barang dan jasa. Meningkatnya kegiatan pemenuhan barang dan jasa ini melibatkan lebih banyak produsen dan konsumen. Hal ini menimbulkan bertambahnya pergerakan yang dilakukan. Diharapkan pula dengan adanya terminal yang lebih baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Berdasarkan pelayanan angkutannya, terminal di kota Semarang terdiri atas terminal tipe A, terminal tipe B, dan termonal tipe C. Terminal tipe A yang terdapat di kota Semarang yaitu di kecamatan Genuk Utara jalur radial ke Demak, terminal ini melayani angkutan penumpang antar kota dan dalam kota serta wilayah pendukung sub urban. Terminal tipe B yang terdapat di kota Semarang yaitu di Penggaron yang merupakan terminal bus

3 dengan wilayah pelayanan antar kota jurusan Semarang Purwodadi dan juga dalam kota. Terminal tipe C yang terdapat di kota Semarang yaitu di Banyumanik, Pedurungan dan Mangkang yang merupakan terminal bagi kendaraan angkutan penumpang jenis bus, mikrobus, dan kendaraan non bus. Saat ini kota Semarang dilayani oleh terminal kelas A, yaitu terminal Terboyo yang terletak di sebelah timur kota Semarang. Kondisi saat ini terminal Terboyo dirasa kurang efektif dalam upaya untuk mengatur perjalanan yang berasal dari daerah barat Jawa (Jakarta, Bandung, Cirebon, Purwokerto) menuju arah Yogyakarta, Solo, dan Magelang dan sebaliknya lewat jalan tol seksi A dan seksi C yang cenderung tidak berhenti di terminal induk Terboyo. Berdasarkan fenomena ini, maka terminal Mangkang dijadikan sebagai salah satu terminal kelas A yang membantu terminal Terboyo dalam operasional untuk pelayanan daerah barat Jawa. Mangkang merupakan lokasi yang dinilai strategis sebagai terminal bis multifungsi karena berada pada jalur transportasi utama (jalan arteri primer) dan penggunaan lahan di selatan jalan seluas ± 12,50 ha maupun di utara jalan seluas ± 6,90 ha yang didukung oleh kedekatannya dengan jalur transportasi kereta api utama antara Jakarta Surabaya masih memungkinkan menjadi satu keterpaduan antar moda transportasi di kota Semarang. Gagasan pembangunan terminal bus terpadu Mangkang perlu segera ditindak lanjuti. Pemilihan lokasi di daerah Mangkang harus diakui merupakan hasil pemikiran pemerintah kota Semarang yang didapatkan dari data awal dan fenomena yang berkembang di masyarakat, yang pada perkembangannya harus ditindak lanjuti dengan kajian yang lebih luas dan mendalam. Hal ini dikarenakan bangunan terminal induk terpadu mempunyai permasalahan yang rumit dan mempunyai keterkaitan dengan lingkungan dan prasarana kota lainnya. Calon lokasi terminal induk terpadu Mangkang diarahkan untuk menempati daerah-daerah atau wilayah yang dimiliki oleh pemerintah kota

4 Semarang, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk kawasan diluar itu. Dengan batasan tersebut di atas dan melihat kondisi eksiting yang ada bahwa kawasan Mangkang dibelah oleh jalan nasional, maka terdapat dua alternatif yang memungkinkan terminal induk terpadu Mangkang dibangun, yaitu berada pada sisi selatan dan utar dari jalan nasional tersebut. Kedua alternatif diatas memiliki potensi yang sama untuk dikembangkan, mengingat berada pada satu zona. Permasalahan yang timbul lebih disebabkan oleh kondisi daya dukung kawasan dari kedua alternatif lokasi tersebut, kemudahan aksebilitas, luasan lahan yang tersedia, biaya pembangunan, keterkaitan dengan prasarana kota lainnya serta kemungkinan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar lokasi. Dari permasalahan tersebut diatas, pemecahan masalah yang paling tepat untuk dilakukan adalah melakukan pengkajian dari masing-masing alternatif. Pada tugas akhir ini, penulis akan melakukan evaluasi kelayakan lokasi terminal bus terpadu Mangkang ditinjau dari aspek operasional terminal dengan berbagai langkah yang tercakup didalamnya. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang diangkat dalam tinjauan ini adalah : secara makro : rencana pengembangan terminal di kota Semarang yang akan dijadikan sebagai acuan perencanaan terminal Mangkang. Sedangkan secara mikro : analisa kapasitas terminal Terboyo sebagai acuan analisa terminal Mangkang, pola pergerakan / sirkulasi angkutan umum dan orang secara rinci didalam terminal Mangkang, dan sistem antrian kendaraan yang terdapat pada terminal Mangkang. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dalam evaluasi kelayakan terminal bus induk terpadu Mangkang dengan tinjauan karakteristik operasional terminal ini adalah :

5 a. Dari segi Makro : Garis besar dari konsep pengembangan terminal di kota Semarang b. Dari segi Mikro : 1. Untuk mengkaji kapasitas terminal Terboyo sebagai acuan untuk analisa terminal induk terpadu Mangkang. 2. Untuk mengkaji desain pola pergerakan / sirkulasi angkutan umum didalam terminal induk terpadu Mangkang. 3. Untuk mengkaji desain sistem antrian kendaraan yang akan terjadi di terminal induk terpadu Mangkang. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penulisan evaluasi kelayakan terminal bus induk terpadu Mangkang dengan tinjauan karakteristik operasional terminal ini, adalah sebagai berikut: 1. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya transportasi 2. Sebagai bahan masukan kepada yang berwenang dalam hal ini pemerintah sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan khususnya pembangunan rencana terminal Mangkang di kota Semarang. 1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah 1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah Lokasi terminal yang akan menjadi objek penelitian dalam studi tugas akhir ini adalah terminal Terboyo sebagai acuan analisa terminal Mangkang. Dimana, terminal Mangkang merupakan salah satu terminal yang direncanakan akan melayani angkutan umum untuk wilayah barat kota Semarang. Adapun letak terminal berada di kelurahan Mangkang Kulon, kecamatan Tugu, kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Adapun gambar lokasi terminal Mangkang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

6 Lokasi Terminal Mangkang Lokasi Terminal Terboyo Gambar 1.1 Peta Lokasi Terminal Induk Terpadu Mangkang Kota Semarang

7 1.5.2 Ruang Lingkup Substansi Data substansial yang digunakan dalam penelitian ini, adalah : datadata dari DLLAJR Propinsi, DLLAJR Kodya Dati II unit Terminal Terboyo, BPS, dan BAPPEDA Jawa Tengah. 1.5.3 Batasan Penelitian Dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada evaluasi kelayakan terminal Mangkang dari segi operasional terminal, dengan melakukan survai di terminal Terboyo dengan batasan lokasi I dan lokasi III, yaitu lokasi dimana terdapat trayek untuk arah barat Jawa. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman dalam pemecahan masalah, maka pembahasan akan dilakukan dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II STUDI PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang proses pemecahan masalah dengan menggunakan teori-teori yang telah diutarakan dalam tinjauan pustaka. Dalam bab ini akan dibahas kerangka dan prosedur yang akan digunakan dalam pemecahan masalah. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengumpulan datan prosedur pengolahan data. Data-data yang dikumpulkan adalah data rencana umum tata ruang kota Semarang, data kependudukan

8 BAB V BAB VI daerah layanan terminal, data lalu-lintas kendaraan pengguna terminal. ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dilakukan analisa perhitungan dari hasil survai primer berupa perhitungan trayek bus-bus yang masuk ke terminal Terboyo sebagai acuan perhitungan rencana bus yang akan dilayani di terminal Mangkang, bangunan-bangunan pendukung terminal, proses antrian bus, dan sirkulasi barang, orang, dan kendaraan di dalam terminal Mangkang secara lebih rinci. PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

9

10 1. Penelitian tentang : Studi Lalu Lintas dan Fasilitas Terminal Bus Mangkang Semarang yang dilakukan oleh Noor Diyana (2004). Pada penelitian ini lebih ditekankan pada pokok permasalahan apakah dengan adanya terminal Mangkang, akan menambah volume lalu lintas dan juga akan menimbulkan konflik lalu lintas yang tinggi. Data primer yang digunakan berupa : volume lalu lintas berupa jumlah kendaraan yang lewat dan komposisi lalu lintas yang digolongkan dalam kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Dengan lokasi survai di terminal Terboyo sebagai acuan penentuan volume kendaraan yang pada akhirnya masuk ke dalam terminal Mangkang. Sedangkan data sekunder berupa : data tahunan jumlah kedatangan kendaraan pada terminal Terboyo yang dipakai untuk alternatif lokasi terminal Mangkang. Tipe terminal yang dievaluasi termasuk ke dalam klasifikasi terminal dengan tipe A. Perbandingan antara tugas akhir sebelumnya dengan tugas akhir yang dikerjakan penulis dapat ditampilkan dalam tabel 1.1 berikut ini :

11 Tabel 1.1. Perbandingan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Sebelumnya No. Uraian Perbandingan Penelitian Yusuf Arianto (2000) Penelitian Hery Nugraha (2002) P 1. Masalah yang diteliti Masalah operasional terminal Masalah operasional operasional bis yang menuju arah timur kota Bandung 2. Metode survai Pencatatan plat nomor kendaraan ketika masuk/keluar terminal Pencatatan plat nomor kendaraan ketika masuk/keluar terminal 3. Karakteristik terminal Ada dua lintasan terpisah, dengan dua pintu masuk dan dua pintu keluar Seluruh lintasan terletak pada satu lokasi parkir, dengan satu pintu masuk dan keluar 4. Data primer Headway dan waktu tunggu Headway, luasan terminal dan waktu tunggu 5. Data sekunder Luas dan jadwal operasional Fasilitas terminal terminal 6. Metode analisis Microsoft Excel, rumusan Ditjen. Perhubungan Darat Microsoft Excel, rumusan Ditjen. Perhubungan Darat 7. Lokasi penelitian Terminal bis Umbulharjo Yogyakarta Terminal bis Cicaheum Bandung

12

13