BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

ABSTRAK. Kata kunci: Current ratio, ROE, Profit Margin, Debt Ratio, Total Assets Turnover, harga saham

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas. Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal Indonesia. Menurut Sari dan Kaluge (2013) Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Analisis Fundamental Terkait Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PERIODE PUTRI EKA AYU AKUNTANSI PEMBIMBING : Erny Pratiwi, SE.

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasang surut. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, TBK

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, pasar modal sangatlah membawa peranan yang cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu acuan kondisi perekonomian suatu negara. Investasi dalam bentuk saham merupakan salah satu bidang investasi yang banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal Indonesia. Investasi dalam bentuk saham mempunyai tingkat risiko yang tinggi karena sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Melakukan investasi di pasar modal tidak saja memerlukan pemikiran yang lebih rumit dan membutuhkan informasi, namun juga harus dapat menghadapi resiko yang bisa menjadi besar bila dibandingkan dengan bentuk simpanan pada bank. Oleh karena itu, biasanya return yang diharapkan oleh para investor pada investasi saham ini relatif lebih besar dibanding tingkat bunga simpanan pada bank. Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi terutama di Indonesia. Telekomunikasi sangat penting bagi semua kalangan masyarakat, karena telekomunikasi dapat memudahkan kita mengakses segala kebutuhan. Misalnya untuk berkomunikasi tanpa harus bertatap muka secara langsung, karena dapat 1 Universitas Kristen Maranatha

mengefisiensikan waktu. Maka dari itu dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh industri telekomunikasi dapat menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka dapat dengan mudah mendapatkan akses ke seluruh dunia. Perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengagumkan. Pada tahun 2006 data menunjukan bahwa pengguna ponsel di Indonesia sudah mencapai angka yang sanggat tinggi. Pengguna ponsel mencapai lebih dari 38 juta pelanggan atau sekitar 17,28% dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Tanpa disadari pengguna ponsel ini sudah merambah kepada semua lapisan masyarakat. Bahkan saat ini ponsel dijadikan sebagai life style dengan alasan kebutuhan. Di Indonesia ada 6 operator seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM dan CDMA yaitu, PT Telekomunikasi Indonesia Seluler Tbk. (Telkomsel), PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat), dan PT Excelcomindo Pratama Tbk. (Pro XL), PT. Bakrie Telcom Tbk (Esia), PT. Smart Fren Telcom Tbk (Fren), PT. Inovasi Infracom Tbk. Kalau dilihat sekilas memang tidak ada yang salah dengan ketiga perusahaan GSM tersebut. Tetapi ketika diselidiki lebih jauh Corporate Insightnya, maka akan ditemukan bahwa adanya masalah. Berikut ini adalah data Biro Transaksi dan Lembaga Efek dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM) per Oktober 2006 tentang komposisi pemegang saham dari 3 perusahaan telekomunikasi ini: 1. PT. Telekomunikasi Indonesia Seluler Tbk. (Telkomsel) Singapore Telcom + publik asing : 37,86% 2 Universitas Kristen Maranatha

Pemerintah Indonesia + publik Indonesia : 62,14% 2. PT. Indonesian Satelite Corporation Tbk. (Indosat) Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd + publik asing : 86,62% Pemerintah Indonesia + publik Indonesia : 13,38% 3. PT Excelcomindo Pratama Tbk. (Pro XL) Telkom Malaysia Berhad + publik asing : 85,07% Primabhakti + publik Indonesia : 14,93% Jika diambil dari rata-ratanya, maka kepemilikan asing akan saham perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia mencapai angka 69,86%. Kepemilikan saham yang hampir mencapai 70% inilah celah keamanan yang diperhatikan oleh aparat-aparat yang berkepentingan dalam hal ini. (http://www.kapucino.org/2007/04/28/seberapa-besar-saham-asing-dalamtelekomunikasi-indonesia/) Produk-produk telekomunikasi terbagi menjadi dua kategori, yaitu GSM dan CDMA. GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah timeslot. Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan menggunakan system kode. Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, system CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. (http://ofajar88.wordpress.com/2008/09/21/perbedaan-gsm-vs-cdma/) 3 Universitas Kristen Maranatha

Gambaran mengenai harga saham dari 6 perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami perubahan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik berikut ini: (www.yahoofinance.com) Gambar 1.1.1 Fluktuasi Harga Saham PT. Telekomunikasi Tbk Tahun 2009-2012 Gambar 1.1.2 Fluktuasi Harga Saham PT. Indosat Tbk Tahun 2009-2012 4 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1.3 Fluktuasi Harga Saham PT. XL Axiata Tbk Tahun 2009-2012 Gambar 1.1.4 Fluktuasi Harga Saham PT. Bakrie Telcom Tbk Tahun 2009-2012 Gambar 1.1.5 Fluktuasi Harga Saham PT. Inovasi Infracom Tbk Tahun 2009-2012 5 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1.6 Fluktuasi Harga Saham PT. Smart Fren Telcom Tbk tahun 2009-2013 Harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dari tahun 2009-2012 mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 11,32% dari tahun 2010, tetapi pada tahun 2012 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu sebesar 22,1%. Harga saham PT. Indosat Tbk mengalami kenaikan secara konsisten setiap tahunnya. Harga saham PT. XL Axiata mengalami peningkatan yang cukup besar di tahun 2011 dan mengalami penurunan sebesar 14,62% dari tahun sebelumnya, tetapi saham XL kembali meningkat sebesar 22,65%. Harga saham PT. Bakrie Telcom Tbk dari tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi harga, harga saham PT. Bakrie ini palinng tinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar 260. Tetapi kembali mengalami penurunan pada tahun 2012. Harga saham PT. Inovasi Infracom Tbk mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2009 sebesar 23 dan pada tahun 2012 menjadi 1542. Harga saham PT. Smart Fren Telcom Tbk dari tahun 2009-2011 tidak mengalami perubahan, harga 6 Universitas Kristen Maranatha

saham fren tetap di harga 50 dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebanyak 34. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi harga saham pada perusahaan telekomunikasi seperti kondisi ekonomi, kemajuan teknologi dan isu global. Perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam sektor Telekomunikasi. Peneliti memilih objek ini karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki peranan penting bagi masyarakat. Melihat perkembangan dunia telekomunikasi ini akan memberikan peluang bagi para investor untuk melakukan investasi di bidang industri telekomunikasi ini. Ketidakstabilan harga saham sangat menyulitkan para investor dalam melakukan investasi. Investor tidak sembarangan dalam melakukan investasi atas dana yang dimilikinya, terlebih dahulu mereka harus mempertimbangkan berbagai informasi, diantaranya kondisi perusahaan yang tercermin melalui kinerja perusahaan tersebut termasuk juga kondisi industri sejenis, fluktuasi, kurs, volume transaksi, kondisi ekonomi, sosial, politik dan stabilitas nasional suatu negara. Berdasarkan informasi tersebut, salah satu hal paling mendasar sebelum investor menginvestasikan modalnya adalah menilai kinerja perusahaan melalui kinerja perusahaan melalui laporan keuangan. Salah satu alat yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu alat 7 Universitas Kristen Maranatha

analisis laporan keuangan dan sangat bermanfaat dalam menafsirkan kondisi keuangan perusahaan (organisasi) dan menyusun anggaran (Nafarin, 2007:772). Analisis faktor fundamental didasarkan pada laporan keuangan perusahaan yang dapat dianalisis melalui analisa rasio-rasio keuangan dan ukuran-ukuran lainnya seperti cash flow untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan (Robert Ang, 1997). Rasio keuangan dikelompokkan dalam lima jenis yaitu: (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3) rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas (leverage); dan (5) rasio pasar. Rasio profitabilitas terdiri dari enam rasio yaitu: gross profit margin (GPM), net profit margin (NPM), operating return on assets (OPROA), return on asset (ROA) atau sering disebut return on investment (ROI), return on equity (ROE), dan operating ratio (OPR) (Susilowati dan Turyanto, 2011:17). Menurut Hanafi dan Halim (2007), rasio profabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi dan dari rasio ini dapat diketahui seberapa banyak laba harus diinvestasikan kembali dan seberapa banyak laba akan dibayarkan sebagai deviden. Return on Assets (ROA) menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROA digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan jumlah assets yang dimiliki, 8 Universitas Kristen Maranatha

ROA akan dapat menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham. Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan akan berdampak pada pemegang saham perusahaan. ROA yang semakin bertambah menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang diterima semakin meningkat. (Susilowati dan Turyanto, 2011:19). Return on equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan (emiten) dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri, sehingga ROE ini sering disebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan membagi laba setelah pajak dengan rata-rata modal sendiri. Sebagaimana ROA, maka semakin tinggi ROE juga menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik dan berdampak pada meningkatnya harga saham perusahaan (Susilowati dan Turyanto, 2011:19). Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap penjualan (sales). Rasio ini menunjukkan keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan (Suwahyono dan Oetomo, 2003). NPM semakin meningkat menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan meningkat pula (Robert Ang, 1997). Maka apabila NPM meningkat juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya return saham. Earning per share (EPS) merupakan rasio yang menggambarkan tingkat laba yang diperoleh oleh para pemegang saham, dimana tingkar laba (per- lembar 9 Universitas Kristen Maranatha

saham) menunjukkan kinerja perusahaan terutama dari kemampuan laba yang dikaitkan dengan pasar. EPS menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya, maka hal akan mempengaruhi return saham perusahaan tersebut di pasar modal. Oleh sebab itu, perusahaan yang stabil akan memperlihatkan stabilitas pertumbuhan EPS, sebaliknya perusahaan yang tidak stabil akan memperlihatkan pertumbuhan yang fluktuatif (Susilowati dan Turyanto, 2011:18). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mencoba untuk menganalisa masalah-masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS secara parsial dan simultan terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012? 10 Universitas Kristen Maranatha

2. Dari empat variabel tersebut, variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi periode 2009-2012? 1.3 Tujuan Penelitan Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS secara parsial dan simultan terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 2. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi periode 2009-2012. 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Sebagai langkah penerapan ilmu berdasarkan teori yang selama ini didapat peneliti. Dan memberikan kesempatan pada peneliti untuk memperluas wawasan mengenai teori yang dipilih. 2. Bagi Investor Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam memilih saham-saham perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan yang baik sebelum menginvestasikan dananya. 11 Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. 4. Peneliti Lain Dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu dan memperluas pandangan sebagai referensi ilmiah bagi para peneliti berikutnya. 12 Universitas Kristen Maranatha