PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI D ================================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KEPENGHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 06 TAHUN 2008 T E N T A N G PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN TATA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG. Pedoman penyusunan organisasi dan Tata kerja pemerintahan desa

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN WILAYAH KECAMATAN TULAKAN KANTOR DESA NGUMBUL Jln. : Raya Desa Ngumbul Kec.Tulakan Kab. Pacitan Kode Pos : 63571

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SABU RAIJUA,

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 17 TAHUN 2011

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DESA JATINEGARA KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 06 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 07 TAHUN 2000

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DAN KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

SALINAN. Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 5 TAHUN 2009 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SABU RAIJUA, Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di desa secara berdaya guna dan berhasil guna maka dipandang perlu untuk menetapkan Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, maka pedoman organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa diatur dengan Peraturan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Sabu Raijua di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 189, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4936); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2010 Nomor 1 Tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua (Lembaran Daerah Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2010 Nomor 1 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sabu Raijua Nomor 1); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA dan BUPATI SABU RAIJUA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sabu Raijua; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua; 3. Bupati adalah Bupati Sabu Raijua; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sabu Raijua; 5. Desa adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 8. Dusun adalah suatu wilayah Desa yang merupakan Lingkungan Kerja Pemerintahan Desa; 9. Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya; 10. Badan Permuyawaratan Desa adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 11. Kepala Desa adalah Pemimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 12. Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati; 13. Kepala Urusan yang selanjutnya disebut KAUR adalah Staf Sekretariat Desa yang membantu Sekretaris Desa dalam bidang tugasnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk Desa yang bersangkutan;

14. Perangkat Desa lainnya adalah unsur Sekretariat, unsur pelaksana teknis lapangan dan unsur kewilayahan; 15. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa bersama Kepala Desa; 16. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan pendidikan dan pelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa. BAB II ORGANISASI PEMERINTAH DESA Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Pemerintah Desa terdiri dari : a. Kepala Desa b. Perangkat Desa (2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari : a. Sekretaris Desa b. Perangkat Desa lainnya (3) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b terdiri dari : a. Sekretariat Desa b. Pelaksana teknis lapangan; dan c. Unsur kewilayahan (4) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah unsur staf di sekretariat Desa yang meliputi urusan Pemerintahan, urusan Pembangunan dan urusan Umum yang dipimpin oleh sekretaris desa. (5) Pelaksana teknis lapangan sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf b adalah unsur pelaksana teknis lapangan yang mengkoordinir urusan tertentu disebut Seksi/Pamong/sebutan lainnya. (6) Unsur kewilayahan sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf c adalah Pembantu Kepala Desa di wilayah bagian Desa yang disebut Dusun. (7) Petugas yang menduduki jabatan urusan, seksi dan Dusun sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan (6) disebut Kepala.

BAB III JUMLAH PERANGKAT DESA LAINNYA Pasal 3 (1) Untuk menentukan jumlah Urusan dan Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) dan ayat (5) menggunakan dua pola yaitu : a. Pola Minimal yang terdiri : 3 Kepala Urusan b. Pola Maksimal yang terdiri : 5 Kepala Urusan (2) Untuk menentukan pola sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Jumlah penduduk; b. Luas wilayah kerja; c. Kemampuan keuangan Desa; d. Keterjangkauan pelayanan; dan e. Efektifitas dan efisiensi. (3) Untuk menentukan jumlah dusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (6), memperhatikan jumlah organisasi Rukun Warga/RW, yaitu paling sedikit 1 Kepala Dusun mengkoordinir 2 Rukun Warga/RW. Pasal 4 Jumlah Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat Desa setempat. Pasal 5 Bagan Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintah Desa tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG KEPALA DESA Pasal 6 (1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah di Desa, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat. (2) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa mempunyai wewenang :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa. c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD. e. Membina Kehidupan masyarakat Desa. f. Membina perekonomian Desa. g. Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif. h. Mewakili Desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. i. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB V KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI PERANGKAT DESA Pasal 7 (1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku. (2) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati. (3) Mekanisme pengangkatan dan pemberhentian sekretaris desa sebagaimana dimaksud ayat (2), sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 8 (1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur Staf pembantu Kepala Desa yang memimpin sekretariat Desa. (2) Sekretaris Desa mempunyai tugas mengkoordinir dan menjalankan administrasi Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan pelayanan administrasi bagi Pemerintah Desa dan masyarakat. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Sekretaris Desa mempunyai fungsi : a. Pelaksana Urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan b. Pelaksana administrasi keuangan c. Pelaksana administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; dan d. Pelaksana tugas dan fungsi Kepala Desa apabila Kepala Desa berhalangan.

Pasal 9 (1) Kepala Urusan Sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (4) berkedudukan sebagai unsur Pembantu Sekretaris dalam bidang tugasnya. (2) Kepala Urusan mempunyai tugas menjalankan kegiatan Sekretariat Desa dalam bidang tugasnya. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Kepala Urusan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan Urusan administrasi pemerintahan, pembangunan, keuangan dan umum. b. Pelaksanaan pelayanan administrasi baik kepada Kepala Desa dan Sekretaris maupun kepada masyarakat. Pasal 10 (1) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur Pembantu Kepala Desa dalam wilayah kerjanya. (2) Kepala Dusun mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dan kegiatan Kepala Desa di bidang Pemerintahan, bidang ketentraman dan ketertiban, bidang Pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya. (3) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Dusun mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. b. Pembinaan keamanan dan ketertiban. c. Melaksanakan keputusan desa / peraturan desa. d. Melaksanakan keputusan Kepala Desa dan kebijakan Kepala Desa. (4) Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis lapangan untuk membantu Kepala Desa. (5) Kepala seksi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan di lapangan sesuai dengan bidang tugasnya. (6) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepala seksi mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya di lapangan; b. Pelaksanaan Peraturan Kepala Desa, Keputusan Kepala Desa dan kebijakan Kepala Desa lainnya sesuai bidang tugasnya di lapangan;

c. Pelaksanaan pemberdayaan, pembinaan dan pengawasan kegiatan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di lapangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 11 Tata kerja Pemerintah Desa dengan BPD lebih bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. Pasal 12 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa memimpin dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Pemerintahan di Desa serta wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan desanya maupun antar Pemerintah di atasnya; (2) Kepala Desa berkewajiban memberikan petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan dari unsur pembantu dan pelaksana Pemerintahan di desa; (3) Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Desa, Kepala Seksi dan Kepala Dusun wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronsasi baik dalam tugasnya maupun diantaranya sesuai dengan tugas masing-masing serta bertanggungjawab kepada Kepala Desa; (4) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala urusan bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 13 (1) Pemerintah Daerah dan Camat wajib membina dan mengawasi pelaksanaan pembentukan organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa; (2) Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Memberikan pedoman teknis pelaksanaan; b. Melakukan evaluasi dan pengawasan pelaksanaan; c. Memberikan bimbingan, suvervisi dan konsultasi pelaksanaan; d. Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada aparat Pemerintah Desa dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. (3) Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh instansi yang membidangi urusan Pemerintahan Desa

(4) Pembinaan dan pengawasan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Menfasilitasi penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa berkaitan dengan pembentukan organisasi dan tata kerja pemerintah Desa; b. Memfasilitasi teknis pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sabu Raijua. Ditetapkan di Seba pada tanggal 25 Agustus 2011 BUPATI SABU RAIJUA, MARTHEN L. DIRA TOME Diundangkan di Seba pada tanggal 5 September 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA, JULIUS ULY LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA TAHUN 2011 NOMOR 12

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA I. UMUM Bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di desa secara berdaya guna dan berhasil guna sangatlah bergantung pada suatu organisasi dan tata kerja yang baik dari pemerintah desa. Bahwa Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dibuat sesuai dengan jiwa Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Tentang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia. Bahwa Peraturan Daerah tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa sangat dibutuhkan sebagai pedoman dalam kegiatan pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dan sekaligus untuk mengantisipasi tumpang tindih, salah urus dan kesimpang siuran penyelenggaraan pemerintahan desa. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2

Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 1 3 Pasal 14

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 12