Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

dokumen-dokumen yang mirip
Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING (LATIHAN INKUIRI) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG BERINGIN

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Irdes Hidayana Siregar dan Rita Juliani Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Abstrak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Taufik Aulia Rahmandan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINNING

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035

PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Ida Wahyuni dan Khairil Irfan Lubis Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIPISPIS T.P. 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ajeng Utrifani dan Betty M. Turnip Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

AbdulHakim SdanEva Sari E. Br. Aritonang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

Icha Novika Sari dan Ratelit Tarigan Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Budi Mulyanto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Ahmad Budi Mulyanto. STKIP-PGRI Lubuklinggau, Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Lubuklinggau 31617

Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.P. 2013/2014 Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan maa.pandan@yahoo.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk getahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournats (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada materi kalor kelas X Semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P 2013/2014. Jenis penelitian adalah quasi eksperi dengan desain two group pretest-postest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperi 31,29 dan kelas kontrol 30. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperi dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan nilai rata-rata kelas eksperi 76,71 dan kelas kontrol 64,39. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 73,72 termasuk kategori baik. Hasil uji t diperoleh t hitung = 5,729 dan t tabel = 1,669 sehingga t hitung > t tabel maka H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model terhadap hasil belajar siswa pada materi kalor. Kata Kunci : kooperatif tipe TGT, desain two group pretest-postest, hasil belajar PENDAHULUAN Salah satu usaha untuk cerdaskan kehidupan bangsa adalah dengan melalui pendidikan. Berkembangnya pendidikan akan berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari kemajuan ilmu fisika. Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya. Pelajaran fisika lebih ekankan pada pemberian langsung untuk ingkatkan kompetensi agar siswa mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang fisika. Pemahaman konsep yang benar pada pelajaran fisika akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan United Nations Developt Programme (UNDP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 177

diketahui bahwa dari 174 negara di dunia, Indonesia berada pada peringkat 107. Kondisi ini didukung pula oleh hasil penelitian yang dilakukan Political and Economic Risk Consultacy (PERC) di Hongkong yang yatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia duduki peringkat terakhir dari 12 negara di Asia (Sembiring, 2013). Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya disebabkan karena lemahnya proses pembelajaran yang gakibatkan rendahnya hasil belajar siswa, termasuk dalam mata pelajaran fisika. Menurut Sanjaya (2011 : 14-15) Seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan gimpletasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk di dalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk jamin efektivitas pembelajaran. Berdasarkan angket yang dibagikan penulis di SMA Negeri 1 Batangkuis, fisika dikenal sebagai pelajaran yang tidak yenangkan. Dari 34 orang siswa, 67,65% berpendapat fisika adalah pelajaran yang tidak yenangkan, 26,5% berpendapat fisika kadang-kadang yenangkan, dan hanya 5,85% siswa yang berpendapat bahwa fisika yenangkan.salah satu faktor yang yebabkan siswa ganggap fisika tidak yenangkan adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga kurang arik minat siswa untuk belajar fisika. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan ke siswa, diketahui bahwa metode gajar yang sering dilakukan adalah ceramah, catat, gerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa jadi kurang aktif dalam belajar. Adanya permasalahan dalam pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru bidang studi fisika, hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Batangkuis masih tergolong rendah. Nilai rata-rata siswa adalah 60,38 yang tidak capai nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Mengatasi permasalahan dalam pembelajaran, perlu diupayakan pemecahannya. Salah satu di antaranya yaitu dengan erapkan model pembelajaran yang lebih efektif dan variatif yang dapat umbuhkan minat dan motivasi siswa dalam belajar fisika, kemampuan siswa untuk dapat bekerja sama dengan teman dalam emukan suatu permasalahan, dan keterampilan siswa sehingga diharapkan dapat ingkatkan hasil belajar fisika. Salah satu upaya untuk ingkatkan hasil belajar siswa adalah dengan gembangkan model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk capai tujuan pembelajaran, setara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah model. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pendekatan yang yebabkan kelompok kecil selama kegiatan belajar gajar bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, yelesaikan tugas atau untuk capai tujuan bersama. Model 178

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam elaah dan memahami materi dengan bermain dan bertanding. Trianto (2011 : 58) gemukakan pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk capai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk ingkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Keunggulan dari model adalah bekerja sama dalam kelompok sehingga termotivasi untuk belajar. Dengan demikian setiap individu merasa dapat tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri, sehingga tujuan untuk belajar bermakna dapat tercapai. Penyajian materi dengan ggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang melibatkan siswa aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya diharapkan mampu memberikan sumbangan pada peningkatan motivasi siswa agar lebih bersemangat dan berminat dalam belajar fisika sehingga dapat ingkatkan hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batang Kuis pada semester II T.P 2013/2014. Penelitian melibatkan dua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Kelas X-6 sebagai kelas eksperi ggunakan model sedangkan kelas X-8 sebagai kelas kontrol ggunakan pembelajaran konvensional. Untuk getahui hasil belajar fisika siswa dilakukan dengan memberikan tes pada kedua kelas sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Dimana tes yang diberikan terlebih dahulu divalidkan dengan ggunakan validitas isi dan validitas ramalan. Jenis penelitian adalah quasi eksperi dengan desain two group pretest-posttest design. Desain penelitian ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. two group pretest - postest design Kelas Eksperi Pretes T 1 T 1 Perlaku an X Y Pos tes T 2 T 2 Keterangan : X = Model pembelajaran kooperatif tipe TGT Y = Model konvensional T 1 = Pemberian pretes T 2 = Pemberian postes Uji normalitas data pretes dan postes pada kelas eksperi dan kelas kontrol dengan ggunakan uji Lilliefors. Uji Lilliefors digunakan untuk getahui apakah data dari kedua sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas digunakan untuk getahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Pengujian hipotesis ggunakan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batang Kuis dengan ggunakan dua model pembelajaran yang berbeda kepada kedua kelas sampel, pada kelas eksperi 179

kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol konvensional. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum diberikan pembelajaran kepada kedua kelompok sampel terlebih dahulu dilakukan pretes untuk getahui kemampuan awal siswa. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes siswa kelas eksperi sebesar 31,29 dan kelas kontrol sebesar 30,00. Hasil perhitungan pretes kelas eksperi dan kelas kontrol masingmasing ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Hasil Perhitungan Pretes Kelas Eksperi Pretes kelas eksperi No Nilai f 1 15 19 2 2 20 24 3 3 25 29 5 4 30 34 7 5 35 39 10 6 40 44 8 Jumlah 35 X = 31,29 S = 7,41 Tabel 3. Hasil Pretes Kelas Pretes kelas kontrol No Nilai F 1 15-19 2 2 20-24 3 3 25-29 5 4 30-34 9 5 35-39 11 6 40-44 3 Jumlah 33 X = 30 S = 6,73 Setelah diberikan perlakuan yang berbeda terhadap kedua kelas sampel, dimana kelas eksperi kooperatif tipe TGT sedangkan kelas kontrol ggunakan pembelajaran konvensional kemudian dilakukan postes dan diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperi sebesar 76,71 dan kelas kontrol sebesar 64,39. Hasil perhitungan postes kelas eksperi dan kelas kontrol masing-masing ditunjukkan pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Hasil Perhitungan Postes Kelas Eksperi Postes kelas eksperi No Nilai f 1 55-60 3 2 61-66 2 3 67-72 5 4 73-78 6 5 79-84 8 6 85-90 11 Jumlah 35 X = 76,71 S = 8,57 Tabel 5. Hasil Postes Kelas Postes kelas eksperi No Nilai F 1 45-50 1 2 51-56 2 3 57-62 5 4 63-68 6 5 69-74 7 6 75-80 5 Jumlah 33 X = 64,39 S= 9,16 Berdasarkan nilai rata-rata dari postest yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar (postes) kedua kelompok sampel. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan ggunakan uji Lilliefors untuk kedua sampel dengan n untuk kelas eksperi adalah 35 dan n untuk kelas kontrol adalah 33, sehingga diperoleh bahwa nilai pretes dan postes berdistribusi normal seperti ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperi dan Kelas No Data Kelas L hitung L tabel α = 0,05 n = X Kesimpulan Pretes Normal 0,121 1 Ekperi 0,149 0 8 2 Postes 0,139 Normal 180

3 4 Ekperi Pretes Postes 9 0,138 7 0,112 5 0,154 2 Normal Normal Pengujian homogenitas data pretes pada kelas eksperi dan kelas kontrol dilakukan dengan uji kesamaan varians untuk getahui apakah kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas kelas eksperi dan kelas kontrol ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperi dan Kelas N Data o Kelas 1 Pretes eksperi 2 Pretes kontrol 3 Postes ekperi 4 Postes kontrol Vari ans 54,92 45,31 73,45 83,99 F hi tung 1,21 19 1,14 37 F tabel 1,80 80 1,80 80 Kesim pulan Homo gen Homo gen Hasil uji hipotesis untuk postes ggunakan uji t pada taraf signifikan = 0,05, diperoleh t hitung > t tabel (5,729 > 1,669). Hasil uji hipotesis terhadap hasil postes ditunjukkan pada Tabel 8. Berdasarkan Tabel 8, didapat t hitung > t tabel dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa. Tabel 8. Perhitungan Uji Beda pada Kelas Eksperi dan Sampel t hitung t tabel Kesimpulan Postes 5,729 1,669 Ada perbedaan Aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga diamati. Adapun aspek yang dinilai adalah: 1) keseriusan dalam belajar, 2) kerjasama dalam kelompok, 3) keaktifan dalam permainan, 4) tanggung jawab dan 5) gajukan pertanyaan. Aspek-aspek tersebut diberi skor 1 sampai 4 dengan pedoman pada lembar observasi siswa. Berdasarkan hasil rekapitulasi, maka hasil pertemuan I dengan erapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT nilai rata-ratanya 68,43 dengan kategori cukup baik. Pada pertemuan II diperoleh nilai rata-rata 79,00 dengan kategori baik. Ringkasan nilai rata-rata aktivitas siswa ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9.Nilai Rata-rata Aktivita Siswa Berdasarkan hasil penelitian, dengan ggunakan model diperoleh hasil belajar siswa lebih baik, karena pada saat proses pembelajaran siswa belajar dalam bentuk diskusi kelompok sehingga siswa jadi lebih aktif. Sedangkan pada pembelajaran konvensional, siswa tidak dibagi dalam kelompok. Siswa hanya Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Pertemuan I Pertemuan II 68,43 79,00 erima penjelasan dari guru. Adanya perbedaan hasil belajar siswa di kelas eksperi dengan kelas kontrol dikarenakan perangkat pembelajaran berbasis konstruktivisme melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT garahkan siswa untuk lebih aktif sehingga siswa lebih termotivasi untuk memahami materi yang disampaikan. Terlihat dari hasil 181

observasi aktivitas siswa. Dalam proses pembelajaran siswa merasa senang karena siswa bisa belajar sambil bermain dan ketika turna diadakan, bagi kelompok yang memperoleh nilai tertinggi diberikan hadiah sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar. Selama pelaksanaan penelitian terlihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT memberi peluang yang sama kepada semua siswa, baik siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang ataupun tinggi untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang ataupun tinggi semuanya ditantang untuk melakukan yang terbaik. Terlihat pada saat pelaksanaan turna di mana tiap siswa berusaha dan berebut jawab soal turna yang terdapat pada kartu bernomor. Pembelajaran kooperatif tipe TGT gajarkan siswa untuk belajar lebih bertanggung jawab melakukan yang terbaik bagi keberhasilan kelompok. Siswa termotivasi untuk saling membantu dan mempersiapkan diri guasai pelajaran yang diberikan. Terlihat pada saat siswa belajar dalam kelompok, para siswa saling membantu dan berdiskusi dalam gerjakan dan memecahkan persoalan yang ada pada LKS dan jawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilakukan oleh penulis belum dapatkan hasil yang optimal disebabkan pada pembelajaran masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh penulis. Salah satu kendalanya yaitu terdapat beberapa siswa kurang gerti dan paham terhadap instruksi atau arahan pelaksanaan pembelajaran TGT, peneliti lebih lama memberikan instruksi atau arahan tersebut sehingga banyak waktu yang tersita pada fase membimbing kelompok belajar dan melakukan turna. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Ratarata hasil belajar siswa pada kelas eksperi yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 76,71 dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah 64,39. (2) Pada pertemuan I nilai ratarata aktivitas siswa kelas eksperi sebesar 68,43 dan pada pertemuan II jadi 79,00. Aktivitas siswa dikategorikan baik. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang diamati pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT galami peningkatan. (3) Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh bahwa t hitung > t tabel yaitu 5,729>1,669 maka Ha diterima. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh ggunakan model pembalajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournats) terhadap hasil belajar siswa pada materi kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2013/2014. SARAN Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu: Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournats) disarankan lebih memperhatikan dan membimbing 182

siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam yelesaikan tugas kelompok. (2) Bagi peneliti selanjutnya disarankan sebelum memulai proses pembelajaran terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa bagaimana pelaksanaan model, sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah gerti apa yang akan dilakukan dan tidak yita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Sembiring, Asli. 2013. http://www.waspadamedan.com (accessed 9 Januari 2014). Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media. 183