BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi dan informasi membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Guna meningkatkan dan mempertahankan kelangsungan usahanya, setiap perusahaan harus dapat bersaing dalam menghasilkan produk yang berkualitas baik dan ditunjang dengan harga yang terjangkau. Perusahaan merupakan tempat untuk melakukan kegiatan produksi barang atau jasa yang tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam mencapai tujuannya tersebut, diperlukan adanya informasi biaya yang berhubungan dengan perencanaan dan pengendalian biaya. Informasi biaya ini memiliki tiga tujuan pokok dalam mengelola sumber ekonomi perusahaan, yaitu menentukan harga pokok produk, mengendalikan biaya, dan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi manajemen. Perhitungan harga pokok produk diperlukan perusahaan untuk mengetahui biaya yang dipakai dalam proses produksi yang dilakukannya. Hasil perhitungan harga pokok produksi akan berpengaruh terhadap laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Nilai dari laba tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan. Dengan menghitung harga pokok produksi, maka 1
2 perusahaan dapat menentukan harga jual dengan tepat sesuai kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen. CV. Pratiwi Mandiri merupakan merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang konveksi di mana kegiatan utamanya memproduksi barang berdasarkan pesanan dalam partai besar maupun eceran dengan harga tertentu. Menurut Mulyadi (2010:11) perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Barang yang diproduksi oleh CV. Pratiwi Mandiri yaitu pakaian yang berupa kemeja dan jaket. CV. Pratiwi Mandiri memasarkan produknya di daerah Bandung dan di luar Bandung. CV. Pratiwi Mandiri biasanya mendapatkan pesanan dari toko toko pakaian maupun perorangan. Spesifikasi dari pakaian yang dipesan oleh pelanggan berbeda-beda. Oleh karena itu, bahan dan waktu pengerjaannya pun berbeda-beda untuk tiap pesanan. Hal ini mengakibatkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk masing masing pesanan akan berbeda pula. Biaya produksi merupakan salah satu hal yang penting dalam menetapkan harga jual. CV. Pratiwi Mandiri melakukan perhitungan biaya produksi untuk menentukan harga jual, namun CV. Pratiwi Mandiri sering mengalami kesulitan. Hal ini karena biaya produksi untuk tiap pesanan yang berbeda-beda. Biaya yang berbeda-beda tersebut dipengaruhi oleh perbedaan unit, pemakaian bahan baku, dan waktu penyelesaian produk yang dipesan. Pada praktiknya, CV. Pratiwi Mandiri telah melakukan perhitungan harga pokok produksi, namun perusahaan belum sepenuhnya memasukkan semua
3 komponen biaya yang patut diperhitungkan. CV. Pratiwi Mandiri menghitung harga pokok produksinya hanya dengan menjumlahkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung saja sedangkan untuk biaya overhead pabrik perusahaan tidak diperhitungkan. Setiap perusahaan seharusnya memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi dalam penentuan harga jual produk salah satunya merupakan biaya biaya yang terlibat dalam proses produksi. Hal ini dilakukan untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Namun biasanya perusahaan tersebut kurang memperhatikan faktor faktor terutama dalam biaya produksi yang terkait. Dengan demikian, terdapat ketidaksesuaian antara kondisi ideal yang ada dengan kenyataan yang terjadi, sehingga dalam menetapkan biaya produksi untuk menentukan harga jual akan kurang tepat. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. PRATIWI MANDIRI 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, agar penelitian lebih terarah maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut : 1. Berapa harga pokok produksi kemeja dan jaket yang dihitung oleh CV. Pratiwi Mandiri.
4 2. Berapa harga pokok produksi kemeja dan jaket bila dihitung dengan metode full costing. 3. Bagaimana penetapan harga jual kemeja dan jaket yang dilakukan oleh CV. Pratiwi Mandiri. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah: 1. Untuk mengetahui harga pokok produksi kemeja dan jaket yang dihitung oleh CV. Pratiwi Mandiri 2. Untuk mengetahui harga pokok produksi kemeja dan jaket yang dihitung dengan metode full costing. 3. Untuk mengetahui harga jual produk kemeja dan jaket yang ditetapkan oleh CV. Pratiwi Mandiri. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan - Memperbaiki jika perhitungan biaya produksi tersebut belum tepat dan benar. - Penulis berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan serta masukan bagi perusahaan,
5 khususnya dalam perhitungan harga pokok produk yang tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai prestasi yang baik. 2. Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keragaman ilmu pengetahuan yang telah ada dan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam hal penentuan harga pokok produksi suatu produk 3. Peneliti Selanjutnya Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan sumber informasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dalam bidang kajian yang sama. 1.4 Pendekatan Masalah Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya kegiatan industri. Dimana perusahaan tersebut sangat memerlukan informasi biaya untuk keberlangsungan kegiatan operasionalnya. Tanpa informasi biaya, manajemen tidak akan memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah daripada nilai keluarannya, sehingga tidak memiliki informasi apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak. Tanpa informasi biaya pun manajemen perusahaan tidak memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai sumber ekonomi yang dikorbankan. CV. Pratiwi Mandiri menghitung harga pokok poduksinya hanya dengan menjumlahkan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung saja. Perhitungan harga pokok yang tidak tepat dapat mengakibatkan keadaan yang tidak
6 menguntungkan bagi perusahaan dan dapat menyebabkan kesalahan dalam penentuan harga jual. Dalam hal ini perusahaan tidak memperhatikan faktor faktor biaya produksi yang terkait. Sehingga terdapat ketidaksesuaian antara kenyataan yang terjadi dengan kondisi yang seharusnya ada. Hal tersebut dapat mengakibatkan penetapan biaya produksi dan penentuan harga jual yang kurang tepat. Penentuan harga pokok produksi sebaiknya ditentukan dengan menjumlahkan seluruh biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap agar perhitungan harga pokok produksi perusahaan dilakukan dengan tepat dan dapat memaksimalkan laba yang diperoleh. Langkah awal yang harus dilakukan oleh perusahaan yang akan menjual produknya adalah dengan menghitung harga pokok produksinya untuk mengetahui berapa harga pokok produk yang akan dijual sehingga pada saat dijual, perusahaan akan mendapatkan laba sesuai dengan presentase yang diinginkan dan tidak mengalami kerugian. Pengertian biaya produksi menurut Mulyadi (2010:14) adalah biaya biaya yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan proses produksi seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead terdiri dari biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung beban depresiasi pabrik dan mesin, dan pemeliharaan fasilitas pabrik.
7 Perhitungan harga pokok produksi sangat diperlukan dalam penentuan harga jual. Ada beberapa definisi harga pokok produksi dan biaya produksi, yaitu sebagai berikut : Mursyidi (2008:14) mengemukakan bahwa, Harga Pokok adalah biaya yang telah terjadi (expired cost) yang belum dibebankan/dikurangkan dari penghasilan. Harga pokok produksi sering dikenal dengan istilah biaya produksi. Menurut Mulyadi (2010:14), biaya produksi merupakan biaya biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Sedangkan menurut Bustami dan Nurlela (2006:10), biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Maka dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi atau biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi dan harus dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi terdiri dari tiga macam biaya, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, beban depresiasi pabrik dan mesin, serta biaya asuransi, pajak, dan pemeliharaan fasilitas pabrik. Menurut Mulyadi (2010:16), penentuan biaya produksi sangat ditentukan oleh dua cara. Metode penentuan harga pokok berdasarkan cara produksi ada dua, yaitu produksi berdasarkan atas pesanan atau disebut job order costing dan berdasarkan proses atau disebut proses costing. Job order costing yaitu metode
8 penentuan harga pokok berdasarkan pesanan digunakan oleh perusahaan yang mengolah produksinya berdasarkan atas pesanan. Sedangkan penentuan harga pokok berdasarkan proses digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Menurut Bustami dan Nurlela (2006:111), penentuan biaya biaya proses merupakan suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan kepusat biaya atau departemen. Menurut Mulyadi (2010:17-18) Dalam memperhitungkan unsur unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua pendekatan: full costing dan variable costing. Full Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variable maupun tetap. Sedangkan variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Penulis menggunakan metode full costing dalam perhitungan harga pokok produksi atau biaya produksi. Harga pokok yang dihitung adalah harga pokok pesanan. Hansen dan Mowen (2011:290) menjelaskan bahwa perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan, memproduksi banyak jenis jasa atau produk yang cukup berbeda antara yang satu dengan yang lain. Mulyadi (2010:35) juga mengemukakan bahwa Perusahaan yang memproduksi berdasarkan pesanan mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order costing).
9 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan Studi Kasus pada CV. Pratiwi Mandiri. Penulis mengungkapkan masalah yang ada di perusahaan, mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis, dan menginterpretasikan serta membuat kesimpulan dan memberi saran yang kemudian disusun pembahasannya secara sistematis sehingga masalah yang ada di perusahaan dapat dipahami. 1.5.2 Jenis dan Sumber Data 1.5.2.1 Jenis Data Jenis data yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Subyek Data ini diperoleh langsung dari responden seperti hasil wawancara dengan pihak yang berwenang mengenai biaya yang diperlukan dalam perhitungan harga pokok produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. b. Data Dokumenter Data ini berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, Job Description masing-masing bagian di perusahaan.
10 1.5.2.2 Sumber Data Menurut sumbernya, data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Data ini merupakan hasil wawancara atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada pemilik perusahaan dan bagian bagian yang terkait dalam proses produksi yang berhubungan dengan perhitungan harga pokok produksi. 2. Data Sekunder Data sekunder berupa data mengenai biaya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh penulis dari manajemen perusahaan, seperti data biaya, data sejarah singkat perusahaan, dan struktur organisasi. 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi dua arah, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan.
11 2. Dokumentasi Penulis mencatat data data yang diperlukan seperti: sejarah singkat perusahaan, bidang usaha perusahaan, jenis produk yang diproduksi oleh perusahaan serta data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 1.5.4 Alat Analisis Data Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing. Data data mengenai biaya yang telah dikumpulkan akan diklasifikasikan berdasarkan jenis biayanya, kemudian dihitung harga pokok produksinya. Adapun perhitungan harga pokok produksi dengan pendekatan full costing menurut Mulyadi (2010:17) mencakup semua unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing adalah sebagai berikut : Harga Pokok Produksi menurut Metode Full Costing Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Variabel Rp. XXX,- Rp. XXX,- Rp. XXX,- Biaya Overhead Tetap Rp. XXX,- + Harga Pokok Produksi Rp. XXX,-
12 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di CV. Pratiwi Mandiri yang beralamat di Komplek Gempol Asri 1 Nomor 19 Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaan mulai dari bulan Mei sampai bulan Juni 2012.