I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

BUDIDAYA BURUNG PUYUH. : Coturnix-coturnix Japonica

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

Peluang Bisnis Beternak Puyuh

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Komoditas Sejarah Ayam Petelur. Ayam liar atau ayam hutan adalah ayam yang pertama kali dipelihara oleh

tentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. japanese quail (Coturnix-coturnix Japonica) mulai masuk ke Amerika. Namun,

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh merupakan sebangsa burung liar. Burung puyuh merupakan

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

7 Manfaat Daun Singkong

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

PENDAHULUAN. komoditas utamanya adalah telur. Jenis puyuh peteur ini mayoritas diternakan di

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

I. PENDAHULUAN. masyarakat di pedesaan. Ternak itik sangat potensial untuk memproduksi telur

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN PUYUH PADA PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA DESA SITU ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi suatu produk

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

BUDIDAYA BURUNG PUYUH

II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Kondisi sosial dari masyarakat setempat dengan tidak bertentangan dengan ketertiban dan kepentingan umum.

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

KULIAH ke: 10. POKOK BAHASAN: Zat Makanan Untuk Itik Peking. SUB POKOK BAHASAN: 1) Energi, 2)Protein, 3) Mineral, dan 4) Vitamin untuk itik peking.

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) ada juga yang menyebut siput

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

I. PENDAHULUAN. juga mempunyai potensi untuk dikembangkan karena memilki daya adaptasi yang

PENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budidaya ayam arab di Indonesia semakin pesat hal ini

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I.

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TELUR PUYUH PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA (PPBT) DI DESA SITU ILIR KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang

KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING : SUPRIANTO NIM : I

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih maju, kesadaran kebutuhan nutrisi asal ternak semakin meningkat,

BAB I PENDAHULUAN. peternakan ayam petelur dipengaruhi oleh faktor bibit dan pakan. Pakan

Bisnis Ternak Ikan Lele

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mensejahterakan kehidupan makhluknya termasuk manusia agar dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

RINGKASAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

I PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO

STUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK UNGGAS DAN NON RUMINANSIA. Penyusunan Ransum dan Pemberian Pakan Pada Broiler Fase Finisher

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

KELAYAKAN USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan bibit induk atau bibit sebar. Ayam yang akan digunakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

PELUANG BISNIS PENETASAN TELUR ITIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki genetik yang dapat menghasilkan produksi baik. Menurut (Rasyaf,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi

Transkripsi:

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh II. ABSTRAKS Persaingan dunia bisnis semakin merajalela, mulai dari sektor peternakan, material, bahkan hingga teknologi. Indonesia adalah salah satu negara yang menjadikan sektor peternakan sebagai tumpuan perekonomian masyarakat. Salah satu peternakan unggas yang banyak diminati salah satunya yaitu burung puyuh. Selain dagingnya yang dapat dikonsumsi, telurnya pun banyak digemari dan produksi telurnya cepat dan tinggi. Daging berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Kandungan daging burung puyuh yaitu berbagai vitamin termasuk folat, B kompleks dan vitamin E dan K. Kandungan telur dan daging puyuh mempunyai kadar kolesterol yang sangat rendah. Bahkan dibandingkan dengan telur unggas lainnya, seperti ayam, bebek dan angsa, ternyata telur puyuh mengandung beberapa komposisi yang cocok bagi perkembangan otak dan tulang bagi balita. Di mana, selain protein yang memuat 13%, lemak 11% dan zat lainnya 1,3%juga, komposisi ini dilengkapi semua jenis vitamin dibandingkan telur unggas lainnya. Tidak kalah pentingnya telur yang dihasilkan dari burung puyuh, selain banyak diminati oleh masyarakat, murah harganya, kandungan yang dimiliki oleh telur pun penting bagi tubuh manusia. Zat yang terkandung dalam telur adalah protein yang berkualitas tinggi. Protein telur terdiri atas asam-asam amino esensial yang lengkap dalam jumlah yang sama atau di atas pola asam amio esensial yang dianjurkan FAO. Protein telur terdapat pada bagian putih telurnya, dan lebih banyak lagi terdapat pada bagian kuning telurnya. Kandungan lemak dan protein yang terkandung dalam telur paling banyak terdapat pada kuning telurnya, dan sudah dalam keadaan emulsi sehingga mudah untuk dicerna oleh tubuh. Zat mineral yang terkandung dalam telur yaitu kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium (kalium), sodium (natrium), zinc, dan aneka vitamin, khususnya vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, biotin, dan vitamin D. Kebutuhan daging dan telur di Indonesia terus meningkat. Permintaan daging puyuh juga masih belum bisa terpenuhi. Permintaan yang berasal dari satu orang pelanggan di wilayah Jakarta saja mencapai 4.000 ekor per hari. Sementara 1

itu, pasokan yang baru bisa dipenuhi hanya sebanyak 1.500 ekor per minggu. Sedangkan permintaan telur puyuh di wilayah Jabodetabek kurang lebih mencapai 8 juta butir per minggu. Dari jumlah tersebut baru bisa dipenuhi sebanyak 2,1 juta butir per minggu. Sehingga, masih kekurangan pemasukkan telur puyuh sebesar 5,9 juta butir per minggu. Kebutuhan telur puyuh di daerah masih sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan telur puyuh untuk pasar tradisional di daerah Bogor mencapai 480 ribu butir per minggu. Kebutuhan di daerah sekitar pantura jauh lebih tinggi lagi, yaitu mencapai 600 ribu butir per minggu. Stok telur puyuh untuk wilayah di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi masih kekurangan serta masih mengharapkan suplai dari peternak di Jawa. Saat ini, peternak di Jawa Barat baru bisa memasok sekitar 20% permintaan telur puyuh yang ada di wilayah Jabodetabek. III. ISI 1. Burung Puyuh Burung Puyuh dalam bahasa Jawa Indonesia disebut juga Burung Gemak dan dalam Bahasa asingnnya disebut Quail. Di Indonesia puyuh mulai dikenal dan diternakkan sejak akhir 1979 dan terus berkembang hingga sekarang. Sentral Peternakan burung puyuh di Indonesia banyak terdapat di Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuhnya relatif kecil, berkaki pendek, memiliki bulu loreng, lubang hidung berada di pangkal paruh dan dapat diadu. Burung puyuh termasuk kedalam hewan pemakan biji-bijian. 2. Manfaat Beternak Burung Puyuh Berternak adalah hal yang paling menyenangkan, Nilai jual puyuh setiap tahunnya cukup tinggi, baik daging, telur, bibit burung puyuh, burung puyuh apkir, bulu, bahkan kotorannya pun masih memberi nilai manfaat dan nilai ekonomi. a. Telur Telur puyuh dimata masyarakat sudah tidak asing lagi. Fakta tersebut dilihat dari mudahnya ditemukan penjual telur puyuh, baik di warung 2

angkringan (warung di Yogyakarta), warung HEK (warung di Surakarta), toko, supermarket, serta penjual asongan yang ada di terminal, stasiun dan sebagainya. Burung Puyuh sangatlah potensial dikembangkan untuk diambil telur dan dagingnya. Diantara semua jenis unggas petelur, burung puyuh termasuk unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam petelur. Hal tersebut dapat diamati dalam tabel perbandingan jumlah telur yang dihasilkan dibandingkan dengan unggas lainnya. Burung Puyuh mulai bertelur pada usia 45 hari dan akan terus menghasilkan telur sekitar 18 bulan. Jenis Unggas Produksi Telur (butir/tahun) Ayam petelur 300-360 Burung Puyuh 250-300 Itik 200-270 Aya Broiler 190-200 Kalkun 220 Angsa 100 Merpati 50 b. Daging Daging burung puyuh terkenal gurih, enak dan mempunyai gizi yang tinggi. Daging puyuh mengandung 21.10% protein, sedangkan lemaknya hanya 0,7% oleh sebab itu, daging puyuh sangatlah diperlukan bagi masyarakat khususnya bagi penderita penyakit tekanan darah tinggi untuk mengurangi konsumsi lemak. Kandungan zat makanan pada daging burung puyuh dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Zat Makanan Jumlah per 100 g Jumlah per 100 g Mentah Matang Air 70.50g 54.90g Lemak 7.70g 8.30g Protein 21.10g 19.40g 3

Abu 1.00g 1.40g Kalsium 129.00g 66.00g Fosfor 189.00g 169.00g Besi 1.50g 1.00g Thiamin 0.05g 0.05g Riboflavin 0.27g 0.27g Niasin 5.20g 5.20g Vitamin A 1636.00 IU 971.00 IU Sumber : Siregar dan Samosir, 1981 dalam Listiyowati dan Roospitasari (2007) c. Kotoran Kotoran burung puyuh lebih menyengat dibanding dengan kotoran ayam atau unggas lainnya. Kotoran burung puyuh akan lebih menyengat lagi jika burung puyuh diberi pakan dengan kadar protein tinggi. Kotoran burung puyuh mash mempunyai sedikit protein sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dan sebagai campuran makanan ternak. Kotoran burung puyuh bisa dijadikan makanan ikan. Kotoran bururng puyuh langsung dimasukkan kedalam kolam yang berfungsi untuk menghasilkan plangton. Jadi yang dimakan bukan kotorannya akan tetapi plangton yang dihasilkan dari kotoran burung puyuh tersebut. d. Siklus Dari berternak burung puyuh peternak dapat memperoleh telur, bibit, dan apkiran. Bibit puyuh banyak dicari oleh peternakan burung puyuh pemula untuk memulai bisnisnya. Sementara puyuh apkir dapat dijual sebagai ternak potong bila sudah tidak produktif lagi. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk siklus karena puyuh dapat dimanfaatkan mulai dari bibit hingga puyuh apkir. 3. Skala Usaha a. Skala Usaha Besar 4

Skala Usaha Besar adalah jika jumlah puyuh yang dipelihara lebih dari 8000 ekor. Menurut Abidin (2002) semakin besar skala usaha maka akan semakin beragam produk yang dihasilkan dan bisa dijual. Pengusaha ternak puyuh dalam skala besar biasanya melakukan hampir seluruh kegiatan pemeliharaan, dari penetasan, pemeliharan puyuh anakan (DOQ), pemeliharaan puyuh pembibit, dan petelur atau pedaging. b. Skala Usaha Menengah Peternak skala menengah biasanya memelihara jumlah ternak sebanyak 2400 8000 ekor. Bagi peternak skala menengah terdapat beberapa pilihan yaitu melakukan seluruh kegiatan pemeliharaan dari penetasan sampai pemeliharaan puyuh dewasa dengan populasi kecil atau hanya melakukan usaha pemeliharaan dari stater atau grower sampai dewasa. Pada skala usaha ini, usaha yang dapat dilakukan yaitu menghasilkan puyuh pembibit, petelur, atau pedaging. Namun, peternak di Indonesia umumnya lebih memilih beternak puyuh petelur, sedangkan puyuh apkiran dimanfaatkan sebagai puyuh pedaging/potong. Walaupun ada juga yang merangkap sebagai peternak puyuh pembibit. c. Skala Usaha Kecil / Sampingan Peternak skala kecil atau sampingan biasanya hanya memelihara puyuh dari starter atau grower sampai apkir yaitu dari puyuh petelur menjadi puyuh pedaging. Kandang yang diperlukan hanya kandang untuk puyuh petelur. 4. Penyiapan Bibit Sebelum memulai usahanya peternak harus memahami tiga unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada tiga macam tujuan pemeliharaan yaitu untuk : a. Produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit. 5

b. Produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran. c. Pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik. 5. Pemeliharaan Ternak Puyuh a. Sanitasi dan Tindakan Preventif Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin. b. Pengontrolan Penyakit Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan, dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup. c. Pemberian Pakan Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan dua kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh dan pada bibitan terus-menerus. d. Pemberian Vaksinasi dan Obat Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis sebagian dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup). 6

IV. REFRENSI Abidin, Zainal.2002. Meningkatkan Produktivitas Puyuh Si Kecil yang Penuh Potensi. Jakarta : Agromedia Pustaka. Listiyowati E dan Roospitasari K. 2007. Puyuh Tata Laksana Budi Daya Secara Komersial. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya. Sari, marlinda. 2009. Analisis strategi pemasaran Peternakan puyuh bintang tiga Situ ilir Departemen agribisnis Fakultas ekonomi dan manajemen Institut pertanian bogor Telur puyuh pada (ppbt) di Kecamatan cibungbulang Kabupaten bogor. [Skripsi]. Bogor : Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. 7