BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Penelitian kausal berguna untuk mengukur hubungan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. PT. Charoen Pokphand Unit 7 Jombang yang terletak di Desa Penggaron,

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl.

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODE PENELITIAN. kasual. Menurut (Sugiyono 2012 : 13) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.(Persero) Bank Riau Kepri Cabang Air

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Kantor Badan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu: yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner (angket) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

BAB III METODE PENELITIAN. karena data yang diperoleh berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

III. METODE PENELITIAN. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, juga maksudnya adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Tujuan akan berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya laba, pelayanan sosial, peningkatan pendidikan, pembinaan karir dan sebagainya. Organisasi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan laba yang selanjutnya disebut sebagai perusahaan. Pengelolaan yang baik dan profesional merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari siklus hidup suatu perusahaannya dalam pencapaian tujuannya. Untuk itu dalam mencapai tujuan tersebut seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya manusia sebagai faktor utamanya. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan segala kegiatan untuk mencapai tujuan sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya dalam melaksanakan aktifitas. Produktivitas kerja karyawan yang maksimal sangat diharapkan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Hal ini dapat tercipta melalui banyak faktor, salah satunya adalah dengan adanya kinerja karyawan. Menurut Tangkilisan (2003:109) : Kinerja adalah seperangkat keluaran yang dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Dengan

kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan dapat teratasi. Kinerja karyawan dapat dilihat dari tingkat kuantitas kerja, kualitas kerja, pemanfaatan waktu, dan tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan. Di dalam dunia kerja setiap pekerjaan dituntut semakin berkualitas. Hal ini berdampak terhadap tuntutan kinerja setiap karyawan, agar semakin meningkatkan kerja sama untuk menghasilkan produksi yang bermutu. Agar perusahaan mampu menjadi pemenang di bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan harus mampu menggabungkan segenap potensi, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan visi anggotanya untuk bekerja dalam suatu tim kerja. Menurut Robbins dan Judge Tim kerja (work team) adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (2008:406). Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terorganisasi. Usaha usaha idividual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Tim Kerja ibarat sebuah bangunan yang keberadaannya dibentuk dari beberapa komponen, sama halnya dengan keberadaan tim kerja dalam sebuah organisasi minimal terdiri dari ketua tim, mungkin dibutuhkan wakil ketua, sekretaris tim, bendahara dan anggota, yang kesemuanya berupaya secara maksimal menyamakan visi, misi dan melaksanakannya bersama-sama sesuai tugas dan fungsinya untuk tujuan yang ingin dicapai organisasi, yang telah diprogramkan dan didukung dengan biaya dan sarana lainnya. Semua komponen Tim kerja harus bersatu, karena semuanya merupakan satu bangunan yang bila satu tidak ada atau hilang bisa mengakibatkan robohnya bangunan

tersebut. Cepat atau lambat tergantung pada posisi peran dan fungsinya. Tim kerja merupakan kumpulan yang terdiri atas individu-individu, yang memiliki perbedaan sifat dan kepentingan. Fokus utama seorang leader dalam tim kerja adalah memberi gambaran terhadap tujuan serta menyamakan visi dari setiap individu agar tujuan bisa tercapai. Alur kerjasama dan pembagian tugas yang pada prakteknya adalah sesuatu yang sensitif, sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah tim kerja yang solid. Peranan Tim Kerja sangat dominan dan berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Karyawan. Dengan demikian karyawan akan lebih memiliki peranan penting dalam pelaksanaan tanggung jawab dari perusahaan. Sesuai dengan bidang masingmasing yang dipercayakan perusahaan dan juga dapat mempermudah mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Tim Kerja yang tidak efektif dapat menghambat peningkatan kinerja karyawan. Tingkat produksi perusahaan pada tahun 2006 sampai 2008 dapat di lihat pada Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Tingkat produksi Tahun Tingkat Produksi o (Kg) 2006 102.345.050 2007 85.789.950 2008 83.202.350 Sumber : PTPN IV Kebun laras (april 2009)

Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa produksi PTPN IV Unit Kebun Laras mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan semakin memburuknya tingkat kinerja PTPN IV Kebun Laras dalam tiga tahun terakhir. Tingkat produksi pada PTPN IV Unit Kebun Laras bergantung pada Tim Kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara berkesinambungan dan berdampak juga pada produksi kelapa sawit pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Oleh sebab itu Tim Kerja dapat dijadikan faktor penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Masalah Tim Kerja yang ada pada PTPN IV Unit Kebun Laras adalah dalam hal komunikasi antara atasan dengan bawahan dan antara sesama bawahan. Komunikasi yang kurang baik tersebut antara lain dalam hal penyampaian jumlah hasil panen harian dari setiap afdeling. Karena jumlah panen harian yang mencapai ribuan kilogram, dalam menyampaikan jumlah panen sering terjadi kesalahan. Sehingga memerlukan perbaikan yang memerlukan waktu yang lama. Hal tersebut merupakan masalah Tim Kerja yang dialami PTPN IV Unit Kebun Laras. Dapat dilihat dari tingkat produksi yang semakin menurun dari PTPN IV Kebun Laras. Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepadanya. Dengan kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi pada PTPN IV Unit Kebun Laras dapat teratasi dengan baik. Namun, masalah tersebut dapat terabaikan apabila setiap karyawan memiliki potensi kinerja yang baik. Peningkatan kinerja ini sangat dominan dan berpengaruh terhadap peranan Tim Kerja yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karena keberhasilan Tim kerja di dalam

memotivasi kinerja karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pelaksanaan beban perusahaan agar dapat terealisasikan dengan baik. Efisiensi kinerja memberikan manfaat di dalam meningkatkan keberhasilan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan, sehingga kinerja merupakan salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan karyawan di dalam menyelesaikan tugas. Hal di atas mendorong penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada PTPN IV Unit Kebun Laras dengan judul Pengaruh Tim Kerja (Work Team) Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: Apakah Tim Kerja (Work Team) Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras? C. Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif. Berdasarkan kerangka konseptual, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Tim Kerja (Work Team) Mempunyai Pengaruh Yang Positif Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mrnganalisis pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Kebun Laras. 2. Manfaat Penelitian. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi perusahaan Untuk memberi saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menjaga Tim kerja untuk mempertahankan Kinerja karyawan. b. Manfaat bagi penulis Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah dalam bidang agribisnis. c. Manfaat bagi pihak lain Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama dimasa yang akan datang. E. Kerangka Konseptual Kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Tingkat kenerhasilan suatu kinerja meliputi kuantitas kerja, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kualitas kerja yang baik, pemanfaatan waktu dalam bekerja, serta tingkat kesalahan dalam bekerja. Siswanto

(2002:235). Kinerja karyawan akan meningkat apabila Tim kerja yang dimiliki sudah efektif. Tim kerja dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Tim Kerja yang baik apabila didukung dengan kepemimpinan yang baik, komunikasi yang lancar, motivasi yng tinggi, serta umpan balik yang terjadi Ilyas (2006:1). Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu Tim kerja sebagai variabel X dan Kinerja Karyawan sebagai variabel Y. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Tim Kerja (X) 1. Kepemimpinan 2. Komunikasi 3. Motivasi 4. Umpan Balik Sumber : Ilyas, siswanto Kinerja (Y) 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Pemanfaatan Waktu 4. Tingkat F. Metode Penelitian 1.Batasan Operasional Penelitian ini membahas pengaruh Tim kerja terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras dengan responden penelitian adalah seluruh karyawan PTPN IV Unit Kebun Laras yang berjumlah 40 orang

2.Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari suatu faktor berkaitan dengan variabel lainnya. Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Tim Kerja sebagai variabel bebas dan Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Tim Kerja (Variabel Bebas) yaitu: Ilyas (2006:1) menyatakan bahwa tim kerja dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Adapun keahlian yang harus dimiliki tim kerja untuk tersebut yang dapat dijadikan indikator Tim kerja di dalam suatu organisasi, antara lain: 1. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dalam situasi tertentu. 2. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, kepercayaan, dan perasaaan antara anggota yang satu dan anggota tim kerja lainnya untuk mewujudkan rasa saling memahami dan saling percaya demi terciptanya hubungan yang baik. 3. Motivasi adalah semangat atau dorongan terhadap seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan dengan bekeja keras dan cerdas, untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Umpan balik adalah suatu proses pemberian informasi kepada anggota tim kerja untuk memotivasi, mengarahkan, atau mengubah perilaku kerja untuk memperbaiki prestasi kerja tim. b. Kinerja Karyawan (Variabel Terikat) yaitu: Variabel terikat dalam peelitian ini adalah kinerja karyawan yang merupakan kemampuan karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Siswanto (2002:235) kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Ruang lingkup penelitian ini adalah kinerja karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Adapun indikator dari kinerja karyawan (variabel Y), yaitu: 1) Kuantitas Kerja adalah volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal yang menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam mencapai efektivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 2) Kualitas Kerja adalah kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja dengan tidak mengabaikan volume kerja untuk menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 3) Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan dari perusahaan untuk mencapai ketepatan waktu dalam penyelesaian suatu pekerjaan. 4) Tingkat kesalahan adalah penyelewengan karyawan dalam melakukan pekerjaan tanpa disengaja maupun disengaja. Tabel 1.2 Tabel Definisi Operasional

abel Vari Definisi Operasional Indikator Skal a Pen gukuran umber Data S Tim Kumpulan 1. Kepemimpinan Skal K Kerja individu dengan 2. Komunikasi a Likert uesioner (X) keahlian spesifik 3. Motivasi yang bekerja sama 4. Umpan Balik dan berinteraksi untuk mencapai tujuan Vari Indikator Skal S abel Definisi Operasional a Pen gukuran umber D ata Kin Sebuah 1. Kuantitas kerja Skal K erja kondisi karyawan 2. Kualitas kerja a Likert uesioner karyawan yang 3. Pemanfaatan waktu (Y) mengakibatkan 4. Tingkat kesalaha karyawan dapat bakerja lebih terarah dan

maksimal Sumber : Ilyas, siswanto 3.Skala Pengukuran Variabel Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masingmasing variabel yaitu variabel X (Tim kerja Kerja) dan variabel Y (Kinerja Karywan) adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004:86). Untuk keperluan Penelitian analisis kuantitatif ini, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk sekali dimana skala tersebut mempunyai poin, seperti Table 1.3 berikut : Tabel 1.3 Skor Pertanyaan o. Pernyataan Skor Sangat setuju 5. Setuju 4. Kurang setuju 3. Tidak setuju 2.

Pernyataan Skor o. Sangat tidak 1. setuju Sumber : Sugiyono (2006 : 86) 4.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PTPN IV Kebun laras Kab. Simalungun Sumatera utara. Waktu penelitian dilaksanakan penulis mulai dari bulan maret sampai mei dengan 2009. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Sugiyono (2004:74) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan pada PTPN IV yang berjumlah 40 orang. b. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yang ada yang penarikannya adalah diambil secara sensus yakni 100% dari jumlah populasi yang berjumlah 40 orang (Sugiyono, 2004:74). Alasan dilakukannya penarikan sampel secara sensus adalah karena kecilnya jumlah populasi yang ada ditempat dimana diadakan pengujian.

6. Jenis Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara wawancara dan penyebaran angket kepada responden. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah berupa dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori-teori dan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 7.Teknik Pengumpulan Data a. Angket (kuesioner) yaitu dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket tentang Tim kerja dan kinerja karyawan yang ditunjukkan kepada responden di objek penelitian yaitu PTPN IV Unit Kebun Laras. b. Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penulis dalam melakukan penelitian / wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu oleh peneliti yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan oleh peneliti. 8. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini data angket yang ada diuji dalam beberapa tahap antara lain : 1. Uji Validitas Uji ini untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (angket) dengan menggunakan software SPSS 13, dimana uji validitas ini dilakukan PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir dengan responden 30 orang. Hasil analisis instrument Tim Kerja ( variabel independent ) untuk uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.4. Sedangkan hasil analisis instrument Kinerja ( vriabel dependent ) untuk uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.5 No. Butir Instrumen Tabel 1.4 Hasil Analisis Instrumen Tim Kerja (Variabel Independent) Corrected item Keterangan total correlation Valid 1 0.73554 Valid 2 0.66216 Valid 3 0.64847 Valid 4 0.75786 Valid 5 0.63043 Valid 6 0.60764 Valid No. Butir Instrumen Corrected item total correlation Keterangan Valid 7 0.56387 Valid

8 0.68687 Valid 9 0.50383 Valid 10 0.72324 Valid Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (juni 2009) No. Butir Instrumen Tabel 1.5 Hasil Analisis Instumen Kinerja (Variabel Dependent) Corrected item total correlation Keterangan Valid 1 0.73554 Valid 2 0.66216 Valid 3 0.64847 Valid 4 0.75786 Valid 5 0.63043 Valid 6 0.60764 Valid 7 0.56387 Valid 8 0.68687 Valid 9 0.50383 Valid 10 0.72324 Valid Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (juni 2009) 2. Uji Reliabilitas Uji ini untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (angket) menunjukan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama, uji reliabilitas

ini dilakukan pada PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir dengan responden 30 orang. Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang Reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dari output SPSS pengujian Reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach s alpha sebesar 0,912 untuk instumen Tim Kerja, dan sebesar 0,912 untuk instumen Kinerja. Menurut construct penilaian dianggap Reliabel jika koefisien alpha nya 0,70. Dengan demikian koefisien sebesar 0,912 dan 0,912 yang mendekati 1 sudah membuktikan bahwa instrumen Tim Kerja dan Kinerja adalah Reliabel. 9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpretasikannya, sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan. b. Metode Regresi Linier Sederhana Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut. Y = a + bx Dimana :

Y = Tim kerja a = Nilai Intercept ( konstan ) X = Kinerja b = Koefisien arah Regresi c. Uji Signifikan Parsial ( Uji t ) Dilakukan uji t yaitu seacra parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh Tim kerja sebagai variabel bebas terhadap Kinerja sebagai variabel terikat Kriteria Pengujian : H 0 : ß 1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari Tim kerja terhadap Kinerja Karyawan) H 1 : ß 1 0 (ada pengaruh yang signifikan dari Tim kerja terhadap Kinerja Karyawan ) d. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu (0 R 2 1). Jika R 2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan demikian sebaliknya.