2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemak. Massa bebas lemak biasa disebut Fat Free Mass (FFM), terdiri dari massa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah kalori yang dibakar dalam proses metabolisme (Hasdianah dkk, Obesitas juga dapat membahayakan kesehatan (Khasanah, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. diriwayatkan Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban: minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga. 2

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

MUHAMMAD DZIKRY ABDULLAH AL GHAZALY, 2015 DAMPAK LATIHAN PADA DAERAH TUBUH TERTENTU TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lemak, karena itu agar energi tercukupi perlu pemasukan makanan. serta tumbuh kembang anak (Anggaraini, 2003:11).

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

8 Langkah Diet Sehat secara Alami

I. PENDAHULUAN. Senam Aerobik merupakan aktifitas fisik yang mudah dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas dapat di definisikan sebagai kelebihan berat badan, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN. didalam tubuh. Kebutuhan zat gizi berkaitan erat dengan masa. perkembangan yang drastis. Remaja yang asupan gizinya terpenuhi

2015 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH (INDEKS MASSA TUBUH) SISWA KELAS XI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju

HUBUNGAN SENAM ZUMBA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH. Oleh: LAELA NUR FITRIANA J

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perhitungan pengukuran langsung dari 30 responden saat pre-test.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik dan mental serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi modern dewasa ini telah membuat manusia lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia mengalami permasalahan gizi ganda yaitu perpaduan antara gizi

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB I PENDAHULUAN. anak dan remaja saat ini sejajar dengan orang dewasa (WHO, 2013). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat

dan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energinya yang dilakukan secara terus-menerus, ritmis, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan atau obesitas selalu berhubungan dengan kesakitan dan

PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN HIGH IMPACT TERHADAP PENURUNAN MASSA LEMAK TUBUH (SKIN FOLD)

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. mengukur ketahanan kardiorespirasi adalah dengan mengukur volume konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tetapi kurang serat (Suyono dalam Andriyani, 2010). Ketidakseimbangan antara

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dekade terakhir. Overweight dan obesitas menjadi masalah kesehatan serius

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, masalah kegemukan ( overweigth dan obesitas) menjadi

Contoh Penghitungan BMI: Obesitas atau Overweight?

Tri Sutrisna 1 Yasep Setiakarnawijaya 2, Mansur Jauhari 2

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup umur untuk bisa menghasilkan keturunan atau hamil. Usia normal wanita

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini kian pesat. Banyaknya inovasi-inovasi baru yang sengaja diciptakan untuk mempermudah segala bentuk aktivitas manusia. Salah satu contohnya adalah adanya berbagai macam jenis transportasi yang dapat digunakan sehingga manusia dapat menjangkau suatu tempat yang jauh tanpa perlu bersusah payah berjalan kaki. Dengan kata lain teknologi saat ini cukup membantu dalam perkembangan hidup manusia. Tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi teknologi juga memiliki dampak negatif bagi kita, salah satunya yaitu kurangnya aktivitas fisik yang buruk bagi kesehatan. Banyaknya alat canggih yang diciptakan membuat kita dapat melakukan berbagai aktivitas tanpa perlu mengeluarkan energi yang banyak, padahal aktivitas fisik sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan proses metabolisme tubuh. Kurangnya aktivitas fisik seperti duduk dalam jangka waktu yang lama saat bekerja akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan karena peredaran darah yang tidak lancar.. Kebanyakan negara diseluruh dunia khususnya para pekerja tidak cukup beraktivitas untuk memelihara fisik mereka. Salah satu akibat dari kurangnya aktifitas fisik adalah kegemukan atau obesitas. (2013) dalam website ( http://id.wikipedia.org/wiki/obesitas 2): Menurut Rizky Kegemukan adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Kegemukan tidak saja mengurangi daya tarik tetapi juga menjadi masalah kesehatan, baik pada anak-anak, remaja ataupun pada orang dewasa. Menurut Soendoro (2012) dalam website: (https://www.k4health.org/) bahwa : Di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, Prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia > 15 tahun adalah 10,3% dengan prevalensi laki-laki 13,9% dan perempuan 23,8%. Dan pada tahun 2013 Indonesia masuk urutan 10 besar dengan penderita obesitasnya yang berjumlah 40 juta orang atau setara dengan seluruh penduduk di Jawa Barat.

2 Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa overweight dan obesitas di Indonesia telah menjadi masalah besar yang memerlukan penanganan secara serius. Sebetulnya setiap orang memerlukan sejumlah lemak bagi tubuhnya untuk menyimpan energi, penahan panas ataupun sebagai bantalan bagi organ-organ vital. Namun jika lemak tertimbun berlebihan maka dampaknya akan sangat membahayakan bagi kesehatan, yaitu dapat meningkatkan peluang timbulnya berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, asma dan banyak lagi. Di sebagian besar negara maju kebanyakan penderita obesitas adalah pria, namun di Indonesia justru wanita yang banyak menderita obesitas. Masih menurut Soendoro dalam website: (https://www.k4health.org/) menyatakan perbandingan normal antara lemak tubuhnya adalah 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Menurut Maulana (2008,hlm. 11) obesitas digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% 2. Obesitas sedang : kelebihan 41-100% 3. Obesitas berat : kelebihan lebih dari 100% Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% diantra orang-orang yang gemuk. Selain itu pola penyebaran lemak pria dan wanita memiliki perbedaan. Wanita cenderung menimbun lemaknya di daerah pinggul dan paha, sedangkan pria biasanya menimbun lemak di daerah perut. Dalam pencapaian berat badan yang ideal tidak dapat terlepas dari komponen-komponen badan yang ideal pula yang biasanya dinyatakan dalam persentase terhadap berat badan. Untuk mencapai berat badan ideal perlu diperhatikan komponen badan yang sangat penting, salah satunya prosentase lemak badan dan Lean Body Weight (LBW) yaitu berat komponen badan selain lemak. LBW dapat berupa tulang (kerangka), otot, organ, dan cairan ekstraseluler. Sedangkan prosentase lemak (kadar lemak dalam tubuh) merupakan perbandingan prosentase lemak dengan komponen penyusun tubuh (LBW). Pengukuran berat badan ideal dapat diketahui dengan berbagai macam cara seperti menggunakan indeks masa tubuh (IMT) sebagai tolak ukur awal. Adapun cara penilaiannya adalah menggunakan formulasi sebagai berikut :

3 IMT = Berat Badan (kg) Tinggi Badan (m) 2 Selanjutnya, hasil perhitungan IMT di konsultasikan dengan tabel berikut : Status Gizi Laki-laki Perempuan Kurus < 20.1 <18.7 Normal 20.1-25.0 18.7-23.8 Obesitas >30 >28.6 Rata-rata 22.0 20.8 Sumber: Irianto (2007,hlm.74) Seiring bertambahnya usia, prosentase lemak akan semakin bertambah dikarenakan perubahan metabolisme tubuh dan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan ketika kita semakin tua. Maka dari itu dibutuhkan asupan nutrisi yang tepat dan olahraga yang rutin. Semua jenis olahraga memiliki manfaat yang baik jika dilakukan sesuai porsinya, namun jika dilihat dari kebutuhannya maka program yang paling tepat untuk menurunkan berat badan dan prosentase lemak adalah olahraga yang bersifat aerobik atau aktivitas fisik yang di dalam prosesnya membutuhkan oksigen sebagai pemecah nutrion bakar (karbohidrat,lemak dan protein). Sekarang ini banyak klub kebugaran yang menawarkan berbagai macam program latihan untuk menurunkan berat badan, menurunkan prosentase lemak tubuh serta membentuk badan yang ideal. Kegiatan berolahraga di klub kebugaran sekarang ini bukan lagi menjadi suatu kebutuhan melainkan juga menjadi suatu gaya hidup tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Berolahraga di klub kebugaran dapat menjadi gaya hidup karena selain mendapatkan tubuh yang sehat, setiap orang juga dapat memiliki penampilan yang menarik. Program latihan yang cukup diminati masyarakat di klub kebugaran adalah kelas senam. Senam merupakan terjemahan dari kata gymnastics (Inggris) yaitu gumnos bahasa Yunani (Greece) yang artinya telanjang. Karena pada zaman dahulu senam

4 dilakukan dengan badan telanjang, yang maksudnya agar leluasa melakukan gerakan. Menurut Atmaja (2010,hlm.4-5) : Dari pengertian senam yang telah dikemukakan oleh para tokoh tersebut dapatlah disimpulkan tentng ciri-ciri senam sebagai berikut : senam merupakan latihan tubuh, artinya latihan untuk seluruh organ tubuh, gerakan-gerakannya selalu dibuat dan diciptakan dengan sengaja dan terencana, gerakan-gerakannya selalu tersusun dan sistematis, gerakangerakannya berguna untuk mencapai tujuan seperti : memperbaiki sikap dan gerak, menambah keterampilan, meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, perlombaan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Keragaman jenis senam saat ini digemari oleh seluruh kalangan baik anakanak, remaja, dan dewasa, karena gerakannya yang variatif diiringi musik yang beragam sehingga menambah semangat pada saat melakukan senam aerobik. Senam aerobik dikategorikan menjadi beberapa jenis, namun yang biasa menjadi konsumsi masyarakat hanya dua jenis yaitu senam aerobik low impact dan senam aerobik high impact. Senam aerobik low impac adalah latihan atau gerakan senam aerobik yang dilakukan secara berkesinambungan kurang lebih selama 60 menit dan aktifitas ini tentu memerlukan asupan oksigen yang lebih untuk menghasilkan energi yang cukup. Gerakan aerobik low impac yaitu : single step, double step, v step dan melangkah maju mundur (mambo, grapevine, cha-cha). Sedangkan senam aerobik high impact perbedaanya hanya pada gerakan kakinya yaitu lompat vertical dengan membuka kedua kaki menjauhi tubuh ke kanan dan ke kiri, mengangkat lutut dan loncat (loncat sergap, power moves, split dan juga twist). Dalam aerobik high impact selain gerakannya yang sedikit berbeda dengan aerobik low impact intensitasnyapun berbeda. Namun terkadang kedua jenis senam aerobik ini dapat pula digabung menjadi satu kesatuan gerakan. Di klub kebugaran juga menawarkan berbagai macam jenis olahraga alternatif yang dapat menurunkan berat badan salah satunya yang sedang menjadi trend di dunia kebugaran saat ini adalah zumba dance. Menurut Sumantri (2007) (asepsumantri.weblog.esaunggul.ac.id/zumba-fitness-trend-olahragabaru/)menyatakan bahwa : Zumba berasal dari bahasa kolumbia, zum-zum yang artinya gerak cepat. Zumba diciptakan oleh Alberto beto Perez, seorang pelatih fitness asal kolumbia. Zumba adalah rangkaian gerak dansa yang menyihir banyak orang untuk ikut bergoyang ini merupakan tradisi afrika dan latin, mulai dari

5 musik aerobik sampai gerakan tariannya seperti salsa, merengue, mambo, cha-cha, cumbia, flamenco, tango, hip-hop, rumba, calypso dan bachata. Seperti latihan kardio,zumba menimbulkan kontraksi pada otot. Gerakannya yang cepat tidak hanya membakar kalori dan lemak, tapi juga menyehatkan jantung. Gaya tariannya yang berfokus pada pundak, perut, dan pinggul membuat tubuh menjadi kencang dan ideal. Sebetulnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi berat badan, seperti yang dipaparkan dalam website https://id.m.wikipedia.org/wiki/diet yaitu Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi masa tubuh. Faktor-faktor itu dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup faktor-faktor hereditas seperti gen, regulasi termis,dan metabolisme. Sedangkan faktor eksternal meliputi aktivitas fisik dan asuan makanan. Namun beberapa ahli juga menyatakan bahwa kebiasaan hidup (aktivitas fisik) dan pola makan memegang faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi berat badan seseorang bila dibandingkan dengan faktor internal. Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada aktifitas fisik dibandingkan dengan pengaturan pola makan, namun peneliti tetap mengontrol melalui pemberian pola makan rendah kalori (lihat lampiran 7) dan memberikan konsultasi ditiap akhir pertemuan. Dalam penelitian ini ada kemungkinan bahwa penurunan berat badan dan prosentase lemak tubuh dapat disebabkan oleh pola makan, meskipun peneliti tidak memfokuskannya dengan baik karena banyaknya keterbatasan. Untuk penelitian selanjutnya peneliti telah menyarankan agar pola makan lebih dikontrol dengan mengkarantinakan sampel penelitian, supaya hasil yang didapat menjadi lebih valid. Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana latihan zumba dapat mempengaruhi penurunan berat badan dan prosentase kadar lemak tubuh jika dibandingkan dengan penelitian yang sudah ada yaitu latihan aerobik high impact yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan berat badan. Seberapa besarkah perbandingannya, karena jika dilihat dari sistem energi yang digunakan keduanya sama-sama menggunakan sistem energi aerobik yang dapat membakar lemak. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat penelitian tentang zumba dance,dengan mengambil judul : Perbandingan Latihan Zumba Dance Dengan Aerobik High Impact Terhadap Penurunan Berat Badan Dan Prosentase Lemak Tubuh

6 B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah latihan zumba dance memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan berat badan? 2. Apakah latihan zumba dance memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan prosentase lemak tubuh? 3. Apakah latihan aerobik high impact memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan berat badan? 4. Apakah latihan aerobik high impact memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan prosentase lemak tubuh? 5. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan zumba dance dengan aerobik high impact terhadap penurunan berat badan? 6. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan zumba dance dengan aerobik high impact terhadap penurunan prosentase lemak tubuh? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan dari latihan zumba dance terhadap penurunan berat badan 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan dari latihan zumba dance terhadap penurunan prosentase lemak tubuh. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan dari latihan senam aerobik high impact terhadap penurunan berat badan. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan dari latihan senam aerobik high impact terhadap penurunan prosentase lemak tubuh.

7 5. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan zumba dance dengan aerobik high impact terhadap penurunan berat badan. 6. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan zumba dance dengan aerobik high impact terhadap persentase lemak tubuh. D. Manfaat Penelitian Dalam semua penelitian sudah barang tentu hasil penelitian tersebut ingin memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, apabila penelitian ini terbukti berarti pada taraf signifikan yang telah ditentukan oleh peneliti, maka yang diharapkan dapat memperoleh manfaat, khususnya bagi peneliti umumnya bagi semua pihak yang memerlukan penelitian ini. 1. Menjadi bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang ingin atau hendak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan masalahmasalah pengaruh latihan zumba dance dan latihan aerobik high impact terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak tubuh. 2. Menambah informasi kepada masyarakat luas mengenai latihan zumba dance dan latihan aerobik high impact terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak tubuh. E. Batasan Penelitian Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah, maka penulis membatasi masalah penelitiannya sebagai berikut : 1. Penelitian ini adalah meneliti tentang pengaruh latihan zumba dance dan aerobik high impact terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak tubuh disalah satu pusat kebugaran. 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bentuk latihan zumba dance dan bentuk latihan aerobik high impact. 3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan berat badan dan prosentase lemak tubuh.

8 4. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. 5. Sumber data atau populasi adalah masyarakat yang mengikuti kelas senam aerobik high impact dan zumba dance di UKM senam dan UKM IBAF UPI Bandung F. Struktur Organisasi Penelitian Stuktur organisasi dalam penulisan skripsi yang peneliti ambil adalah sebagai berikut : 1. Bab I : bab pendahuluan yang meliputi, latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan organisasi skripsi. 2. Bab II : berisikan tentang landasan teori yang mana memuat topik atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Landasan teoritis meliputi hal-hal sebagai berikut : konsep-konsep dan teori yang berkaitan, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti. 3. Bab III : metode penelitian yang didalamnya meliputi : desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisis data. 4. Bab IV : bab ini menyampaikan temuan penelitian yang berdasarkan analisis data dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang ada. 5. Bab V : kesimpulan, implikasi dan rekomendasi tentang hasil penelitian yang sudah dianalisis.