SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
WEB SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK UMUM DAN HMFD MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

ANALISA PERBANDINGAN METODE DEMPSTER-SHAFER DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA DIAGNOSA PENYAKIT ANAK

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME PADA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK

Artificial Intelegence EKA YUNIAR

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 5 Edisi Juni 2015

Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, UNNES, Semarang

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Penggunaan Certainty Factor dalam Sistem Pakar untuk Melakukan Diagnosis dan Memberikan Terapi Penyakit Epilepsi dan Keluarganya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

SISTEM PENDETEKSI PENYAKIT ZIKA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KURA-KURA BERBASIS DEKSTOP DENGAN METODE FORWARD CHAINING NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN GEJALA DEMAM MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ALOPESIA PADA MANUSIA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR ASPHYXPERT UNTUK DIFERENSIAL DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENANGANAN DINI UNTUK PENYAKIT SESAK NAPAS. KHAIRUNNISA, S.Pd., M.

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK ANALISA PENYAKIT DALAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Prosiding Senatkom, Volume1, Hal : Oktober 2015 I SSN :

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Feresi Daeli ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA BALITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENGANALISIS PENGARUH RELAKSASI MANAJEMEN STRES

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

Transkripsi:

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) Luther A. Latumakulita 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado 95115 e-mail: alexalatu@gmail.com ABSTRAK Telah dibangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit anak dengan penanganan faktor ketidakpastian menggunakan certainty factor (CF). Tahapan pembangunan sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari dokter ahli anak kemudian membangun basis pengetahuan dan memberikan nilai CF pada setiap gejala yang terkait dengan suatu penyakit anak dalam range nilai 0 dan1. Dengan memilih gejala-gejala penyakit yang dilihat atau dirasakan maka sistem dapat mendiagnosa penyakit anak dengan menampilkan tiga penyakit dengan nilai CF terbesar yang diurutkan secara descending. Kata kunci : Certainty faktor, sistem pakar, penyakit anak EXPERT SYSTEM FOR DIAGNOSING CHILD DISEASE BY USING CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRACT An expert system has been conducted for diagnosing child disease by using certainty factor (CF) with uncertainty variable. This conducting phase was started by acquiring the pediatrician s knowledge which was then followed by conducting knowledge base and giving CF value on every symptom which bonds to a child disease on 0 to 1 range. By choosing the syptoms of the disease that have been observed or felt, the system would be able to diagnose the child disease by showing the three diseases which have been listed descendingly from the biggest CF value. Keywords: certainty factor, expert system, child disease PENDAHULUAN Latar Brlakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam mendiagnosa penyakit tertentu sehingga penanganan medis menjadi terlambat dan dapat mengakibatkan resiko kematian. Anak sangat rentan terhadap kuman penyakit sehingga sebagai orang tua perlu untuk secara cepat memperoleh informasi tentang tingkat keparahan penyakit anak walaupun tidak tersedia dokter ahli anak sehingga orang tua mempunyai pengetahuan yang cukup untuk melakukan tindakan awal. Keterbatasan ketersediaan tenaga paramedis khususnya dokter ahli anak di daerah terpencil dapat diatasi dengan mengadopsi kepakaran dokter ahli anak kedalam suatu sistem berbasis komputer yang mampu melakukan diagnosa layaknya seorang dokter ahli anak. Untuk menangani factor ketidakpastian dalam mendiagona penyakit anak maka sistem pakar tersebut dirancang dengan menggunakan teori-teori ketidak pastian seperti yang akan di bahas pada bab selanjutnya. Sistem pakar yang akan dibangun dalam penelitian ini menggunakan Certainty Factor. (CF) untuk penanganan masalah ketidakpastian. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan utama adalah bagaimana membangun suatu sistem berbasis komputer yang dapat mengadopsi kepakaran dokter ahli anak dengan menggunakan Certainty Factor.

Latumakulita: Sistem Pakar Pendiagnosa. 121 (CF) dalam menangani masalah ketidakpastian. sehingga masyarakat dapat menngunakan sistem tersebut untuk melakukan diagnosa terhadap penyakit anak. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Tujuan utama sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli atau seorang pakar, tetapi hanya untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman dari para pakar. Seiring pertumbuhan populasi manusia, maka di masa yang akan datang sistem pakar ini diharapkan sangat berguna membantu dalam hal pengambilan keputusan (Giarratano dan Riley, 2005). Berikut ini ada beberapa definisi tentang sistem pakar menurut para ahli, antara lain : a) Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu (Martin dan Oxman, 1988). b) Sistem pakar merupakan bidang yang dicirikan oleh sistem berbasis pengetahuan (Knowledge Base System), memungkinkan komputer dapat berfikir dan mengambil keputusan dari sekumpulan kaidah (Ignizio, 1991). c) Sistem pakar adalah program komputer yang didesain untuk meniru kemampuan memecahkan masalah dari seorang pakar. Pakar adalah orang yang memiliki kemampuan atau mengerti dalam menghadapi suatu masalah. Lewat pengalaman, seorang pakar mengembangkan kemampuan yang membuatnya dapat memecahkan permasalahan dengan hasil yang baik dan efisien (John Durkin, 1994) d) Sistem pakar adalah salah satu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu (Giarratano dan Riley, 2005). Certainty Factor Sistem pakar harus mampu bekerja dalam ketidakpastian (Giarratano dan Riley, 2005). Sejumlah teori telah ditemukan untuk menyelesaikan ketidakpastian, antara lain: a) Probabilitas klasik (classical probability) b) Probabilitas Bayes (Bayesian probability) c) Teori Hartley berdasarkan himpunan klasik (Hartley theory based on classical sets) d) Teori Shannon berdasarkan pada probabilitas (Shanon theory based on probability) e) Teori Dempster-Shafer (Dempster- Shafer theory) f) Teori fuzzy Zadeh (Zadeh s fuzzy theory) g) Faktor kepastian (certainty factor) Rumus umum menentukan Certainty Factor : CF[H,E] = MB[H,E] MD[H,E].. (1) dengan : CF[h,e] = faktor kepastian MB[h,e]= ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence e (antara 0 dan 1) MD[h,e] = ukuran ketidakpercayaan terhadap evidence h, jika diberikan evidence e (antara 0 da1) Suatu sistem pakar seringkali memiliki kaidah lebih dari satu dan terdiri dari beberapa premis yang dihubungkan dengan AND atau OR. Pengetahuan mengenai premis dapat juga tidak pasti, hal ini dikarenakan besarnya nilai (value) CF yang diberikan oleh pasien saat menjawab pertanyaan sistem atas premis (gejala) yang dialami pasien atau dapat juga dari nilai CF hipotesa. Formula CF untuk beberapa kaidah yang mengarah pada hipotesa yang sama menurut Kusrini (2006), dapat dituliskan sebagai berikut :

122 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012 CF(R1) + CF(R2) [CF(R1) * CF(R2)] ; nilai CF(R1) dan CF(R2) > 0 CF(H)= CF(H) CF(R1) + CF(R2) + [CF(R1) * CF(R2)]; nilai CF(R1) dan CF(R2) < 0 (Rumus 2) METODE PENELITIAN nilai CF(R1) dan CF(R2) berlawanan tanda Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini: a) Studi Pustaka Studi pustaka mempelajari defenisi b) Wawancara dengan dokter ahli anak untuk mendapatkan data penyakit anak dan gejala-gejalanya serta teknik inferensi untuk memperoleh kesimpulan c) Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem beberapa tahapan yang dilakukan adalah: Tahapan Akuisisi Pengetahuan Pada bagian ini dilakukan proses mengubah data-data menjadi perumusan pengetahuan awal tentang penyakit anak. Pada bagian ini melibatkan pakar penyakit mata sebagai nara sumber. Tahapan Perancangan Sistem Pada bagian ini, rumusan pengetahuan yang telah diperoleh diolah lebih lanjut menjadi bentuk pengetahuan dalam format JIKA <anteseden> MAKA <konsekuen>. Konsekuen merupakan kesimpulan berdasarkan rule dari basis pengetahuan. Dalam tahapan ini juga dirancang interface menyangkut interface untuk penginputan data dan interface untuk proses diagnose Tahapan Implementasi Dalam tahapan ini rancangan yang sudah dibuat pada tahapan sebelumnya di terjemahkan dalam sintaks bahasa pemograman Tahapan Pengujian Sistem Dalam tahapan ini data diinput dan proses diagnose dilakukan keudian output sistem berupa hasil diagnose dianalisis untuk menguji kebenarannya sesuai dengan teori-teori yang dilibatkan. Pendiagnosa Anak Menggunakan Certainty Factor dapat dilihat pada tabel 1. Nilai Certainty Factor ditentukan untuk setiap gejala yang melekat pada suatu penyakit dan dalam sistem ini nilai certainty factor dapat diupdate. Dari Tabel keputusan diatas maka dapat dibentuk tujuh aturan (rule) Sebagai berikut R1: IF demam AND lesu AND malas makan AND muntah berak AND pendarahan pada kulit AND mimisan AND sakit kepala THEN penyakit=dbd R2: IF demam AND sakit kepala AND tubuh menggigil AND denyut jantung lemah AND badan lemah AND Nyeri otot myalgia AND Tidak nafsu makan AND konstipasi THEN penyakit=demam Tifoit R3: IF demam AND nyeri tenggorokan AND hidung meler AND batuk AND bercak koplik AND nyeri otot AND mata merah THEN penyakit=campak R4: IF buang air besar terus menerus AND mual AND muntah-muntah AND pegal pada punggung AND perut sering berbunyi THEN penyakit=diare R5: IF buang air besar terus menerus AND mual AND muntah-muntah AND pegal pada punggung AND perut sering berbunyi THEN penyakit=tetanus R6: IF demam AND lesu AND sakit kepala AND tubuh menggigil AND tidak nafsu makan AND sakit otot AND nyeri perut AND nyeri punggung THEN penyakit=malaria R7: IF demam AND lesu AND sakit kepala AND mual AND nyeri punggung AND tonjolan-tonjolan kemerahan AND THEN penyakit=varisela Akuisisi Pengetahuan Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari pakar maka sibangun table keputusan sebagai dasar pembuatan mesin inferensi. Tabel keputusan Sistem

Latumakulita: Sistem Pakar Pendiagnosa. 123 Tabel 1. Tabel Keputusan Berdasarkan Gejala Gejala Tabel Keputusan Berdasarkan Gejalanya P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 Demam Lesu Malas makan Muntah berak Pendarahan pada kulit Mimisan Sakit Kepala Tubuh menggigil Denyut jantung lemah Badan lemah Nyeri otot myalgia Tidak nafsu makan Konstipasi Sakit perut Penyebaran vlek merah muda Nyeri tenggorokan Hidung meler Batuk Bercak Koplik Nyeri otot Mata merah Buang air besar terus menerus Mual Muntah-muntah Pegal pada punggung Perut sering berbunyi Kekakuan rahang Nyeri telan Kejang otot Sakit Otot Nyeri perut Nyeri punggung Tonjolan-tonjolan kemerahan : P01: DBD (Demam Berdarah Dengue), P02: Demam Tifoid, P03: Campak, P04: Diare, P05: Tetanus, P06: Malaria, P07: Varisela (Cacar Air)

124 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012 Perancangan Basis Data Sistem manajemen database yang digunakan adalam Microsoft Access 2003 dengan struktur tabel sebagai berikut: 1. Tabel User. Tabel user digunakan untuk menyimpan data user sebagai admin, debgab struktur dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Struktur Tabel User HASIL DAN PEMBAHASAN Bahasa pemograman yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah Visual Basic 6.0. Menu utama dari sistem dapat dilihat pada gambar 1. 1 Nama User Text 20 User Admin 2 Passwor Text 20 Password Admin 2. Tabel. Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data penyakit, dengan struktur pada Tabel 3. Tabel 3. Struktur Tabel Kode 1 Nama 2 Text Text Primary key, Kode Nama 3 Penyebab Memo - Penyebab penyakit 7 100 3. Tabel Gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan semua gejala penyakit yang terkait dengan penyakit anak (Tabel 4). Gambar 1. Tampilan Menu Utama Untuk dapat melakukan pengolahan database pengetahuan berupa data penyakit, gejala dan rule maka user harus terlebih melakukan proses login untk memastikan user tersebut sebagai admin. Tampilan dari layar menu login dapat dilihat pada gambar 2. Tabel 4. Struktur Tabel Gejala 1 Kode Gejala Text 7 Primary key, kode gejala penyakit 2 Nama Gejala Text 150 Nama Gejala 3 Gejala Memo - 4. Tabel _Gejala. Tabel _Gejala adalah tabel yang digunakan untuk aturan (rule) yang telah didefenisikan sebelumnya (Tabel 5). Tabel 5. Struktur Tabel _Gejala 1 Kode Text Kode 2 Kode Gejala Text 7 Kode Gejala 7 3 CF Number - Nilai CF Gejala Terhadap Gambar 2. Tampilan Menu Login User sebagai admin yang telah melakukan proses login dapat mengolah data penyakit melalui form penyakit seperti gambar 3 berikut ini: Gambar 3. Tampilan Form Pengolahan data gejala penyakit dapat dilakukan melalui Form Gejala seperti terlihat pada gambar 4.

Latumakulita: Sistem Pakar Pendiagnosa. 125 Gambar 4 Tampilan Form Gejala tersedia. Berdasarkan gejala-gejala yang dipilih tersebut maka sistem akan menjalankan mesin inferensi yang telah dibuat menurut pendefenisian aturan (rule) yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk menghitung tingkat kepercayaan terjadinya penyakit yang terdiagnosa menggunakan nilai CF dan hasilnya dapat dilihat seperti pada gambar 7 berikut ini: Setelah data gejala dan data penyakit diinput maka langkah selanjutna adalah membangun basis pengetahuan dengan cara melakukan penginputan data aturan (rules) melalui form Rule seperti pada gambar 5. Gambar 7 Tampilan Form Hasil Diagnosa Gambar 5. Tampilan Form Rule Nilai Certainty Factor (CF) ditentukan untuk setiap gejala yang berkorespondensi dengan penyakit tertentu dalam range nilai 0..1. Nilai ini mewakili keyakinan seorang pakar dalam hal ini dokter anak terhadap suatu gejala yang mempengaruhi terjadinya suatu penyakit tertentu. Selanjutnya proses diagnosis dapat dilakukan melalui form diagnosa seperti yang terlihat pada gambar 6. Gambar 6. Tampilan Form Diagnosa Form diagnosa dapat diakses tanpa melalui proses login. Semua data gejala penyakit yang telah tersimpan dalam tabel gejala ditampilkan dan user dapat memilih gejala yang dirasakan atau dilihat pada anak dengan cara mencentang button chek yang Dengan Menggunakan (Rumus 2) nilai CF untuk setiap penyakit dihitung kemudian ditampilkan tiga jenis penyakit dengan nilai CF terbesar yang diurutkan secara descending. Berdasarkan gejala dipilih dan nilai CF gejala pada DBD seperti pada tabel 6 berikut: Tabel 6. Nilai CF Gejala Pada DBD No. Gejala CF 1 Demam DBD 0,8 2 Lesu DBD 0,5 3 Malas Makan DBD 0,2 4 Mimisan DBD 0,5 5 Muntah Berak DBD 0,6 6 Sakit Kepala DBD 0,3 maka nilai CF Denam Berdarah Dengue (DBD) deperoleh dengan cara: CF(A) = CF(1) + [ CF(2) * (1 CF(1) ] = 0,8 + [0,5*(1 0,8)] = 0,9 CF(B) = CF(3) + [ CF(A) * (1 CF(3) ] = 0,2 + [0,9*(1 0,2)] = 0,92 CF(C) = CF(4) + [ CF(B) * (1 CF(4) ]= 0,5 + [0,92*(1 0,5)] = 0,96 CF(D) = CF(5) + [ CF(C) * (1 CF(5) ]= 0,6 + [0,96*(1 0,6)]= 0,984 CF(E) = CF(6) + [ CF(D) * (1 CF(6) ] = 0,3 + [0,984*(1 0,3)]= 0,9888 Sehingga CF penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah 0,9888 (dibulatkan menjadi 0,99atau 99%), dan Berdasarkan

126 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012 nilai CF gejala pada penyakit Demam Tifoid seperti yang terlihat pada tabel 7. Tabel 7. Nilai CF Gejala Pada Demam Tifoid No. Gejala CF 1 Demam Demam Tifoid 0,83 6 Sakit Kepala Demam Tifoid 0,50 Maka nilai CF Demam Tifoid adalah : CF(A) = CF(1) + [ CF(2) * (1 CF(1) ] = 0,83 + [0,50*(1 0,83)] = 0,92 Dan untuk penyakit campak yang hanya memiliki satu gejala dari gejala yang dipilih yaitu gejala demam (CF=80) maka CF campak adalah: CF(A) = CF(1) + [ CF(2) * (1 CF(1) ] = 0,80 + [0,0*(1 0,83)] = 0,80 Dengan cara yang sama maka semua penyakit dihitung nilai CF. Nilai CF Dari hasil perhitungan nilai CF untuk semua penyakit diperoleh Demam Berdarah Dengue mempunyai nilai CF terbesar yaitu 0,99 Maka penyakit DBD yang di fired sebagai kesimpulan hasil diagnosis menurut gejala yang dipilih. KESIMPULAN Sistem Pakar Pendiagnosa Anak Menggunakan Certainty Factor dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit anak dengan tingkat kepercayaan yang telah ditentukan oleh pakar terhadap gejala-gejala yang mempengaruhi probabilitas terjadinya suatu penyakit anak. Sistem ini akan optimal jika seorang atau sekelompok pakar dalam hal ini dokter ahli anak telah mendefenisikan secara jelas nilai CF setiap gejala penyakit terhadap kemungkinan terjadinya penyakit anak. DAFTAR PUSTAKA Durkin, J. 1994. Expert System: Design and Development. Prentice-Hall Int. Inc., New Jersey. Giarratano, J. & Riley, G. 2005. Expert Sistem: Principles and Programming, 4th Edition. PWS Publishing Company, Boston. Ignizio, J. P. 1991. Introduction To Expert Systems : The Development and Implementation of Rule-Based Expert Systems. McGraw-Hill,Inc., New York. Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Penerbit Andi, Yokyakarta. Martin, J & Oxman, S. 1988. Building Expert System a tutorial. Prentice Hall, New Jersey.