TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 28 Tahun 2008, Tanggal 01 Juli 2008. 2 Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah. Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, tertuang dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah berikut: Nomor 28 Tahun 2008, sebagai I. Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan kewenangan Desentralisasi dan Dekonsentrasi di bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. II. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; 2. Penetapan standar teknis pelayanan minimal di bidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; 3. Penyediaan dukungan pengembangan infrastruktur, sarana pertanian, produksi, perlindungan, benih, pengolahan dan pemasaran hasil,
kelembagaan, pembiayaan, investasi, perizinan sumber daya manusia dan teknologi spesifik lokasi dibidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; 4. Penyelenggaraan pengaturan pembinaan dan bimbingan teknis, pengawasan, pemantauan, evaluasi dibidang tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; dan 5. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan. III. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai kewenangan sebagai berikut : 1. Penetapan kebijakan pedoman, tata ruang, tata guna lahan, sentra komoditas, areal tanam dan luas baku dan perbenihan, standar dan prototype dan alat dan mesin pertanian dan peternakan tingkat provinsi; 2. Penetapan dan penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi, pengendalian lahan pertanian dan peternakan wilayah provinsi; 3. Bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan air irigasi, sumber-sumber air, pemberdayaan petani pemakai air, peredaran, penggunaan dan ketersediaan pupuk, pestisida dan alsintan, pola tanam, perlakuan terhadap tanaman pangan dan hortikultura, kelembagaan, manajemen dan pola kerjasama usahatani; 4. Pengembangan sarana usaha penyimpanan, pengolahan, pembiayaan, pemasaran, promosi dan harga hasil tanaman pangan, hortikultura dan peternakan wilayah provinsi; 5. Identifikasi, pengawasan dan penerapan standar mutu, sertifikasi benih Tanaman pangan, hortikultura dan peternakan wilayah provinsi;
6. Pengamatan, identifikasi, peramalan, pemetaan dan analisis dampak Kerugian organisme pengganggu tanaman dan fenomena iklim, serta penyediaan dukungan pengendalian dan eradikasi tanaman wilayah provinsi; 7. Pemberian dan pengawasan izin usaha tanaman pangan, hortikultura dan peternakan serta pemantauan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha serta pelaksanaan studi analisis dampak lingkungan wilayah provinsi; 8. Bimbingan penerapan sistem informasi dan penyusunan statistik tanaman pangan, hortikultura dan peternakan wilayah provinsi; 9. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, evaluasi serta pelaporan di bidang pembinaan produksi peternakan, pembibitan ternak, pakan ternak, budidaya ternak, penyebaran ternak, kelembagaan usaha peternakan, alat dan mesin, serta penerapan teknologi peternakan; dan 10.Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, evaluasi serta pelaporan di bidang pembinaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, pencegahan dan pemberantasan penyakit, pengamatan dan penyidikan penyakit serta pengawasan obat dan pelayanan kesehatan hewan. IV. Dalam rangka melaksanakan tupoksi maka disusunlah Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan sebagai berikut : 1 Kepala Dinas ; 2. Sekretaris, membawahi : a. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program ; b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian 3. Bidang, terdiri dari :
a. Kepala Bidang Pengembangan Lahan, Air dan Usaha Tani, Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahkan : 1) Kepala Seksi Pengembangan Lahan dan Pengelolaan Air; 2) Kepala Seksi Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; 3) Kepala Seksi Permodalan, Investasi dan Promosi ; b. Kepala Bidang Pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi : 1) Kepala Seksi Pengembangan Produksi Tanaman Pangan; 2) Kepala Seksi Pengembangan Produksi Hortikultura ; 3) Kepala Seksi Pengembangan Sarana Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; c. Kepala Bidang Pengembangan Produksi Peternakan, membawahi : 1) Kepala Seksi Budidaya dan Teknologi Peternakan ; 2) Kepala Seksi Bibit, Pakan dan Pengembangan Ternak ; 3) Kepala Seksi Pengembangan Sarana Prasarana dan Kelembagaan Usaha Peternakan ; d. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan asyarakat Veteriner, membawahi : 1) Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan ; 2) Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Pelayanan Kesehatan Hewan; 3) Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner ; 4. Kelompok Jabatan Fungsional ; 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
V. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan dibantu oleh pejabat eselon III yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut : a. Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan,merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan di bidang pertanian dan peternakan serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Dan Peternakan. b. Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan program dan Anggaran, penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu, tugas Pelayanan administratif ketatausahaan, pengelolaan urusan kepegawaian, Keuangan, perlengkapan, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan Tatalaksana, analisis jabatan, rumah tangga dan penyusunan pelaporan Dinas. c. Kepala bidang pengembangan lahan, air dan usaha tani tanaman pangan Dan hortikultura mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan Kebijakan, bimbingan teknis, pemetaan, evaluasi dan pengawasan dibidang Lahan pertanian, air irigasi, pasca panen dan pengolahan hasil. d. Kepala bidang pengembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan bimbingan pengembangan Produksi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan sarana tanaman pangan Dan hortikultura. e. Kepala bidang pengembangan produksi peternakan mempunyai tugas Menyiapkan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan dan Pengembangan produksi peternakan, pembibitan ternak, pakan ternak, budidaya ternak,
penyebaran ternak, kelembagaan usaha peternakan, alat dan mesin serta penerapan teknologi peternakan. VI. UPTD mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Pertanian dan Peternakan. UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dan Peternakan sesuai bidang keahlian dan kebutuhan,antara lain : (1) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok jabatan fungsional, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Jumlah jabatan fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional, ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang undangan.