III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

ALAT PEMBERI MAKAN IKAN NILA DI TAMBAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

Input ADC Output ADC IN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian Tugas Akhir ini akan dilaksanakan pada bulan September 2010 hingga

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Oktober 2012. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu: a. Instrumen dan komponen Elektronika yang terdiri atas: 1. Multitester 2. Motor AC dan DC 3. Transistor 4. Resistor 5. Dioda 6. Relay 7. LCD 8. Tombol switch ON/ OFF 9. IC RTC DS1307 10. IC Mikrokontroler ATMega32

35 11. IC H-Bridge L298 12. Timbangan yang ditambahkan resistor geser b. Perangkat kerja yang terdiri atas: 1. Komputer 2. Power supply 3. Downloader AVR 4. Papan projek (Project Board) 5. Bor PCB 6. Solder 7. Kabel penghubung c. Komponen bantu yang terdiri atas: 1. Papan plastik mika (Accrilyc) 2. PCB 3. Feritklorit 4. Timah C. Prosedur Kerja Langkah kerja dalam tugas akhir ini meliputi: 1. Studi literature 2. Penentuan spesifikasi rancangan 3. Perancangan perangkat keras 4. Perancangan perangkat lunak 5. Pembuatan alat 6. Pengujian alat

36 Adapun diagram alir dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut: Mulai Penentuan Konsep alat Pembuatan program Studi literatur alat Tidak Program kerja Tidak Ya Perancangan Hardware Men-download program pada chip Pembuatan rancangan Tidak download program berhasil Ya Tidak Hardware kerja Ya Pengujian keseluruhan alat Sistem kerja Tidak Ya selesai Gambar 3.1. Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

37 D. Studi Literatur Dalam studi literatur dilakukan pencarian informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik dan spesifikasi motor listrik AC dan motor listrik DC. 2. Datasheet IC L298 3. Karakteristik komponen-komponen yang akan digunakan serta prinsip kerjanya. 4. Cara kerja dan pemrograman mikrokontroler ATMega32 E. Spesifikasi Rancangan Pada pembuatan alat pengaturan pakan secara otomatis terdapat spesifikasi rancangan blok pengaturan pakan dan gambar rancangan sebagai berikut: a. Secara garis besar sistem pada tugas akhir ini adalah seperti gambar 3.2 berikut: switch ON/ OFF LCD ADC Mikrokontroler Motor Listrik Timer Timbangan Gambar 3.2. Blok Pengaturan Pakan

38 Penjelasan dari blok pengaturan pakan tersebut apabila sensor mendeteksi beban berat pada tumpuan beban terhadap timbangan maka proses akan dilanjutkan ke pengkondisi tegangan atau memberikan masukan (input) untuk ADC (Analog Digital Converter) pada pina yang berupa tegangan analog dan kemudian tegangan akan diolah menjadi tegangan digital hingga keluarannya sesuai dengan program yang diinginkan. ADC akan mengubah nilai tegangan 0 Volt sampai dengan 5 Volt dari keluaran sensor menjadi bilangan ADC dengan resolusi ADC 10 bit dan bilangannya dari 0 sampai dengan 1024. Bilangan inilah yang ditulis pada bahasa program mikrokontroler. Karena mikrokontroler tidak dapat membaca tegangan analog sebelum ADC mengubah tegangan analog menjadi tegangan digital, sebab itulah peranan ADC sangat diperlukan agar mikrokontroler dapat membaca output dari sensor. Untuk megatur berat pakan yang akan di tebar maka dipasang tombol switch, dimana akan diletakkan tombol-tombol yang berfungsi sebagai masukan bagi mikrokontroler yang sebelumnya sudah diatur untuk setiap satu tombol switch ON jumlah berat pakan yang akan ditimbang seberat 1 kg dengan cara mengubah posisi switch dari OFF menjadi ON kemudian nilai dari switch ON dikalibrasi dengan timbangan yang dipasang tahanan geser. Oleh karena itu untuk mendapatkan jumlah berat takaran pakan yang di inginkan dengan menggunakan beberapa switch maka pada setiap switch ON harus dihitung terlebih dahulu. Peranan LCD digunakan untuk menampilkan hasil pemrograman dari mikrokontroler, yaitu seberapa berat pakan yang diatur oleh switch dan kemudian ditampilkan pada layar LCD. LCD juga dapat memonitoring apabila jumlah pakan sudah pada batas yang ditentukan, maka LCD akan menampilkan bahwa pakan

39 sudah pada posisi siap untuk disebarkan ke tambak atau kolam. Selain itu LCD juga dapat menampilkan bekerja atau tidak nya motor baik untuk motor penyembur pakan atau motor kincir. IC RTC DS1307 merupakan fitur yang digunakan sebagai pewaktu yang kemudian pada portc SDA dan SCL difungsikan sebagai transfer data pewaktu pada mikrokontroler untuk waktu pemberian pakan berlangsung. Pada umum nya pemberian pakan dilakukan empat kali dalam satu hari, pagi hari sekitar pukul 07:00 wib, siang hari pada pukul 12:00 wib, sore hari pada pukul 17:00 wib, dan untuk malam hari pada pukul 21:00 wib. Oleh sebab itu konfigurasi pengaturan waktu harus disesuaikan pada jam-jam pemberian pakan, sebab pada saat pemberian pakan sedang berlangsung motor kincir harus dalam kondisi OFF atau tidak bekerja dan motor pemberian pakan dalam kondisi ON atau bekerja. Proses seperti ini harus tepat waktu dan tidak boleh terbalik antara motor kincir dengan motor pemberian pakan. Sebab apabila sampai terbalik antara motor kincir dengan motor pemberian pakan maka proses penjadwalan pemberian pakan tidak dapat bekerja dengan baik. Pada rangkaian mikrokontroller memiliki fungsi sebagai switch, mikrokontroller bekerja pada saat pin yang telah ditetapkan sebagai pin input diberikan tegangan sebesar 5 Volt DC. Penentuan pin untuk menjadi pin input atau output sesuai kebutuhan yang diperlukan dengan perintah yang dibuat pada program data mikrokontroller. Dari nilai output pada mikrokontrol inilah yang digunakan untuk memicu basis pada transistor agar relay dapat bekerja, baik dalam kondisi ON atau OFF.

40 b. Secara keseluruhan gambar rancangan pada tugas akhir ini adalah seperti gambar 3.3 berikut: Gambar 3.3. Rancangan Yang Akan Dibuat Penjelasan dari penomoran tiap-tiap bagian peralatan adalah sebagai berikut: 1. Tangki utama, dimana tangki ini berfungsi sebagai penampung pakan sebelum pakan ditimbang dan di tebar. 2. Kran atau pintu pada tangki utama, dimana pada kran ini difungsikan untuk membuka dan menutup keluarnya pakan dari tangki utama ke tangki timbangan. 3. Tangki timbangan, berfungsi untuk menimbang jumlah berat pakan yang keluar dari tangki utama yang kemudian akan di timbang sebelum di tebar.

41 4. Timbangan, dimana timbangan ini telah dimodifikasi dan diberi tahanan geser yang kemudian digunakan sebagai inputan pada kontrol elektrik. 5. Kran atau pintu pada tangki timbangan, berfungsi untuk membuka dan menutup keluarnya pakan dari tangki timbangan yang sebelumnya sudah ditimbang terlebih dahulu. 6. Pipa, berfungsi untuk mengalirkan pakan dari tangki timbangan menuju ke motor atau kipas penebar pakan. 7. Motor kipas penebar pakan, berfungsi sebagai penebar pakan pada saat pipa mengalirkan pakan dan jatuh tepat diatas kipas penebar pakan maka pakan akan tersebar. 8. Motor penghasil gelembung udara, berfungsi sebagai penghasil gelembung udara sebagai alat bantu pernapasan udang windu. F. Perancangan Perangkat Keras Berdasarkan spesifikasi rancangan di atas perangkat yang di gunakan dalam penelitain yang di lakukan adalah sebagai berikut: a. Power Supply Power supply merupakan perangkat yang terdiri dari beberapa komponen elektronika, secara fungsi power supply di gunakan sebagai pengubah tegangan AC yang di hasilkan oleh transformotor menjadi tegangan DC. Tegangan DC yang di hasilkan oleh catu daya digunakan sebagai sumber tegangan untuk rangkaian mikrokontroller dan rangkaian pemicu.

42 Gambar 3.4. Rangkaian Power Supply Yang Telah Distabilkan b. Sensor Berat Sensor berat yang digunakan adalah timbangan analog yang di modifikasi dengan menggunakan rangkaian pembagi tegangan. Seperti pada gambar 3.5 berikut: Gambar 3.5. Rangkaian Sensor Berat Dapat dilihat pada gambar 3.5 dimaksudkan bahwa gambar tersebut merupakan rangkaian pembagi tegangan yang mengunakan variabel resistor. Rancangan

43 sensor berat ini terdiri dari timbangan analog yang pada ujung poros penunjukkan angka nya di hubungkan dengan variabel resistor sebagai pendeteksi berat untuk memberikan nilai tegangan masukan pada ADC yang dapat berubah-ubah nilai tegangan keluarannya sesuai dengan berat yang terbaca pada timbangan analog tersebut. Sensor ini bekerja dengan merubah input tekanan menjadi tahanan atau resistansi yang kemudian di konversikan ke tegangan. Semakin berat beban yang diberikan maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan pada variabel resistor tersebut untuk dikonversikan oleh ADC yang kemudian dikirimkan ke mikrokontroler sebagai nilai masukan. c. Rangkaian RTC DS1307 Rangkaian RTC berfungsi sebagai back-up pewaktu apabila sumber tegangan dari catu daya terputus atau OFF maka RTC DS1307 masih dapat beroperasi karena memiliki sumber sendiri dari internal battery untuk menyimpan data, waktu, dan tanggal. Sehingga apabila power supply atau mikrokontroller dalam keadaan OFF atau tidak mendapat supply tegangan dari catu daya maka waktu dan tanggal di dalam memori RTC tetap uptodate. Kemudian pada portc SDA dan SCL difungsikan sebagai transfer data pewaktu pada mikrokontroller, hal ini dikarenakan supaya penjadwalan suatu program dapat berlagsung dengan benar dan tepat pada waktunya.

44 Gambar 3.6. Rangakaian RTC DS1307 d. Rangkaian Pengendali Rangkaian pengendali atau kontrol berfungsi untuk mengendalikan kerja dari rangkaian pengaturan pakan secara otomatis. Kemudian memerintahkan pemicu dan triac dalam kondisi on atau off. Rangkaian kontrol ini menggunakan mikrokontroler ATMega32 yang memiliki fitur membaca nilai analog yaitu fitur ADC. Pin yang digunakan untuk ADC adalah PinA0 sampai PinA7 yang terdapat pada mikrokontroler ATMega32. Pada pin ini berfungsi untuk menerima masukan berupa tegangan DC analog yang kemudian dikonversikan menjadi nilai ADC. Input pada keypad menggunakan PinD0 sampai PinD7 yang difungsikan sebagai perintah untuk mengatur berapa banyak jumlah pakan yang harus ditakar atau ditimbang. LCD menempatkan posisi PinC0 sampai PinC7 pada mikrokontroler ATMega32.

45 Gambar 3.7. Rangkaian Mikrokontroller dengan Pin Input dan Output e. Rangkaian Pemicu Motor Listrik AC Pada rangkaian pemicu untuk motor listrik AC digunakan relay sebagai pengganti saklar atau switch untuk motor. Rangkaian pemicu motor dapat dilihat seperti pada gambar 3.8 berikut:

46 Gambar 3.8. Rangkaian Pemicu Motor listrik Penambahan relay pada rangkaian pemicu motor ini dikarenakan motor listrik sendiri memiliki daya yang sangat besar dan sangat riskan akan gangguan. Prinsip kerja dari rangkaian pemicu untuk motor ini adalah untuk mengaktifkan relay yang bertegangan 12 V. Relay inilah yang digunakan sebagai saklar untuk motor AC. Relay akan bekerja pada saat sumber tegangan sebesar 12 V dirangkai secara seri pada sebuah transistor, (BC547) pada Pin kolektor seperti terlihat pada gambar 3.8. Pada saat basis pada transistor diberikan arus maka transistor akan bekerja dan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor sehingga led akan menyala dan kumparan koil relay akan menjadi magnet dan kontak relay akan bekerja sehingga motor AC akan berputar atau bekerja (ON). Arus basis yang diterima pada transistor diperoleh dari PinB dari mikrokontroler yang bertegangan 5 Volt DC. Rangkaian pemicu motor listrik ini digunakan sebagai switching untuk motor penebar pakan dan motor kincir. Karena motor AC

47 memiliki torsi yang besar sehingga penggunaannya sangat mendukung untuk rangkaian mekanik penebar pakan dan kincir. f. Rangkaian Kontrol Motor DC Dengan IC H-Bridge L298 Untuk mengontrol kecepatan perputaran motor digunakan metoda PWM (Pulse Width Modulation). PWM adalah merupakan suatu metode untuk mengatur kecepatan perputaran motor dengan cara mengatur prosentase lebar pulsa high terhadap perioda dari suatu sinyal persegi dalam bentuk tegangan periodik yang diberikan ke motor sebagai sumber daya. Semakin besar perbandingan waktu sinyal high dengan perioda sinyal, maka semakin cepat motor berputar. Frekuensi PWM yang digunakan sekitar 1 khz. Rangkaian sistem penggerak motor DC ditunjukkan pada gambar 3.9. berikut: Gambar 3.9. Rangkaian H-Bridge L298

48 g. Rangkaian LCD LCD digunakan untuk menampilkan perintah-perintah yang ditulis pada program mikrokontroller. LCD dalam rangkaian ini akan menampilkan nilai ADC yang terbaca pada pin input ADC dan menampilkan program interupsi dari mikrokontroller ATMega32. PORTC Atmega 8535 + 5 volt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 LCD Gambar 3.10. Rangkaian LCD ke Mikrokontroller (http://code4shared.wordpress.com/category/c/arduino/) h. Pembuatan Program Data Pembuatan program data pada mikrokontroler adalah menuliskan kode atau perintah pada mikrokontroler ATMega32, penulisan perintah ini menggunakan bahasa pemrograman C pada software Code Vision AVR. Program data yang direncanakan untuk mikrokontroler ATMega32 mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Menerima input dari sensor berat yang kemudian di konversi oleh ADC. 2. Memproses sinyal input dari sensor berat melalui ADC, dengan perhitungan resolusi ADC.

49 3. Nilai input ADC yang telah dikonversi pada resolusi ADC, selanjutnya memerintahkan output pada PortB dari mikrokontroller dan menjadi nilai masukan bagi rangkaian pemicu motor listrik AC yang kemudian akan mengaktifkan relay dalam kondisi bekerja atau tidak (on/off). i. Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan secara bertahap, dari rangkaian power supply, rangkaian sensor berat, rangkaian mikrokontroller, kemudian rangkaian pemicu triac. Pengujian secara bertahap ini dimaksudkan agar penulis dapat mengetahui bagianbagian yang tidak bekerja. Dan kemudian dapat diperbaiki secara terpisah pada tiap-tiap bagian. Jika semua bagian rangkaian bekerja dengan baik maka semua rangkaian dipasang secara keseluruhan, agar dapat diketahui apakah rangkaian pengaturan pakan secara otomatis ini bekerja dengan baik atau tidak.