BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yakni Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum Berbasis

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

Oleh Imam Ghozali (PBS, Pendidikan Seni, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan media estetis yang dapat mengungkapkan gejolak jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik termasuk seni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dea Wulantika Utami, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bunyi dari sebuah disc (kaset). Namun sayangnya ide tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mencakup tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang melibatkan kemampuan kognitif, afektif, maupun. UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah bukan hanya berkaitan dengan sebuah bernyanyi dan berdoa, nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri siswa.

PENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Padalarang di Jl.U.Suryadi

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISA MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang butuh akan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan bangsa dan merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan menduduki masalah yang sangat penting dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan sumber daya manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan sebagai sarana dalam pencerdasan manusia tersebut. Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan karena pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan dalam pencapaian kualitas terbaik sumber daya manusia. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh yang meliputi aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni yang dikembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan, maka pemerintah telah mengadakan perbaikan sistem pendidikan nasional dengan cara menyempurnakan kurikulum. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003), bahwa pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka menyiapkan peserta didik untuk meningkatkan mutu disemua jenjang pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran untuk masa yang akan datang. 1

2 Pendidikan seni budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi atau berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: Belajar dengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni (KTSP, 2006). Seni musik yang bagian dari seni tidak terpisahkan dari kehidupan manuia dan kesenian mempunyai tempat yang mendasar dalam kehidupan manusia. Kesenian adalah sesuatu perwujudan yang sangat berarti dari kemampuan berfikir dan rasa manusia yang selalu menginginkan sesuatu yang lebih indah. Pembelajaran seni musik bertitik tolak pada bunyi atau suara yang didalamnya terkandung unsur-unsur musik. Unsur-unsur musik adalah melodi, harmoni, irama, bentuk dan ekspresi. Sasaran pokok yang dicapai dalam pembelajaran seni musik adalah penanaman rasa musikalitas, mengembangkan sikap dan kemampuan berkreasi, menghargai seni, dan meningkatkan kreativitas. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran seni musik berbentuk teori dan praktek. Seorang guru dituntut mampu menguasai materi yang diajarkan, menggunakan metode yang tepat, mampu mengelola kelas, menggunakan media atau alat peraga sesuai dengan materi, mampu menggunakan waktu yang tersedia dengan baik. Musik merupakan cabang seni yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Musik memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan berfikir manusia yang dapat diwujudkan ke dalam bentuk pembelajaran. Dalam suatu sekolah, bentuk pembelajaran musik dapat dijadikan sebagai suatu ekstrakurikuler. Keberadaan ekstrakurikuler di sekolah menjadi daya tarik 1

3 tersendiri bagi siswa untuk mengembangkan potensi siswa tentunya tidak hanya dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler, namun kegiatan ekstrakurikuler pun memiliki peranan yang cukup besar, yaitu pendidikan kemandirian, kedisiplinan, dan keterampilan serta pengembangan diri juga dapat diperoleh melalui kegiatan ekstrakurikuler. Dalam program kegiatan sekolah SMA Methodist Pancur Batu diadakan berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler, antara lain musik, tari, dan olahraga. Untuk melaksanakan kegiatan ektrakurikuler yang baik tentunya perlu usaha yang maksimal dari seorang guru. Pada saat menyampaikan pelajaran guru harus mampu melihat sampai sejauh mana anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses dalam penyampaian pengetahuan yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai murid untuk mencapai tujuan kurikulum yang telah ditentukan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pembelajaran ekstrakurikuler dapat dikatakan berhasil jika siswa dapat mencapai tujuan secara optimal, yaitu siswa mampu berfikir secara kreatif, penambahan ilmu pengetahuan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, memiliki jati diri dan mampu menampilkan kemampuan yang dimilikinya. Materi musik seperti unsur-unsur dasar musik yang dipelajari seperti pola ritme, sangkar nada, notasi balok serta melodi bukanlah suatu materi yang dapat dengan cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa yang duduk di SMA pada umumnya. Hal ini dikarenakan diperlukannya ketelitian dalam memahami tentang

4 bentuk nada dan nilai dalam ketukan, daya ingat dan pendengaran yang baik, serta kemampuan untuk memainkan pada alat musik keyboard. Disatu sisi, daya tangkap peserta didik dalam menerima pelajaran tentu berbeda-beda, kebanyakan dari peserta didik menjadi mengacuhkan pelajaran ketika mereka mendapati materi yang sulit untuk mereka pahami. Disinilah peran guru sebagai pengajar di dalam kegiatan ekstrakurikuler di butuhkan. Namun, sering kita dapati dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler seperti dikebanyakan sekolah-sekolah yang ada, bahwa kurangnya pemahaman guru dalam menyampaikan materi yang sedang disampaikan. Memang dibutuhkan keseriusan dalam belajar, khususnya belajar musik. Namun, sangat disayangkan apabila suasana belajar menjadi tegang atau menjadi tidak serius dan hanya prioritas saja. Hal ini tentu merubah persepsi bahwa belajar seni musik merupakan pelajaran yang menyenagkan. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Methodist Pancur batu adalah ekstrakurikuler keyboard. Adapun materi yang diajarkan di kegiatan ekstrakurikuler ini adalah pola ritme, sangkar nada, melodi dalam bentuk not balok dan sebagainya. Beberapa strategi maupun metode yang tepat serta didukung oleh teknik dalam mengajar yang dilakukan dengan menerapkan metode yang efektif dan efesien adalah sebuah keharusan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini tampak dari kemampuan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sudah mulai paham dalam membaca pola ritme dan notasi balok. Salah satu hal penting untuk dapat belajar instrumen keyboard adalah mampu membaca pola ritme dan notasi balok.

5 Fenomena ini merupakan hal yang menarik bagi peneliti untuk dijadikan tema dan fokus penelitian dalam rangka mendeskripsikan berbagai langkahlangkah dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler keyboard sehingga materi pembelajaran musik dapat diterima dan dipahami oleh seluruh peserta didik. Oleh karena itu penulis meilih judul: Pembelajaran Keyboard pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup permasalahan yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan pendapat A. Aziz Hidayat (2007:30) mengatakan bahwa: masalah adalah begian penting dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan scientific method, proses ilmiah tersebut akan selalu dikembangkan sejak identifikasi masalah. Dari uraian di atas, maka permasalah penelitian ini dapat diidentifikasi menjadi beberapa bagian diantaranya: 1. Bagaimanakah metode pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? 2. Bagaimana materi pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? 3. Apa saja kendala yang dihadapi siswa dan guru dalam pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu?

6 4. Bagaimana sarana dan prasarana pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? 5. Bagaimana tanggapan siswa-siswi dalam pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? 6. Bagaimana hasil yang dicapai siswa dari pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? 7. Apa saja tujuan pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka penulis mengadakan pembatasan masalah untuk mempermudah dalam memecahkan masalah yang ingin dicapai. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:383) yang megatakan bahwa: Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dilakukan secala lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah metode pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu?

7 2. Bagaimana materi pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? 3. Apa kendala yang dihadapi siswa dan guru pada pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? 4. Bagaimana hasil yang dicapai siswa dari pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu? D. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14), yang mengatakan bahwa: Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah yang menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya unutk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada bitur-butir masalah sebagaimana dirumuskan. Berdasarkan uraian baik latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut Bagaimanakah pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu.

8 E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan senantiasa berorientasi kepada tujuan, tanpa adanya tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak dapat diketahui apa arah yang diinginkan dan dicapai dalam kegiatan tersebut. Untuk melihat berhasil tidaknya suatu kegiatan dapat dilihat memalui tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini disesuaikan dengan pendapat sugiyono (2009:397) yang mengatakan bahwa: Secara umum tujuan pendidikan adalah untuk menemukan, mengembangkan dan menbuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah diketahui. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah: 1. Untuk mengetahui metode pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu. 2. Untuk mengetahui materi pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu. 3. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi siswa dan guru pada pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu. 4. Untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa dari pembelajaran keyboard pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu.

9 F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi sekolah SMA Methodits Pancur Batu untuk meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler keyboard. 2. Bagi siswa sebagai motivasi untuk lebih giat latihan dan belajar keyboard. 3. Bagi masyarakat sebagai bahan informasi tentang pembelajaran keyboard. 4. Bagi peneliti sebagai masukan dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pembelajaran keyboard.