DAMPAK SERTIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (PENELITIAN PADA GURU MTS SE-KABUPATEN SEMARANG) Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA. Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dan hasil pendidikan yang berkualitas. Itulah sebabnya seorang guru

PERBEDAAN KINERJA ANTARA GURU PNS DENGAN NON PNS DI SD NEGERI SE-DESA PUTATSARI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak di keluarkannya UU SISDIKNAS tahun 2003, sekolah mulai

BAB I PENDAHULUAN. pustakawan, komite sekolah dan lain-lain yang satu sama lain harus saling. meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal pula.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

BAB VI PENUTUP. prosentase sebesar 58,1%. Sisanya sebesar 41,9% dipengaruhi oleh. pengaruh antara kompetensi guru tersertifikasi melalui portofolio

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 8 Bandar Lampung

2016 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN PURWADADI KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

P., 2015 PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMPN SE-RAYON 03 KABUPATEN GARUT

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

berpikir global (think globally), dan mampu bertindak lokal (act loccaly), serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

Unnes Physics Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam. tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

I. PENDAHULUAN. Penilaian merupakan salah satu tahapan dalam keterlaksanaan standar proses

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB III METODE PENELITIAN

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Menyadari peran penting pendidikan tersebut, pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN NO.28/I MALAPARI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Oleh: Pembantu Rektor II UB

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Transkripsi:

DAMPAK SERTIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (PENELITIAN PADA GURU MTS SE-KABUPATEN SEMARANG) Oleh: Siti Fitriana, Padmi Dhyah Yulianti, Suhendri (fitrifitriana26@yahoo.co.id) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui gambaran Sertifikasi, kompetensi guru, dan prestasi belajar siswa di MTs Kabupaten Semarang; (2) Untuk mengetahui dampak sertifikasi guru secara langsung terhadap peningkatan kompetensi guru MTs Kabupaten Semarang; (3) Untuk mengetahui dampak kompetensi guru secara langsung terhadap prestasi belajar siswa MTs Kabupaten Semarang, dan (4) Untuk mengetahui dampak sertifikasi guru dan prestasi belajar siswa terhadap kompetensi guru MTs Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di MTs se-kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (eks post facto) dan kualitatif analisis deskriptif korelatif dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Angket tertutup (berstruktur), Dokumentasi, Wawancara/Interview dan Triangulasi data. Dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data dengan metode kuantitatif menggunakan beberapa teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dan uji persyaratan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Melalui dokumentasi peneliti menemukan bahwa setelah adanya sertifikasi guru, banyak guru yang mengajarnya sudah tertib dan disiplin. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya dokumen RPP yang digunakan oleh guru yang tersertifikasi sebelum melaksanakan pembelajaran, guru juga sudah menyiapkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga siswa berminat untuk mengikuti pelajaran. Dari data yang ada di lapangan menyebutkan bahwa dengan adanya program sertifikasi, para guru memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kompetensinya. Hal ini bisa ditunjukkan dengan cara para guru telah memiliki kesadaran dan tanggungjawab serta mampu menjadi panutan siswa-siswinya di sekolah. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah mapun pengawas dapat diketahui bahwa sertifikasi guru dapat mendorong para guru untuk lebih disiplin dan aktif dalam mengikuti berbagai organisasi maupun dalam penulisan karya ilmiah. Sertifikasi juga mendorong para guru yang belum mengikuti program sertifikasi agar bisa lebih aktif lagi dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di sekolah maupun luar sekolah.

1. Pendahuluan Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia bukan diakibatkan oleh rendahnya input pendidikan, akan tetapi diakibatkan oleh proses pendidikan yang tidak maksimal dan rendahnya kualitas guru. Hal ini dapat dibuktikan masih banyak peserta didik yang tidak lulus Ujian Nasional dengan standar nilai yang telah ditetapkan. Sebenarnya akar permasalahan minimnya proses yang dilakukan di sekolah. Proses yang tidak sempurna mengakibatkan kualitas produk yang tidak baik, proses pendidikan salah satunya terletak ditangan guru, bagaimana melaksanakan pembelajaran, penguasaan materi, komunikasi yang dilakukan terhadap peserta didik, memberi motivasi belajar, menciptakan pembelajaran yang kondusif, mengelola pembelajaran jika kualitas yang dimiliki oleh guru rendah. Dalam rangka ini pemerintah membuat kebijakan peningkatan kualitas guru dengan melakukan sertifikasi. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi standar profesional. Tujuannya untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, serta mengangkat harkat dan martabat guru. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Guru profesional di samping mereka berkualifikasi akademik juga dituntut memiliki kompetensi artinya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasainya dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagai upaya peningkatan mutu guru yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru, sertifikasi guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar bagi guru yang pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Dalam tataran konsep harapan ini memang logis, namun dalam tataran operasional perlu dilakukan analisis kritis. Sudahkah sistem, panduan, dan pelaksanaan sertifikasi guru

menjamin terwujudnya peningkatan kompetensi guru yang akhirnya akan berdampak bagi peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti kemungkinankemungkinan yang ada pada MTs Se-Kabupaten Semarang, apakah dengan adanya sertifikasi tersebut akan berdampak pada peningkatan kompetensi guru dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Dampak Sertifikasi Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru dan Prestasi Belajar Siswa. Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah gambaran Sertifikasi, kompetensi guru, dan prestasi belajar siswa di MTs Kabupaten Semarang? 2. Apakah sertifikasi guru secara langsung berdampak signifikan terhadap peningkatan kompetensi guru MTs Kabupaten Semarang? 3. Apakah kompetensi guru secara langsung berdampak secara signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa MTs Kabupaten Semarang? 4. Apakah sertifikasi guru secara langsung maupun tidak langsung berdampak signifikan terhadap prestasi belajar siswa MTs Kabupaten Semarang? 2. Metode Penelitian ini dilaksanakan di MTs se-kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 1,5 bulan (Juni s.d Agustus 2011). Subjek penelitian guru MTs Se-Kabupaten Semarang yang telah tersertifikasi berjumlah 28 guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (eks post facto) dan kualitatif analisis deskriptif korelatif dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Angket tertutup (berstruktur), Dokumentasi, Wawancara/Interview dan Triangulasi data. Dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data dengan metode kuantitatif menggunakan beberapa teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dan uji persyaratan meliputi uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Analisis kualitatif dilakukan untuk hasil data catatan lapangan selama dilakukan penelitian. Dalam penelitian kualitatif proses analisis dan interpretasi data dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan. 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan analisis deskriptif mengenai kompetensi guru menunjukkan bahwa 64% dalam kategori sangat baik 34% berada pada kategori baik. Apabila dilihat dari rata-rata kompetensi guru sebesar 140,35 maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kompetensi guru di MTs Kabupaten Semarang berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan analisis deskriptif mengenai sertifikasi guru menunjukkan bahwa 54% responden menyatakan sangat baik, 29% responden menyatakan baik dan 13% menyatakan sangat baik. Bila dilihat dari rata-rata sertifikasi guru sebesar 102,82 termasuk dalam interval (102-124) maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan sertifikasi Guru pada MTs se-kabupaten Semarang berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan analisis deskriptif mengenai prestasi belajar siswa yang dinilai oleh guru yang telah tersertifikasi di MTs Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa dari 28 guru yang telah tersertifikasi dan 20 siswa yang diampu oleh guru tersertifikasi, maka diperoleh data rata-rata nilai siswa adalah 8 jadi berada pada kategori baik. Prestasi belajar siswa diketahui dari nilai rata-rata akhir semester setiap mata pelajaran yang diampu oleh guru yang menjadi sampel dalam penelitian. Berdasarkan hasil analisis regresi linear diketemukan besarnya dampak sertifikasi guru terhadap kompetensi guru dapat dilihat melalui persamaan regresi Ŷ = 40,293 + 0,973 X1 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit skor sertifikasi guru akan menyebabkan kenaikan skor kompetensi guru sebesar 0,973 unit pada konstanta 40,293. Adapun besarnya varian kompetensi guru yang ditentukan oleh sertifikasi guru adalah 38,6%.

Adanya dampak sertifikasi guru terhadap kompetensi guru selaras dengan pendapat Dharsana (2007) bahwa tujuan adanya sertifikasi guru adalah untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, serta mengangkat harkat dan martabat guru. Dalam konteks adanya sertifikasi guru, maka seorang guru dituntut memiliki kompetensi. Melalui sertifikasi guru terbukti memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kompetensi guru. Berdasarkan hasil analisis regresi linear diketemukan besarnya kontribusi yang diberikan variabel kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat melalui persamaan regresi Ŷ = 52,071 + 1,566 X2 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit skor kompetensi guru akan menyebabkan kenaikan skor prestasi belajar siswa sebesar 1,566 unit pada konstanta 52,071. Adapun besarnya varian prestasi belajar siswa yang ditentukan oleh kompetensi guru adalah 49,3%. Adanya dampak kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa selaras dengan pendapat Joni (dalam Arikunto, 1990) yang menjelaskan bahwa ada tiga kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional yaitu: (1) kompetensi profesional, (2) kompetensi personal, (3) kompetensi sosial. Guru profesional di samping mereka berkualifikasi akademik juga dituntut memiliki kompetensi artinya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasainya dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis regresi baik linear maupun ganda terbukti terdapat kontribusi sertifikasi guru terhadap kompetensi guru dan prestasi belajar siswa di MTs Kabupaten Semarang. Dari data di lapangan yang peneliti peroleh melalui dokumentasi ditemukan bahwa setelah adanya sertifikasi guru, banyak guru yang mengajarnya sudah tertib dan disiplin. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya dokumen RPP yang digunakan oleh guru yang tersertifikasi sebelum melaksanakan pembelajaran, guru juga sudah menyiapkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga siswa berminat untuk mengikuti pelajaran. Disamping dokumentasi, peneliti juga melakukan

wawancara dengan kepala sekolah maupun pengawas sekolah untuk melakukan kroscek kepada guru-guru di sekolah tersebut yang sudah tersertifikasi. Dari 28 responden yang terdiri dari kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang peneliti wawancarai ternyata 75% mengatakan bahwa terdapat perubahan bagi guru sebelum sertifikasi dengan setelah sertifikasi. Hal ini bisa ditunjukkan dengan adanya banyak guru yang telah melaksanakan pembelajaran dengan media, guru mulai merancang dan melaksanakan pembelajaran aktif, sebelum melaksanakan PBM guru selalu menyiapkan RPP terlebih dulu termasuk literature yang digunakan saat mengajar, kedisiplinan guru dalam melaksanakan PBM, keikutsertaan guru dalam mengikuti seminar maupun pelatihan semakin meningkat. Program sertifikasi juga membawa dampak yang cukup positif terhadap upaya peningkatan kompetensi sehingga dapat menyebabkan prestasi belajar siswa bisa lebih baik. Para guru yang telah bersertifikasi memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kompetensi baik kompetensi paedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional. Hal ini bisa ditunjukkan dengan cara para guru telah memiliki kesadaran dan tanggung jawab serta mampu menjadi panutan bagi siswanya di sekolah. Informasi dari kepala sekolah mengatakan bahwa para guru telah menegakkan kedisiplinan dan member contoh yang baik kepada siswanya mulai dari berangkat sekolah tidak pernah terlambat bahkan lima menit sebelum pelajaran dimulai sudah masuk kelas, mau menerima masukan dari pihak lain terutama kepala sekolah dan selalu berupaya menampilkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. 4. Simpulan dan Saran Dari data yang ada di lapangan menyebutkan bahwa dengan adanya program sertifikasi, para guru memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kompetensinya. Hal ini bisa ditunjukkan dengan cara para guru telah memiliki kesadaran dan tanggungjawab serta mampu menjadi panutan siswa-siswinya di sekolah.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah mapun pengawas dapat diketahui bahwa sertifikasi guru dapat mendorong para guru untuk lebih disiplin dan aktif dalam mengikuti berbagai organisasi maupun dalam penulisan karya ilmiah. Sertifikasi juga mendorong para guru yang belum mengikuti program sertifikasi agar bisa lebih aktif lagi dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di sekolah maupun luar sekolah. Saran Mengingat sertifikasi guru dapat memberikan dampak yang positif terhadap kompetensi guru, maka disarankan kepada guru agar lebih meningkatkan profesionalitasnya dalam bidang pendidikan dengan mengikuti program sertifikasi yang saat ini ada baik melalui jalur portofolio maupun jalur pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) sehingga permasalahan-permasalahan dalam bidang pembelajaran dapat diatasi serta kompetensi guru dapat diwujudkan dan diimplementasikan di lingkungan pendidikan sekolah. Kepada kepala sekolah diharapkan memberikan motivasi kepada guru agar lebih profesional dalam menjalankan proses belajar mengajar sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Disamping itu juga perlu adanya batasan waktu kerja bagi guru yang telah tersertifikasi agar dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara optimal. Program sertifikasi sendiri sebaiknya juga perlu diperketat lagi yaitu dengan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) karena kalau kelulusan peserta hanya berdasarkan penilaian dalam bentuk portofolio maupun PLPG saja hasilnya masih belum maksimal.