Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

dokumen-dokumen yang mirip
Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pertama Kali Wahyu Turun

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Pembelahan Dada Nabi Muhammad serta Peristiwa Mi rajnya

Abu Ishaq al-huwaini al-atsari

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Lima Syarat Wajib Haji

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tiga Orang Yang Terkurung didalam Goa

Kisah Orang Botak, Orang Tuli, dan Orang yang Sakit Kusta

Hukum Mengubah Nazar

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Kisah Tamim ad-dari Tentang Jasasah

Membalas Kebaikan Orang Lain

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Tata Cara Sholat Khusuf (gerhana)

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Siksa Neraka. Muhammad Ahmad al- Amari. Terjemah : Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hakim yang Adil dan Bijaksana

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Siapakah Mukmin Sejati?

Keluarnya Dajjal, Ya juj dan Ma juj Serta Turunnya Nabi Isa alaihissalam

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Membatalkan Shalat Witir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kelembutan Dalam Islam

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

Sekelumit Tentang Perang Badar

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Tukang Sihir, Pemuda dan Rahib

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Tata Cara Shalat Malam

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Mendulang Faidah Dari Surat al- Qomar (Ayat : 54-55)

Cara Terbaik Untuk Amar Ma ruf dan Nahi Munkar

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Balasan Itu Sesuai dengan Amalan

Agungnya Nikmat Keamanan

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Pelajaran Dari Perang Badar

Perceraian dan Hukumnya

Adab Menjenguk Orang Sakit

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Keutamaan Ibunda Khadijah radhiyallahu 'anha

Tafsir Surat an-nashr

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Tafsir Ringkas Surat at-tiin

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Bid ah Berkumpul Untuk Ta ziyah dan Menghidangkan Makanan Kepada yang Datang

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Syarah Istighfar dan Taubat

Kiat Memperlakukan Buah Hati

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Sifat Seorang Mukmin

Cinta Sejati. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

PUASA DI BULAN RAJAB

Hukum Haid. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah. Terjemah : Tim Islamhouse.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Ar-Rabb, Yang Maha Mengatur Dan Menguasai Alam Semesta

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pelajaran Dari Surat al-kautsar

Jembatan Antara Surga Dan Neraka

Transkripsi:

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam ] إندوني [ Indonesia Indonesian Abu Ishaq al-huwaini al-atsari Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

ن القصص انلبوي: وىس» باللغة الا ندونيسية «وخلض أبو اسحاق ا و ا ثري تر ة: رف هداية ا مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2013-1434

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam Di riwayatkan oleh Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Pada suatu hari Musa pernah berkhutbah di hadapan Bani Isra'il. Maka ada di antara mereka yang bertanya; 'Siapakah orang yang paling berilmu? Saya, jawab Musa. Maka Allah Shubhanahu wa ta alla menegurnya, karena Musa tidak memiliki pengetahuan dalam masalah ini. Kemudian Allah Shubhanahu wa ta alla menurunkan wahyu kepadanya: 'Sesungguhnya Aku mempunyai seorang hamba di pertemuan antara dua buah lautan. Dan ia lebih berilmu dari padamu'. Musa bertanya: "Wahai Rabbku, bagaimana saya bisa mendatanginya? Maka di katakan padanya; 'Bawalah bekal ikan di dalam wadah bersamamu, jika kamu kehilangan ikanmu itu, maka disanalah orang itu berada'. Musa pun berangkat, ia temani oleh seorang pemuda bernama Yusya bin Nun, di dalam bekalnya mereka berdua tidak lupa membawa ikan. Sampai akhirnya mereka sampai di sebuah padang pasir, mereka istirahat sejenak, menyenderkan kepala lalu 3

tanpa terasa akhirnya tertidur. Pada saat itu ikan yang ada didalam bekal tersebut hidup lalu meloncat keluar, terus menggelepar berjalan sampai di tepi pantai. Maka kejadian itu bagi Musa dan temannya sangatlah aneh. Keduanya terbangun, lalu meneruskan perjalanannya dari sisa hari yang masih ada. Tatkala pagi menyapa maka Musa berkata pada temannya: ذا قال ا تعا : ءات نا الكهف : (٦ ءنا غ د ا قد ل ا ر ن ل ق ي ن ا م ن سف ا ن ص ب (سورة "Berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita; Sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini". (QS al-kahfi: 62). Musa baru sadar kalau dirinya telah melewati tempat yang telah di perintahkan oleh Allah Shubhanahu wa ta alla, maka muridnya menjawab: س يت ف إ إ ا ن أو إ ذ قال ا تعا : (سورة الكهف : ٦) ت ق ا ل ءي أر رة لص خ ٱ وت "Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, Maka Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu". (QS al-kahfi: 63). 4

Itu yang kita cari, sergah Musa: ل ك قال ا تعا : ا ما ق ا ل ن ب فٱر تدا غ ا ءاثار ه م ا ق ص ص (سورة الكهف : 64 ( "Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula". (QS al-kahfi: 64). Ketika mereka berjalan menyusuri jalan yang mengantarkan pada padang pasir tempat mereka berdua singgah pertama, keduanya menjumpai ada seseorang yang membentangkan kain bajunya, lalu Musa memberi salam padanya. Ia bernama Khidir, sesungguhnya saya di negerimu ini menjawab salam, jawabnya. Saya adalah Musa, beliau mengenalkan dirinya. Khidir meyakinkan: "Musa Bani Isra'il? Ya, jawabnya, lalu beliau berkata padanya: ت م ن م م ا ع ل عل م (٦-٦ أ ت ب ع ك ه و لال ۥ م ست ط يع م ص (سورة الكهف : قال ا تعا : ر ش دا. ك لن قال إ ن "Musa berkata kepada Khidir: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" Dia menjawab: "Sesungguhnya 5

kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku". (QS al- Kahfi: 66-67). Wahai Musa! Sesungguhnya saya mempunyai ilmu dari ilmunya Allah Shubhanahu wa ta alla, yang telah -Dia ajarkan padaku, dan kamu tidak mengetahuinya. Begitu juga sesungguhnya engkau mempunyai ilmu yang telah Allah Shubhanahu wa ta alla berikan padamu, aku juga tidak mengetahuinya, kata Khidir. Lantas Musa mengatakan padanya: "Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan apapun". (QS al-kahfi: 69). Akhirnya Khidir menyepakati, keduanya akhirnya berangkat, berjalan menelusuri tepi lautan, maka di lihatnya ada sebuah kapal yang lewat. Khidir berbicara dengan mereka agar mereka mau membawanya, orang-orang tersebut kenal dengan Khidir, sehingga mereka mau membawanya tanpa di pungut biaya sedikitpun. Ketika keduanya sudah berada di atas kapal ada seekor burung yang datang lalu menukik mencelupkan paruhnya ke dalam lautan dua atau tiga kali. Khidir berkata pada Musa: "Wahai 6

Musa! Ibarat sebuah lautan ini, ilmunya Allah Shubhanahu wa ta alla di banding dengan ilmu yang di berikan kepadaku dan padamu tak ubahnya seperti setetes atau dua tetes yang keluar dari paruh burung ini". Lalu Khidir dengan sengaja melubangi salah satu sisi dari kapal tersebut. Musa dengan cepat menegurnya: "Mereka telah membawa kita tanpa meminta bayaran, lantas kamu melubangi kapalnya, bisa-bisa kita semua tenggelam kelautan". khidir menjawab tenang:. ص ق ا ل م ل ق ل أ س إ ن ك ل ن (سورة الكهف: ٧-٧) م ط يع ت ق ا ل ؤاخ ذ ت قال ا تعا :.. س يت ب ما "Dia (Khidir) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama denganku". Musa menjawab: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku". (QS al-kahfi: 72-73). Itu adalah kejadian pertama bagi Musa, dan itu di karenakan lupa. Kemudian keduanya melanjutkan perjalanan. Ditengah-tengah perjalanan itu, mereka berdua menjumpai ada anak kecil yang sedang bermain-main bersama teman-teman sebayanya. Maka dengan sigap Khidir mengambil kepalanya, 7

ا bagian atasnya lalu mencabut dengan tangannya, akhirnya anak itu mati. Musa tidak tahan melihat kemungkaran itu, maka dengan cepat ia mengingkarinya: ج ئت ش قد (سورة الكهف : ف ال تل ف ب غ س قال ا تعا : ق أ ت سا ز ي ك ك م ص ط يع ت س أ ق ل إ ن لن م ر ق ا ل ل 8 (٧-٧ "Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar". Khidir menjawab: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" (QS al-kahfi: 74-75). ل ه ا ف ب وا أن خ ذ ت ه ما ع ط أ ل ق ر ة ٱست ال و ه ۥ ق ل ف أ ق ا م ه أ ش ئت يا ينق ا إ ذ قال ا تعا : فٱ ن ط ل ق ا أن ر د ي ا ف و ج د ا يها ج دار م ي ض ي ف وه ي ه أجر (سورة الكهف : ٧) ع ل "Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh". (QS al-kahfi: 77).

Maka Khidir mengucapkan dengan tangannya, tegaklah, lantas dinding tersebut berdiri tegak. Musa berkata padanya: قال ا تعا : ق ا ل ب ك ن ك ي ن ئ و س و ل ب تأو ل ما ي خ ذ ي ه أجر. ق ا ل ذا ف راق ب ش ئت ت ع ل ا (سورة الكهف : ٧) ي ه ص تط ع ل س م ل "Berkata Musa: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu". Khidir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS al-kahfi: 77-78). Semoga Allah Shubhanahu wa ta alla merahmati Musa, kalau sekiranya dirinya bisa lebih bersabar tentu akan ada banyak kisah lagi yang sampai pada kita tentang keduanya". Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 9