MEMBANGUN BUDAYA BACA ARSIPARIS Oleh : A z m i *)



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pada saat ini. Bukan karena adanya peningkatan melainkan

I. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

Jakarta, 10 November 2011

PROFESIONALISME ARSIPARIS DAN EVALUASI KERJA. Burhanudin DR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ifah Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

B B A I P n e d n a d h a u h l u u l a u n La L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Ma M s a a s l a a l h

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ANALISA KOMPETENSI ARSIPARIS DARI KONSEP PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SIKN-JIKN PADA BADAN ARSIP SE-JAWA TIMUR. Oleh: Tami Arie Wahyuningtyas

BAB I PENDAHULUAN. dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Masyarakat juga mengambil peran yang

SEKOLAH DASAR NEGERI BERTARAF INTERNASIONAL DI KOTA SEMARANG

PENGELOLAAN SEKOLAH BERDASARKAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) (Studi Kasus Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cepu) TESIS.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa,

MENULIS SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN BUDAYA BACA DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN Haryani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ARSIPARIS DI INDONESIA DAN TANTANGANNYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kurniatun. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia.

BAB I P E N D A H U L U A N. Pembukaan UUD 1945, perwujudannya berupa pembangunan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI SRAGEN (Studi Kasus di SMP Negeri 5 Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. teknologi (Iptek). Persepsi masyarakat ini kiranya telah mampu memobilisasi

Peran Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

BAB I PENDAHULUAN. diketahui bahwa literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak

BAB I PENDAHULUAN. United Nation Development Program (UNDP) Tahun 2007 yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

2016, No Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. belum menyadari bahwa suatu keberhasilan kerja berakar pada nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

Catatan Kecil Tentang Arsiparis Indonesia

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. setiap muslim laki-laki dan perempuan. Sebagaimana Allah SWT mengutus

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu karena pendidikan menjadi

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT KOORDINASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN ANRI JAKARTA, 6 NOVEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kerja. Di masa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

KARANGTURI INTERNATIONAL SCHOOL DI SEMARANG

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya melakukan perbaikan perbaikan untuk mencapai taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup

FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT) ASSALAM JETIS AMBARAWA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Amelia Nur Fauza, 2013

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Matrik Cascading Kinerja Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan merupakan salah satu prioritas utama yang dapat

BUDAYA MEMBACA (SATU BULAN SATU BUKU): MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SEBAGAI PENDIDIK

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya yaitu sebagai pengelola sistem yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu titik yaitu rendahnya kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Hal tersebut

448 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kebutuhan akan pendidikan sebagai suatu investasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. elemen pembangunan adalah orang yang sangat berkompeten dalam bidangnya

PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

PENGELOLAAN SUMBER DANA PENDIDIKAN DASAR. (Studi Situs SDN Todanan 1) TESIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Transkripsi:

MEMBANGUN BUDAYA BACA ARSIPARIS Oleh : A z m i *) Membaca merupakan aspek terpenting dalam proses belajar mengajar seseorang terutama dalam kaitannya dengan 4 (empat) keterampilan berbahasa yaitu : menyimak/mendengar, berbicara/bercakap, membaca dan menulis. Dalam sejarah Islam, membaca merupakan amanat pertama kerasullan Muhammad dengan diturunkan Surat Al alaq di gua Hira sebagai perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril untuk membaca (iqro). Aktivitas membaca memiliki peran penting sebagai cara untuk mentrasfer berbagai ilmu pengetahuan (konsep, teori, istilah) yang tersebar di berbagai tempat (tex book, virtual ) kepada si pembaca. Dalam rangka menuju masyarakat informasi (information society) ketrampilan membaca sebagai aspek penting pembelajaran perlu disosialisasikan dan perlu dikampanyekan di kalangan Arsiparis. Hal ini penting karena sesuai laporan UNDP (2003) dalam kiatannya dengan HDI (human development index) : umur harapan hidup, GDP per kapita, literasi (kemampuan baca-tulis) terhadap 175 negara, Indonesia berada pada urutan paling bawah di antara negara-negara di Asia Tenggara, yaitu berada pada urutan 112 masih di bawah Vietnam yang menempati urutan 109, Philippines 85, Thaiand 74, Malaysia 58, Brunei Darussalam 31, Singapore 28. Masih berkaitan dengan indeks pembangunan manusia (human development index) dilaporkan pula oleh Buchori (1997) bahwa kemampuan membaca tulis anak SD di Indonesia melalui tes penilaian pendidikan internasional (International Education Assesment Test) berada pada urutan kedua terendah dengan nilai 36,0 % di atas Venezuela yang menempati nomor urut satu terendah dengan nilai 33,9 %. Meskipun laporan Buchori berkaitan dengan fenomena yang terjadi di lingkungan pendidikan dasar, namun kurangnya minat baca mungkin juga terjadi di kalangan siswa SLTP/SLTA, mahasiswa, dosen, peneliti, Arsiparis dan para profesionalisme lainnya. 1

Mengapa Budaya Baca? Budaya dan membaca bagi Arsiparis menurut hemat penulis ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya dan saling melengkapi. Kenapa demikian?. Karena melalui membaca, Arsiparis dapat memperkaya pengetahuannya sehingga mampu meningkatkan kemampuan diri, berinovasi atau melakukan penelitian (reseach) serta mengetahui informasi terkini dalam dunia kearsipan. Membaca merupakan proses mengerti arti pesan yang tertulis dalam teks. Marie M. Clay (1989) mengatakan reading is a process by which people can, on the run, extract a sequence of cues from printed and relate these, one to another, so that they understand the precise, message of the text. Adapun ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari proses membaca selanjutnya dimaknai sebagai salah satu budaya yang berwujud material (physical culture/material culture). Seperti dikatakan oleh Koentjoroningrat (2000) budaya mempunyai tiga wujud, yaitu : 1) ide, gagasan, norma, peraturan; 2) aktivitas dan kelakuan; 3) benda hasil karya manusia. Dwigth Antro (1994) menyebutkan culture is what ever human do, learned behavior, way of life, life style. Demikian halnya dengan budaya tinggi yang melekat dalam diri Arsiparis yang disertai dengan rasa ingin tahu dapat menggugatnya untuk meningkatkan frekuensi membacanya. Seperti Maslow (1950) sebutkan bahwa tingkat kebutuhan manusia tertinggi (hierarchy of human needs) adalah aktualisasi diri. Bagaimana aktualisasi diri Arsiparis dapat terpenuhi tentunya dengan menumbuhkan kegemaran membaca yang tinggi. Dalam perspektif lain, Giddens (2002) menyebutkan bahwa budaya pada intinya mengacu pada pandangan hidup (way of life) anggota atau kelompok masyarakat yang mengajarkan tentang perihal mulai dari perilaku-perilaku dasar manusia seperti cara berpakain, norma dalam keluarga, pola kerja, hingga sampai pada pemenuhan kesenangan (leisure pursuit) (Giddens, 2002), yang oleh Maslow (1950) dimaknai sebagai pemenuhan kebutuhan yang paling tinggi hirarkinya yaitu aktualisasi diri (selft actualization). 2

Sutomo (2003) mengatakan akibat utama yang ditimbulkan dari masyarakat yang memiliki budaya baca rendah adalah masyarakat yang tidak produktif. Tidak produktifnya masyarakat sebagai akibat dari 3 (tiga) factor yaitu : sulit komunikasi, tidak bisa inovasi, sulit transfer dan pakai IPTEK. Ketiga faktor akibat tersebut disebabkan oleh permasalahan inti yaitu pada masyarakat yang bersangkutan membaca dan belajar belum menjadi budaya. Dan belum membudayanya membaca dan belajar di kalangan masyarakat kita disebabkan oleh 3 (tiga) hal yaitu : sistem pendidikan yang kurang efektif, masyarakat belum menyadari, budaya kurang kondusif. Manfaat Baca bagi Arsiparis Baca (membaca) berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (KBHI, 2002). Bagi Arsiparis membaca itu sendiri bertujuan untuk memperkaya wawasan sehingga terampil menangani masalah-masalah kearsipan di lingkungan kerjanya sebagai seorang profesionalisme dan lebih siap untuk menghadapi berbagai problema hidup sebagai manusia. Dalam Surat Keputusan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/KEP/M.PAN/2/ 2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya terdapat 179 rincian kegiatan kearsipan yang menjadi kewenangan Arsiparis tingkat Ketrampilan dan 535 item kegiatan untuk Arsiparis tingkat Keahlian. Sesuai dengan jenjang kewenangan masing-masing Jabatan Fungsional Arsiparis, dari 714 item kegiatan kearsipan yang tertuang dalam Surat Keputusan Menpan Nomor 09/KEP/M.PAN/2/ 2002 tersebut merupakan ladang subur bagi Arsiparis PNS untuk berkarier di jalur fungsional yang apabila dilakukan dengan serius akan mengantarkan seorang Arsiparis ke jenjang pangkat dan jabatan tertinggi sebagai PNS (IV e) dan tentunya juga meningkatkan kesejahteraan Arsiparis (poin,dan koin). Lalu apa resepnya? Jawabannya hanya satu yaitu mau belajar dan suka membaca, baik pengetahuan yang berkaitan langsung dengan pengetahuan di bidang kearsipan 3

maupun pengetahuan pendukung yang dapat membantu karier sebagai seorang profesional di bidang kearsipan. Belajar dan membaca yang positif dapat dilakukan di mana dan kapan saja oleh Arsiparis, baik secara formal ( dengan memperdalam pengetahuan secara akademis), dan secara non formal sekedar menambah wawasan sambil menikmati kesenangan atau mengisi waktu luang dengan mengikuti short course, membaca buku-buku fiksi/karya sastra, majalah-majalah yang menyuguhkan hobi kepada pembaca seperti olah raga, desain interior/arsitektur, mode dan lain-lain. Dengan demikian, maka budaya membaca sebagai karakter yang dimiliki bangsa Indonesia perlu ditumbuhkankembangkan dalam diri setiap Arsiparis sejak dini dalam lingkungan kerjanya. Karena dengan budaya membaca yang tinggi Arsiparis akan mampu menangkap isu strategis yang muncul dari budaya globalisasi yang telah merambah seluruh pelosok negeri. Melalui membaca pula, maka Arsiparis dapat menilai konsep dan teori-teori kearsipan mana yang baik dan cocok untuk diterapkan di republik tercinta ini sebagai akibat globalisasi. Itulah sebabnya, di samping dasar penanaman nilai-nilai spiritual dalam diri Arsiparis penanaman nilai-nilai (values)/kode etik (code of ethics records manager and achivist) dalam diri Arsiparis amatlah penting dilakukan termasuk budaya baca. Hal ini dimaksudkan agar Arsiparis menjadi figur yang memiliki wawasan yang luas sebagai seorang professional yang mengelola informasi, seperti dikatakan Walne (1988) : 1) Records Manager a person professionally occupied in the conduct of records management programme. Also known as a records officier or records administrator. 2) Archivist is a person professionally occupied in the administration of archives. Upaya membangun budaya baca di kalangan Arsiparis dimaksudkan untuk mewujudkan Arsiparis Indonesia yang berwawasan dan tanggap akan perubahan yang terjadi dilingkungan luar (eksternal) sehingga tercipta Arsiparis yang berpengetahuan knowledge-base society. Kenapa demikian? Karena masa depan yang dibawa oleh proses globalisasi yang telah mengalir dalam setiap anak bangsa di muka bumi ini adalah masyarakat yang berdasarkan ilmu 4

pengetahuan (knowledge-base society). Masyarakat (baca: Arsiparis) masa depan tersebut adalah masyarakat yang berubah dan didasarkan kepada penemuan-penemuan yang meningkatkan taraf dan derajat hidup yang lebih baik. Least, kembali kepada budaya baca di atas, lima belas tahun lalu, harian Kompas dalam rangka ulang tahunnya melakukan saresehan tentang perlunya antisipasi terhadap perkembangan abad mendatang dan persiapan SDM untuk kebutuhan tersebut. Rekomendasi dari saresehan tersebut adalah untuk membangun manusia baru Indonesia, ada 3 (tiga) sifat utama yang harus dipenuhi: Pertama, serba tahu atau sadar akan ilmu pengetahuan dan teknologi, kedua, harus kreatif, dan ketiga, memiliki solidaritas dengan sesamanya dan memiliki kesadaran etis (Sukarman, 2005). Hipotesis yang dapat ditarik adalah budaya baca dan belajar merupakan faktor penting untuk mengetahui, menguasai, mentransfer, dan menerapkan IPTEK. Nah, bagi profesional kearsipan tentunya akan sepakat bahwa satu-satu cara untuk memiliki sifat-sifat tersebut di atas adalah melalui belajar dan membaca (iqro) sehingga Arsiparis memiliki misi yang jelas membangun bangsa melalui budaya baca dan belajar agar mampu mengetahui, menguasai, mentransfer, dan memanfaatkan IPTEK + IMTAK untuk memajukan dunia kearsipan Indonesia serta meningkatkan standar dan kualitas hidup Arsiparis. Dengan telah terbentuknya Ikatan Arsiparis Indonesia (AAI) dan tersusunnya Pengurus Nasional AAI, yang diisi oleh orang-orang dari berbagai latar belakang (PNS Pusat/Daerah, BUMN, Swasta, Perguruan Tinggi) dan memiliki integritas tinggi terhadap kearsipan pada 18 Mei 2005, maka sudah saatnyalah untuk mensosialisasikan pentingnya membangun budaya membaca (lifetime reading) di kalangan komunitas profesional Arsiparis menuju knowledgebase society. Hidup Arsiparis! I am proud to be an Arsiparis. Wassalam, *) Penulis adalah Arsiparis ANRI 5

RERERENSI Peraturan Perundangan Surat Keputusan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/KEP/M.PAN/2/ 2002 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya. Buku dan Makalah Gibson,Ivancevich,Donnelly (1982), Organizations, 4 Ed, Busniss Publications.Inc. Alih bahasa oleh Djoerban Wahid (1984), Erlangga, Jakarta Giddens, Anthony (2002). Sociology, Polity Press, United Kingdom. Sutomo, Sumengen, PhD (2003), Membangun Bangsa Budaya Baca dan Belajar 100 Tahun Mendatang, Yayasan Bangun Indonesia, Jakarta Weda, Sukardi, M.ed, M. hum (2005). Membangun Budaya Baca, Makalah, Jakarta. Utomo, Djoko (2005), Arsiparis Indonesia : Function and Responsibility, Makalah, Jakarta. Walne, Peter (1988) : Dictionary of Archival Terminology, K.G. Saur, Munchen, New York, London, Paris. 6