PROPINSI SULAWESI SELATAN. KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Nomor : KEP/ 06 / X / 2011 / BNNP TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA KABUPATEN TOLITOLI

: PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Optimalisasi Struktur Organisasi Badan Narkotika Nasional

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

U R A I A N J A B A T A N

PERATURAN KETUA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Nomor : PER / 01 / VIII / 2007 / BNN TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RechtsVinding Online. Kelembagaan Badan Narkotika Nasional Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 2 Oktober 2015; disetujui: 7 Oktober 2015

BAB IV TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BNN TES URINE PEGAWAI BPK SUMUT

BERITA NEGARA. No.679, 2012 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Balai Rehabilitasi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA DUMAI

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2009

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2014, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Nega

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI INSTANSI VERTIKAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak

Menimbang: a. bahwa dalam rangka memperjelas dan mempertegas

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 58 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KELOMPOK AHLI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN

PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Kelompok Ahli. Pengorganisasian.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

RENCANA AKSI BNNP SULAWESI SELATAN BIDANG PENCEGAHAN TARGET/ TAHUN No TUJUAN RENCANA AKSI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 03 TAHUN 2009 T E N T A N G

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DINAS SOSIAL Kompleks Perkantoran Parbaba Desa Siopat Sosor Telp/Fax (0626) PANGURURAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

Menimbang: Mengingat :

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

FORMAT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN ESELON II (DIREKTORAT, BIRO, PUSAT)

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 37 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PROBOLINGGO

P E M E R I N T A H K O T A D U M A I

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

Transkripsi:

PROPINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Nomor : KEP/ 06 / X / 2011 / BNNP TENTANG TUGAS DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan Pasal 66 Peraturan Presiden Mengingat : RI Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota, dipandang perlu menetapkan: Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi, dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota; 2. Bahwa untuk melaksanakan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan, perlu di susun Tugas dan Fungsi pejabat dan staf di lingkungan BNNP Sulawesi Selatan. 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional. 4. Inpres Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika; 5. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor:KEP/04/V/2010/BNN tanggal 12 mei 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi, dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota; MEMUTUSKAN : Menetapkan : URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 (terlampir) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diubah sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Makassar Pada tanggal : 31 Oktober 2011 KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Drs. RICHARD M. NAINGGOLAN, MM, MBA

BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN LAMPIRAN : KEP KEPALA BNNP SULSEL NOMOR : KEP/06/X/2011/BNNP TANGGAL : 31 OKTOBER 2011 URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 A. BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN BNNP Sulawesi Selatan di pimpin oleh Kepala yang mempunyai tugas: 1. Memimpin BNNP Sulawesi Selatan dalam pelaksanaan, tugas, fungsi dan wewenang BNN dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan; 2. Mewakili Kepala BNN dalam melaksanakan hubungan kerjasama P4GN dengan Instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. B. BAGIAN TATA USAHA 1. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran, evaluasi dan penyusunan laporan, serta pelayanan administrasi. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran; b. pelaksanaan urusan tata persuratan, pengelolaan logistik, dan urusan rumah tangga BNNP Sulawesi Selatan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, kearsipan, dokumentasi dan hubungan masyarakat; d. penyiapan bahan bantuan hukum dan kerja sama; dan e. evaluasi dan penyusunan laporan. 3. Bagian Tata Usaha terdiri atas : 3.1 Subbagian Perencanaan 3.2 Subbagian Logistik; dan 3.3 Subbagian Administrasi.

3.1.1 Subbagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran, bahan bantuan hukum dan kerjasama, serta evaluasi dan penyusunan laporan. Subbagian Perencanaan, mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut : a. pengoordinasian, penyinkronisasian, dan pengintegrasian dalam penyusunan perencanaan umum, komponen kegiatan tahunan dan anggaran di lingkungan BNNP Sulsel; b. memfasilitasi, mengkoordinir dan menyampaikan laporan hasil penyusunan perencanaan lima tahunan tingkat BNNP Sulsel; c. melaksanakan dan melaporkan hasil monitoring dan evaluasi komponen kegiatan berdasarkan sumber pembiayaan; d. menkoordinir penyusunan laporan bulanan, triwulan, tahunan lingkup BNNP; e. melaksanakan evaluasi kinerja BNNK; f. menyelenggarakan dan mengkoordinir kajian/penelitian dan pengembangan komponen kegiatan yang mendukung perumusan kebijakan BNNP; g. menyelenggarakan administrasi umum dan perlengkapan dalam sub bagiannya; h. melaksanakan koordinasi lintas program dan sektor sesuai dengan bidang tugasnya; i. melaksanakan penyiapan bantuan hukum dan kerjasama; j. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; 3.2.1. Subbagian logistik dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan, pengelolaan logistik, dan urusan rumah tangga BNNP Sulawesi Selatan. Subbagian Logistik mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut: a. melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya; b. melakukan administrasi dan pendistribusian naskah dinas, surat masuk dan keluar;

c. mengelola sarana dan prasarana serta melakukan urusan rumah tangga; d. melakukan pemeliharaan kebersihan serta keamanan lingkungan kantor; e. melaksanakan pengadaan, inventarisasi dan perawatan peralatan barang di lingkungan BNNP Sulawesi Selatan; f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas subbagian Logistik dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; g. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; 3.3.1. Subbagian Administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, kearsipan, dokumentasi dan hubungan masyarakat di lingkungan BNNP Sulawesi Selatan. Subbagian administrasi mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut: a. mengoordinasikan, mengumpulkan, dan mengklasifikasi data kepegawaian di lingkungan BNNP Sulawesi Selatan; b. melakukan pembinaan, asistensi dan memfasilitasi pelayanan administrasi; c. mengelolah data kepegawaian yang meliputi Daftar Urut Kepangkatan (DUK), kenaikan pangkat, prajabatan, mutasi, peralihan status, pensiun, kenaikan gaji berkala, dan penerimaan tanda penghargaan Satya Lencana; d. menyiapkan bahan dan menyusun daftar penilaian pegawai (DP3), rencana formasi personil dan informasi jabatan di lingkungan BNNP Sulawesi Selatan; e. mengoordinir dan menghimpun daftar hadir pegawai BNNP Sulsel dan melakukan pelaporan mengenai tingkat kehadiran pegawai secara berjenjang dan berkala; f. mengoordinasikan dan memfasilitasi permohonan cuti, izin, surat keterangan sakit, kesejahteraan pegawai dalam lingkup BNNP Sulawesi Selatan;

g. penata usahaan keuangan (melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan) di lingkungan BNNP Sulsel; h. mengarsipkan data kepegawaian dan mensosialisasikan peraturan perundang undangan di bidang kepegawaian; i. mengelola dan mengkoordinir pusat penyediaan data dan dokumentasi; j. melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan kehumasan dan keprotokolan k. Melaksanakan pembinaan senam kesegaran jasmani personil BNNP Sulawesi Selatan; l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian Administrasi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; m. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; B. BIDANG PENCEGAHAN 1. Bidang Pencegahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis P4GN di bidang pencegahan dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pencegahan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan desiminasi informasi P4GN di bidang pencegahan dalam wilayah Provinsi; b. pelaksanaan advokasi P4GN di bidang pencegahan dalam wilayah Provinsi; dan c. pelaksanaan bimbingan teknis P4GN di bidang pencegahan kepada Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota. 3. Bidang Pencegahan terdiri atas : 3.1. Seksi Desiminasi Informasi dan 3.2. Seksi Advokasi

3.1.1 Seksi Desiminasi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan desiminasi informasi P4GN di bidang pencegahan dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan bimbingan teknis desiminasi informasi kepada Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota. Seksi Desiminasi Informasi mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut: a. melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penganalisaan bahan kebutuhan pelaksanaan kegiatan; b. melaksanakan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan intansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan; c. melaksanakan desiminasi informasi P4GN; d. melaksanakan bimbingan teknis desiminasi informasi kepada Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota; e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; f. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; 3.2.1. Seksi Advokasi dimpimpin langsung oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan advokasi P4GN di bidang pencegahan dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan bimbingan teknis advokasi kepada Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota. Seksi Advokasi mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut: a. menyusun Jadwal waktu (time schedule) atas Pelaksanaan Advokasi di bidang Pencegahan secara berkala; b. melakukan persiapan bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan penyajian materi penjuluhan P4GN; c. melakukan koordinasi kepada instansi pemerintah dan non pemerintah yang akan di advokasi P4GN; d. melaksanakan kegiatan penyuluhan serta pembentukan kader sadar narkoba;

e. melaksanakan bimbingan teknis advokasi kepada Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota; f. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Advokasi Bidang Pencegahan dan memberi saran pertimbangan kepada pimpinan untuk penentuan kebijakan lebih lanjut. g. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; D. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis P4GN di bidang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah Provinsi Sulsel. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan peran serta masyarakat P4GN di bidang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan; b. pelaksanaan pemberdayaan alternatif P4GN di bidang pemberdayaan masyarakat dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan; c. pelaksanaan bimbingan teknis P4GN di bidang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi kepada BNNK/Kota. 3. Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas: 3.1. Seksi Peran Serta Masyarakat; dan 3.2. Seksi Pemberdayaan Alternatif 3.1.1 Seksi Peran Serta Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan peran serta masyarakat P4GN di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan bimbingan teknis peran serta masyarakat kepada Badan Narkotika Nasional Kab/Kota.

Seksi Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan Peran Serta Masyarakat Bidang Pemberdayaan Masyarakat; b. melakukan penyiapan peran serta P4GN dibidang pemberdayaan masyarakat dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan; c. penyiapan bimbingan teknis peran serta masyarakat kepada BNNK/Kota; d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan semua pihak yang akan diberdayakan bidang P4GN; e. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta lingkungan keluarga yang akan diberdayakan bidang P4GN; f. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta siswa SLTA dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah bebas narkoba; g. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta tokoh masyarakat dalam rangka menciptakan lingkungan bebas narkoba; h. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta media massa dalam rangka mendukung lingkungan bebas narkoba; i. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta perguruan tinggi dalam rangka menciptakan lingkungan kampus bebas narkoba; j. melaksanakan kegiatan yang melibatkan peran serta pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja bebas narkoba; k. melaksanakan penjangkauan, dan pendataan terhadap komponen masyarakat (LSM, Ormas dll) yang perduli terhadap korban penyalahgunaan narkoba; l. melaksanakan test narkoba (test urine, test rambut, test darah, test asam dioksiribonuleat (DNA), test bagian tubuh lainnya dalam rangka pengungkapan jaringan; m. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

3.2.1. Seksi Pemberdayaan Alternatif dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan pemberdayaan alternatif P4GN di bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dan penyiapan bimbingan teknis advokasi kepada Badan Narkotika Nasional Kab/Kota Seksi Pemberdayaan Alternatif mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan seksi pemberdayaan alternatif bidang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi. b. melaksanakan koordinasi internal BNNP, maupun koordinasi lintas instansi serta melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama mengenai pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan P4GN. c. melaksanakan pemberdayaan alternatif masyarakat perkotaan dan pemberdayaan alternatif masyarakat pedesaan. d. melakukan Pemetaan dalam rangka persiapan pemberdayaan alternatif (Community development) di perkotaan dan pedesaan serta mengadakan sosialisasi lingkungan masyarakat bebas dari Penyalahguna dan peredaran gelap narkoba (PPGN) dalam wilayah community development tersebut e. melakukan deteksi dini (test narkoba) dalam wilayah community development. f. melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kerja, kursus dan lain lain di lingkungan community development. g. membantu pengungkapan jaringan dalam pemberantasan dan peredaran gelap narkoba dan prekursor narkoba kecuali prekursor tembakau dan prekursor alkohol. h. mendorong dan memfasilitasi serta melaksanakan peningkatan kemampuan dan penguatan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang menangani korban napza. i. mendorong dan memfasilitasi para pecandu/penyalahguna narkoba agar mengikuti program wajib lapor dan melakukan pendataan wajib lapor secara terpadu.

j. mendorong dan memfasilitasi pecandu/penyalahguna narkoba untuk mengikuti terapi dan rehabilitasi di Pusat Terapi dan Rehabilitasi yang ada di Indonesia dan melaksanakan kegiatan pendampingan pasca rehabilitasi (after care) bagi mantan pecandu yang telah mengikuti program terapi dan rehabilitasi; k. melakukan monitoring, pembinaan, pengawasan dan evaluasi seluruh kegiatan yang menyangkut tupoksi seksi pemberdayaan alternatif dan rehabilitasi. l. Melaksanakan bimbingan teknis P4GN di bidang Pemberdayaan alternative kepada BNNK/Kota. m. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; E. BIDANG PEMBERANTASAN 1. Bidang Pemberantasan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan P4GN di bidang pemberantasan dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pemberantasan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksaanaan kegiatan intelijen berbasis teknologi dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan; b. pelaksanaan Penyidikan, penindakan, dan pengejaran dalam rangka pemutusan jaringan kejahatan teroorganisasi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika Psikotropika, precursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. c. pelaksanaan pengawasan tahanan, barang bukti dan aset dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan d. pelaksanaan bimbingan teknis P4GN di bidang pemberantasan melalui intelijen dan interdiksi kepada Badan Narkotika Nasional Kab/kota.

3. Bidang Pemberantasan terdiri atas : 3.1. Seksi Intelijen; 3.2. Seksi Penyidikan, Penindakan dan Pengejaran; dan 3.3. Seksi Pengawasan Tahanan, Barang Bukti, dan Aset. 3.1.1 Seksi Intelijen dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan kegiatan intelijen berbasis teknologi dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan bimbingan teknis kegiatan intelijen berbasis teknologi kepada Badan Narkotika Nasional Kab/Kota. Seksi Intelijen mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan seksi intelijen BNNP Sulsel; b. melakukan Inventarisasi, identifikasi, analisis perhitungan informasi data tindak pidana narkotika dan precursor narkotika; c. melakukan tindakan pengawasan terhadap orang, barang atau tempat yang dicurigai dan atau atas informasi terjadinya kegiatan tindak pidana narkotika atau yang berkaitan sesuai undang undang Narkotika; d. melakukan pemetaan kasus dan daerah rawan peredaran gelap narkotika; e. melakukan kegiatan intelejen berbasis tekhnologi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan; f. melaksanakan bimbingan teknis kegiatan intelijen berbasis teknologi kepada Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota; j. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; 3.2.1. Seksi penyidikan, penindakan, dan pengejaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan penyidikan, penindakan dan pengejaran dalam rangka pemutusan jaringan kejahatan teroorganisasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prokursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk

tembakau dan alkohol dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan penyiapan bimbingan teknis kegiatan interdiksi kepada Badan Narkotika Nasional Kab/Kota. Seksi penyidikan, penindakan, dan pengejaran, mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan seksi penyidikan, penindakan dan pengejaran Bidang pemberantasan; b. melakukan inventarisasi, identifikasi, analisis data, perhitungan bahan informasi Tindak Pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika; c. melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dan precursor narkotika; d. melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana pencucian uang yang terkait dengan tindak pidana narkotika dan precursor narkotika; e. pelimpahan berkas perkara tindak pidana narkotika dan precursor narkotika serta tindak pidana pencucian uang yang terkait dengan tindak pidana narkotika dan precursor narkotika kepada penuntut umum; f. melakukan koordinasi lintas sektoral dalam rangka interdiksi daerah rawan peredaran gelap narkotika; g. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; 3.3.1. Seksi Pengawasan Tahanan, Barang Bukti dan Aset dimpimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan pengawasan tahanan, barang bukti dan aset dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Seksi pengawasan tahanan, barang bukti dan aset mempunyai tugas dengan rincian sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan seksi pengawasan tahanan barang bukti, dan aset Bidang Pemberantasan.

b. melakukan inventarisasi, identifikasi, analisis perhitungan informasi tindak Pidana narkotika, termasuk melakukan pendataan barang bukti, tahanan, dan aset tersangka baik yang ditangani BNNP, maupun pada lembaga Penegak Hukum lainnya, c. menginventarisasir data Tindak Pidana Narkotika dan atau precursor narkotika, tahanan, barang bukti dan aset yang berkaitan dengan kasus sebagaimana dimaksud. d. melakukan Koordinasi Lintas Sektor dengan aparat penegak hukum lainnya guna melaksanakan kegiatan P4GN. e. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; F. BENDAHARA PENGELUARAN 1. Bendahara Pengeluaran bertanggungjawab langsung kepada Kepala BNNP Sulawesi Selatan selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mempunyai tugas menerima, menyimpan, membayarkan uang sesuai buktibukti, membukukan setiap mutasi keuangan, memungut dan menyetorkan pajak-pajak serta membuat laporan keuangan berdasarkan standar, pedoman dan prosedur kerja serta peraturan perundangan yang berlaku. 2. Bendahara Pengeluaran dibantu oleh 3 (tiga) staf pengelola keuangan. 3. Dalam melaksanakan tugasnya, dapat dirinci sebagai berikut : a. Mengelolah keuangan sesuai standar, pedoman dan prosedur kerja serta peraturan perundangan yang berkaitan dengan tugas-tugas perbendaharaan. b. Menyiapkan buku kas umum, buku bank, buku kas, buku pajak, buku persekot, buku kendali anggaran/buku pengawas anggaran dan buku pembantu lainnya. c. Mencermati dan memahami DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), PO (Petunjuk Operasional) dan RO (Rencana Operasional) sebagai dasar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. d. Membuat SPP-UP (Surat Permintaan Pembayaran-Uang Persediaan), SPP-GUP (Surat Permintaan Pembayaran-Ganti Uang Persediaan) dan

SPP-TUP (Surat Permintaan Pembayaran-Uang-Tambahan Uang Persediaan) dengan teliti dan benar untuk diajukan kepada Pejabat Penguji/Penerbit SPM. e. Menyimpan dana UP/TUP (Uang Persediaan-Tambahan Uang Persediaan) pada Bank Pemerintah dan atau uang yang dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku. f. Melakukan pembukuan atas setiap mutasi keuangan yang dikelola dengan teliti dan benar. g. Meneliti dan mencermati keabsahan kelengkapan bukti-bukti dan suratsurat pertangungjawaban yang masuk sebagai bahan pembayaran. h. Melakukan pembayaran uang atas tagihan dengan kelengkapan buktibukti dan telah disetujui oleh KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) i. Memungut, membukukan dan menyetorkan pajak-pajak atas tagihan yang dibayar. j. Menyiapkan dan menyusun laporan keuangan pada setiap akhir bulan. k. Memberikan bahan, data, dan informasi atas urusan keuangan kepada Tim Pemeriksa Keuangan atas dasar perintah atasan. l. Menyimpan semua dokumen keuangan dengan aman dan rapi pada tempat yang telah disediakan. m.menyampaikan informasi, usul dan saran yang berkaitan urusan perbendaharaan kepada atasan; n. Melakukan supervisi anggaran pada Bagian, Bidang, Subbag dan Seksi BNNP Sulawesi Selatan termasuk BNN Kabupaten/Kota; o. Menjaga keamanan dan merawat sarana prasarana kerja yang digunakan serta memelihara kerapian dan kenyamanan suasana tempat kerja. p. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; Ditetapkan di : Makassar Pada Tanggal : 31 Oktober 2011 KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Drs. RICHARD M. NAINGGOLAN, MM, MBA