DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang a. bahwa dalam penyelenggaraan reformasi birokrasi di Lembaga Sandi Negara, diperlukan peningkatan kualitas pegawai yang memiliki kedisiplinan, profesionalisme dan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya; b. bahwa salah satu wujud peningkatan kualitas pegawai yang memiliki kedisiplinan, profesionalisme dan memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada huruf a yaitu melalui peningkatan kedisiplinan kehadiran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Kehadiran Pegawai Di Lingkungan Lembaga Sandi Negara; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3093); 3. Peraturan
-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 4. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah; 5. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara; MEMUTUSKAN Menetapkan DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini yang dimaksud dengan 1. Kehadiran adalah keberadaan Pegawai di tempat kerja/unit kerja yang dibuktikan dengan absensi kehadiran Pegawai yang bersangkutan baik secara manual atau elektronik. 2. Pegawai adalah Aparatur Sipil Negara Lembaga Sandi Negara dan pegawai instansi lain yang dipekerjakan pada Lembaga Sandi Negara. 3. Sistem Kehadiran Elektronik adalah mekanisme pencatatan kehadiran Pegawai secara otomatis dan terintegrasi. 4. Atasan Langsung adalah Pegawai yang karena jabatannya mempunyai wewenang langsung terhadap bawahan yang dipimpinnya. BAB II HARI DAN JAM KERJA Pasal 2 Hari kerja ditetapkan 5 (lima) hari kerja per minggu, mulai Hari Senin sampai dengan Hari Jumat. Pasal
-3- Pasal 3 Setiap Pegawai wajib memenuhi Kehadiran sesuai ketentuan jam kerja yang ditetapkan sebagai berikut a. Hari Senin sampai dengan Hari Kamis pukul 07.30 16.00 dan waktu istirahat pukul 12.00 13.00; dan b. Hari Jum at pukul 07.30 16.30 dan waktu istirahat pukul 11.30 13.00. Pasal 4 Pegawai yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tanpa alasan yang sah dikenakan sanksi disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 5 Pengawasan kehadiran Pegawai selama jam kerja merupakan tanggung jawab Atasan Langsung. BAB III PENCATATAN KEHADIRAN Pasal 6 (1) Pegawai wajib menaati ketentuan jam kerja serta mengisi daftar hadir dengan menggunakan Sistem Kehadiran Elektronik. (2) Pengisian daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu a. paling cepat pukul 06.00 untuk daftar hadir datang; dan b. paling lambat pukul 18.00 untuk daftar hadir pulang. (3) Pegawai yang melaksanakan tugas jaga dan tugas tertentu yang diatur dengan sistem piket wajib mengisi daftar hadir sesuai jadwal piket. (4) Pengisian daftar hadir dapat dilakukan secara manual dalam hal a. Sistem Kehadiran Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengalami kerusakan atau tidak berfungsi; b. Pegawai belum terdaftar dalam Sistem Kehadiran Elektronik; c. data tidak terekam dalam Sistem Kehadiran Elektronik; atau d. terjadi keadaan kahar. (5) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d merupakan suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan kendali manusia dan tidak dapat dihindarkan serta kejadian tertentu yang ditetapkan oleh pejabat berwenang. Pasal
-4- Pasal 7 (1) Ketidakhadiran yang disebabkan oleh kegiatan dinas, sakit, cuti, datang terlambat, dan pulang mendahului diwajibkan membuat surat keterangan yang ditandatangani oleh Atasan Langsung. (2) Surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada unit yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah ketidakhadiran. (3) Format surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, Lampiran VI, Lampiran VII, Lampiran VIII, dan Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini. Pasal 8 (1) Dalam hal terjadi ketidaksesuaian data pencatatan kehadiran pada Sistem Kehadiran Elektronik maka Pegawai dapat melakukan klarifikasi dengan menyertakan surat keterangan yang ditandatangani oleh Atasan Langsung. (2) Surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada unit yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian paling lambat tanggal 19 (sembilan belas) pada bulan berikutnya. (3) Pegawai yang tidak melakukan klarifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dinyatakan menyetujui data pencatatan kehadiran pada Sistem Kehadiran Elektronik. (4) Format surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini. BAB IV REKAPITULASI KEHADIRAN Pasal 9 (1) Pejabat pengelola Sistem Kehadiran Elektronik membuat rekapitulasi kehadiran Pegawai. (2) Rekapitulasi kehadiran Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada kepala unit kerja paling lambat tanggal 14 (empat belas) pada bulan berikutnya. BAB
-5- BAB V KETENTUAN LAIN Pasal 10 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas jaga atau tugas tertentu berdasarkan sistem piket diatur dengan Pedoman Kepala Unit Kerja. (2) Unit kerja yang menyelenggarakan sistem piket berkoordinasi dengan unit yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian dalam menyampaikan rekapitulasi kehadiran piket Pegawai. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Semua Pedoman Kepala Unit Kerja atau Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Sandi Negara yang mengatur mengenai piket Pegawai tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini. Pasal 12 Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Desember 2014 Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2017
LAMPIRAN I CONTOH SURAT KETERANGAN DINAS KETERANGAN DINAS 1. Nama... 2. Hari... Tanggal... 3. a. Jam Datang... b. Jam Pulang... Kepentingan......... Jakarta, Kepala... (...)
LAMPIRAN II CONTOH SURAT KETERANGAN SAKIT Jakarta,..... Kepala Biro PHKH u.p. Kepala Bagian Kepegawaian Dengan hormat, Dengan ini saya, Nama NIP Jabatan Memberitahukan bahwa pada hari. Tanggal.. tidak dapat masuk kerja dikarenakan sakit. Demikian atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Mengetahui ATASAN LANGSUNG, Hormat saya, (...) (...)
LAMPIRAN III CONTOH SURAT PERMOHONAN CUTI TAHUNAN Hal Permohonan Cuti Tahunan Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Unit Kerja Jakarta, 201. Sekretaris Utama Dengan ini mengajukan permohonan cuti tahunan untuk tahun selama.. ( ) hari kerja, terhitung mulai tanggal..... sampai dengan tanggal..... Selama menjalankan cuti, alamat saya di..... Demikian permohonan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Mengetahui 1. Karo/Kapus/Kadit 2. Kabag/Kabid/Kasubdit Catatan Pejabat Kepegawaian Cuti yang telah diambil dalam tahun yang bersangkutan 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Bersalin 4. Cuti Sakit 5. Cuti Alasan Penting 6. Keterangan Hormat saya ( ) NIP. Catatan pertimbangan atasan langsung Keputusan pejabat yang berwenang memberikan cuti
LAMPIRAN IV CONTOH SURAT PERMOHONAN CUTI SAKIT Hal Permohonan Cuti Sakit Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Unit Kerja Jakarta, 201. Sekretaris Utama Dengan ini mengajukan permohonan cuti sakit selama.. hari/bulan, terhitung mulai tanggal..... sampai dengan tanggal..... karena saya menderita sakit/ gugur kandungan/ mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugas kewajiban *) sesuai dengan surat keterangan dokter/ bidan*) terlampir. Selama menjalankan cuti, alamat saya di..... Demikian permohonan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Mengetahui 1. Karo/Kapus/Kadit 2. Kabag/Kabid/Kasubdit Catatan Pejabat Kepegawaian Cuti yang telah diambil dalam tahun yang bersangkutan 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Bersalin 4. Cuti Sakit 5. Cuti Alasan Penting 6. Keterangan Hormat saya ( ) NIP. Catatan pertimbangan atasan langsung Keputusan pejabat yang berwenang memberikan cuti
CONTOH SURAT PERMOHONAN CUTI ALASAN PENTING LAMPIRAN V Hal Permohonan Cuti Alasan Penting Jakarta, 201. Sekretaris Utama Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Unit Kerja Dengan ini mengajukan permohonan Cuti Alasan Penting selama.. ( ) hari, terhitung mulai tanggal..... sampai dengan tanggal..... karena. Selama menjalankan cuti, alamat saya di..... Demikian permohonan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Mengetahui 1. Karo/Kapus/Kadit 2. Kabag/Kabid/Kasubdit Hormat saya ( ) NIP. Catatan Pejabat Kepegawaian Cuti yang telah diambil dalam tahun yang bersangkutan 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Bersalin 4. Cuti Sakit 5. Cuti Alasan Penting 6. Keterangan Catatan pertimbangan atasan langsung Keputusan pejabat yang berwenang memberikan cuti
LAMPIRAN VI CONTOH SURAT PERMOHONAN CUTI BERSALIN Hal Permohonan Cuti Bersalin Jakarta, 201. Sekretaris Utama Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Unit Kerja Dengan ini mengajukan permohonan cuti bersalin untuk persalinan ke, terhitung mulai tanggal..... sampai dengan tanggal..... Selama menjalankan cuti, alamat saya di..... Demikian permohonan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Mengetahui 1. Karo/Kapus/Kadit 2. Kabag/Kabid/Kasubdit Hormat saya ( ) NIP. Catatan Pejabat Kepegawaian Cuti yang telah diambil dalam tahun yang bersangkutan 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Bersalin 4. Cuti Sakit 5. Cuti Alasan Penting 6. Keterangan Catatan pertimbangan atasan langsung Keputusan pejabat yang berwenang memberikan cuti
LAMPIRAN VII CONTOH SURAT PERMOHONAN CUTI BESAR Hal Permohonan Cuti Besar Jakarta, 201. Sekretaris Utama Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Unit Kerja Dengan ini mengajukan permohonan cuti Besar selama.. ( ) bulan, terhitung mulai tanggal..... sampai dengan tanggal..... karena saya telah bekerja selama.. tahun. Selama menjalankan cuti, alamat saya di..... Demikian permohonan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Mengetahui 1. Karo/Kapus/Kadit 2. Kabag/Kabid/Kasubdit Hormat saya ( ) NIP. Catatan Pejabat Kepegawaian Cuti yang telah diambil dalam tahun yang bersangkutan 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Bersalin 4. Cuti Sakit 5. Cuti Alasan Penting 6. Keterangan Catatan pertimbangan atasan langsung Keputusan pejabat yang berwenang memberikan cuti
LAMPIRAN VIII CONTOH SURAT PERMOHONAN CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA Hal Permohonan Cuti Diluar Tanggungan Negara Jakarta, 201. Sekretaris Utama Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Unit Kerja Dengan ini mengajukan permohonan cuti diluar tanggungan Negara selama, terhitung mulai tanggal..... dengan alasan sebagai berikut. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan Negara, alamat saya adalah di.. Demikian permohonan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Mengetahui 1. Karo/Kapus/Kadit 2. Kabag/Kabid/Kasubdit Hormat saya ( ) NIP. Catatan Pejabat Kepegawaian Cuti yang telah diambil dalam tahun yang bersangkutan 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Bersalin 4. Cuti Sakit 5. Cuti Alasan Penting 6. Keterangan Catatan pertimbangan atasan langsung Keputusan pejabat yang berwenang memberikan cuti
LAMPIRAN IX CONTOH SURAT PERMOHONAN IZIN DATANG TERLAMBAT/PULANG MENDAHULUI IZIN DATANG TERLAMBAT/PULANG 1. Nama... 2. Hari... Tanggal... 3. a. Jam Datang... b. Jam Pulang... Alasan......... Jakarta, Kepala... (...)
LAMPIRAN X CONTOH SURAT KLARIFIKASI REKAPITULASI Kepala Biro PHKH u.p. Kepala Bagian Kepegawaian Jakarta,..... Dengan hormat, Dengan ini saya, Nama NIP Jabatan Menyampaikan klarifikasi Laporan Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Lembaga Sandi Negara bulan. tahun nomor.., bahwa pada hari. Tanggal.. saya dinas/masuk kerja*). Demikian atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Mengetahui ATASAN LANGSUNG, Hormat saya, (...) (...) *) coret yang tidak perlu