212 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

dokumen-dokumen yang mirip
28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

PENGARUH SISTEM PEMASARAN KACANG PANJANG TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA KURIPAN KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 17. (2) 2014 ISSN

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM

ANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

Agriekonomika, ISSN ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH DI KABUPATEN PAMEKASAN

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

PEMASARAN MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PURWOREJO ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH ORGANIK DI KABUPATEN DELI SERDANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013 TATANIAGA DAGING SAPI DI KABUPATEN PURWOREJO. Mariyono, Dyah Panuntun Utami dan Zulfanita ABSTRAK

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

ANALISIS SALURAN TATANIAGA DAN MARJIN TATANIAGA KELAPA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. Siti Abir Wulandari 1 *, Rogayah 2 *

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

METODOLOGI PENELITIAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

TELAAHAN TERHADAP JALUR PEMASARAN KEDELAI DI DAERAH TRANSMIGRASI JAMBI

METODE PENELITIAN. GaneÇ Swara Vol. 8 No.2 September Tujuan dan Manfaat Penelitian. Jenis Penelitian. Lokasi Penelitian.

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

ANALISIS SALURAN PEMASARAN USAHATANI JERUK DI DESA KERTA KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2013

ANALISIS PEMASARAN TOMAT DIDESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

IV. METODE PENELITIAN

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (2) 2015 ISSN Tinur Sulastri Situmorang¹, Zulkifli Alamsyah² dan Saidin Nainggolan²

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Melinjo (Gnetum gnemon, L.) termasuk tumbuhan berbiji terbuka

Analisis Pemasaran Gabah di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir. Analize Of Rice Marketing At Sub - District Of Kubu District Of Rokan Hilir

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

POLA DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN BAWANG MERAH DI KOTA PAREPARE. Distribution Pattern and Margin of Shallot Marketing in Parepare City

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KAKAO ( Studi Kasus : Desa Lau Sireme, Desa Lau Bagot, Desa Sukandebi, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi )

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

Key Word PENDAHULUAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TATANIAGA KEPITING HASIL PRODUKSI DESA PANTAI GADING, KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BELIMBING MANIS (AVERRHOA CARAMBOLA) (STUDI KASUS DI DESA MOYOKETEN, KECAMATAN BOYOLANGU, KABUPATEN TULUNGAGUNG)

ANALISIS SISTEM PEMASARAN IKAN PATIN SEGAR DESA KOTO MESJID KE DAERAH TUJUAN PEMASARAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis.

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Oleh: 1 Sohidal Farid, 2 Jafar Sidiq, 3 Cecep Pardani

ANALISIS SALURAN PEMASARAN DAGING SAPI POTONG DI PASAR MODERN KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Diajukan Kepada: Program Studi Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat

Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

KOMPARASI EFISIENSI PEMASARAN SAYUR-SAYURAN DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH (Comparison of Vegetables Marketing Efficiency in Highland and

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan)

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

Transkripsi:

212 EFISIENSI PEMASARAN KACANG TANAH (Arachis hypogeae L) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Marketing Efficiency Of Peanut (Arachis hypogeae L) In The Middle of Landasan Ulin Village, Landasan Ulin District Banjarbaru City South Kalimantan Province) Zuraida, Yayuk Minta Wahyuningsih Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas.Achmad Yani, Banjarbaru Email : zuraida.ucan@gmail.com, yayukminto_wahyu@yahoo.com ABSTRACT Spot transactions peanut producers and consumers in the Village is the cornerstone of Middle Ulin Pasar Jaya subdistrict Platform Ulin there are two patterns of distribution channels, with the level distribution pattern of the biggest marketing margin on institutions village traders at $ 2,600 (44.82%) while the two patterns Rp 3,800 (71.70%). while the level of marketing efficiency in both the pattern is efficient because the marketing pattern of the index amounted to 32.72 Economical efficiency greater than Technical Efficiency Index of 28.35, while the marketing pattern of two Economical efficiency Index 34 is also larger than the Technical Efficiency Index of 33.0. Key words : Retailer, Purposive Sampling, Snowball Sampling, Margin, Index Eficiency. PENDAHULUAN Sampai kapanpun pertanian memegang peranan sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu daerah, dimana aktivitas pemasaran merupakan kegiatan menjembatani kegiatan produksi disatu pihak dengan konsumen dilain pihak. Kacang tanah sudah dikenal oleh masyarakat kita sebagai bahan pangan dalam kaitannya memenuhi keanekaragaman pangan maupun sebagai bahan baku industri yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, karena bisa ditanam di berbagai jenis tanah juga di sawah, tegalan secara tunggal maupun tumpang sari. Nilai ekonomis dari kacang tanah memberikan prospek yang cukup baik karena dari waktu kewaktu harga kacang tanah selalu mengalami kenaikan. Dari hasi pengamatan di lapangan di Kalimantan Selatan khususnya di kota Banjarbaru tahun 2010 harga kacang tanah di tingkat pengecer Rp 2.500-/kg sedangkan tahun 2014 sudah mencapai Rp 6.000,-/kg. Di tahun 2015 terus terjadi fluktuasi harga bahkan pada musim tertentu harga kacang tanah pernah mencapai Rp 10.000,-/kg. Kota Banjarbaru dan Martapura merupakan salah satu daerah sentra pruduksi kacang tanah dengan tingkat produktivitas 1,2 ton/hektar (Majatairi, 2015) yang masih dibawah produktivitas Kal-Sel sebesar 1,4 ton/ha. Oleh sebab itu untuk meningkatkan produksi dalam mencapai sasaran produksi maka Kelurahan Landasan Ulin Tengah juga perlu mengadakan penelaahan lebih dalam tentang sistem pemasaran kacang tanah yang selama ini dilakukan, apakah petani sudah mendapatkan keuntungan yang layak dan kosumen mendapatkan produk kacang tanah

213 dalam bentuk, tempat, waktu harga yang sesuai. Peranan lembaga pemasaran biasanya sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang dimiliki, dimana akan melakukan fungsi pemasaran yang berbeda-beda, karena perbedaan inilah biaya dan keuntungan pemasaran menjadi berbeda disetiap lembaga pemasaran (Soekartawi 1989. Berdasarkan latar belakang tersebut maka bagaimana langkah petani untuk meningkatkan pemasaran hasil kacang tanah berdasarkan pola pemasarannya apakah efisien, serta seberapa besar peranan lembaga-lembaga pemasaran dapat menunjang pendapatan dan juga dalam menentukan harga kacang tanah di tingkat konsumen nantinya. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Landasan Ulin Tengah Kecamatan landasan Ulin Kota Banjarbaru. Sedang waktu penelitian pada bulan Juli 2015 sampai dengan selesai. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer melalui wawancara langsung kepada petani kacang tanah secara purposive sampling. Sedangkan sampel pada lembaga pemasaran digunakan dengan cara snowball Sampling (Istijanto, 2005), yaitu penelusuran secara bertahap berdasarkan informasi sampel kemudian dicari (digali) keterangan mengenai keberadaan sampel-sampel lain, terus demikian secara berantai. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dan penelaahan bahan pustaka. Data juga diperoleh dari penelaahan fungsi-fungsi pemasaran yang dijalankan oleh lembaga pemasaran yang dapat digali informasi pasar baik tentang kondisi penawaran (Supply) dan permintaan (Demand) pada pasar kacang tanah dalam bentuk polong basah hingga sampai ketangan konsumen akhir di pasar Landasan Ulin. Analisis Data Data yang diperoleh disusun dalam bentuk tabulasi kemudian dianalisis guna memperoleh besarnya biaya, marjin dan tingkat efisiensi pemasaran kacang tanah. Marjin pemasaran adalah selisih harga konsumen dengan harga produsen menurut Soekartawi (2002), Rumus Marjin Tataniaga adalah: Nj = Hk - Hp Dimana, Nj = Marjin Tataniaga Hk = Harga ditingkat konsumen Hp = Harga ditingkat produsen Untuk mengetahui suatu keuntungan suatu pemasaran dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: = Nj - TB Dimana : = (Rp) Nj = Marjin Pemasaran (Rp) TB = Total Biaya Pemasaran (RP) Selanjutnya untuk mengetahui efisiensi pemasaran dapat diketahui dengan rumus: Ep = TB_ x 100 % NP Dimana: Ep = Efisiensi Pemasaran (Rp) NP = Nilai Produk (Rp)

214 Indiktor efisiensi pemasaran dapat diukur dengan kriteria apabila Indeks Efisiensi Ekonomis lebih besar dari Indeks Efisiensi Teknis (IEE > IET). Kelurahan Landasan Ulin Tengah ke konsumen yang berada di pasar Ulin Jaya Landasan Ulin terdapat dua pola pemasaran yakni: HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Saluran Pemasaran Berdasarkan hasil pengamatan distribusi pemasaran kacang tanah dari produsen di Pola I. Produsen Pola II. Ped.Pengumpul Kelurahan Ped.Pengum pul Kec. Pedagang Pengecer (Retailer) Konsumen Pola II. Produsen Pedagang Pengecer (Retailer) Konsumen Dari pola pemasaran pertama ada tiga lembaga pemasaran yang berperan dimana pedagang pengumpul kelurahan dengan aktivitas fungsi yang dilakukanya adalah langsung membeli dan mengumpulkan hasil produksi kacang tanah yang tersebar di daerah Kelurahan Landasan Ulin Tengah. kemudian dengan melakukan aktivitas fungsi timbang, bongkar muat, transfortasi. Perantara ini kemudian mendistribusikan ke pedagang pengumpul Kecamatan hingga ke Pengecer yang berada di pasar Ulin Jaya Landasan Ulin. Jarak antara daerah penelitian ke pasar Landasan Ulin sekitar 3 km. Sedangkan penentuan harga merupakan hasil kesepakatan saat transaksi terjadi, dimana kedua belah pihak melihat perkembangan harga di pasar saat itu, sedangkan informasi pasar bagi petani tidak begitu baik karena sumbernya berasal dari pedagang pengumpul. Harga kacang tanah saat penelitian ditingkat petani yakni Rp 3.200/kg, dimana pedagang pengumpul Kelurahan memperoleh distribusi marjin dan keuntungan yang lebih besar yakni marjin Rp 2.600/kg dan tingkat keuntungan Rp 2.515/kg atau 44,82% dibandingkan dengan lembaga pemasaran yang lain yang hanya 26,72%. Hal ini sesuai dengan aktivitas dan biaya yang dikeluarkan lebih besar. Untuk lebih jelasnya distribusi marjin dan keuntungan dapat dilihat pada Tabel 1.

215 Tabel 1: Rata-rata Distribusi Marjin, dan Efisiensi Pola I Pemasaran Kacang Tanah. Lembaga Pemasaran Harga, biaya, keuntungan (Rp/kg) Produsen - Harga jual 3.200 Ped. Pengumpul Kelurahan: - Biaya 85 2.515 5.800 Ped. Pengumpul Kecamatan: - Biaya Ped. Pengecer: - Biaya 50 1.900 7.750 50 1.200 9.000 Konsumen: - Harga yang diterima 9.000 Marjin Pemasaran Lembaga Efisiensi Pemasaran 2,05 % Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2015 Distribusi Marjin Share 1,46 43,36 47,32 0,86 32,75 35,75 0,86 20,68 16,94 5.800 100 5.615 100 Indeks Efisiensi Ekonomis (IEE) Indeks Efisiensi Teknis (IET) 32,70 28,35 Adapun pada pemasaran kacang tanah pola II distribusi marjin petani produsen sebesar Rp 3.800/kg (71,70%) dan share keuntungan Rp 3.700/kg (71,70%) lebih besar yakni di bandingkan dengan pengecer Rp 1.450/kg atau 28,15%, hal ini karena petani langsung menjual ke pedagang pengecer yang berada di pasar Ulin Jaya Landasan Ulin sehingga aktivitas yang seharusnya dilakukan pedagang pengumpul diambil alih oleh petani yaitu melakukan aktivitas fungsi pemasaran yakni fungsi timbang, bongkar muat dan transfortasi. Walaupun petani akan mengeluarkan biaya tetapi. juga petani akan mendapatkan keuntungan dari keuntungan yang seharusnya diperoleh lembaga pengumpul. Walaupun tingkat keuntungan petani pada pola dua lebih besar, tetapi di daerah ini lebih banyak petani menjual ke pedagang pengumpul, dengan alasan petani tidak mau repot dan tidak mau mengeluarkan biaya yang terlalu besar, dan alasan lainnya petani ingin memperoleh uang yang lebih cepat sehingga lebih baik dia menjual keperantara. Adapun distribusi marjin dan keuntungan pemasaran pola II seperti pada Tabel 2

216 Tabel 2. Rata-rata Distribusi Marjin dan dan Efisiensi pada Pola II Pemasaran Kacang Tanah. Lembaga Pemasaran Produsen: - Harga asal - Biaya Pemasaran Ped. Pengecer: - Biaya Pemasaran Harga, Biaya, (Rp/kg) 3.200 100 3.700 7.000 50 1.450 8.500 Distribusi Marjin Share Indeks Efisiensi Ekonomis (IEE) Indeks Efisiensi Teknis (IET) 1,89 69,81 71,85 34,33 33,0 0,94 27,36 28,15 Konsumen: -Harga yang diterima 8.500 Marjin Pemasaran 5.300 100 Lembaga 5.150 100 Efisiensi Pemasaran 1,76 % Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2015 Dalam perhitungan efisiensi pemasaran kacang tanah di Kelurahan Landasan Ulin Tengah secara keseluruhan dari kedua pola saluran pemasaran dari tingkat produsen hingga sampai ketangan konsumen yakni pada pola satu tingkat efisiensi sebesar 2,05% dan pola dua 1,76%. Berarti dapat dikatakan efisien karena nilai efisiensi tersebut sangat kecil. Pada pola dua terlihat lebih efisien karena petani langsung menjual ke pedagang pengecer, sehingga biaya dan keuntungan untuk lembaga pemasaran lainnya bisa dinikmati oleh petani dan harga ditingkat konsumen juga bisa lebih murah. Efisiensi Teknis dan Ekonomis Indikator lain untuk mengukur tingkat efisiensi pemasaran yaitu dengan menetapkan atau menghitung Indeks Efisiensi Ekonomis (IEE) dan Indeks Efisiensi Teknis (IET). Indeks Efisiensi Ekonomi pada pemasaran pola I untuk pedagang pengumpul kelurahan sebesar 32,72 dan Indeks Efisiensi Teknis sebesar 28,35 atau IEE > IET yang berarti efisien. Pada pemasaran pola II indeks Efisiensi Ekonomis pedagang pengecer sebesar 34,33 sedangkan Indeks Efisiensi Teknis sebesar 33,0 yang juga berarti pemasaran efisien karena IEE > IET. Untuk mengetahui Indeks Efisiensi Ekonomis dan Indeks Efisiensi Teknis dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 di atas. Pemasaran kacang tanah pada pola I dan pola II di Kelurahan Landasan Ulin Tengah dikatakan efisien, karena pada pola I dengan Indeks Efisiensi Ekonomis sebesar 32,72 memberikan pengertian bahwa setiap pengeluaran satu rupiah biaya pemasaran akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 32,72, dan Indeks Efisiensi Teknis sebesar 28,35 memberikan arti bahwa setiap satu kilometer membutuhkan biaya pemasaran sebesar Rp 28,35. Kemudian sama halnya pada pola II, Indeks Efisiensi Ekonomis sebesar 34,33 yang

217 juga memberikan arti bahwa setiap pengeluaran satu rupiah biaya pemasaran akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 34,33, dan Indeks Efisiensi Teknis sebesar 33,0 memberikan arti bahwa setiap satu kilometer membutuhkan biaya pemasaran sebesar Rp 33. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: 1. Pemasaran kacang tanah di Kelurahan Landasan Ulin Tengan terdapat dua pola saluran distribusi pemasaran, yaitu: Pola I : Petani Produsen Ped. Pengumpul Kekurahan Ped. Pengumpul Kecamatan Ped. Pengecer Konsumen. Pola II : Petani Produsen Ped. Pengecer Konsumen. 2. Penentuan harga pada setiap lembaga pemasaran merupakan hasil kesepakatan saat transaksi terjadi, Harga kacang tanah ditingkat petani yakni Rp 3.200/kg, pada pemasaran pola satu, dimana pedagang pengumpul Kelurahan memperoleh distribusi marjin Rp. 2.600/kg dan share keuntungan Rp 2.525/kg yang lebih besar atau 44,82% dibandingkan dengan lembaga pemasaran yang lain yang hanya 26,72%. Sedangkan pada pemasaran kacang tanah pola dua distribusi marjin petani produsen sebesar Rp 3.800/kg (71,70%) dan share keuntungan Rp 3.700/kg (71,70%) lebih besar yakni di bandingkan dengan pengecer Rp 1.450/kg atau 28,15%, 3. Tingkat efisiensi pemasaran kacang tanah secara keseluruhan yakni pola satu sebesar 2,05% dan pola dua 1,76% yang berarti dapat dikatakan efisien karena nilai efisiensi tersebut sangat kecil. Hal ini dibuktikan bahwa Indeks Efisiensi Ekonomi pada pemasaran pola satu untuk pedagang pengumpul kelurahan sebesar 32,72 dan Indeks Efisiensi Teknis sebesar 28,35 atau IEE > IET yang berarti efisien. Pada pemasaran pola dua indeks Efisiensi Ekonomis pedagang pengecer sebesar 34,33 sedangkan Indeks Efisiensi Teknis sebesar 33,0 yang juga berarti pemasaran efisien karena IEE > IET. Saran: 1. Dilihat dari tingkat perbedaan marjin yang diperoleh masing-masing lembaga distribusi pemasaran kacang tanah di Kelurahan Landasan Ulin tengah hingga ke Pasar Ulin Jaya di Kecamatan Landasan Ulin hendaknya petani diberikan akses untuk informasi pasar agar harga ditingkat petani tidak dipermainkan oleh lembaga pengumpul 2. Keinginan petani yang ingin memperoleh uang dengan cepat, kiranya ada lembaga koperasi yang bisa menanggulangi masalah tersebut agar petani bisa dengan leluasa untuk tidak berada dalam posisi yang lemah dalam mengambil keputusan terutama penentuan harga produk pertanian DAFTAR PUSTAKA Basu Swastha, 1984. Azas-azas Marketing. Edisi ketiga. Penerbit Liberty, Yogyakarta. Istijanto, 2005. Aplikasi Praktis Riset pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Majatairi, M., 2015. Analisis keuntungan Usahatani Kacang Tanah (Arachis hypogeae L) di Desa Cidai alus Kecamatan martapura Kabupaten Banjar. Soekartawi, 1989. Prinsif Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers.