NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ROSIANA NUR IMALLAH NIM:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

Disusun Oleh : MIA JIANDITA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENGARUH PEMBERIAN KEGEL EXERCISE TERHADAP INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA KENANGA DAN KANTHIL DI DESA DELANGGU

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

STUDI KOMPARASI TINGKAT STRES LANJUT USIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM BUGAR LANSIA (SBL) DI DUSUN MRISI DESA TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT DEPRESI PADA USIA LANJUT DI PSTW UNIT BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BALAI PSTW UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

PERMAINAN STIMULASI OTAK MENINGKATKAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN DI PANTI WERDHA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SURYATI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PENGARUH LATIHAN HATHA YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA WANITA DI DUSUN KARANG TENGAH SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. alamiah. Memasuki masa tua berarti mengalami perubahan baik secara fisiologi

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA MENINGKATKAN KEKEBALAN IMUN DARI STRES PADA LANSIA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012


PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGARUH POSISI TIDUR MIRING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH TERAPI WUDHU SEBELUM TIDUR TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANJAT USIA DI PSTW UNIT BUDHI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENERAPAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA PADA LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

DEWI SUSANTI ( S)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SUSILOWATI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

PENGARUH TINDAKAN HIGIENE TIDUR TERHADAP INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI RW 08 SINDUREJAN KELURAHAN PATANGPULUHAN KECAMATAN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

PEMBERIAN HEALTH EDUCATION MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI TANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH ABSTRAK

PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

PENGARUH MASSAGE TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KALIREJO KABUPATEN PURWOREJO

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

PENGARUH TERAPI BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA DESA PUCANGAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI UPT PANTI WREDHA BUDHI DHARMA PONGGALAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT SCABIES DI SMA PERSIAPAN STABAT TAHUN 2015

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI UNTUK BERHENTI MEROKOK PADA SISWA KELAS VII DAN VIII SMP PGRI KASIHAN BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

PENGARUH HOME VISIT TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI DI KELURAHAN SEWUKAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RITA SUNDARI 201210201057 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI DI KELURAHAN SEWUKAN MAGELANG THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON AGING PROCESS TOWARDS THE ABILITY LEVEL OF THE FAMILIES IN TAKING CARE OF THE ELDERLY WITH ELIMINATION DISORDER AT SEWUKAN VILLAGE, MAGELANG Rita Sundari 1, Yuli Isnaeni 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta 2 Dosen Pembimbing Universitas Aisyiyah Yogyakarta INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang proses penuaan terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi di Kelurahan Sewukan Magelang tahun. Metode penelitian praeksperimen dengan jenis one group pretest-postest tanpa kelompok kontrol. Responden penelitian terdiri dari 15 orang diambil dengan tehnik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan uji Paired t-test menggunakan taraf signifikan 0,05. Nilai yang didapatkan yaitu nilai p = 0,012. Pendidikan kesehatan tentang proses penuaan berpengaruh terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam eliminasi di Kelurahan Sewukan Magelang. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia, gangguan eliminasi. ABSTRACK The study aims to reveal the effect of the health education on aging process towards the ability level of the families in taking care of the elderly with elimination disorder at Sewukan Village, Magelang. The research method was pre-experiment using one group pretest-posttest design without control group. The respondents consisted of 15 people taken by simple random sampling technique. The data collection used the observation sheets with Paired t-test using the significance level of 0.05. The obtained value was the value of p = 0.012. To conclude, the health education on aging process affects the ability level of the families in taking care of the elderly with elimination disorder at Sewukan Village, Magelang. Kata Kunci : Health education, the ability level of the families in taking care of the elderly, elimination disorder.

PENDAHULUAN Latar Belakang Menua merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian lansia akan sering mengalami gangguan kesehatan seperti kehilangan jaringan otot, susunan saraf dan jaringan lain termasuk penurunan fungsi eliminasi (Stanley dan Beare, 2007). Berdasarkan prevalensi Depkes (2012) di Indonesia yang berusia 60 tahun keatas pada tahun 2010 berjumlah 9,77% dan diperkirakan pada tahun 2020 sebesar 11,34% dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Peningkatan jumlah lansia tersebut juga akan menimbulkan peningkatan gangguan kesehatan yang terjadi pada lansia. Gangguan kesehatan pada lansia terutama penurunan fungsi eliminasi dapat menimbulkan ketidakmampuan dalam mengontrol BAB maupun BAK, sehingga dapat menimbulkan masalah seperti inkontinensia urine, inkontinensia alvi dan lain-lain (Stanley dan Beare, 2007). Berdasarkan hasil penelitian Iglesias (2011) di Spanyol pada komunitas lansia umur 65 tahun, prevalensi inkontinensia urin pada wanita lansia dalam komunitas berkisar antara 5-20%. Di Indonesia masalah inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang sering ditemukan pada pasien geriatri. Diperkirakan prevalensi inkontinensia urin berkisar antara 15 30% lansia di komunitas masyarakat sedangkan 20-30% pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit mengalami inkontinensia urin, kemungkinan bertambah berat inkontinensia urinnya 25-30% saat berumur 65-74 tahun (Gustomoridho, 2012). Menurut Meridean (2011, dalam Astuti, 2013) mengatakan bahwa dampak dari banyaknya masalah eliminasi yang mungkin dialami oleh lansia antara lain dapat menyebabkan harga diri rendah, hambatan dalam kontak sosial, adanya penolakan orang lain dan meningkatnya biaya perawatan untuk lansia. Sedangkan menurut Maryam, dkk (2008) masalah tersebut juga dapat menyebabkan masalah seperti terjadinya iritasi kulit, menimbulkan stres keluarga, teman dan orang yang merawat, serta membutuhkan biaya untuk kebutuhan tampon, kateter, tenaga perawat dan penanganan komplikasi. Masalah eliminasi pada lansia yang terjadi diperlukan bantuan maupun pertolongan dari orang lain terutama keluarga. Keluarga sebagai care giver yang mempunyai peran penting dalam masalah kesehatan keluarga (Suryati dkk, 2012). Kemampuan keluarga merawat lansia di rumah merupakan sebagai kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual pada lansia (Kholifah, Yetti & Besral 2011). Berdasarkan hasil penelitian Kholifah, Yetti & Besral (2011) menunjukkan bahwa sebanyak 48,3% keluarga termasuk kategori mampu merawat dan 51,7% termasuk tidak mampu merawat lansia di rumah. Perawatan keluarga pada lansia memerlukan arahan maupun bimbingan dari orangorang yang memiliki keahlian dalam pemeliharaan kesehatan seperti perawat maupun petugas kesehatan lain. Menurut Fallen dan Dwi (2010, dalam Sumantri, 2014) mengatakan bahwa peran perawat adalah sebagai pendidik (edukator) dalam hal ini perawat mempunyai peran memberikan informasi yang memungkinkan klien (individu atau

keluarga) membuat pilihan, mempertahankan autonominya dan memotivasi klien untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan. Cara memberikan informasi perawat dalam perawatan kesehatan pada lansia dapat dengan cara memberikan pendidikan kesehatan kepada anggota keluarga. Berdasarkan hal tersebut maka Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan merupakan suatu pemberian pendidikan kesehatan agar dapat tercapai suatu promosi kesehatan yaitu tentang perubahan perilaku. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Sewukan Magelang, dilakukan wawancara kepada 10 anggota keluarga yang memiliki lansia dengan gangguan eliminasi dan didapatkan bahwa tingkat kemampuan anggota keluarga dalam merawat lansia belum sesuai intervensi perawatan pada gangguan eliminasi. Perawatan pada lansia dengan gangguan eliminasi yang dilakukan keluarga yaitu membersihkan sisa eliminasi dan membantu ke kamar mandi ketika lansia meminta bantuan. Ketika lansia melakukan BAB atau BAK di tempat tidur pada malam hari, keluarga akan membersihkan sisa eliminasi pada pagi hari sehingga hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan bagi lansia. Keluarga juga menyediakan ember di kamar lansia sebagai tempat eliminasi lansia, akan tetapi hal tersebut memberikan dampak buruk bagi lansia dikarenakan tidak segera dibersihkan oleh anggota keluarga. Kondisi tersebut dapat mengganggu kenyamanan lansia karena bau yang menyengat dari sisa kotoran eliminasi lansia. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah, Bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan tentang proses penuaan terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi di Kelurahan Sewukan Magelang? Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang proses penuaan terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi di Kelurahan Sewukan Magelang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen, yaitu untuk menilai pengaruh pendidikan kesehatan tentang proses penuaan terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen design yaitu menggunakan rancangan one group pretest-postest tanpa kelompok kontrol (Imron, 2014). Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini yaitu pendidikan kesehatan tentang proses penuaan yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden yang diamati pada penelitian ini meliputi umur lansia yang dirawat, pekerjaan responden, nilai pretest dan nilai postest. Distribusi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Tabel I Karakteristik Responden berdasarkan Umur Lansia yang Dirawat di Kelurahan Sewukan Magelang Umur Jumlah Persentase Lansia Responden 60-70 3 20% 71-80 7 47% 81-90 5 33% Total 15 100%

Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 15 responden sebagian besar merawat lansia yang berumur 71-80 tahun yaitu 7 responden (47%) dan sebagian kecil lansia yang berumur 60-70 tahun yaitu 3 responden (20%). Tabel 2 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Pekerjaan Jumlah Persentase Responden IRT 4 27% Petani 9 60% Pedagang 2 13% Total 15 100% Sewukan Magelang Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 15 responden sebagian besar adalah petani yaitu 9 responden (60%) dan sebagian kecil bekerja sebagai pedagang yaitu sebesar 2 responden (13%). Tabel 3 Karakteristik Responden berdasarkan Umur Responden Umur Jumlah Persentase Responden Responden 31-40 7 47% 41 50 5 33% 51 60 3 20% Total 15 100% Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 15 responden sebagian besar adalah umur 31 40 tahun sebanyak 7 responden (47%) dan sebagian kecil berumur 51-60 tahun yaitu 3 responden (20%). Tabel 4 Hasil Tingkat Kemampuan Responden Dalam Merawat Lansia dengan Gangguan Eliminasi Sebelum dan Sesudah Perlakuan di Kelurahan Sewukan Magelang Pretest Postest Kategori Jumlah Persentase Jumlah Persentase responden responden Baik 0 0% 15 100% Cukup 12 80% 0 0% Kurang 3 20% 0 0% Total 15 100% 15 100% Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 15 responden sebelum diberikan perlakuan sebanyak 12 responden (80%) kemampuan merawat lansia dengan gangguan eliminasi cukup dan 3 responden (20%) kemampuan eliminasi kurang. Sedangkan sesudah perlakuan berupa pendidikan kesehatan, sebanyak 15 responden (100%) kemampuan merawat lansia dengan gangguan eliminasi baik sehingga dari keseluruhan responden tingkat kemampuan keluarga dalam eliminasi meningkat. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi sebelum dan sesudah perlakuan mengalami perbedaan yaitu sebanyak 15

responden mengalami peningkatan dalam kemampuan merawat lansia. Hal ini sesuai dengan tabel 4 bahwa 15 responden dalam penelitian ini tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia sebelum perlakuan yaitu 12 responden (80%) dinyatakan cukup dan 3 responden lainnya (20%) dinyatakan kurang. Sesudah perlakuan, tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia sebanyak 15 responden (100%) dinyatakan baik. Perbedaan tingkat kemampuan pada sebelum dan sesudah perlakuan dipengaruhi oleh pemberian pendidikan kesehatan tentang cara eliminasi. Responden yang pada awalnya tidak mengetahui cara yang tepat dan benar dalam memberikan perawatan menjadi mengerti dan paham bagaimana cara merawat lansia dengan gangguan eliminasi secara tepat dan benar, sehingga tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia mengalami peningkatan daripada sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai pretest dan postest tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi sebelum dan sesudah perlakuan dari hasil penghitungan menggunakan SPSS dan didapatkan hasil nilai sig = 0,012. Nilai sig ini <0,05 maka Ho ditolak dan HI diterima sehingga ada perbedaan antara pretest dan postest yang berarti pendidikan kesehatan tentang proses penuaan berpengaruh terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi. Perlakuan yang diberikan kepada responden berupa pendidikan kesehatan tentang cara merawat lansia dengan gangguan eliminasi yang diberikan sebanyak tiga kali dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kemampuan keluarga merawat lansia dengan gangguan eliminasi. Penambahan kemampuan dan pengetahuan seseorang dapat melalui tehnik belajar atau bimbingan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi secara nyata dan aktif mendapatkan informasi sehingga terjadi perubahan perilaku pada individu, kelompok atau masyarakat agar lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Peningkatan kemampuan dalam merawat lansia dikarenakan pemberian pendidikan kesehatan berdasarkan pada kemampuan seseorang untuk mengubah perilaku melalui pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam melakukan perubahan yang diinginkan. Menurut Bandiyah (2009) yaitu tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam memberikan perawatan. Apabila anggota keluarga tidak mengerti cara-cara dalam memberikan perawatan maka dapat menurunkan tingkat kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan pada lansia sehingga dapat menimbulkan stres pada keluarga. Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Sewukan Magelang tahun 2016, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan gangguan eliminasi sebelum perlakuan yaitu 12 responden (80%) dalam kategori cukup dan 3 responden (20%) dalam kategori kurang. Sesudah diberikan perlakuan tingkat kemampuan responden dalam eliminasi sebanyak 15 responden (100%) dalam kategori baik. Hal ini dinyatakan bahwa ada perbedaan pada tingkat kemampuan keluarga sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yaitu

berupa pendidikan kesehatan tentang cara eliminasi mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa pendidikan kesehatan tentang proses penuaan berpengaruh terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam eliminasi. Saran Bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga lansia dengan gangguan eliminasi dapat memahami tentang perubahan yang terjadi pada lansia sehingga dapat meningkatkan kemampuan keluarga dan menerapkan dengan benar cara memberikan perawatan kepada lansia dengan gangguan eliminasi. Keluarga diharapkan segera membersihkan sisa eliminasi lansia agar tidak menimbulkan penyakit lain dan tidak mengganggu kenyamanan bagi lansia serta keluarga mengurangi kesibukan dalam bekerja agar dapat memberikan perawatan kesehatan yang lebih efektif bagi lansia. DAFTAR PUSTAKA Astuti, D.F. (2013). Hubungan antara Status Mental dengan Pola Eliminasi Usia Lanjut di PSTW Budi Luhur Kasongan Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta. Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Jakarta : Mulia Medika. Depkes. 2012. http://www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 2 November 2015. Gustomoridho. 2012. https://gustomoridho.wordpress.c om. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2015. Imron, T.M. 2014. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta : Sagung Seto. Kholifah, S.N., Yetti, K. & Besral. 2011. Kemampuan Keluarga Merawat Usia Lanjut Berdasarkan Karakteristik Keluarga dan Usia Lanjut. Jurnal Keperawatan. Diakses pada tanggal 23 November 2015. Maryam, R.S., dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Sangadji, M.R. 2014. http://repository.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015. Stanley, M. dan Beare, P.G. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC. Sumantri, A. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi Pada Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Rendah Garam Lansia Hipertensi di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Skripsi. Yogyakarta : STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Suryati, E.S., dkk. 2012. Beban Keluarga Merawat Lansia Dapat Memicu Tindakan Kekerasan dan Penelantaran Terhadap Lansia. Jurnal Keperawatan. Diakses pada tanggal 3 November 2015.