Paper ID: 130. Perth Western Australia 6845, 1) 2)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA)

Koordinasi Kontroler PID dan Thyristor Controlled Phase Shifter (TCPS) pada Load Frequency Control (LFC) Menggunakan Differential Evolution (DE)

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penalaan Parameter Superconducting Magnetic Energy Storage (SMES) menggunakan Firefly Algorithm (FA) pada Sistem Tenaga Listrik Multimesin

1 BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menunjang pertumbuhan tersebut memerlukan energi listrik.

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) Pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Firefly Algorithm (FA)

Koordinasi Optimal Capacitive Energy Storage (CES) dan Kontroler PID Menggunakan Differential Evolution Algorithm (DEA) pada Sistem Tenaga Listrik

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

JURNAL INTAKE---- Vol. 4, Nomor 2, Oktober 2013 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industrialisasi dan pemukiman penduduk mengakibatkan

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

Vol: 4, No. 1, Maret 2015 ISSN:

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain Frekuensi Kontrol pada Hibrid Wind-Diesel dengan PID Diferensial Evolusi

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER BERBASIS-RECURRENT NEURAL NETWORK TERHADAP GANGGUAN KECIL (STUDI KASUS SISTEM KELISTRIKAN LOMBOK)

1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: B-32

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-136

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

Desain Frekuensi Kontrol pada Hibrid Wind-Diesel Dengan PID Imperialist Competitive Algorithm (ICA)

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

ECONOMIC DISPATCH MENGGUNAKAN IMPERIALIST COMPETITIVE ALGORITHM (ICA) PADA SISTEM KELISTRIKAN LOMBOK

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

Voltage sag atau yang sering juga disebut. threshold-nya. Sedangkan berdasarkan IEEE Standard Voltage Sag

PEMODELAN DAN SIMULASI STATIC SYNCHRONOUS SERIES COMPENSATOR (SSSC) MENGGUNAKAN KONTROL PWM UNTUK PENGATURAN ALIRAN DAYA PADA SISTEM TRANSMISI

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

Analisis Kestabilan Transien di PT. PUSRI Akibat Penambahan Pembangkit 35 MW dan Pabrik P2-B Menggunakan Sistem Synchronizing Bus 33 kv

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KESTABILAN DAN KEKOKOHAN SINGLE MACHINE INFINITE BUS (SMIB) DENGAN METODA LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) ( STUDI KASUS : PLTA SINGKARAK )

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

DOI : /jeee-u.v1i OPTIMAL DESIGN OF POWER SYSTEM STABILIZER IN BAKARU POWER PLANT USING BAT ALGORITHM

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

Pengaruh Penempatan Unified Power Flow Controller Terhadap Kestabilan Tegangan Sistem Tenaga Listrik

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penalaan Power System Stabilizer (PSS) untuk Perbaikan Stabilitas Dinamik pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Bat Algorithm (BA)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Perhitungan Critical Clearing Time Pada Beban Dinamis Berbasis Controlling Unstable Equilbrium Point

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

DOI : /jeee-u.v1i OPTIMAL DESIGN OF POWER SYSTEM STABILIZER IN BAKARU POWER PLANT USING BAT ALGORITHM

Rekonfigurasi Jaring Distribusi untuk Meminimalkan Kerugian Daya menggunakan Particle Swarm Optimization

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

Desain Sistem Kontrol Pitch Angle Wind Turbine Horizontal Axis Menggunakan Firefly Algorithm

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar

1. BAB I PENDAHULUAN

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm

KOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstrak

OPTIMISASI PARAMETER PSS BERBASIS MULTI MESIN MENGGUNAKAN MODIFIED DIFFERENTIAL EVOLUTION (MDE) PADA SISTEM JAWA BALI 500 KV

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Untuk

PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN COMMITTEE NEURAL NETWORK

STUDI PERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME PADA BEBAN STATIS BERBASIS CONTROLLING UNSTABLE EQUILIBRIUM POINT

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

RESPON STABILITAS SISTEM YANG MENGGUNAKAN GOVERNOR KONVENSIONAL DAN GOVERNOR FUZZY LOGIC

Perancangan dan Analisa Kendali Sistem Eksitasi Generator Tipe Arus Searah dengan Pidtool Model Paralel

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

Optimisasi Unit Commitment Mempertimbangkan Fungsi Biaya Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm

PENGOPTIMALAN UMPAN BALIK LINEAR QUADRATIC REGULATOR PADA LOAD FREQUENCY CONTROL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

1. Prof.Dr.Ir.Adi Soeprijanto,MT 2. Dr.Eng.Rony Seto Wibowo,ST.,MT

Diah Ayu Oktaviani et al., PID Ziegler Nicholz Untuk Pengendalian Load Frequency Control PLTU Paiton Baru

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENENTUAN NILAI PARAMETER KONTROLER PID PADA SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MATLAB SIMULINK

Pradesa, et al., Pengendalian Motor Induksi Tiga Fasa dengan Sumber Inverter menggunakan JST

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Paper ID: 130 Desain Analog Prototype Model of Static Syncronous Compensator (STATCOM) Pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Deferential Evolution (DE) Rodhi Kelvianto 1) Herlambang Setiadi 2) Imam Robandi 3) 13) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, 2) Curtin University of Technology, Perth Western Australia 6845, email: 1) n.penulis@ee.its.ac.id, 2) myname@curtin.edu.au Abstrak Dalam makalah ini dibahas tentang koordinasi Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB). Agar diperoleh koordinasi yang optimal, parameter STATCOM dioptimisasi menggunakan Deferential Evolutionary (DE). Dari simulasi yang dilakukan terlihat bahwa parameter STATCOM yang dioptimisasi menggunakan DE dapat mempercepat time settling dari frekuensi plant tersebut. Pada beban 0.01 pu untuk SMIB tanpa kontroler diperoleh overshoot -0.02663 pu dan time settling 16.5 detik. Untuk SMIB dengan STATCOM konvensional diperoleh overshoot -0.0241 pu dan time settling 14.45 detik. Untuk SMIB dengan STATCOM yang dioptimisasi menggunakan DE diperoleh overshoot - 0.02406 pu dan time settling 11.57 detik. Kemudian pada beban 0.05 pu untuk SMIB tanpa kontroler diperoleh overshoot -0.0289 pu dan time settling 17.09 detik. Untuk SMIB dengan STATCOM konvensional diperoleh overshoot -0.0262 pu dan time settling 15.51 detik. Untuk SMIB dengan STATCOM yang dioptimisasi menggunakan DE diperoleh overshoot - 0.02606 pu dan time settling 11.58 detik Kata Kunci: SMIB, STATCOM, DE 1. PENDAHULUAN Perkembangan pesat teknologi menyebabkan meningkatnya jumlah konsumsi energi listrik. Listrik yang disuplai ke konsumen tidak hanya harus baik dalam kuantitas, tetapi juga harus baik dalam kualitas. Oleh sebab itu kehandalan stabilitas tenaga listrik sangat diperlukan. Kestabilan sistem tenaga listrik harus dipertahankan dengan baik. Kestabilan sistem tenaga listrik selalu terganggu oleh berbagai macam gangguan, diantaranya gangguan yang bersifat transien dan bersifat dinamik. Penyebab gangguan adalah gangguan besar sedangkan penyebab gangguan dinamik adalah perubahan kecil seperti perubahan beban. Jika suatu waktu terjadi perubahan beban secara tiba-tiba maka hal ini menyebabkan terganggunya stabilitas sistem. Perubahan daya pembangkitan menyebabkan deviasi frekuensi pada sistem. Oleh karena itu untuk mengatasi gangguan ini, pada unit generator tidak bisa hanya mengandalkan governor sebagai kontrol kecepatan, tetapi juga harus dibantu oleh kontroler tambahan. Fungsi utama kontrol tambahan yaitu mengembalikan nilai deviasi frekuensi menjadi nilai referensi jika terjadi gangguan[1]. Dalam paper ini dijelaskan tentang Desain Static Syncronous Compensator (STATCOM) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Deferensial Evolutionary (DE), dimana model linier dari mesin sinkron yang terhubung ke bus infinite (SMIB) di kontrol dengan Static Syncronous Compensator (STATCOM) yang di optimasi menggunakan Artificial Intelegent (AI) Deferensial Evolutionary (DE). 2. DASAR TEORI 2.1. SMIB Single Machine Infinite Bus (SMIB) merupakan sebuah sistem satu mesin yang menyalurkan daya ke bus tidak terhingga[2]. Disebut tidak terhingga karena jarak antara mesin dengan beban dianggap sangat jauh melalui saluran transmisi dengan ikatan variabel yang lemah sehingga tegangan di bus yang tidak terhingga dapat di asumsikan sebagai harga yang tidak terusik[2]. Pada sistem ini sebuah generator direpresentasikan dengan mesin tunggal (single machine) untuk mewakili sebuah pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari beberapa generator[2]. Generator dihubungkan dengan saluran ganda melalui transformator. Dengan sumber tegangan tetap, saluran transmisi dihubugkan dengan sebuah bus. Magnitude frekuensi dan fase tegangan diasumsikan tidak berubah dengan perubahan beban[2]. Dalam paper ini yang digunakan yaitu SMIB model Haadi Sadat yang dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini. 128

1.1 Blok STATCOM Washout Filter (1) (2) stw 1 st W Gambar 3 : Diagram Blok Washout Filter Gambar 1 : SMIB Hadit Saadat Model[3] 2.2. Static Syncronous Compensator Flexible Alternating Current Tranmission Systems (FACTS) devices jenis Static Syncronous Compensator (STATCOM) merupakan perangkat elektronik yang berbasis syncronous voltage generator. Dengan mengontrol/mengatur magnitude dari tegangan STATCOM, daya reaktif bergantian diantara STATCOM dan saluran transmisi. Meskipun begitu, nilai shunt compensator di sistem tenaga dapat di control. 1.2 Blok STATCOM Amplifier skb 1 sk Gambar 4 : Diagram Blok Amplifier (3) (4) 1.3 Blok STATCOM Phase Compensator (5) B (6) 1 st 1 st 1 2 1 st 1 st 3 4 (a) I V Gambar 2 : STATCOM system: (a) VSC connected to the AC network via a shunt-connected transformer; (b) STATCOM schematic representation [7] Pada paper ini, model STATCOM akan dikonversikan menjadi rangkaian listrik dengan menggunakan amplifier. Setelah itu, setiap diagram block akan dikonversikan menjadi tiap parameter yang direpresentasikan. Blok akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu parameter blok, 1/s parameter blok, dan blok penjumlahan[4]. 1. Parameter blok Untuk mengkonversi ke dalam sebuah rangkaian penguat opersional sebuah blok diagram, kita akan melakukan pemecahan blok diagram sehingga terdiri dari blok-blok parameter, 1/s, dan penjumlah secara terpisah. Pemecahan blok ini tidak dilakukan jika blok telah terdiri dari satu blok parameter, seperti blok gain[4]. node (b) V E V ref ω ref V DC. Gambar 5 : Diagram Blok Phase Compensator 2. 1/s Blok Parameter Rangkaian analog dari sebuah parameter 1/s dinyatakan dalam bentuk rangkaian integrator penguat operasional. Untuk mendapatkan nilai s = 1detik maka melalui asumsi t=rc maka nilai R = 1 KΩ dan nilai C = 1000 μf. Rangkaian integrator ini ditambah dengan rangkaian penguatan terbalik karena bersifat penguatan terbalik seperti terlihat pada Gambar 6[4]. Gambar 6 : 1/s Parameter Analog Circuit 3. Blok Penjumlahan Terdapat dua jenis rangkaian penjumlahan yang dipakai dalam pembahasan kali ini yaitu penjumlahan positif-positif dan penjumlahan positif-negatif. 129

R3 +12V in - +12V 1 kω - + out + n -12V -12V Gambar 7 : Positive-negative Summation Circuit pada persamaan 4 di bawah ini. Dimana trial vector, u i,g, memiliki nilai objective fuction sama atau lebih kecil dari pada targer vector x i,g, maka ia mengganti target vector pada pembangkitan atau iterasi berikutnya. Sebaliknya, jika trial vector u i,g, memiliki nilai objective function yang lebih besar dibanding target vektor x i,g, maka target vektor tetap menjadi anggota pada pembangkitan atau iterasi selanjutnya. Proses seleksi pada DE diilustrasikan pada gambar 5 di bawah ini[5]. (4) Gambar 8 : Positive-Positive Summation Circuit 2.3. Deferetial Evolution Deferensial Evolutionary Algorthm (DE) merupakan algoritma pencarian yang berbasis populasi yang menggunakan siklus perulangan dari rekombinasi dan seleksi menggiring populasi menuju nilai optimum global. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Storn dan Prince pada tahun 1995[5]. 1. Inisialisasi Dalam Defferensial Evolution penginisialisasian dilakukan secara random (acak) dan memiliki batasanbatasan yaitu batas atas dan bawah. Persamaan inisialisasi dalam DE dapat dinyatakan dalam persamaan 1 di bawah ini[5]. (7) 2. Mutasi Persamaan mutasi dalam Defferensial Evolution (DE) dapat dinyatakan pada persamaan 2 di bawah ini[5]. (2) 3. Crossover Dalam Defferensial Evolution(DE) crossover berfungsi untuk melengkapi strategi pencarian mutasi differensial. Crossover bertujuan untuk membentuk trial vector dari nilai paramater yang akan di gandakan dari dua vektor berbeda, yaitu vektor awal dengan vektor mutant. Persamaaanya dapat dinyatakan pada persamaan 3 di bawah ini[5]. Gambar 9 : Proses seleksi pada DE 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam paper ini ditunjukkan bahwa SMIB di koordinasikan dengan STATCOM. Untuk mendapatkan koordinasi yang maksimal parameter pada STATCOM yaitu Tw, Kb, Tb, T1, T2, T3, T4 di optimasi dengan menggunakan DE. Plant dari SMIB yang di koordinasikan dengan menggunakan STATCOM di simulasikan di simulink, dan DE di simulasikan dengan M-file yang terdapat pada sofwere MATLAB, gangguan (noise) yang diberikan bernilai 0.01 pu dan 0.05 pu. Parameter terbaik ditunjukkan pada tabel 1 dan gambar 10 menunjukkan grafik konvergensinya. (3) 4. Seleksi Pada Differensial Evolution ada yang dinamakan seleksi yang berguna dalam menentukan vector yang akan menjadi anggota populasi untuk iterasi selanjutnya. Persamaan dari seleksi ini dapat dilihat Gambar 10 : Grafik Konvergensi DE 130

Tabel 1: Nilai Parameter STATCOM Keterangan Nilai Tw 7.5058 Kb 3.0049 Tb 0.0410 T1 1.6109 T2 0.0141 T3 0.0367 T4 0.1154 Parameter Overshoot (pu) Time Settling (detik) Tabel 3: Hasil Simulasi Tanpa STATCOM STATCOM Kontroler Konvensional DE -0.0289-0.0262-0.02606 17.09 15.51 11.58 Tabel 2 di bawah ini menunjukan perbandingan nilainilai parameter dari SMIB yang tidak di control, SMIB yang di control dengan STATCOM, dan SMIB yang di optimasikan menggunakan Defferensial Evolution (DE) dan pada gambar 11 menunjukan grafik frekuensi dari SMIB yang tidak di control, SMIB yang di control menggunakan STATCOM, dan SMIB yang di control dengan STATCOM yang di optimasi menggunakan Defferensial Evolution (DE) dengan gangguan sebesar 0.01 pu. Tabel 2: Hasil Simulasi Gambar 12 : Perbandingan Hasil Respon Frekuensi dengan perubahan beban 0.05 pu. Parameter Overshoot (pu) Time Settling (detik) Tanpa Kontroler STATCOM Konvensional STATCOM DE -0.02663-0.0241-0.02406 16.5 14.45 11.57 4. KESIMPULAN Dari hasil simulasi didapatkan bahwa mengontrol SMIB menggunakan STATCOM dan di optimasi dengan DE memberikan hasil yang optimal dan dapat mengurangi osilasi pada sistem tersebut. Dan hasil dari SMIB yang di control dengan STATCOM dan di optimasikan menggunakan DE dengan perubahan beban 0.01 pu didapatkan overshoot frekuensi bernilai -0.02406 pu dan time settling frekuensi bernilai 11.57 detik sedangkan pada perubahan beban 0.05 pu didapatkan overshoot frekuensi bernilai -0.02606 pu dan time settling frekuensi bernilai 11.58 detik Dengan demikian terlihat bahwa SMIB yang di controler dengan STATCOM dan di optimasi dengan DE memiliki performa yang lebih baik. DAFTAR REFERENSI Gambar 11 : Perbandingan Hasil Respon Frekuensi dengan perubahan beban 0.01 pu. Dalam tabel 3 di bawah ini menunjukan perbandingan nilai-nilai parameter dari SMIB yang tidak di control, SMIB yang di control dengan STATCOM, dan SMIB yang di optimasikan menggunakan Defferensial Evolution (DE) dan pada gambar 12 menunjukan grafik frekuensi dari SMIB yang tidak di control, SMIB yang di control menggunakan STATCOM, dan SMIB yang di control dengan STATCOM yang di optimasi menggunakan Defferensial Evolution (DE) dengan gangguan sebesar 0.05 pu. [1] Mochamad Avid Fassamsi, Optimal Tunning PID Superconducting Magnetic Energy Storage (SMES) Menggunakan Imperialist Competitive Algorithm (ICA) Untuk Meredam Osilasi Daya Pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 kv, Tugas Akhir, Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia 2010 [2] K.K Wendy, Z.A.M. Benie, As adi, A. Musyafa, and R. Imam. Optimization of Capacitive Energy Storage (CES) for Improved Transient Stability on Single Machine Infinite Bus (SMIB) using Differential Evolution Algorithm presented at APTECS, Surabaya, Indonesia, 2010. [3] Hadi Saadat, Power System Analysis 2nd Edition, McGrowHill, 2004. 131

[4] Akbar Swandaru, Soedibyo, Ardyono Priyadi Imam Robandi Optimum Coordination of Capasitive Energy Storage and Analog Prototype Model of STATCOM in Multimachine power System Using ICA, Proceedings of Internasional Seminar on Applied Technology, Science, and Arts(3rd APTECS), Surabaya, 6 Dec. 2011, ISSN 2086-1931. [5] AM Benie Zakariya, Desain Optimal PI pada Doublu FED Induction Generator (DFIG) menggunakan Diferential Evolutionary, Tugas Akhir, Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia 2011 132