BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. atlet. Prestasi yang diraih ditandai dengan keberhasilan atlet dalam

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau kekurangan latihan fisik (Karhiwikarta, 1983). Pada saat berolahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rissa Metia Putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Daya

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang digemari oleh masyarakat. Popularitas futsal tidak saja dikenal sebagai olahraga prestasi, namun juga kerap kali sebagai olahraga kesehatan atau rekreasi. Futsal menjadi olahraga yang praktis dan murah bagi masyarakat karena banyaknya sarana dan prasarana futsal sekarang ini dan dapat menjadi ajang bermain serta berkompetisi bagi pemainya. Futsal dimainkan dalam lapangan dengan panjang 25-42 m x lebar 15-25 m. Jumlah pemain lima orang dengan satu penjaga gawang di setiap timnya, waktu bermain 2 x 20 menit dengan pergantian pemain melayang atau tanpa batas, berbeda dengan sepak bola konvensinal yang pergantiannya terbatas jumlah dan waktu. Permainan futsal bersifat cepat dan dinamis yang menjadikan pemain harus bergerak secara cepat dalam lapangan yang relatif kecil. Saat ini futsal sudah menjadi olahraga prestasi yang cukup bergengsi dengan banyaknya kompetisi-kompetisi dari tingkat umur, pelajar, amatir hingga liga profesional untuk kompetisi nasional bahkan hingga ke tingkat internasional mulai dari piala asia hingga piala dunia, hal ini merupakan target prestasi yang dapat djadikan acuan dalam bermain futsal. Pencapaian prestasi dalam olahraga tentunya ditentukan oleh beberapa aspek, seperti yang dikemukakan Harsono (1988:100) untuk meningkatakan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental. Salah satu faktor dari pencapaian prestasi olahraga yang paling penting adalah faktor kondisi fisik. Kondisi fisik merupakan faktor penentu prestasi dan tingkat kebugaran jasmani. Hal ini sesusai dengan yang dikemukakan Rohmat (2013:7) bahwa : Pentingnya latihan kondisi fisik : 1) Meningkatkan prestasi. 2) Mempertahankan prestasi. 3) Mengurangi terjadinya cidera olahraga. 4) Memelihara prestasi dalam waktu relatif lama. 1

2 Senada dengan pendapat tersebut, Harsono (1988:153) menjelaskan bahwa : Kalau kondisi fisik baik maka : 1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sirkulasi dan kerja jantung. 2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik. 3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. 4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. 5. Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktuwaktu respons demikian diperlukan. Kondisi fisik yang baik mampu menunjang atlet dari segi fisiologi dan psikologi, dari segi fisiology atlet dapat menampilkan performa maksimal dan tidak mengalami kelelahan yang berarti dan mampu menjaga kualitas tekhniknya, sedangkan dari segi psikologi atlet akan merasa percaya diri dan siap dalam menghadapi suatu pertandingan, atlit akan merasa mampu dan nyaman dikarenakan kesiapan kondisi fisiknya dalam menghadapi pertandingan. Pada dasarnya futsal dimainkan dalam lapangan yang relatif kecil, dalam waktu 2 x 20 menit waktu bersih dengan permainan yang cepat dan dinamis. Kondisi demikian menyebabkan pemain futsal dituntut memiliki daya tahan yang baik dan recovery yang cepat dikarenakan pergantian pemain dalam futsal tidak dibatasi waktu dan jumlah maka pemain harus dengan cepat pulih dari keadaan lelah dan mampu bergerak dengan cepat dan berulang-ulang saat bermain. Dengan karakteristik futsal yang menuntut pemainya bergerak melakukan pergerakan yang cepat dan berulang-ulang, tentunya pemain futsal dituntut memiliki daya tahan kecepatan yang baik untuk mempertahankan kecepatanya dalam suatu permainan atau pertandingan. Untuk dapat melakukan kecepatan yang berulang-ulang dibutuhkan kemampuan recovery secara cepat baik di dalam lapang maupun di luar lapang, recovery yang baik hanya akan didapat jika atlet memiliki daya tahan aerobik yang baik. Dalam upaya meningkatkan komponen kondisi fisik yang dibutuhkan baik secara umum maupun spesifik, tentunya dibutuhkan latihan yang sistematis dan berkesinambungan, definisi latihan dikemukakan oleh Harsono (1988:101) Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan

3 secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaanya. Ada beberapa metode latihan dalam melatih daya tahan aerobik diantaranya, lari jarak jauh, cross-country, fartlek, interval training dan bisa juga menggunakan circuit training. Metode latihan daya tahan aerobik harus memaksa tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari enam menit), salah satunya circuit training, sedangkan pengertian circuit training menurut Rohmat (2013:21) circuit training adalah metode latihan dimana beberapa kelompok otot yang berbeda digerakan dengan urutan tertentu. Metode latihan circuit training dilakukan dengan cara membuat beberapa pos atau stations, di setiap pos atlet harus melakukan bentuk latihan tertentu sesuai dengan tujuan, biasanya berbentuk latihan kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan, agilitas, daya tahan dan sebagainya, bisa juga dikombinasikan dengan bentuk latihan teknik sebagai moment penurunan tempo latihan atau termasuk inti latihan. Circuit training diasumsikan mampu meningkatkan daya tahan aerobik sebagai dasar dari daya tahan kecepatan yang sangat dibutuhkan dalam permainan futsal secara serempak. Hal ini sesuai dengan dengan pendapat Damayanti (2013:47) bahwa: metode circuit training memberikan dampak yang signifikan terhadap daya tahan aerobik. Berdasarkan karakteristik dan kondisi aktual olahraga futsal dalam rangka pencapaian prestasi yang harus didukung dengan memiliki kondisi fisik yang baik, futsal menuntut atlet memiliki daya tahan kecepatan yang baik dalam mempertahankan kecepatannya secara berulang-ulang dalam satu permainan, daya tahan kecepatan yang baik akan tercapai jika memiliki daya tahan aerobik yang baik sebagai penyuplai oksigen agar tidak terjadi kelelahan dan tetap bugar. Daya tahan aerobik dapat ditingkatkan melalui circuit training. Dengan teori-teori diatas maka penulis berasumsi bahwa metode latihan circuit training akan dapat meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik yang diukur dengan vo2max, dengan vo2max yang baik maka akan dapat menunjang dan mendukung komponen kondisi fisik lainya termasuk daya tahan kecepatan. Dengan menggunakan metode latihan circuit training, pelatih tidak membutuhkan waktu dan tempat yang khusus, dalam satu waktu latihan pelatih

4 dapat meningkatkan beberapa komponen kondisi fisik yang dapat meningkat secara serempak walaupun hasilnnya tidak sama. Hal ini menjadi kelebihan dalam melatih terlebih lagi kondisi tempat dan waktu latihan yang tidak selalu representatif dan mendukung dalam proses pelatihan, terlebih pelatih dapat mengontrol kualitas latihan dan mengevaluasi secara langsung terhadap atletnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud meneliti peningkatan daya tahan aerobik dan dukunganya terhadap daya tahan kecepatan melalui circuit training. B. Identifikasi Masalah Penelitian Futsal merupakan permainan yang cepat dan dinamis, menuntut pemainya bergerak dalam lapangan yang kecil, terlibat dalam penyerangan dan bertahan, dengan waktu yang relatif lama. Dalam permainanya futsal sangat membutuhkan kondisi fisik yang baik, hal ini akan sangat mendukung terhadap penampilan dan performa atlet selama permainan. Dengan berkembangnya futsal di Indonesia maupun dunia, kini futsal tidak hanya dikenal sebagai olahraga permainan namun juga sebagai olahraga prestasi yang populer, hal ini dibuktikan dengan maraknya pertandingan dan kompetisi lokal maupun internasional. Hal ini tentu saja menjadikan banyaknya tuntutan prestasi yang bisa dicapai melalui olahraga futsal, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi dalam satu cabang olahraga termasuk futsal. Salah satu faktor utamanya adalah kondisi fisik yang baik, kondisi fisik yang baik mampu menunjang permainan atlet dalam bermain atau bertanding. Karakteristik futsal yang bersifat cepat dan dinamis menjadikan para pemain atau atlet mampu bergerak cepat dan berulang-ulang dalam satu pertandingan, dengan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga futsal sangat membutuhkan komponen kondisi fisik daya tahan kecepatan. Daya tahan kecepatan dalam olahraga futsal termasuk kepada daya tahan anaerobik alaktasid dimana daya tahan ini merupakan pergerakan yang cepat dalam waktu singkat dan dilakukan berulang-ulang. Daya tahan kecepatan yang baik hanya akan didapat jika daya tahan aerobiknya sudah baik, dikarenakan daya tahan aerobik

5 merupakan kondisi fisik dasar yang mampu menunjang atau dapat ditingkatkan ke tahap selanjutnya termasuk daya tahan anaerobik baik laktasid maupun alaktasid. Daya tahan aerobik dapat ditingkatkan melalui beberapa metode latihan salah satunya circuit training, yakni suatu metode latihan dengan menggunakan pos-pos yang disetiap posnya dapat diatur gerakan-gerakan latihanya yang biasanya berupa latihan kondisi fisik, metode ini memungkinkan peningkatan seluruh komponen kondisi fisik dalam waktu singkat secara bersamaan. Artinya ada beberapa keuntungan yang didapat dengan menggunakan metode ini diantaranya tidak membutuhkan waktu dan tempat yang khusus, atlet dapat berlatih bersama dan memungkinkan banyaknya atlet dalam tiap posnya. Selain itu juga metode ini akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan komponen kondisi fisik yang menunjang dalam olahraga futsal. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian tersebut maka rumusan masalah penelitianya adalah : 1. Apakah bentuk latihan circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan aerobik atlet futsal? 2. Apakah daya tahan aerobik memberikan dukungan yang signifikan terhadap daya tahan kecepatan atlet futsal? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian sebagai awal dalam suatu kegiatan sehingga jelas maksud dan hasil yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini yang menjadi tujuanya sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui peningkatatan daya tahan aerobik melalui circuit training dalam olahraga futsal. 2. Untuk mengetahui dukungan dari daya tahan aerobik terhadap daya tahan kecepatan dalam olahraga futsal.

6 E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang bisa diimplementasikan, adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis dapat dijadikan bahan informasi dan referensi bagi para pelatih secara keilmuan dan rujukan bagi para atlet, pelatih dan pembina untuk pengembangan pelatiihan pada umumnya dan pada cabang olahraga futsal khususnya dalam meningkatkan daya tahan aerobik. 2. Secara Praktis dapat memberi masukan bagi para pelatih dan pihak terkait sebagai acuan dalam pembinaan prestasi cabang olahraga futsal dalam meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik serta hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut. F. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian dirinci sebagai berikut : Bab 1 pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, dan sturktur organisasi skripsi. Bab 2 kajian pustaka meliputi kajian pustaka, keragka berfikir dan hipotesis penelitian, berisi teori-teori mengenai hakikat cabang olahraga futsal, nilai dan perkembangan olahraga futsal, karakteristik olahraga futsal, kondisi fisik dalam olaharag futsal, daya tahan aerobik dan anaerobik serta metode circuit training. Dalam kerangka berfikir berisi tentang peningkatan daya tahan aerobik melalui circuit training dan dukungan daya tahan aerobik terhadap daya tahan kecepatan. Serta hipotesis penelitian berisi tentang jawaban awal penelitian yang akan diteliti. Bab 3 metode penlitian membahas tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian. Metode dan instrumen penelitian, definisi oprasional dan teknik pengambilan data dan analisa. Bab 4 hasil penelitian berisi mengenai pengolahan dan analisis data serta pembahasan temuan penelitian. Bab 5 kesimpulan dan saran berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang akan diberikan berkaitan dengan hasil penelitian.