BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 61 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM ASURANSI KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG KONTRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN TAPIN

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI,

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN SUMEDANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2013

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA)

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2013

BUPATI KUDUS T E N T A N G PEMBEBASAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN KELAS III DI RUMAH SAKIT BAGI PENDUDUK KABUPATEN KUDUS

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN BLORA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 03 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 47 TAHUN 2012 TENT ANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PELAYANAN KARAWANG SEHAT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2008

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 12.1 TAHUN 2010 TENTANG PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN PURWOREJO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 36/PMK.02/2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTERI DAN PEJABAT TERTENTU

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI LAMONGAN TENTANG BUPATI LAMONGAN, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 89 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR : 21 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 61 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM ASURANSI KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat secara optimal, perlu adanya pelayanan kesehatan melalui Program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin; b. bahwa agar pelaksanaan Program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin berjalan tertib dan lancar serta mencapai hasil optimal, diperlukan petunjuk pelaksanaan Program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin; c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951;

2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa Timur/ Tengah/Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta; 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/Menkes/SK/XI/2004 tentang Penugasan PT. Askes (Persero) dalam Pengelolaan Program Pemeliharaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin; 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 56/Menkes/SK/I/2005 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Tahun 2005; 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1330/Menkes/SK/IX/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, Rujukan Rawat Jalan dan Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit yang dijamin Pemerintah; 11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 332/Menkes/SK/V/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin Tahun 2006; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM ASURANSI KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kulon Progo. 4. Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin yang selanjutnya disingkat Askeskin adalah jaminan layanan kesehatan untuk masyarakat miskin. 5. Masyarakat miskin adalah masyarakat yang berdasarkan kriteria Pemerintah ditetapkan sebagai kategori tidak mampu secara ekonomi. 6. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. 7. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah RSUD Wates. 8. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah Puskesmas yang berada di wilayah Daerah. 9. Jaringan Puskesmas adalah Puskesmas Pembantu dan Poliklinik Desa. 10. Pemberi Pelayan Kesehatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah Penyedia Pelayanan Kesehatan dalam hal ini adalah Puskesmas dan jaringannya, Rumah Sakit yang ditunjuk oleh pengelola dana (resources management) dan Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4). 11. Surat Keterangan Tidak Mampu yang selanjutnya disingkat SKTM adalah Surat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa dan diketahui oleh Camat. 12. Kapitasi adalah cara pembayaran yang bersifat pra upaya (prospektif) yang dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan kepada Puskesmas dengan memperhitungkan jumlah peserta yang terdaftar.

4 13. Pelayanan menyeluruh adalah pelayanan kesehatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). 14. Portabilitas adalah prinsip dalam Jaminan Kesehatan yang memberikan jaminan berkelanjutan meskipun peserta berpindah tempat tinggal ataupun peserta sedang melakukan perjalanan ke tempat bukan domisilinya, khusus pada kasus darurat (emergency). 15. Managed care adalah sistem yang menyeimbangkan antara peningkatan mutu dan pengendalian biaya pelayanan kesehatan. 16. Visite rate adalah jumlah kunjungan baru dan kunjungan lama masyarakat miskin perbulan dibagi jumlah masyarakat miskin yang ada di wilayah tersebut dikalikan 100 % (seratus per seratus). BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan arah dan acuan teknis dalam pelaksanaan Program Askeskin, dengan tujuan : a. memberikan kepastian hukum tentang ketentuan pelaksanaan Program Askeskin dalam rangka manajemen kesehatan masyarakat di Daerah; dan b. memberikan pedoman teknis bagi Puskesmas dan jaringannya, BP4 dan RSUD Wates. BAB III PRINSIP PENYELENGGARAAN Pasal 3 Penyelenggaraan Program Askeskin dilakukan dengan prinsip portabilitas, managed care, dan dilakukan untuk pelayanan kesehatan yang menyeluruh.

5 Pasal 4 Penyelenggaraan Program Askeskin dilakukan berdasarkan kendali mutu dan kendali biaya. BAB IV KEPESERTAAN Pasal 5 Peserta Program Askeskin adalah keluarga miskin, yang nama kepala keluarga dan anggota keluarganya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 6 (1) Setiap peserta diterbitkan Kartu Peserta Program Askeskin yang dikeluarkan oleh PT. Askes (Persero) sebagai identitas peserta. (2) Dalam hal peserta belum memperoleh Kartu Peserta Program Askeskin, dapat menggunakan SKTM sebagai pengganti Kartu Peserta Program Askeskin. Pasal 7 (1) Untuk menjaga ketepatan sasaran dan menghindari penyalahgunaan identitas peserta Program Askeskin dilakukan verifikasi kepesertaan. (2) Apabila ditemukan ketidaktepatan sasaran dan/atau penyalahgunaan identitas peserta Program Askeskin, Kepala Puskesmas wajib memberitahukan kepada PT. Askes (Persero). Pasal 8 (1) Apabila nama peserta Program Askeskin tidak tercantum dalam daftar Lampiran Keputusan Bupati dimaksud Pasal 5, maka pada kunjungan pertama, PPK tetap harus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin dengan mendasar pada SKTM.

6 (2) PPK menarik SKTM dimaksud ayat (1) dan meneruskannya kepada PT. Askes (Persero) untuk mendapatkan verifikasi. (3) Berdasarkan SKTM yang telah diverifikasi dimaksud ayat (2), selanjutnya dilakukan revisi terhadap Keputusan Bupati dimaksud Pasal 5 untuk menambah data kepala keluarga dan/atau anggota keluarganya sebagaimana tersebut dalam SKTM. BAB V PROSEDUR PELAYANAN Pasal 9 Setiap peserta Program Askeskin yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan dari PPK harus menunjukkan dokumen sebagai berikut : a. pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Jalan, peserta Program Askeskin harus menunjukkan identitas : 1. kartu peserta Program Askeskin asli, atau SKTM; dan 2. Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli bagi yang telah memiliki. b. pelayanan kesehatan Puskesmas Rawat Inap, peserta Program Askeskin harus menunjukkan identitas : 1. Kartu Peserta Program Askeskin asli atau SKTM bagi yang belum memperoleh Kartu Peserta Program Akeskin, dan menyerahkan fotokopinya rangkap 4 (empat); 2. Kartu Keluarga (C1) asli; 3. KTP asli bagi yang telah memiliki; 4. Surat Nikah atau Surat Keterangan Lahir bagi bayi yang baru lahir (khususnya persalinan); 5. pelayanan kesehatan rujukan ke rumah sakit : rujukan dapat dilakukan sesuai indikasi medis dan berjenjang, dari PPK I ke PPK II berdasar kompetensi medis serta memperhatikan prinsip wilayah, dengan dilampiri fotokopi masing-masing rangkap 4 (empat), yakni : a) Kartu Peserta Program Askeskin atau SKTM bagi yang belum memperoleh kartu peserta Program Askeskin; b) Kartu Keluarga (C1);

7 c) KTP bagi yang memiliki; dan d) Surat Nikah atau Surat Keterangan Lahir bagi bayi yang baru lahir (khususnya persalinan). 6. pelayanan gawat darurat tanpa rujukan dari Puskesmas persyaratannya sama seperti dimaksud angka 5 huruf a) sampai dengan d), dan harus dilengkapi dalam waktu 3 X 24 (tiga kali dua puluh empat) jam. BAB VI RUANG LINGKUP PELAYANAN Pasal 10 Ruang lingkup pelayanan kesehatan dengan Program Askeskin meliputi : a. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada Puskesmas dan jaringannya meliputi pelayanan : 1. konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan; 2. pemeriksaan fisik; 3. laboratorium sederhana (darah, urine, dan feses rutin); 4. tindakan medis kecil; 5. pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut/tambal; 6. pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi, dan balita; 7. pelayanan Keluarga Berencana (KB) dengan alat kontrasepsi standar yang disediakan oleh instansi yang berwenang dan penyembuhan efek samping; dan 8. pemberian obat-obatan sesuai ketentuan. b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan, meliputi pelayanan : 1. akomodasi rawat inap; 2. konsultasi medis; 3. pemeriksaan fisik; 4. laboratorium sederhana (darah, urine, dan feses rutin); 5. tindakan medis kecil; 6. pemberian obat-obatan sesuai ketentuan; dan 7. persalinan normal (termasuk Puskesmas non perawatan).

8 c. Pelayanan gawat darurat (emergency) termasuk pelayanan ambulan atau transport pasien untuk rujukan gawat darurat. d. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dilaksanakan pada poliklinik spesialis rumah sakit pemerintah/bp4, meliputi : 1. konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan dengan dokter spesialis/umum; 2. pemeriksaan fisik; 3. penunjang diagnostik seperti laboratorium klinik, radiologi, dan elektromedik; 4. tindakan medis kecil, sedang, dan besar; 5. pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan; 6. pelayanan KB dengan alat kontrasepsi standar yang disediakan oleh instansi yang berwenang dan penyembuhan efek samping; 7. pemberian obat-obatan sesuai ketentuan; 8. pelayanan darah; dan 9. pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi. e. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) pada ruang perawatan kelas III rumah sakit Pemerintah, meliputi : 1. akomodasi rawat inap pada kelas III; 2. konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan; 3. pemeriksaan fisik; 4. penunjang diagnostic, seperti laboratorium klinik, radiology, dan elektromedik; 5. tindakan medis; 6. operasi sedang dan besar; 7. pelayanan rehabilitasi medis; 8. perawatan intensif pada Intensif Care Unit (ICU) dan Intensif Cardiac Care Unit (ICCU); 9. pemberian obat-obatan sesuai ketentuan; 10. pelayanan darah; 11. bahan dan alat kesehatan habis pakai; dan 12. persalinan dengan penyulit.

9 Pasal 11 Pelayanan yang tidak dijamin Program Askeskin adalah : a. pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan; b. bahan, alat, dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetik; c. pemeriksaan kesehatan rutin (general check up); d. protesis gigi tiruan, alat bantu dengar, alat bantu gerak termasuk kursi roda, tongkat penyangga, dan korset; e. penunjang diagnostik canggih, kecuali untuk penyelamatan kehidupan (life saving); f. pengobatan alternatif seperti akupuntur, pengobatan tradisional; dan g. rangkaian pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan dalam upaya mendapatkan keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi. BAB VII MEKANISME PEMBAYARAN Pasal 12 Pelayanan RJTP di Puskesmas dibayar secara kapitasi setiap bulan. Pasal 13 (1) Pembayaran kapitasi dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. setiap Puskesmas membuka rekening di Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) Cabang Wates atas nama Instansi (Puskesmas); b. PT. Askes (Persero) akan membayar secara pra upaya setiap bulan; c. PT. Askes (Persero) akan mentransfer dana kapitasi ke Puskesmas setiap bulan paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berjalan dan dibayar dimuka; dan d. Puskesmas wajib memberikan laporan penerimaan dana kapitasi yang diterimanya kepada PT. Askes (Persero) melalui Dinas.

10 (2) Pembayaran klaim dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. rekening biaya klaim sama dengan rekening dana kapitasi; b. biaya pelayanan rawat inap di Puskesmas sesuai tarip yang berlaku; c. klaim diajukan oleh Puskesmas ke PT. Askes (Persero) Daerah setiap tanggal 5 (lima) bulan berikutnya, dengan dilampiri : 1. fotokopi identitas peserta Program Askeskin atau SKTM bagi yang belum memperoleh Kartu Peserta Program Askeskin; 2. fotokopi Kartu Keluarga (C1) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi yang telah memiliki; 3. Surat Nikah atau Surat Keterangan Lahir bagi bayi baru lahir (khusus persalinan); 4. surat bukti pelayanan, seperti rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan penunjang dan obat yang disertai diagnose dan ditandatangani pasien atau keluarga pasien; 5. rekapitulasi seluruh biaya pelayanan dan bukti pelayanan; dan 6. hasil patograf (khusus persalinan). d. klaim Puskesmas akan diverifikasi oleh PT. Askes (Persero) Daerah dan akan dibayar paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berkas persyaratan diterima dan dinyatakan lengkap. Pasal 14 Biaya pelayanan kesehatan pada RITP, biaya pertolongan persalinan normal, transportasi ambulan, transportasi mobil jenazah, dan pelayanan spesialistik pada Puskesmas dengan kemampuan khusus akan dibayar melalui mekanisme penagihan kembali (reimbursement) secara paket dengan besar biaya yang ditetapkan oleh PT. Askes (Persero).

11 BAB VIII LAYANAN TRANSPORTASI Pasal 15 (1) Kepala Puskesmas atau petugas yang ditunjuk mempunyai wewenang untuk menentukan perlu atau tidaknya peserta menggunakan fasilitasi transportasi dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. (2) Pelayanan transportasi meliputi : a. rujukan gawat darurat (emergency); b. rujukan non emergency; dan c. pemulangan pasien/jenazah. (3) Pelayanan transportasi dimaksud ayat (2) tidak dapat diganti dengan uang, tapi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan Program Askeskin. (4) Pelayanan transportasi untuk pemulangan pasien/jenazah Program Askeskin dibatasi paling jauh lingkup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. (5) Diluar lingkup wilayah dimaksud ayat (4) dikenakan biaya pengganti bahan bakar sebesar Rp. 4.000,00 (empat ribu rupiah) setiap 1 (satu) kilometer dengan jumlah pembayaran paling sedikit Rp. 40.000,00 (empat puluh ribu rupiah). BAB IX PENGELOLAAN DANA KAPITASI Pasal 16 Dana kapitasi digunakan untuk membiayai kegiatan : a. operasional pelayanan kesehatan oleh Puskesmas; b. manajemen pelayanan Puskesmas; dan c. jasa pelayanan.

12 Pasal 17 Proporsi penggunaan dana kapitasi ditentukan sebagai berikut : a. operasional pelayanan kesehatan oleh Puskesmas sebesar 65% (enam puluh lima per seratus); b. manajemen pelayanan Puskesmas sebesar 15% (lima belas per seratus); dan c. jasa pelayanan sebesar 20% (dua puluh per seratus). Pasal 18 Pengaturan mengenai sisa dan kekurangan dana kapitasi ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah ditetapkannya Peraturan Bupati ini. BAB X PENANGANAN KELUHAN Pasal 19 Penanganan keluhan melalui mekanisme : a. pencatatan keluhan formal, yakni dengan cara mencatat semua keluhan yang berasal dari surat, telepon, dan media massa dalam formulir khusus; b. penelitian dan pemeriksaan keluhan, yakni dengan cara memeriksa dan meneliti kebenaran keluhan dan ditangani oleh unit yang sesuai dengan masalahnya dalam waktu 1 (satu) bulan; c. pemeriksaan formal, yakni apabila peserta tidak puas dengan jawaban penanganan dan dilanjutkan dengan hearing dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah jawaban; d. hearing, yakni melalui tahapan : 1. persetujuan dari PT. Askes (Persero) atas permohonan hearing lengkap dengan penjelasan dan tanggal;

13 2. pelaksanaan hearing sudah harus dilaksanakan dalam waktu 15 (lima belas) hari setelah tanggal persetujuan PT. Askes (Persero); dan 3. peserta diberikan kesempatan untuk secara langsung mengemukakan keluhan kepada panel yang tidak berpihak, dan keputusan 10 (sepuluh) hari setelah hearing. e. Arbitrasi, yakni melalui tahapan : 1. apabila pada tahap hearing tidak diperoleh penyelesaian yang memuaskan, maka dilakukan arbitrasi oleh lembaga yang berwenang; dan 2. apabila tidak puas dilanjutkan penuntutan/pengaduan. f. Tuntutan ke lembaga peradilan, apabila upaya-upaya yang dilakukan tahap sebelumya gagal dan merupakan jalan terakhir. BAB XI PELAPORAN DAN PEMBINAAN Pasal 20 (1) Puskesmas wajib memberikan laporan pelaksanaan Program Askeskin ke Dinas, paling lambat setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. (2) Dinas wajib memberikan pembinaan kepada Puskesmas dalam pelaksanaan Program Askeskin. BAB XII KETENTUAN PENGECUALIAN Pasal 21 (1) Dikecualikan dari layanan Program Askeskin terhadap : a. tuna wisma; b. anggota panti asuhan; c. pengungsi; d. anak terlantar dan sejenisnya.

14 (2) Pelayanan kesehatan terhadap anggota masyarakat dimaksud ayat (1) wajib diberikan dengan menggunakan Surat Keterangan dari Instansi yang berwenang. (3) Untuk kepentingan pelayanan kesehatan dimaksud ayat (2) apabila tidak tersedia dana, dapat mengajukan penggantian (klaim) ke Pemerintah Daerah melalui Instansi dimaksud ayat (2). (4) Bagi masyarakat miskin yang belum terlayani melalui Program Askeskin dapat diberikan pelayanan kesehatan melalui mekanisme lain berdasarkan ketentuan/peraturan perundang-undangan. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo. Ditetapkan di Wates pada tanggal 30 Desember 2006 BUPATI KULON PROGO, ttd H. TOYO SANTOSO DIPO Diundangkan di Wates pada tanggal 2006 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KULON PROGO, ttd AGUS ANGGONO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2006 NOMOR 31 SERI E