TANGGUNG JAWAB SEWA MENYEWA RUMAH KONTRAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LESSEE DALAM HAL OBJEK LEASING MENGANDUNG CACAT TERSEMBUNYI

PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH ANTARA PIHAK MENYEWAKAN DAN PIHAK PENYEWA DI KOTA DENPASAR

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN GANTI RUGI. (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.522/Pdt.G/2013/PN.Dps )

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN AUTENTIK SEWA-MENYEWA TANAH

AKIBAT HUKUM TERHADAP DEBITUR ATAS TERJADINYA FORCE MAJEURE (KEADAAN MEMAKSA)

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

TANGGUNG JAWAB PENYEWA DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DI KOTA GIANYAR

PEMBATALAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK OLEH KONSUMEN KEPADA PT. BALI DEWATA MAS SEBAGAI PENGEMBANG PERUMAHAN

TANGGUNG JAWAB LESSEE TERHADAP MUSNAHNYA BARANG MODAL KARENA KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) DALAM PERJANJIAN LEASING

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

TANGGUNG JAWAB MALL YANG MENGADAKAN RENOVASI BANGUNAN TERHADAP PENYEWA (TENANT) BERDASARKAN PERJANJIAN SEWA-MENYEWA

UPAYA PENYELESAIAN TERHADAP PELANGGARAN PERJANJIAN KARTU KREDIT

BATALNYA PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN KARENA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PT. SRIKANDI

WANPRESTASI DALAM PEMBAYARAN PREMI ASURANSI DIHUBUNGKAN DENGAN TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG ASURANSI JIWA

PERJANJIAN GADAI YANG DIJAMIN DENGAN BARANG YANG BERASAL DARI HASIL KEJAHATAN : STUDI PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SESETAN

PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR

Aspek Hukum Perjanjian Sewa Beli

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAKU DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI PERUSAHAAN ANGKUTAN DARAT PADA PT ARVIERA DENPASAR

TANGGUNG JAWAB KETUA DALAM PENYELENGGARAAN ARISAN DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN

PENGATURAN PRINSIP TANGGUNG JAWAB KARENA KESALAHAN APABILA TERJADI EVENEMENT PADA PENGANGKUTAN DARAT

AKIBAT HUKUM DARI CACAT TERSEMBUNYI PADA BARANG DALAM KEGIATAN TRANSAKSI BARANG BEKAS

KEKUATAN HUKUM DARI SEBUAH AKTA DI BAWAH TANGAN

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP BENDA JAMINAN FIDUSIA YANG MUSNAH DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN

UPAYA HUKUM PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN (RENT A CAR)

KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS

AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBELI YANG MELAKUKAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP ADANYA PERJANJIAN HIBAH

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA

PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM-MEMINJAM DENGAN JAMINAN BENDA TIDAK BERGERAK PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SRINADI DI KABUPATEN KLUNGKUNG

TANGGUNG JAWAB PT. ROYAL EKSPRESS INDONESIA ATAS KERUSAKAN BARANG BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KOPERASI DENGAN BANK DI DENPASAR DALAM PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

AKIBAT WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA (Studi Kasus : Wanprestasi PadaPerjanjian Sewa Menyewa Tempat Usaha Di Pasar Kumbasari Denpasar)

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KEPEMILIKAN MODAL ANTARA PT. AMBARA PRANATA DENGAN PT. MACCARONI APABILA TERJADI WANPRESTASI

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

KEDUDUKAN BANK DALAM PEMBERIAN BANK GARANSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR *

PEMBAYARAN KLAIM OLEH PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI OLEH TERTANGGUNG PADA PROGRAM MITRA BEASISWA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA (NATUURLIJKE PERSOON) DALAM HUKUM KEPAILITAN TERKAIT ADANYA ACTIO PAULIANA

HAK KREDITUR ATAS PENJUALAN BARANG GADAI

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT (PERSERO) BANK TABUNGAN NEGARA, Tbk. DI KOTA DENPASAR

TANGGUNG GUGAT JIKA TERJADI KEBAKARAN DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA VILLA

KEDUDUKAN DAN KEKUATAN MENGIKAT MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MoU) DITINJAU DARI SEGI HUKUM KONTRAK

KEDUDUKAN HUKUM SUAMI ISTRI DALAM HAL JUAL BELI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN (KAJIAN UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN)

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT ULATIDANA RAHAYU DI KABUPATEN GIANYAR

Oleh I Putu Donny Laksmana Putra I Nyoman Darmadha I Nyoman Bagiastra Program Kekhususan Hukum Perdata Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH PADA KOPERASI DALAM HAL WANPRESTASI

PERLINDUNGAN HUKUM PEMILIK MEREK TERDAFTAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP PRAKTEK PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

SKRIPSI TANGGUNG JAWAB HUKUM ANTARA BANK DENGAN KONSUMEN DALAM PELAKSANAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH

AKIBAT HUKUM PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BARANG OLEH PENGANGKUT DALAM KEADAAN MEMAKSA (OVERMACHT)

Perjanjian Jual Beli Duku dengan Sistem Ijon Antara Pembeli dengan Masyarakat Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi

STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

HAK MEWARIS ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA ORANG TUA ANGKAT MENURUT HUKUM PERDATA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENANAM MODAL DALAM PERUSAHAAN PERSEKUTUAN PERDATA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL.

TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PENYELESAIAN PERMASALAHAN PERJANJIAN LEASING PADA PT. BINTANG MANDIRI

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Oleh: Rantika Andreani I Wayan Wiryawan Dewa Gde Rudy Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan pun dilaksanakan di segala bidang. Upaya pembangunan

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM LUNAS DI KABUPATEN BADUNG

TANGGUNG JAWAB HUKUM ANTARA BANK DENGAN KONSUMEN DALAM PELAKSANAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENETAPAN BUNGA TINGGI DAN ASAS KEPATUTAN DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG ABSTRAK

KEABSAHAN SEBUAH PERJANJIAN BERDASARKAN DARI KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM TERHADAP HEWAN PELIHARAAN YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP HEWAN PELIHARAAN LAIN SEBAGAI PERBUATAN YANG MELAWAN HUKUM

KEDUDUKAN PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG DALAM HAL PIHAK NASABAH WANPRESTASI

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PENYELENGGARAAN PAMERAN ANTARA PT

PEMBATALAN PERJANJIAN MAATSCHAP YANG DIDIRIKAN TANPA JANGKA WAKTU DAN ATAS DASAR WANPRESTASI

PERBEDAAN WANPRESTASI DENGAN PENIPUAN DALAM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN OLEH WARGA NEGARA ASING YANG BERKEDUDUKAN DI INDONESIA DAN AKIBAT HUKUM TERHADAP HAK MILIK TERSELUBUNG

PERJANJIAN KONSINYASI ANTARA DISTRO DENGAN SUPPLIER DALAM PRAKTEK DI KOTA DENPASAR

JURNAL ILMIAH TANGGUNGJAWAB PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN SEWA- MENYEWA MOBIL. (Studi Di Perusahaan Rent Car Di Kota Mataram)

AKIBAT HUKUM OVERMACHT DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA SEPEDA MOTOR (MOTOR BIKE RENT) OLEH PENYEWA WARGA NEGARA ASING

AKIBAT HUKUM PEMBERIAN WARISAN SAAT PEWARIS MASIH HIDUP BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

TINJAUAN YURIDIS TENTANG TANGGUNGJAWAB HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP EMITEN DAN INVESTOR

TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA ALAT MUSIK DAN SOUND SYSTEM DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

KEDUDUKAN HUKUM DIREKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

KEWENANGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI OLEH KREDITUR TERHADAP JAMINAN FIDUSIA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

AKIBAT HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN APABILA TERJADI PEMBATALAN PERJANJIAN

ANALISA YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA-MENYEWA SAFE DEPOSIT BOX BANK INTERNASIONAL INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

KRITERIA PELANGGARAN HAK ATAS MEREK TERKENAL DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

KEABSAHAN PERJANJIAN NOMINEE KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

Penyelesaian Kredit Macet bagi Debitur Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Pakraman Kaba Kaba Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA MOBIL DI KABUPATEN SUKOHARJO

PENYELESAIAN SENGKETA JUAL BELI TANAH YANG DILAKUKAN OLEH AHLI WARIS YANG PEWARISNYA MASIH HIDUP (STUDI KASUS DI LBH-HPP-PETA)

KEDUDUKAN NOTARIS SEBAGAI MEDIATOR MENURUT UNDANG- UNDANG JABATAN NOTARIS

KAJIAN YURIDIS JUAL BELI HAK WARIS ATAS WARISAN YANG BELUM TERBAGI MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Transkripsi:

TANGGUNG JAWAB SEWA MENYEWA RUMAH KONTRAKAN Oleh : I Putu Paritra Naya Pratama Anak Agung Ketut Sukranatha Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract The more rapid development of today's population is increasing also problems that arise in people's lives, both from private self to a place where people lived, one of the problems that occur in particular in the area is great is the issue of housing and settlements. Because the density of the population who come, and the land is narrow and therefore many of which utilize their land to be used as a rented house that can be rented as a residence for migrants who do not have a place to stay. The purpose of this paper is to determine the responsibility of the lease if the tenant rented house in default or is negligent in this arrangement. In writing this paper, the type used normative research which refers to the books, as well as existing data. Legal responsibilities of stakeholders in the implementation of the rented house lease agreement can be seen in the rights and obligations of the parties, both the lessor and the tenant house. If the tenant does not do what his duty then the lessor can sue to require the implementation of the agreement, or restitution or both that can be requested along with the implementation of compensation Keywords : Responsibility, Agreement, Rent, House Abstrak Semakin pesat berkembangnya penduduk pada zaman sekarang ini semakin bertambah pula masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat, baik dari diri pribadi hingga tempat dimana masyarakat itu tinggal, salah satu permasalahan yang terjadi khususnya di Daerah besar adalah mengenai permasalahan tentang perumahan dan pemukiman. Karena padatnya penduduk yang datang, serta lahan yang semakin sempit tersebut maka dari itu banyak yang memanfaatkan lahan mereka untuk dijadikan rumah kontrakan yang bisa disewakan sebagai tempat tinggal bagi penduduk pendatang yang belum mempunyai tempat tinggal. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui tanggung jawab dalam sewa menyewa rumah kontrakan jika si penyewa wanprestasi atau lalai dalam perjanjian yang telah disepakati. Dalam penulisan karya ilmiah ini, dipergunakan jenis penelitian normatif yang mengacu pada buku-buku, serta data yang ada. Tanggung jawab hukum para pihak dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa rumah kontrakan dapat dilihat pada hak dan kewajiban para pihak, baik pihak yang menyewakan rumah maupun pihak penyewa rumah. Apabila pihak penyewa tidak melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya maka pihak yang menyewakan dapat menuntut untuk meminta pelaksanaan perjanjian, atau meminta ganti kerugian ataupun bisa kedua-duanya yaitu meminta pelaksanaan disertai dengan ganti rugi. Kata kunci : Tanggung Jawab, Perjanjian, Sewa, Rumah 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesat berkembangnya penduduk pada zaman sekarang ini semakin bertambah pula masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat, baik dari diri pribadi hingga tempat dimana masyarakat itu tinggal, salah satu permasalahan yang terjadi khususnya di Daerah Denpasar adalah mengenai permasalahan tentang perumahan dan pemukiman. Perumahan dan pemukiman tidak dapat dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup semata, tetapi lebih daripada itu merupakan proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya, dan menempatkan jati dirinya. Karena padatnya penduduk yang datang, serta lahan yang semakin sempit maka dari itu banyak yang memanfaatkan lahan mereka untuk dijadikan rumah kontrakan yang bisa disewakan sebagai tempat tinggal bagi penduduk pendatang yang belum mempunyai tempat tinggal. 1.2 Tujuan Penulisan Untuk mengetahui tanggung jawab dalam sewa menyewa rumah kontrakan jika si penyewa wanprestasi atau lalai dalam perjanjian yang telah disepakati. II. ISI 2.1 Metode Penulisan Dalam penulisan karya ilmiah ini, dipergunakan jenis penelitian normatif yang mengacu pada buku-buku, serta data yang ada. 2.2 Pembahasan Tanggung Jawab Sewa Menyewa Rumah Kontrakan Menurut Subekti yang dimaksud dengan sewa menyewa: Suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga oleh pihak yang tersebut terakhir itu disanggupi pembayarannya. 1 1 Subekti, 1984,Aneka Perjanjian, Penerbit Alumni Bandung,hal 39. 2

Dari pengertian yang diuraikan di atas maka dapat dilihat ada tiga unsur yang terkandung di dalam sewa menyewa yaitu benda, harga, dan waktu. Dari ketiga unsur itu yang penting benda yang dinikmati dan harga sewa yang dibayar dan lamanya waktu sewa sudah ditentukan secara pasti di dalam perjanjian sewa menyewa tersebut. Tetapi di dalam praktek sering kali penyewa melebihi dari waktu yang diperjanjikan tersebut. Perpanjangan waktu ini biasanya menggunakan perjanjian tertulis yang telah ada sebagai dasar untuk menentukan kekurangan harga sewa tersebut. Untuk menentukan waktu dan besarnya sewa rumah kontrakan tersebut maka di sini diperlukan adanya perjanjian sewa-menyewa antara pihak yang satu dengan yang lainnya yaitu nantinya dapat dipastikan berapa bulan atau berapa tahun pihak penyewa menyewakan rumah kontrakan tersebut berdasarkan perjanjian yang telah dibuat. Berbicara masalah perjanjian kalau dilihat dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata/Burgerlijk Wetboek dalam buku III dapat dijumpai mengenai perikatan pada umumnya. Perikatan mempunyai pengertian yang lebih luas dari perjanjian kerena perikatan dapat berupa perjanjian yang disebut dengan perikatan yang bersumber dari perjanjian. Disamping itu ada juga perikatan yang bersumber dari undang-undang. Menurut Subekti perjanjian sewa-menyewa bertujuan untuk memberikan hak pemakaian saja, bukan hak milik atas suatu benda. karena itu pihak yang menyewakan tidak usah seorang pemilik atas benda yang disewakan itu, cukuplah misalnya ia seorang yang mempunyai hak ertpacht atau vruchtgebruik atas benda tersebut. 2 Di sini pun nantinya akan ditentukan tanggung jawab dari pihak penyewa terhadap rumah kontrakan tersebut dalam hal pengembaliannya misalnya mengenai kondisi rumah tersebut. Subekti mengemukakan bahwa menurut pasal 1553 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata, dalam sewa menyewa itu resiko mengenai barang yang dipersewakan dipikul oleh si pemilik barang yaitu pihak yang menyewakan. 3 Selanjutnya tentang tanggung jawab dari pihak penyewa terhadap kerusakan rumah kontarakan, penyewa bertanggung jawab terbatas pada kerusakan yang kecil-kecil dan kerusakan yang besar menjadi tanggung jawab dari yang menyewakan, kerusakan yang dimaksud adalah pecahnya kaca, rusaknya lampu itu menjadi tanggung jawab dari 2 Subekti,1989, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Penerbit: PT. Intermasa Bandung,hal. 164 hal 44 3 Subekti,1992, Aspek-Aspek Hukum Perikatan Nasional, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 3

pihak penyewa dan kerusakan itu terjadi setelah terjadinya sewa-menyewa, namun sebelumnya itu semua menjadi tanggung jawab pihak yang mempunyai barang wajib memelihara barang itu secara utuh. Uraian tersebut di atas sesuai dengan pasal 1583 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa: Pembetul-pembetulan kecil dan sehari-hari dipikul penyewa. Hak dan kewajiban dari pihak yang menyewakan adalah menerima harga sewa yang telah ditentukan, sedangkan kewajibannya adalah sebagai berikut Pasal 1551-1552 Kitab undang-undang hukum perdata : Barang yang disewakan harus diserahkan dalam keadaan baik, Barang yang disewakan harus terus dijaga baik-baik dan yang rusak wajib diperbaiki (apabila hal tersebut menjadi tanggung jawabnya), Menjamin terhadap penyewa untuk dapat memakai dan menggunakan barang yang disewa dengan aman selama berlaku perjanjian sewa menyewa, Menanggung segala kekurangan pada benda yang disewakan, yaitu kekurangankekurangan yang dapat menghalang-halangi pemakaian benda itu, walaupun ia sejak berlakunya perjanjian itu tidak mengetahui adanya kekurangan atau cacat tersebut. Hak dan kewajiban dari penyewa adalah menerima barang yang disewakan dalam keadaan baik, sedangkan kewajibannya adalah sebagai berikut Pasal 1560-1566 Kitab undang-undang hukum perdata : Membayar uang sewa pada waktu yang telah ditentukan, Tidak diperkenankan mengubah tujuan barang yang disewakan, Mengganti kerugian apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh penyewa sendiri, atau oleh orang-orang yang diam di dalam rumah yang disewa, Mengembalikan barang yang disewa dalam keadaan semua ketika perjanjian sewa menyewa tersebut telah habis waktunya, Menjaga barang yang disewa sebagai tuan rumah yang bertanggung jawab, Tidak boleh menyewakan lagi barang sewaannya kepada orang lain. Apabila telah ditentukan demikian, dan ketentuan tersebut dilanggar, maka perjanjian dapat dibubarkan dan penyewa dapat dituntut mengganti perongkosan, kerugian, serta bunga. 4

III. SIMPULAN Tanggung jawab hukum para pihak dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa rumah kontrakan dapat dilihat pada hak dan kewajiban para pihak, baik pihak yang menyewakan maupun pihak penyewa rumah kontrakan. Apabila pihak penyewa atau yang menyewakan tidak melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya maka pihak penyewa atau yang menyewakan dapat menuntut untuk meminta pelaksanaan perjanjian, atau meminta ganti kerugian ataupun bisa kedua-duanya yaitu meminta pelaksanaan disertai dengan ganti rugi. DAFTAR PUSTAKA Subekti, 1984,Aneka Perjanjian, Penerbit Alumni Bandung,,1989, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Penerbit: PT. Intermasa Bandung,1992, Aspek-Aspek Hukum Perikatan Nasional, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Burgerlijk Wetboek, R.Subekti, 1983-1989, Jakarta 5