Tahapan Penciptaan Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
" Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu,...

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)" (Az Zumar : 30)

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits:

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

Barang Haram Halangi Terkabulnya Do'a

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Para wanita di bulan ramadhan

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

Ketika harga BBM melambung naik

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Aku akan menciptakan manusia dari tanah"(shaad:71)

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN..

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Cinta yang tak mungkin terbalas

Muharram, Ketika kemuliaannya ternoda..

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

Rejeki Tak Selalu Berwujud Materi

KETIKA PROFESI KARYAWAN JADI PILIHAN

Allah memerintahkan hamba-nya agar bertawakal dalam banyak ayat diantaranya, sebagaimana ayat diatas. Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf:18 )

Warisan Wanita Digugat!

" Katakanlah : Itu dari (kesalahan) kalian sendiri" [Ali Imran : 165]

Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

: Menghafal dan Menulis Hadits Arabain. : Maktabah Raudhah al-muhibbin. Disebarluaskan melalui:

Desas-desus. 1 P a g e

Menggapai Kejayaan Islam

Hilangkan Keluh & Kesah

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ASAL-USUL MANUSIA

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Definisi, hukum dan tata cara berqurban

Barang siapa mengamalkan sesuatu yang tidak ada contohnya dari kami maka akan tertolak (Riwayat Muslim)

MACAM-MACAM MAHRAM 1. MAHRAM KARENA NASAB Allah berfirman:

Mengapa Hidayah Enggan Menyapa?

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu (Al Ahzab : 33)

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Memahami Takdir Secara Adil

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Kemana Tujuan Hidupmu?

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

: :

Renungan Jum'at : Kewajiban Persendian Kita

1. Di surga terdapat sebatang pohon yang luas bayangannya tidak dapat ditempuh selama seratus tahun berkendaraan

MENYANJUNG MEREKA YANG TERLAKNAT

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

Hukum Melecehkan Agama

Jagalah hati. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (Al Isra : 36)

PERNIKAHAN LINTAS AGAMA

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Sisi gelap pengobatan alternatif

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Bab 4 باب الصدق. Kebenaran

Kewajiban Menunaikan Amanah

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Kontroversi Poligami. 1 P a g e

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Bismillahirrahmanirrahim

Mengimani Kehendak Allah

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

RASIONALITAS MENURUT ISLAM

Tauhid Yang Pertama dan Utama

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Renungan Pergantian Tahun

Persiapan Menuju Hari Akhir

PENTINGNYA USAHA ATAS HIDAYAH

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

Hari Kiamat, Hari Pembalasan

Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA

Takwa dan Keutamaannya

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA :

SERIAL BUKU ISLAM #

3 Wasiat Agung Rasulullah

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Iman Kepada Hari Akhir Refleksi Hidup Bagi Orang Muslim

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

] [ ] [ IMAN KEPADA MALAIKAT. Definisi Malaikat. Malaikat menurut bahasa adalah bentuk jamak dari. Dikatakan juga ia berasal

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Transkripsi:

Tahapan Penciptaan Manusia 1 P a g e : : : "Dari Abi 'Abdirrahman 'Abdillah bin Mas'ud bahwasanya dia berkata;"telah mengkhabarkan kepada kami Rasulullah -dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan-; "Sesungguhnya setiap orang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (air mani) kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari) kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu juga (40 hari) kemudian diutuslah kepadanya seorang malaikat maka ia meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan untuk menulis empat hal: (1)ditentukan rizqinya (2)ajalnya (3)amalnya (4)apakah ia celaka atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia seungguhnya salah seorang diantara kalian melakukan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dia dan surga itu kecuali sehasta saja tetapi catatan (taqdir) mendahuluinya lalu ia mengamalkan amalan ahli neraka maka ia pun masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantara kalian melakukan amalan ahli neraka sehingga jarak antara dia dan neraka itu kecuali sehasta saja tetapi catatan (taqdir) mendahuluinya lalu ia mengamalkan amalan ahli surga maka ia pun masuk surga" (Riwayat Bukhari-Muslim) PENJELASAN HADITS Hadits ini mengandung pokok yang agung dari dien ini yaitu keimanan kepada taqdir Allah. Sebagaimana firman-nya:

"Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan taqdir yang telah ditentukan" (Al Hijr :21). Sabda Rasulullah : "Sesungguhnya setiap orang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (air mani)" Imam An Nawawi berkata; "mungkin yang dimaksud disini adalah berkumpulnya air mani (sperma) laki-laki dengan perempuan (sel telur) lalu diciptakan dari keduanya anak. Sebagaimana Firman Allah : "Dia diciptakan (manusia) dari air (mani) yang terpancar" (At Thariq:6) Dan kemungkinan (lainnya) adalah ia (mani) berkumpul dari seluruh badan" (Syarh Arba'in Nawawi Imam An Nawawi) Ibnu Daqiqil Ied berkata;" Bahwa mani ada dirahim dalam keadaan bercerai berai lalu Allah mengumpulkan di tempat pembuahan di rahim dalam waktu tersebut" (Syarh Arba'in Nawawi Ibn Daqiqil Ied) Sabda Nabi : " kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari) kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu juga (40 hari)" Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata; "Air mani (sperma) pada tahap pertama berjalan di tubuh wanita selama 40 hari. Kemudian berhimpun dengan Lumpur bayi sehingga menjadi segumpal darah. Kemudian terus berlanjut pada tahap kedua lalu membesar sehingga menjadi segumpal daging.. Disebut Mudhghah (segumpal daging) karena sebesar suapan yang dikunyah. Kemudian pada tahap ketiga Allah membentuk segumpal daging tersebut dan membuat pendengaran pengelihatan penciuman mulut dan membentuk usus-usus dalam rongganya" (Syarh Arba'in Nawawi Syeikh Utsaimin) Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam firman Allah : 2

" Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur) maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani kemudian dari segumpal darah kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.." (Al Hajj:5) Kemudian sabda Rasulullah : : "kemudian diutuslah kepadanya seorang malaikat maka ia meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan untuk menulis empat hal: (1)ditentukan rizqinya (2)ajalnya (3)amalnya (4)apakah ia celaka atau bahagia" Hal ini menunjukan bahwa peniupan ruh dan penulisan empat perkara tersebut terjadi setelah 120 hari atau setelah empat bulan didalam rahim. Dan penulisan taqdir pada janin dalam rahim ini bukanlah penulisan taqdir-taqdir yang terdahulu bagi semua makhluk seperti yang disebutkan dalam firman Allah : "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya." (Al hadiid:22) Dan sebagaimana Sabda Rasulullah : Allah telah menuliskan taqdir-taqdir semua makhluk lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi" (Riwayat Muslim) 3

Telah datang nash-nash yang banyak sekali yang menunjukan bahwa penetapan kebahagiaan dan kesengsaraan seseorang sebelum ia dilahirkan sebagaimana sabda Rasulullah : "Tiada bayi yang dilahirkan melainkan telah ditetapkan oleh Allah di surga atau di neraka dan telah ditetapkan apakah dia celaka atau bahagia" Maka seseorang berkata; "Ya Rasulullah kenapa kita tidak menggantungkan saja kepada taqdir kita dan meninggalkan amalan?. Karena barangsiapa yang tertulis dalam golongan orang yang berbahagia maka sudah pasti ia akan melakukan amalan golongan yang berbahagia dan yang tertulis dalam golongan orang yang celaka sudah pasti melakukan amalan golongan orang yang celaka." Maka Rasulullah bersabda; "Beramallah kalian karena setiap orang dimudahkan (pada apa yang diciptakan baginya) adapun golongan orang-orang yang berbahagia akan dimudahkan untuk melakukan amalan golongan orangorang yang berbahagia adapun golongan orang-orang yang celaka maka dia akan dimudahkan melakukan amalan golongan orang-orang yang celaka Kemudian beliau membaca; 4 "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala yang terbaik maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar" (Al Lail : 5-10) (Riwayat Bukhari 1/458 Muslim 4/2039 dari Ali bin Abi Thalib ) Hadits diatas merupakan bantahan bagi orang menggantungkan diri kepada taqdir Allah dan enggan beramal. Kita diperintahkan untuk beramal walaupun taqdir atas kita telah ditetapkan. Kemudian sabda Nabi : "seungguhnya salah seorang diantara kalian melakukan amalan ahli surga sehingga jarak antara dia dan surga itu kecuali sehasta saja tetapi catatan (taqdir) mendahuluinya lalu ia mengamalkan amalan ahli neraka maka ia pun masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang

diantara kalian melakukan amalan ahli neraka sehingga jarak antara dia dan neraka itu kecuali sehasta saja tetapi catatan (taqdir) mendahuluinya lalu ia mengamalkan amalan ahli surga maka ia pun masuk surga" Lafadz ini menunjukan bahwa kebahagiaan dan kebinasaan seorang hamba adalah sesuai dengan akhir amalannya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits: "Sesungguhnya ada seseorang yang melakukan amalan ahli surga pada apa yang nampak pada manusia padahal dia sesungguhnya ahli neraka dam sesungguhnya ada seseorang yang melakukan amalan ahli neraka pada apa yang nampak pada manusia padahal dia sesungguhnya ahli surga" (Riwayat Bukhari 2683 Muslim 163 dari Sahl bin sa'ad ) Dalam hadits ini terdapat dalil tidak bolehnya memastikan seseorang masuk surga atau masuk neraka meskipun ia telah melakukan segala jenis kebajikan atau kefasikan. Oleh karena itu tidak boleh bagi kita mengatakan sifulan Syahid atau ucapan Al marhum (Yang dirahmati (Allah)). Karena hal itu berarti telah memvonis kalau sifulan syahid atau dirahmati Allah. Hendaknya kita mendo'akan semoga sifulan mati syahid atau semoga dirahmati Allah (Rahimahullah). FAIDAH-FAIDAH HADITS 1. Amalan yang baik dan buruk hanyalah merupakan tanda-tanda kebaikan dan keburukan pelakunya bukan merupakan hal yang memastikan seseorang masuk surga atau neraka. 2. Kesudahan manusia sesuai dengan taqdirnya. 3. Penulisan taqdir selain di lauhul mahfudz ada yang ditulis ketika dalam rahim. 4. Yang menentukan nasib manusia adalah akhir amalannya 5. Penciptaan janin sempurna terjadi setelah 120 hari saat ruh ditiupkan. 6. Hendaknya kita selalu qana'ah terhadap rizki yang diterimanya didunia karena hal itu telah tertulis dalam taqdir Allah. 7. Kebaikan dan keburukan terjadi dengan taqdir Allah. 8. Taqdir adalah pasti terjadi dan kesudahan manusia tak ada satupun yang mengetahui maka tidak pantas seorang hamba terperdaya dengan keadaan yang nampak sehingga hendaknya setiap hamba selalu berdo'a agar diteguhkan Allah atas keimanan dan diberikan akhir yang baik. (Lihat Fathul Bari' 11/496-499) 9. Larangan menggantungkan diri kepada taqdir dan enggan beramal. Wallahu A'lahu Bish Shawwab 5

Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo Redaktur Buletin Da wah An Nashihah Cikarang Baru - Bekasi untuk berlangganan hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080 (A bu Laili) 6