1 PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

1. PENDAHULUAN. tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bila ingin mencapai suatu keberhasilan,

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah beranggapan bahwa profesional guru dan dosen dalam dunia

SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA. Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dalam tahap pembangunan masyarakat yang berencana

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

PENDIDIKAN PROFESI GURU: IMPLIKASI DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 KAMIN SUMARDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

Dr Hefni Effendi MPhil Dosen IPB dan Dosen Tamu di Universitas Duesseldorf, Jerman

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

I. PENDAHULUAN. ekonomi di negara ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon (Hunting) L am an: kemdikbud.go.

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dan hasil pendidikan yang berkualitas. Itulah sebabnya seorang guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan pikiran yang terbimbing dan benar. Disinilah kekuatan berfikir secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

P., 2015 PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMPN SE-RAYON 03 KABUPATEN GARUT

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional seperti yang tertulis pada Undang-undang nomor 20

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2013

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh pengalaman mengajar guru PAI terhadap prestasi belajar. siswa di SMAN se Kabupaten Tulungagung

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG

GURU HONORER ANTARA TANTANGAN DAN HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, pembelajaran merupakan

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. teknologi (Iptek). Persepsi masyarakat ini kiranya telah mampu memobilisasi

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. (per individu) dan kinerja organisasi. Pasolong (2010: 175) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

Transkripsi:

1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu program pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia adalah melalui pembangunan sumber daya guru, yaitu menciptakan guru yang profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru dan pendidik. Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,semua guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.dalam Undang-Undang tersebut diinstruksikan bahwa persyaratan kualifikasi akademik guru adalah sarjana S1 atau D-IV yang dibuktikan dengan ijazah sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di temapt penugasan. Persyaratan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran mencakup kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. sertifikasi bagi guru dilakukan oleh LPTK (Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan) yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Proses sertifikasi guru dilaksanakan melalui berbagai pola sertifikasi dalam jabatan, yaitu pola sertifikasi penilaian portofolio (PF), pola sertifikasi pemberian langsung (PSPL) dan pola sertifikasi pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Sedangkan pola pendidikan profesi guru (PPG) merupakan pola sertifikasi guru di luar pola sertifikasi guru dalam jabatan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesionalmerupakan komitmen dari pemerintah dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kepada guru sebagai pelaksana pendidikan di tingkat pembelajaran yang bermuara akhir pada peningkatan kualitas pendidikan. Alasan pemerintah melakukan sertifikasi guru adalah mensejajarkan profesi guru dengan profesi lainya sebagai tenaga profesional (Zen 2010). Menurut data Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang bersumber dari laporan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Tahun 2012, jumlah guru tersertifikasi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dimulai dari Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2012, namun perkembangannya berfluktuasi. Jumlah guru tersertifikasi masih kurang dari 50 persen jika dibandingkan dengan keseluruhan guru yang ada di Indonesia. Pemerintah menargetkan pada Tahun 2015 seluruh

2 guru telah tersertifikasi seluruhnya. Hingga Tahun 2012 ini terdapat 1.168.405 guru yang telah tersertifikasi. Peningkatan guru yang tersertifikasi dan keberlanjutan dari profesionalisme guru pasca sertifikasi merupakan salah satu tantangan tersendiri bagi guru. Adanya sertifikasi yang merupakan upaya peningkatan profesionalisme guru sebenarnya bertujuan untuk peningkatan kinerja secara nyata di dunia pendidikan. Pertanyaan yang muncul adalah apakah dengan sertifikasi guruyang telah dilakukan selama ini telah mampu mengubah guru ke arah yang lebih profesional, dengan kata lain apakah setelah semakin banyak guru mendapat sertifikat kelulusan maka telah ada perubahan dari segi kinerjanya. Kinerja guru secara konseptual adalah gambaran hasil kerja seorang guru dalam mengelola dan melaksanakan tanggung jawab profesional yang dimiliki. Menurut Hasibuan (2003) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja yang optimal tentunya berkenaan dengan profesionalisme seseorang. Di dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39 Ayat (2) disebutkan bahwa tugas guru sebagai pendidik yang profesional adalah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi. Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kinerja guru yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok, sebagai cara pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Suprihatiningrum (2013) menyatakan bahwa kesejahteraan dianggap akan mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan pekerjaanya, termasuk guru. Peningkatan kesejahteraan bagi guru yang telah memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi akan berfungsi meningkatkan kinerja. Djalal (2007) menyatakan bahwa tunjangan profesi pendidik sebesar satu kali gaji pokok hanya diterima oleh guru yang profesional yang telah tersertifikasi yang diharapkan akan berkinerja lebih optimal dalam mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang sedang gencar menggalakkan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam mengejar daerah-daerah lain di Jawa Barat yang lebih maju dalam hal pendidikan. Jumlah guru di Kabupaten Sumedang secara keseluruhan pada Tahun 2012 adalah 11.980 dan yang tersertifikasi sebanyak 5.817 guru. Sama halnya seperti keseluruhan guru di Indonesia, jumlah guru tersertifikasi masih kurang dari 50 persen. Sejak berjalannya program sertifikasi pada Tahun 2007 hingga Tahun 2012, khusus untuk guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) terdapat sebanyak 573 orang guru yang telah mendapat sertifikat kelulusan. Sejauh ini belum terdapat kajian mengenai sejauh mana program sertifikasi guru yang telah dilakukan memberi pengaruh pada kesejahteraan yang dirasakan oleh para guru yang telah tersertifikasi maupun terhadap kinerjanya dalam melaksanakan tugas di sekolah masing-masing.

3 Perumusan Masalah Program sertifikasi guru mulai dilaksanakan pada Tahun 2007, Undang- Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat untuk guru dan dosen yang telah memenuhi standar profesional guru. Penetapan program sertifikasi guru mengindikasikan adanya komitmen yang tinggi dari pihak pemerintah dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan memberikan penghargaan kepada guru yang bermuara akhir pada peningkatan kualitas pendidikan nasional. Upaya meningkatkan kinerja guru sebagai cerminan profesionalisme guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar harus bersamaan dengan pemberian tunjangan profesi pendidik yang tepat waktu. Hal ini karena, guru yang sudah mempunyai sertifikasi pendidik harus mengajar sesuai dengan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (2), dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru pasal 52 ayat (2) yang menyatakan bahwa beban kerja guru paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari pemerintah atau pemerintah daerah. Dibandingkan dengan guru yang sebelumnya mendapatkan sertifikasi, kebanyakan mengajar kurang dari 24 jam tatap muka setiap minggunya, hal ini menyebabkan tidak optimalnya proses pembelajaran yang diberikan kepada siswa serta lambatnya pembuatan rencana pembelajaran oleh guru yang mengakibatkan kinerja guru kurang baik. Namun segalanya berubah setelah guru menerima sertifikat pendidik, guru harus memiliki rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun dan guru menerima beban mengajar lebih banyak sesuai dengan peraturan yang ada (24 jam sampai 40 jam). Terpenuhinya beban mengajar guru yang sudah bersertifikat pendidik sangat berpengaruh terhadap pembayaran tunjangan profesi pendidik. Apabila beban mengajar tidak terpenuhi mengakibatkan banyak guru yang tunjangan sertifikasinya tidak bisa dicairkan atau tidak dapat tunjangan sertifikasi, hal ini dapat berkaitan langsung dengan berkurangnya pemenuhan kesejahteraan guru dan terhambatnya kinerja guru dikarenakan hak guru tidak terpenuhi. Tetapi dilain pihak banyak guru yang sudah bersertifikat yang mengeluhkan terlambatnya penyaluran tunjangan profesi pendidik walaupun sudah memenuhi beban mengajar guru. Permasalahan tersebut, memerlukan penetapan sasaran dan pencapaian kinerja guru secara berkelanjutan pasca sertifikasi berdasarkan pada kebutuhan peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan guru yang memadai dan berkelanjutan pasca sertifikasi. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan berbagai masalah penelitian. Adapun masalah-masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap kesejahteraan guru di Kabupaten Sumedang? 2. Bagaimana pengaruh kesejahteraan guru terhadap kinerja guru di Kabupaten Sumedang?

4 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh sertifikasi guru terhadap kesejahteraan guru di Kabupaten Sumedang. 2. Menganalisis pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja guru di Kabupaten Sumedang. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat bagi penulis: hasil penelitian ini dijadikan sebagai sarana belajar praktis dalam mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh, serta dapat memperkaya wawasan berpikir dalam menyikapi kondisi dan permasalahan sumber daya manusia. 2. Manfaat bagi akademisi: hasil penelitian ini memberikan pemikiran baru untuk penelitian lanjutan dan dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk pengembangan penelitian ilmu manajemen khususnya sumber daya manusia. 3. Manfaat bagi Praktisi: hasil penelitian ini memberikan masukan kepada lembaga penyelenggara sertifikasi yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang (lembaga penyelenggaraan sertifikasi bagi guru di Sumedang) dan para guru SMA Negeri se-kabupaten Sumedang untuk meningkatkan kinerja. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membahas tentang pengaruh sertifikasi guru terhadap kesejahteraan, serta pengaruh kesejahteraan terhadap kinerja guru di Kabupaten Sumedang yang telah menerima predikat tersertifikasi berdasarkan persepsi guru. SMA Negeri dipilih sebagai obyek penelitian karena guru-guru SMA swasta masih sangat sedikit yang telah mendapatkan sertifikasi apabila dibandingkan dengan guru-guru SMA Negeri. Peneliti membatasi penelitiannya pada SMA Negeri dikarenakan SMA Negeri merupakan sekolah yang banyak menerima bantuan dan menikmati berbagai fasilitas dari Negara berupa BOMM (Bantuan Operasional Manajemen Mutu), Proyek MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah).

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB