BAB I P E N D A H U L U A N

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

A. Tujuan dan Manfaat

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR TENTANG PELAKSANAAN FASILITASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN. NOMOR : 71/Per/KP.460/J/6/10

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 27 TAHUN No. 27, 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman.

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan

SALINAN GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidika

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

2016, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2- Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas pembinaan dan pengawasan umum serta pembinaan dan pengawasan te

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

2015, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ORASI ILMIAH WIDYAISWARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 108 / HUK / 2009 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

LSP Teknologi Informasi Indonesia

- 5 - Pasal II Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

RUU RI TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan diperlukan aparatur yang kompeten dan profesional. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan program pembinaan aparatur yang berbasis kompetensi secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan pasal 69 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang antara lain menyatakan bahwa pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan Instansi Pemerintah, yang meliputi : a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis; b. Kompetensi Manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural dan manajemen dan pengalaman kepemimpinan; c. Kompetensi Sosio Kultural yang diukur dari pengalaman kerja yang berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien yang bisa diukur/dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja sebagai sebuah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi dan atau verifikasi sesuai dengan standar yang kewenangannya dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Menindaklanjuti pasal 28 ayat (1) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa Gubernur dapat membentuk LSP Pemda di Page 1

Provinsi, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2015 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah nomor 800/9844 tanggal 23 Juni 2015 tentang Pembentukan Pelaksana Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Dalam rangka mendukung kegiatan Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan uji kompetensi, maka perlu disusun Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan Dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2015 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah; 5. Keputusan Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah nomor 800/9844 tanggal 23 Juni 2015 tentang Pembentukan Pelaksana Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Page 2

C. TUJUAN Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah bertujuan sebagai pedoman bagi LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah, Asesor, Praktisi Penguji, Pendamping uji kompetensi dan para Pejabat yang akan melakukan uji kompetensi serta berbagai pihak lainnya yang berhubungan dengan kegiatan uji kompetensi yang dilaksanakan di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. D. SASARAN Sasaran Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah, yaitu: 1. Terjaminnya mutu Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah bagi siapa saja yang melakukan uji kompetensi baik dari Provinsi Jawa Tengah maupun dari luar Provinsi Jawa Tengah; 2. Peningkatan penguasaan dan pemahaman tugas jabatan sesuai dengan dinamika sistem pengembangan manajemen Aparatur Sipil Negara. E. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah, meliputi: 1. Perencanaan dan Pembiayaan; 2. Persyaratan, Tugas dan Wewenang Asesor, Praktisi Penguji dan Pendamping di LSP Pemda Provinsi Jawa Tengah; 3. Mekanisme penyelenggaraan Uji Kompetensi; 4. Persyaratan administrasi asesi; 5. Persyaratan Tempat Uji Kompetensi; 6. Pemeliharaan Sertifikat, hak, kewajiban, sanksi, evaluasi dan pelaporan. F. PENGERTIAN a. Lembaga Sertifikasi Profesi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah yang selanjutnya disingkat LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah adalah Lembaga Sertifikasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Tengah untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja bidang urusan Pemerintahan Daerah bagi aparatur di lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Page 3

b. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi dan atau verifikasi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Pemerintahan Dalam Negeri dan/atau Standardinternasional. c. Sertifikat Kompetensi adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh LSPPemda pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri yang menerangkan bahwa seseorang yang telah mengikuti dan lulus uji kompetensi telah menguasai kompetensi kerja pada jenis Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara, berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. d. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara, berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. e. Uji Kompetensi adalah proses penilaian aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, dan bukti fisik yang relevan untuk menentukan kompetensi bagi Pejabat Fungsional sesuai dengan standar kompetensi. f. Tempat Uji Kompetensi atau TUK adalah tempat pelaksanaan uji kompetensi yang memiliki sarana dan prasarana dengan kriteria setara dengan tempat kerja yang diakreditasi LSP Pemda dalam rangka memastikan penguasaan kompetensi peserta uji kompetensi; g. Asesor Kompetensi adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidang asesmen dan teknis substantif urusan pemerintahan di bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat. h. Asesi adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkup Provinsi, Kabupaten/Kota yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti uji kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. i. Praktisi Penguji adalah Pejabat yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang yang diuji kompetensikan serta mempunyai kompetensi dalam penilaian Page 4

BAB II PERENCANAAN DAN PEMBEAYAAN, PERSYARATAN, TUGAS DAN WEWENANG ASESOR, PRAKTISI PENGUJI DAN PENDAMPING A. PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN 1. LSP Pemda Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota atau luar Provinsi Jawa Tengah merencanakan program pelaksanaan dan penganggaran biaya uji kompetensi. 2. Pembiayaan uji kompetensi dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Provinsi; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; d. Sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat. 3. Biaya pelaksanaan uji kompetensi bagi pegawai yang tidak berstatus sebagai PNS dibebankan pada anggaran organisasi masing-masing atau biaya individu. B. PERSYARATAN, TUGAS DAN WEWENANG ASESOR, PRAKTISI PENGUJI DAN PENDAMPING DI LSP PEMDA PROVINSI JAWA TENGAH 1. Persyaratan Asesor, Praktisi Penguji Dan Pendamping Di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah a. Persyaratan Asesor : 1) berijazah paling rendah Sarjana (S 1); 2) telah mengikuti dan lulus diklat Asesor Kompetensi; 3) memiliki surat penugasan tertulis sebagai Asesor dari LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; 4) memiliki keahlian dan mampu melakukan penilaian; 5) mematuhi ketentuan yang berlaku; dan 6) tidak sedang menjalani hukuman disiplin; b. Persyaratan Praktisi Penguji 1) memiliki pengalaman bidang yang diuji kompetensikan dibuktikan dengan riwayat jabatannya; Page 5

2) tidak pernah terlibat tindak pidana; 3) tidak pernah menjalani hukuman disiplin; 4) bebas dari kepentingan apapun sehingga melaksanakan dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif; dan 5) mematuhi ketentuan yang berlaku. c. Persyaratan Pendamping: 1) Memiliki kemampuan dalam mengelola administrasi dan mengoperasikan komputer. 2) tidak pernah terlibat tindak pidana; 3) tidak pernah menjalani hukuman disiplin; 4) bebas dari kepentingan apapun sehingga melaksanakan dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif; dan 5) mematuhi ketentuan yang berlaku. 2. Tugas Dan Wewenang Asesor, Praktisi Penguji Dan Pendamping Di LSP- Pemda Provinsi Jawa Tengah a. Tugas Asesor : 1) melaksanakan proses penilaian, dengan rincian kegiatan: a) membuat rencana penilaian b) menetapkan metode penilaian; c) menyiapkan perangkat penilaian; d) menyiapkan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan; dan; e) memeriksa dan memvalidasi data/dokumen 2) melakukan pemutakhiran instrumen Uji Kompetensi; 3) mengikuti sidang penilaian pemberian rekomendasi; 4) membuat berita acara hasil pelaksanaan Uji Kompetensi; dan 5) melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah b. Wewenang Asesor: 1) menentukan jenis metode dan instrumen penilaian; 2) menetapkan substansi penilaian; 3) menghentikan proses penilaian jika dipandang tidak sesuai dengan ketentuan, norma, etika, dan prinsip keselamatan; Page 6

4) meminta data/dokumen tambahan kepada peserta maupun pihak yang terkait bila diperlukan; 5) memberikan catatan hasil pemeriksaan kompeten atau belum kompeten; dan 6) memberikan saran perbaikan bila diperlukan kepada LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. c. Tugas Praktisi Penguji: 1) melaksanakan proses pengujian, dengan rincian kegiatan: a. membuat rencana pengujian; b. menetapkan metode pengujian; dan c. menyiapkan perangkat pengujian. 2) melakukan pemutakhiran instrumen uji kompetensi; 3) mengikuti sidang penilaian pemberian rekomendasi; 4) membuat berita acara hasil pelaksanaan uji kompetensi; dan 5) melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah d. Wewenang Praktisi Penguji: 1) menentukan metode dan menyusun instrumen penilaian; 2) membuat perangkat penilaian sesuai bidang keahliannya; 3) mengikuti sidang penilaian pemberian rekomendasi; dan 4) memberikan saran perbaikan bila diperlukan kepada LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah e. Tugas Pendamping: 1) Melakukan input data asesi; 2) Memastikan kelengkapan berkas administrasi dan bukti portofolio lengkap; 3) Melakukan input hasil test tertulis dan verifikasi portofolio; dan 4) melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah f. Wewenang Pendamping: 1) Menentukan cara input data asesi; 2) Melakukan penataan berkas administrasi dan bukti portofolio; Page 7

3) Menentukan cara rekapitulasi hasil input data test tertulis dan verifikasi portofolio; 4) Menyampaikan hasil akhir dari input data test tertulis dan verifikasi portofolio. Page 8

BAB III PERSYARATAN PESERTA, KELENGKAPAN ADMINISTRASI, PERSYARATAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI A. Persyaratan Peserta Persyaratan untuk menjadi peserta Uji Kompetensi meliputi: 1. Peserta adalah yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi sesuai regulasi yang mengatur jabatan tersebut; 2. Penilaian Prestasi Kerja paling kurang bernilai baik pada 2 (dua) tahun terakhir; 3. Tidak pernah menjalani hukuman disiplin sedang dan berat; 4. Peserta diusulkan oleh pimpinan unit kerjanya; 5. Peserta tidak dalam status pembebasan sementara dari Jabatannya, kecuali yang ditugaskan secara penuh di luar jabatannya. B. Kelengkapan administrasi Kelengkapan administrasi untuk menjadi peserta Uji Kompetensi meliputi: 1. surat permohonan mengikuti Uji Kompetensi; 2. fotokopi Ijazah terakhir; 3. fotokopi Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir; 4. fotokopi Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; 5. fotokopi Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dan Surat Pernyataan Menduduki Jabatan (SPMJ); 6. Penilaian Prestasi Kerja paling kurang 2 (dua) tahun terakhir; 7. fotokopi Sertifikat/STTPL Diklat yang pernah diikuti; 8. surat pernyataan bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku; dan 9. pasfoto terakhir dengan latar belakang warna merah ukuran 3 x 4 cm sebanyak 5 (lima) lembar. C. Persyaratan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Yang dapat digunakan sebagai Tempat Uji Kompetensi, yaitu: 1. LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; dan/atau Page 9

2. Tempat kerja dapat digunakan sebagai Tempat Uji Kompetensi sepanjang memiliki sarana dan prasarana yang disyaratkan sesuai dengan standar yang ditentukan setelah mendapatkan persetujuan dari LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. 3. Tempat di Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat setelah dilakukan verifikasi sebagai TUK. D. Mekanisme Penyelenggaraan Uji Kompetensi 1. untuk PNS, usul calon peserta ditandatangani oleh paling rendah atasan langsungnya; 2. bagi yang bukan PNS, membuat permohonan disertai data pribadi dan data lain yang diperlukan serta surat pernyataan bersedia mengikuti seluruh proses Uji Kompetensi; 3. penyerahan dokumen dapat dilakukan secara elektronik atau diserahkan langsung kepada LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; 4. LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah memeriksa dokumen dan memberikan rekomendasi kelayakan calon peserta untuk mengikuti proses Uji Kompetensi 5. Usulan yang disampaikan ke LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah akan dilakukan tahapan kegiatan sebagai berikut: a. Perencanaan dilakukan paling lambat 2 (dua) minggu sejak masuknya surat permohonan, dengan rincian kegiatan: 1) menentukan rencana pengujian yang meliputi identifikasi tujuan, proses pengujian, metode dan perangkat pengujian, sarana dan prasarana, tim sekretariat, waktu dan tempat Uji Kompetensi; 2) calon peserta Uji Kompetensi yang telah memenuhi persyaratan administratif ditetapkan menjadi peserta Uji Kompetensi dan diwajibkan mengikuti penjelasan Uji Kompetensi; 3) keputusan penilaian kompetensi mengacu kepada Standar Kompetensi jabatan yang bersangkutan; 4) Tempat Uji Kompetensi ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. b. Pelaksanaan dilakukan paling lambat 4 (empat) minggu sejak masuknya surat permohonan, dengan rincian kegiatan: Page 10

1) memastikan dan menjaga proses pengujian agar sesuai dengan rencana; 2) menjelaskan prosedur pengujian kepada peserta; 3) mengumpulkan dan mendokumentasikan bukti-bukti yang diperlukan; dan 4) melakukan Uji Kompetensi berdasarkan prosedur penilaian. c. Sidang Tim Uji Kompetensi Tim uji kompetensi melaksanakan sidang penetapan hasil Uji Kompetensi berdasarkan catatan hasil penilaian dari Penilai Kompetensi Kerja dan/atau Praktisi Penguji beserta data lain yang dikumpulkan selama proses uji kompetensi. Page 11

BAB IV STANDAR, PRINSIP DAN STRATEGI UJI KOMPETENSI, PEMELIHARAAN SERTIFIKAT, HAK, KEWAJIBAN, SANKSI, EVALUASI DAN PELAPORAN A. STANDAR KOMPETENSI Standar Kompetensi yang digunakan sebagai standar uji kompetensi disesuaikan dengan standar kompetensi jabatan yang diuji kompetensikan. B. PRINSIP-PRINSIP SERTIFIKASI Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam melaksanakan uji kompetensi LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengahadalah : 1) Valid,artinya:menilai apa yang seharusnya dinilai,bukti-bukti yang dikumpulkan harus mencukupi serta terkini dan asli. 2) Reliabel, artinya: penilaian bersifat konsisten, dapat menghasilkan kesimpulan yang sama walaupun dilakukan pada waktu, tempat dan oleh asesor yang berbeda. 3) Fleksibel, artinya: penilaian dilakukan dengan metode yang disesuikan dengan kondisi peserta uji serta kondisi tempat uji kompetensi. 4) Adil, artinya:dalam penilaian tidak boleh ada diskriminasi terhadap peserta, dimana peserta harus diperlakukan sama sesuai dengan prosedur yang ada dengan tidak melihat dari kelompok mana dia berasal. 5) Efektif dan Efisien, artinya: tidak membuang-buang sumber daya dan waktu dalam melaksanakan uji kompetensi. 6) Berpusat kepada Peserta Uji Kompetensi, artinya: proses pengujian difokuskan kepada peserta uji kompetensi sesuai Jabatan yang diuji kompetensikan, dimana asesor memfokuskan diri pada pengumpulan buktibukti yang ditunjukkan oleh peserta uji. Kombinasi metode yang tepat dapat digunakan untuk dapat menggali seluruh informasi yang berkaitan dengan unjuk kerja yang dapat dikumpulkan dari peserta uji kompetensi. C. STRATEGI SERTIFIKASI 1. Materi Uji Kompetensi Page 12

Proses uji kompetensi dilakukan melalui sebuah proses dalam rangka merekomendasi kompetensi peserta sampai dengan memperoleh sertifikat kompetensi yang dilakukan menyesuaikan jabatan yang diuji yang antara lain dilakukan dengan : a. Perangkat uji tertulis untuk menilai kompetensi dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya,dalam bentuk soal/pertanyaan tertulis; b. Perangkat uji lisan, untuk menilai kompetensi dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku dalam bentuk tanya jawab secara lisan; c. Portofolio, untuk menilai kompetensi dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku sesuai tugas pokok dan standar kompetensi dalam jabatan, dan dibuktikan dengan dokumen administrasi pemerintahan, antara lain: Surat Keputusan dan/atau Surat Penugasan dari pejabat yang berwenang atau atasan dari peserta uji kompetensi (asesi), laporan pelaksanaan tugas, piagam atau sertifikat dari Instansi/ Lembaga Pemerintah/ masyarakat berupa penghargaan atas pelaksanaan tugas dan atau prestasi yang dicapai peserta uji kompetensi. d. Observasi Demonstrasi untuk menilai kompetensi dari keterampilan sesuai tugas pokok dan standar kompetensi dalam jabatannya. 2. Hasil Uji Kompetensi a. Peserta yang mengikuti dan lulus uji kompetensi dapat dinyatakan kompeten apabila semua materi uji kompetensi dapat dipenuhi oleh peserta uji kompetensi sesuai tugas pokok dan standar kompetensi jabatan yang diujikan. b. Peserta uji kompetensi dinyatakan belum kompeten apabila belum semua materi uji kompetensi dipenuhi oleh peserta uji kompetensi sesuai tugas pokok dan standar kompetensi jabatan yang diujikan. D. PEMELIHARAAN SERTIFIKAT, HAK, KEWAJIBAN, SANKSI, EVALUASI DAN PELAPORAN 1. Pemeliharaan Sertifikat Page 13

Sertitikat berlaku selama 4 (empat) tahun sejak tanggal ditetapkan dan dapat diperpanjang melalui Uji Kompetensi ulang. 2. Hak, Kewajiban, dan Sanksi Pemegang Sertifikat a. Hak Pemegang Sertifikat yaitu: 1) mengikuti sertifikasi profesi jenjang berikutnya; dan 2) digunakan untuk kenaikan jenjang jabatan sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan. b. Kewaliban Pemegang Sertifikat yaitu: 1) menjunjung tinggi kode etik profesi; 2) menggunakan sertifikat sesuai dengan tingkat kewenangannya; dan 3) meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. c. Sanksi Pemegang Sertifikat yaitu: 1) apabila sertifikat digunakan tidak sesuai dengan tingkat kewenangannya berakibat pada pencabutan sertifikat; 2) sertifikat yang telah dicabut wajib dikembalikan LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; dan 3) sanksi pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum terkait proses Uji Kompetensi merujuk kepada peraturan yang berlaku. 3. Evaluasi dan Pelaporan LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah melakukan evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi pada setiap akhir kegiatan dan membuat laporan serta didokumentasikan untuk dilaporkan kepada BPSDM Kementerian Dalam Negeri. Page 14

BAB V PENUTUP Demikian Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah ini dibuat untuk dipedomani sebagaimana mestinya. Hal-hal lainnya secara teknis, dapat dikoordinasikan dengan Kepala LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 2016 KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH HERRU SETIADHIE, SH, M.Si Page 15