BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan diperlukan aparatur yang kompeten dan profesional. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan program pembinaan aparatur yang berbasis kompetensi secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan pasal 69 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang antara lain menyatakan bahwa pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan Instansi Pemerintah, yang meliputi : a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis; b. Kompetensi Manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural dan manajemen dan pengalaman kepemimpinan; c. Kompetensi Sosio Kultural yang diukur dari pengalaman kerja yang berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien yang bisa diukur/dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja sebagai sebuah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi dan atau verifikasi sesuai dengan standar yang kewenangannya dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Menindaklanjuti pasal 28 ayat (1) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa Gubernur dapat membentuk LSP Pemda di Page 1
Provinsi, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2015 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah nomor 800/9844 tanggal 23 Juni 2015 tentang Pembentukan Pelaksana Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Dalam rangka mendukung kegiatan Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan uji kompetensi, maka perlu disusun Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan Dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2015 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah; 5. Keputusan Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah nomor 800/9844 tanggal 23 Juni 2015 tentang Pembentukan Pelaksana Lembaga Sertifikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Page 2
C. TUJUAN Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah bertujuan sebagai pedoman bagi LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah, Asesor, Praktisi Penguji, Pendamping uji kompetensi dan para Pejabat yang akan melakukan uji kompetensi serta berbagai pihak lainnya yang berhubungan dengan kegiatan uji kompetensi yang dilaksanakan di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. D. SASARAN Sasaran Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah, yaitu: 1. Terjaminnya mutu Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah bagi siapa saja yang melakukan uji kompetensi baik dari Provinsi Jawa Tengah maupun dari luar Provinsi Jawa Tengah; 2. Peningkatan penguasaan dan pemahaman tugas jabatan sesuai dengan dinamika sistem pengembangan manajemen Aparatur Sipil Negara. E. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah, meliputi: 1. Perencanaan dan Pembiayaan; 2. Persyaratan, Tugas dan Wewenang Asesor, Praktisi Penguji dan Pendamping di LSP Pemda Provinsi Jawa Tengah; 3. Mekanisme penyelenggaraan Uji Kompetensi; 4. Persyaratan administrasi asesi; 5. Persyaratan Tempat Uji Kompetensi; 6. Pemeliharaan Sertifikat, hak, kewajiban, sanksi, evaluasi dan pelaporan. F. PENGERTIAN a. Lembaga Sertifikasi Profesi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah yang selanjutnya disingkat LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah adalah Lembaga Sertifikasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Tengah untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja bidang urusan Pemerintahan Daerah bagi aparatur di lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Page 3
b. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi dan atau verifikasi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Pemerintahan Dalam Negeri dan/atau Standardinternasional. c. Sertifikat Kompetensi adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh LSPPemda pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri yang menerangkan bahwa seseorang yang telah mengikuti dan lulus uji kompetensi telah menguasai kompetensi kerja pada jenis Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara, berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. d. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara, berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. e. Uji Kompetensi adalah proses penilaian aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, dan bukti fisik yang relevan untuk menentukan kompetensi bagi Pejabat Fungsional sesuai dengan standar kompetensi. f. Tempat Uji Kompetensi atau TUK adalah tempat pelaksanaan uji kompetensi yang memiliki sarana dan prasarana dengan kriteria setara dengan tempat kerja yang diakreditasi LSP Pemda dalam rangka memastikan penguasaan kompetensi peserta uji kompetensi; g. Asesor Kompetensi adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidang asesmen dan teknis substantif urusan pemerintahan di bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat. h. Asesi adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkup Provinsi, Kabupaten/Kota yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti uji kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. i. Praktisi Penguji adalah Pejabat yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang yang diuji kompetensikan serta mempunyai kompetensi dalam penilaian Page 4
BAB II PERENCANAAN DAN PEMBEAYAAN, PERSYARATAN, TUGAS DAN WEWENANG ASESOR, PRAKTISI PENGUJI DAN PENDAMPING A. PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN 1. LSP Pemda Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota atau luar Provinsi Jawa Tengah merencanakan program pelaksanaan dan penganggaran biaya uji kompetensi. 2. Pembiayaan uji kompetensi dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Provinsi; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; d. Sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat. 3. Biaya pelaksanaan uji kompetensi bagi pegawai yang tidak berstatus sebagai PNS dibebankan pada anggaran organisasi masing-masing atau biaya individu. B. PERSYARATAN, TUGAS DAN WEWENANG ASESOR, PRAKTISI PENGUJI DAN PENDAMPING DI LSP PEMDA PROVINSI JAWA TENGAH 1. Persyaratan Asesor, Praktisi Penguji Dan Pendamping Di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah a. Persyaratan Asesor : 1) berijazah paling rendah Sarjana (S 1); 2) telah mengikuti dan lulus diklat Asesor Kompetensi; 3) memiliki surat penugasan tertulis sebagai Asesor dari LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; 4) memiliki keahlian dan mampu melakukan penilaian; 5) mematuhi ketentuan yang berlaku; dan 6) tidak sedang menjalani hukuman disiplin; b. Persyaratan Praktisi Penguji 1) memiliki pengalaman bidang yang diuji kompetensikan dibuktikan dengan riwayat jabatannya; Page 5
2) tidak pernah terlibat tindak pidana; 3) tidak pernah menjalani hukuman disiplin; 4) bebas dari kepentingan apapun sehingga melaksanakan dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif; dan 5) mematuhi ketentuan yang berlaku. c. Persyaratan Pendamping: 1) Memiliki kemampuan dalam mengelola administrasi dan mengoperasikan komputer. 2) tidak pernah terlibat tindak pidana; 3) tidak pernah menjalani hukuman disiplin; 4) bebas dari kepentingan apapun sehingga melaksanakan dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif; dan 5) mematuhi ketentuan yang berlaku. 2. Tugas Dan Wewenang Asesor, Praktisi Penguji Dan Pendamping Di LSP- Pemda Provinsi Jawa Tengah a. Tugas Asesor : 1) melaksanakan proses penilaian, dengan rincian kegiatan: a) membuat rencana penilaian b) menetapkan metode penilaian; c) menyiapkan perangkat penilaian; d) menyiapkan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan; dan; e) memeriksa dan memvalidasi data/dokumen 2) melakukan pemutakhiran instrumen Uji Kompetensi; 3) mengikuti sidang penilaian pemberian rekomendasi; 4) membuat berita acara hasil pelaksanaan Uji Kompetensi; dan 5) melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah b. Wewenang Asesor: 1) menentukan jenis metode dan instrumen penilaian; 2) menetapkan substansi penilaian; 3) menghentikan proses penilaian jika dipandang tidak sesuai dengan ketentuan, norma, etika, dan prinsip keselamatan; Page 6
4) meminta data/dokumen tambahan kepada peserta maupun pihak yang terkait bila diperlukan; 5) memberikan catatan hasil pemeriksaan kompeten atau belum kompeten; dan 6) memberikan saran perbaikan bila diperlukan kepada LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. c. Tugas Praktisi Penguji: 1) melaksanakan proses pengujian, dengan rincian kegiatan: a. membuat rencana pengujian; b. menetapkan metode pengujian; dan c. menyiapkan perangkat pengujian. 2) melakukan pemutakhiran instrumen uji kompetensi; 3) mengikuti sidang penilaian pemberian rekomendasi; 4) membuat berita acara hasil pelaksanaan uji kompetensi; dan 5) melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah d. Wewenang Praktisi Penguji: 1) menentukan metode dan menyusun instrumen penilaian; 2) membuat perangkat penilaian sesuai bidang keahliannya; 3) mengikuti sidang penilaian pemberian rekomendasi; dan 4) memberikan saran perbaikan bila diperlukan kepada LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah e. Tugas Pendamping: 1) Melakukan input data asesi; 2) Memastikan kelengkapan berkas administrasi dan bukti portofolio lengkap; 3) Melakukan input hasil test tertulis dan verifikasi portofolio; dan 4) melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah f. Wewenang Pendamping: 1) Menentukan cara input data asesi; 2) Melakukan penataan berkas administrasi dan bukti portofolio; Page 7
3) Menentukan cara rekapitulasi hasil input data test tertulis dan verifikasi portofolio; 4) Menyampaikan hasil akhir dari input data test tertulis dan verifikasi portofolio. Page 8
BAB III PERSYARATAN PESERTA, KELENGKAPAN ADMINISTRASI, PERSYARATAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI A. Persyaratan Peserta Persyaratan untuk menjadi peserta Uji Kompetensi meliputi: 1. Peserta adalah yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi sesuai regulasi yang mengatur jabatan tersebut; 2. Penilaian Prestasi Kerja paling kurang bernilai baik pada 2 (dua) tahun terakhir; 3. Tidak pernah menjalani hukuman disiplin sedang dan berat; 4. Peserta diusulkan oleh pimpinan unit kerjanya; 5. Peserta tidak dalam status pembebasan sementara dari Jabatannya, kecuali yang ditugaskan secara penuh di luar jabatannya. B. Kelengkapan administrasi Kelengkapan administrasi untuk menjadi peserta Uji Kompetensi meliputi: 1. surat permohonan mengikuti Uji Kompetensi; 2. fotokopi Ijazah terakhir; 3. fotokopi Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir; 4. fotokopi Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; 5. fotokopi Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dan Surat Pernyataan Menduduki Jabatan (SPMJ); 6. Penilaian Prestasi Kerja paling kurang 2 (dua) tahun terakhir; 7. fotokopi Sertifikat/STTPL Diklat yang pernah diikuti; 8. surat pernyataan bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku; dan 9. pasfoto terakhir dengan latar belakang warna merah ukuran 3 x 4 cm sebanyak 5 (lima) lembar. C. Persyaratan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Yang dapat digunakan sebagai Tempat Uji Kompetensi, yaitu: 1. LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; dan/atau Page 9
2. Tempat kerja dapat digunakan sebagai Tempat Uji Kompetensi sepanjang memiliki sarana dan prasarana yang disyaratkan sesuai dengan standar yang ditentukan setelah mendapatkan persetujuan dari LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. 3. Tempat di Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat setelah dilakukan verifikasi sebagai TUK. D. Mekanisme Penyelenggaraan Uji Kompetensi 1. untuk PNS, usul calon peserta ditandatangani oleh paling rendah atasan langsungnya; 2. bagi yang bukan PNS, membuat permohonan disertai data pribadi dan data lain yang diperlukan serta surat pernyataan bersedia mengikuti seluruh proses Uji Kompetensi; 3. penyerahan dokumen dapat dilakukan secara elektronik atau diserahkan langsung kepada LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; 4. LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah memeriksa dokumen dan memberikan rekomendasi kelayakan calon peserta untuk mengikuti proses Uji Kompetensi 5. Usulan yang disampaikan ke LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah akan dilakukan tahapan kegiatan sebagai berikut: a. Perencanaan dilakukan paling lambat 2 (dua) minggu sejak masuknya surat permohonan, dengan rincian kegiatan: 1) menentukan rencana pengujian yang meliputi identifikasi tujuan, proses pengujian, metode dan perangkat pengujian, sarana dan prasarana, tim sekretariat, waktu dan tempat Uji Kompetensi; 2) calon peserta Uji Kompetensi yang telah memenuhi persyaratan administratif ditetapkan menjadi peserta Uji Kompetensi dan diwajibkan mengikuti penjelasan Uji Kompetensi; 3) keputusan penilaian kompetensi mengacu kepada Standar Kompetensi jabatan yang bersangkutan; 4) Tempat Uji Kompetensi ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. b. Pelaksanaan dilakukan paling lambat 4 (empat) minggu sejak masuknya surat permohonan, dengan rincian kegiatan: Page 10
1) memastikan dan menjaga proses pengujian agar sesuai dengan rencana; 2) menjelaskan prosedur pengujian kepada peserta; 3) mengumpulkan dan mendokumentasikan bukti-bukti yang diperlukan; dan 4) melakukan Uji Kompetensi berdasarkan prosedur penilaian. c. Sidang Tim Uji Kompetensi Tim uji kompetensi melaksanakan sidang penetapan hasil Uji Kompetensi berdasarkan catatan hasil penilaian dari Penilai Kompetensi Kerja dan/atau Praktisi Penguji beserta data lain yang dikumpulkan selama proses uji kompetensi. Page 11
BAB IV STANDAR, PRINSIP DAN STRATEGI UJI KOMPETENSI, PEMELIHARAAN SERTIFIKAT, HAK, KEWAJIBAN, SANKSI, EVALUASI DAN PELAPORAN A. STANDAR KOMPETENSI Standar Kompetensi yang digunakan sebagai standar uji kompetensi disesuaikan dengan standar kompetensi jabatan yang diuji kompetensikan. B. PRINSIP-PRINSIP SERTIFIKASI Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam melaksanakan uji kompetensi LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengahadalah : 1) Valid,artinya:menilai apa yang seharusnya dinilai,bukti-bukti yang dikumpulkan harus mencukupi serta terkini dan asli. 2) Reliabel, artinya: penilaian bersifat konsisten, dapat menghasilkan kesimpulan yang sama walaupun dilakukan pada waktu, tempat dan oleh asesor yang berbeda. 3) Fleksibel, artinya: penilaian dilakukan dengan metode yang disesuikan dengan kondisi peserta uji serta kondisi tempat uji kompetensi. 4) Adil, artinya:dalam penilaian tidak boleh ada diskriminasi terhadap peserta, dimana peserta harus diperlakukan sama sesuai dengan prosedur yang ada dengan tidak melihat dari kelompok mana dia berasal. 5) Efektif dan Efisien, artinya: tidak membuang-buang sumber daya dan waktu dalam melaksanakan uji kompetensi. 6) Berpusat kepada Peserta Uji Kompetensi, artinya: proses pengujian difokuskan kepada peserta uji kompetensi sesuai Jabatan yang diuji kompetensikan, dimana asesor memfokuskan diri pada pengumpulan buktibukti yang ditunjukkan oleh peserta uji. Kombinasi metode yang tepat dapat digunakan untuk dapat menggali seluruh informasi yang berkaitan dengan unjuk kerja yang dapat dikumpulkan dari peserta uji kompetensi. C. STRATEGI SERTIFIKASI 1. Materi Uji Kompetensi Page 12
Proses uji kompetensi dilakukan melalui sebuah proses dalam rangka merekomendasi kompetensi peserta sampai dengan memperoleh sertifikat kompetensi yang dilakukan menyesuaikan jabatan yang diuji yang antara lain dilakukan dengan : a. Perangkat uji tertulis untuk menilai kompetensi dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya,dalam bentuk soal/pertanyaan tertulis; b. Perangkat uji lisan, untuk menilai kompetensi dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku dalam bentuk tanya jawab secara lisan; c. Portofolio, untuk menilai kompetensi dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku sesuai tugas pokok dan standar kompetensi dalam jabatan, dan dibuktikan dengan dokumen administrasi pemerintahan, antara lain: Surat Keputusan dan/atau Surat Penugasan dari pejabat yang berwenang atau atasan dari peserta uji kompetensi (asesi), laporan pelaksanaan tugas, piagam atau sertifikat dari Instansi/ Lembaga Pemerintah/ masyarakat berupa penghargaan atas pelaksanaan tugas dan atau prestasi yang dicapai peserta uji kompetensi. d. Observasi Demonstrasi untuk menilai kompetensi dari keterampilan sesuai tugas pokok dan standar kompetensi dalam jabatannya. 2. Hasil Uji Kompetensi a. Peserta yang mengikuti dan lulus uji kompetensi dapat dinyatakan kompeten apabila semua materi uji kompetensi dapat dipenuhi oleh peserta uji kompetensi sesuai tugas pokok dan standar kompetensi jabatan yang diujikan. b. Peserta uji kompetensi dinyatakan belum kompeten apabila belum semua materi uji kompetensi dipenuhi oleh peserta uji kompetensi sesuai tugas pokok dan standar kompetensi jabatan yang diujikan. D. PEMELIHARAAN SERTIFIKAT, HAK, KEWAJIBAN, SANKSI, EVALUASI DAN PELAPORAN 1. Pemeliharaan Sertifikat Page 13
Sertitikat berlaku selama 4 (empat) tahun sejak tanggal ditetapkan dan dapat diperpanjang melalui Uji Kompetensi ulang. 2. Hak, Kewajiban, dan Sanksi Pemegang Sertifikat a. Hak Pemegang Sertifikat yaitu: 1) mengikuti sertifikasi profesi jenjang berikutnya; dan 2) digunakan untuk kenaikan jenjang jabatan sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan. b. Kewaliban Pemegang Sertifikat yaitu: 1) menjunjung tinggi kode etik profesi; 2) menggunakan sertifikat sesuai dengan tingkat kewenangannya; dan 3) meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. c. Sanksi Pemegang Sertifikat yaitu: 1) apabila sertifikat digunakan tidak sesuai dengan tingkat kewenangannya berakibat pada pencabutan sertifikat; 2) sertifikat yang telah dicabut wajib dikembalikan LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah; dan 3) sanksi pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum terkait proses Uji Kompetensi merujuk kepada peraturan yang berlaku. 3. Evaluasi dan Pelaporan LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah melakukan evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi pada setiap akhir kegiatan dan membuat laporan serta didokumentasikan untuk dilaporkan kepada BPSDM Kementerian Dalam Negeri. Page 14
BAB V PENUTUP Demikian Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Di LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah ini dibuat untuk dipedomani sebagaimana mestinya. Hal-hal lainnya secara teknis, dapat dikoordinasikan dengan Kepala LSP-Pemda Provinsi Jawa Tengah. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 2016 KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH HERRU SETIADHIE, SH, M.Si Page 15