PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA MALAGANTI DI DESA SUKAHARJA KECAMATAN SARIWANGI KABUPATEN TASIKMALAYA. Encep Ridha Muhammad Pasha

dokumen-dokumen yang mirip
PROSPEK OBJEK WISATA KEBUN MAWAR SITUHAPA DI DESA SUKAKARYA KECAMATAN SAMARANG KABUPATEN GARUT

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

BAB I PENDAHULUAN. rekreasi, pelancongan, turisme. Pariwisata bukanlah suatu hal yang baru, karena

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

POTENSI OBJEK WISATA CURUG DENGDENG DI DESA CIKAWUNGADING KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA. Gina Rizkiana¹

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

ABSTRAK. Kata Kunci: Potensi, Curug Batu Blek, Desa Santanamekar - 1. Tasikmalaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU DI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU. (Jurnal) Oleh DIAH PUTRI SAFERA

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang letak

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

Gambar 1. Pintu masuk obyek wisata alam Resort Balik Bukit.

POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI MENGANTI DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI LAMPUUK KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB V STRATEGI DAN REKOMENDASI. 5.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Badau

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. dapat dilakukan melalui aspek georafis dan aspek demografis.

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM KAMPUNG BATU SEBAGAI OBJEK WISATA DI DESA MALAKASARI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sejumlah pulau (Joko Christanto, 2010: 1). Pulaupulau

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK (PENDEKATAN GREEN ARCITECTURE)

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN. petualangan, romantik dan tempat- tempat eksotik, dan juga meliputi realita

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Arahan Pengembangan Obyek Wisata Umbul Sidomukti berdasarkan Penawarann Wisata dan Permintaan Wisata di Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN KUALITAS FASILITAS WISATA DI PANTAI GANDORIAH KOTA PARIAMAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PANTAI SAWANGAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA NUSA DUA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. wisatawan itu sendiri. Sejak dahulu kegiatan pariwisata sudah banyak dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. luhur bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan disamping

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1. Rahadian Pujaswara 2. Kuspriyanto

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PUNCAK LAWANG DI KENAGARIAN LAWANG KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Kawasan Situ Cileunca sebagai Kawasan Wisata

III. KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Objek dan Daya Tarik Wisata

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRACT DIGITAL APPLICATION DESIGN AS A STRATEGY OF INFORMATION AND PROMOTIONAL MEDIA OF TOURISTS DESTINATION OF BATURRADEN

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera

DESKRIPSI OBJEK WISATA KELAPA RAPET KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh PRANANDA SEPRIANSYAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

PARTISIPASI KELOMPOK USAHA SOUVENIR REBO LEGI DALAM SISTEM PARIWISATA DI KLASTER PARIWISATA BOROBUDUR TUGAS AKHIR. Oleh : GRETIANO WASIAN L2D

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. Bertolak dari kajian dan hasil analisis pada Bab sebelumnya maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peran city walk sebagai faktor pendukung perkembangan pariwisata kota Solo

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor industri yang berpotensi untuk. dikembangkan terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan wisata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA MALAGANTI DI DESA SUKAHARJA KECAMATAN SARIWANGI KABUPATEN TASIKMALAYA Encep Ridha Muhammad Pasha (ceprmp@ymail.com) H. Nedi Sunaedi, Drs, M.Si (nedi_pdil@yahoo.com) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRACT The research has a background about the potential of Malaganti Tourism Object as the destination of domestic tourism which given the people a chance to do the economic activity, to increase the people income in around Malaganti Tourism Object. But the potential factors of Malaganti Tourism Object doesn t balance with the good maintance, so the management is not optimal. The problem of this research are : (1) what are the development factors of the support and resistor of Malaganti Tourism Object in Sariwangi Tasikmalaya Regency. (2) what are the efforts to development Malaganti Tourism Object in Sariwangi Tasikmalaya Regency. The method of this researcher is descriptive quantitative. Technique of collecting the data by using observation, interview, questioner, documentation and litelature study. With a total population 385 people, which devided into 353 people from Malaganti, 30 visitors of Malaganti Tourism Object, 1 as the manager and 1 as the goverment staff in Sariwangi Tasikmalaya Regency, taking sample by using sampling aksidential and purposive sampling. Technique of analysing the data by using simple quantitative analysis methode by presentage (%). The result of this research shows that the development of Malaganti Tourism Object in Sariwangi Tasikmalaya Regency has enough potential, because there are a lot of potential : natural scinery (62,00%), captive breeding (93,33%), water fall (100%), potential plantation (70,00%), the problem in developing are because the bad management system, low capital, facilities and infrastuctur (72,00%) so serving to the visitors is low there is souvenir (100%) so the visitors can not bring something from here the development of Malaganti Tourism Object in Sariwangi Tasikmalaya Regency by using promotion, looking for investor, completing the facilities and infrastructur and making a unique souvenir. Keywords : Tourism, Malaganti 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum Indonesia memiliki potensi wisata alam dan wisata budaya. Berdasarkan motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat, Indonesia memiliki jenis-jenis wisata, diantaranya wisata budaya, wisata maritim atau bahari, wisata 1

cagar alam (taman konservasi), wisata konvensi, wisata pertanian, wisata berburu, wisata ziarah. Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi wisata yang beragam dikarenakan kondisi alam di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda. Dalam Pengelolaannyapun disesuaikan dengan potensi wisata yang ada di daerah tersebut. Daerah wisata harus memiliki daya tarik untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah tersebut. Beberapa syarat suatu daerah untuk menjadi kawasan wisata antara lain, daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai something to see, something to do, something to buy. Artinya, daerah tersebut harus mempunyai objek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain dan mempunyai fasilitas rekreasi yang membuat wisatawan betah tinggal lebih lama, serta harus mempunyai tempat untuk berbelanja barang-barang souvenir atau kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-masing. Jawa Barat merupakan salah satu tujuan wisata karena memiliki berbagai sumberdaya alam yang masih asli, sehingga sangat berpotensi dalam pembangunan wisata alam. Prospek wisata alam ini dapat dilihat dari banyaknya objek yang belum dikembangkan atau dipopulerkan. Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu dari wilayah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak potensi alam yang menarik untuk dijadikan objek pariwisata, beragamnya objek wisata yang terdapat di Kabupaten Tasikmalaya merupakan suatu potensi untuk lebih dikembangkan, tentunya harus dengan perencanaan dan pengelolaan yang matang serta profesional. Kabupaten Tasikmalaya banyak terdapat objek wisata yang sudah dikatakan berkembang diantaranya Objek Wisata Gunung Galunggung, wisata religi Gua Pamijahan, Pantai Cipatujah. Salah satu objek wisata yang belum berkembang atau belum populer yaitu Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, objek wisata ini termasuk pariwisata alam. pembangunan Objek Wisata Malaganti ini tahun 2005 dan diresmikan tahun 2006, pada awalnya objek wisata ini adalah milik pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya dan hanya digunakan untuk kepentingan pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya saja, 2

namun seiring berjalannya waktu, bersamaan dengan bergantinya jajaran pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sejak tahun 2011 tempat ini dibuka untuk umum dan dikelola oleh Yayasan Citra Darma Manungga (CDM) dan masyarakat sekitar. Objek wisata ini memiliki potensi panorama alam, selain itu Objek Wisata Malaganti terdapat penangkaran hewan, potensi perkebunan dan curug/air terjun. Dengan potensi yang dimiliki Objek Wisata Malaganti, memberi peluang kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga dapat meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar daerah Objek Wisata Malaganti. Namun potensi yang ada di Objek Wisata Malaganti tidak diimbangi dengan pemeliharaan yang baik, sehingga pengelolaannya belum optimal. Diantaranya seperti kondisi sarana prasarana yang kurang baik, belum adanya investor, cenderamata dan pengelolaan yang kurang profesional. 1.2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat perkembangan Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. 2) Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk pengembangan Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. 2. METODE PENELITIAN Metode deskriptif adalah metode yang dipakai untuk mengkaji dan menganalisis berbagai data, gejala, dan peristiwa yang ada dan terjadi sekarang ini pada ruang permukaan bumi (Ahman Sya, 2011:49). Dalam penelitian ini penulis mengambil metode penelitian deskriptif kuantitatif, dimana metode ini merupakan suatu metode yang mencoba untuk mencari pemecahan masalah pada masalahmasalah yang sedang muncul pada saat sekarang ini. Dengan jalan mengumpulkan data, menyusun data, mengklasifikasikan data yang kemudian menganalisa data dan membuktikan hipotesa yang diajukannya. Penggunaan metode ini diharapkan dapat mengungkap dan mengkaji masalah yang berhubungan dengan perkembangan 3

Kerajinan Batik Sukapura di Desa Sukapura Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. 3. PEMBAHASAN 3. 1. Deskripsi Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya Dalam studi Geografi, suatu daerah dapat dikatakan sebagai tempat wisata apabila memiliki syarat-syarat pariwisata. Ada tiga syarat pariwisata yang harus dimiliki suatu objek wisata yaitu : a. Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai something to see. Artinya, di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain. b. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang dimaksud dengan istilah something to do. Artinya, di tempat tersebut banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama di tempat itu. c. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah something to buy. Artinya, di tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk belanja (shopping), terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-masing (Yoeti,1996). Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu dari wilayah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak potensi alam yang menarik untuk dijadikan objek pariwisata, Objek Wisata Malaganti salah satu objek wisata alam di Kabupaten Tasikmalaya yang belum dikembangkan menjadi objek wisata. Objek wisata ini mulai pembangunan tahun 2005 dan di resmikan tahun 2006, pada awalnya objek wisata ini adalah milik pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya dan hanya digunakan untuk kepentingan pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya saja, namun seiring berjalannya waktu, bersamaan dengan bergantinya jajaran pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sejak tahun 2011 tempat ini dibuka untuk umum dan dikelola oleh Yayasan Citra Darma Manungga (CDM) dan masyarakat sekitar. Objek wisata ini memiliki potensi panorama alam yang khas dan bisa dinikmati dengan baik pada pagi,siang dan sore hari, selain itu Objek Wisata Malaganti terdapat penangkaran satwa, salah satu satwa yang menjadi 4

daya tarik Objek Wisata Malaganti adalah dengan adanya satwa rusa, potensi perkebunan Objek Wisata Malaganti seperti budidaya tanaman salak dan pepaya yang ada,bisa dinikmati langsung oleh pengunjung dan curug/air terjun di Objek Wisata Malaganti yang memiliki pemandangan indah dan dapat dinikmati oleh para pengunjung dengan cara mandi langsung di curug/air terjun atau hanya sekedar menikmati suasana alamnya. Untuk dapat mencapai objek wisata ini, para pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadinya maupun kendaraan umum. Kualitas jalannya cukup baik, namun perlu perluasan bahun jalan. Letak Objek Wisata Malaganti berada di Kampung Malaganti Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, berada di sekitar koordinat 7 17'17" LS dan 108 4'19" BT, yang cukup stategis dan jaraknya tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya serta didukung kondisi jalan yang baik, walaupun lebar jalan yang masih kecil. Jarak dari pusat Kota Singaparana menuju Objek Wisata Malaganti sekitar 28 Km. Dengan kecepatan normal para pengunjung memerlukan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Jika dilihat dari potensinya Objek Wisata Malaganti memiliki kekhasan dari segi panorama dan kesejukan daerahnya dengan suhu rata-rata 18 o C karena lokasinya berada di kaki Gunung Galunggung dengan ketinggian 600m dpl, selain itu di objek wisata ini terdapat penangkaran beberapa jenis satwa dan curug/air terjun. Secara keseluruhan potensi pariwisata di Objek Wisata Malaganti memiliki potensi pariwisata alam, lebih khusus potensi pariwisata alam yang sedang dan dapat dikembangkan adalah pariwisata alam dari segi pendidikan seperti terdapatnya penangkaran satwa yang berfungsi mengenalkan beberapa jenis satwa kepada pengunjung. selain itu pariwisata alam di Malaganti bisa dikembangkan dari segi ekonominya seperti hasil perkebunan yang dapat diolah menjadi makanan khas, seperti keripik singkong. 3. 1. 1. Lokasi Letak Objek Wisata Malaganti berada di Kampung Malaganti Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, berada di sekitar koordinat 7 17'17" LS dan 108 4'19" BT, yang cukup stategis dan jaraknya tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya serta didukung kondisi jalan yang baik. 5

3. 1. 2. Potensi fisik Potensi yang dimiliki oleh Objek Wisata Malaganti adalah panorama alam yang indah, berupa keindahan lereng gunung, selain itu Objek Wisata Malaganti juga terdapat penangkaran satwa, banyak jenis satwa yang ada di penangkaran tersebut seperti, jenis burung, orang utan, rusa dan jenis ikan. Selain potensi panorama alam dan penangkaran satwa, Objek Wisata Malaganti juga memiliki potensi perkebunan yang baik dan curug/air terjun yang sering digunakan masyarakat dan pengunjung untuk mandi dan sekedar menikmati suasana curug. 3. 1. 3. Potensi wisata Setelah melihat kondisi fisik yang ada di Objek Wisata Malaganti maka terdapat potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi objek daya tarik wisata alam. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk meningkatkan pengembangan Objek Wisata Malaganti sebagai kawasan rekreasi alam agar semua potensi sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Masyarakat dapat memanfaatkan peluang pada banyak aspek antara lain sebagai pengelola, berjualan, membuat souvenir dan kerajinan rumah tangga. Masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam perencanaan pada tahap pelaksanaan dan tahapan selanjutnya. Apabila dalam pengembangan rekreasi alam dapat dilaksanakan seperti ini maka kesejahteraan masyarakat setempat dapat ditingkatkan dan lingkungan dapat dipertahankan kualitasnya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk menyadarkan dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan Objek Wisata Malaganti agar dapat menjadi bagian dari sistem pengelolaan daerah. Akan tetapi dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas. 3. 1. 4. Sarana dan prasarana Dari potensi fisik, wisata dan selanjutnya yang harus diperhatikan adalah fasilitas penunjang (sarana dan prasarana) sehingga pengunjung di samping dapat merasakan keindahan alam juga dapat merasakan kenyamanan sarana dan prasarana yang telah ada. Apabila sarana dan prasarana telah terealisasikan dengan baik maka objek wisata tersebut akan semakin berkembang. 6

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Objek Wisata Malaganti adalah sebagai berikut : tempat parkir, gazebo, tempat beribadah, MCK. Dan terdapat jalan berasapal untuk menuju objek wisata tersebut, sebagai prasarana. Sebuah objek wisata yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut : a. Potensi yang dapat dilihat di Objek Wisata Malaganti (something to see) Yang dapat dilihat di Objek Wisata Malaganti adalah panorama alam yang indah dan khas, berupa keindahan lereng gunung dan dapat dinikmati dengan baik pada pagi, siang dan sore hari. b. Kegiatan yang bisa dilakukan di Objek Wisata Malaganti. (something to do). Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di Objek Wisata Malaganti ini adalah menikmati pemandangan alam berupa lereng gunung, melihat penangkaran satwa, menikmati suasana sejuk daerah pegunungan, berjalan-jalan, fotografi, makanmakan, bermain dan mandi di curug/air terjun. c. Barang atau souvenir yang dapat dibeli pengunjung (something to buy) Objek Wisata Malaganti belum menyediakan barang atau cenderamata yang bisa pengunjung beli untuk buah tangan. Tetapi di Objek Wisata Malaganti bisa dibeli hasil perkebunan yang dihasilkan dari lahan perkebunan sekitar Objek Wisata Malaganti. d. Makanan yang terdapat di Objek Wisata Malaganti (something to eat) Meskipun di Objek Wisata Malaganti belum ada restoran ataupun makanan khas yang dibuat masyarakat tetapi di Objek Wisata Malaganti terdapat warung jajanan kecil yang menjual jajanan seperti makanan ringan atau snack, gorenggorengan, minuman dan lain-lain. Aktivitas yang biasa dilakukan di objek wisata ini adalah para wisatawan yang membawa bekal dari tempat tinggalnya dan menikmatinya di Objek Wisata Malaganti. 3. 2. Faktor Penghambat Pengembangan Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya 3. 2. 1. Manajemen atau Sumberdaya Manusia Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan 7

sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Untuk mengembangkan suatu potensi wisata disuatu daerah selain mengkaji aspek-aspek yang dapat dikembangkan harus juga memiliki sistem manajemen yang baik. Dari hasil wawancara dengan pengelola, upaya pengembangan pariwisata di Objek Wisata Malaganti Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya sudah berjalan selama 7 tahun, terhitung dari tahun diresmikan 2006. Objek wisata ini dibangun berdasarkan rekomendasi Bupati Kabupaten Tasikmalaya saat menjabat pada waktu itu, pada awalnya tempat ini hanya digunakan untuk kepentingan pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya saja, namun seiring berjalannya waktu, bersamaan dengan bergantinya jajaran pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sejak tahun 2011 tempat ini dibuka untuk umum dan dikelola oleh Yayasan Citra Darma Manungga (CDM) dan masyarakat sekitar. Sehingga sistem manajemennya berubah. Sejauh ini proses pengelolaan Objek Wisata Malaganti telah mengalami beberapa peningkatan, terlihat dari meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke Objek Wisata Malaganti. Namun, terdapat beberapa aspek yang harus ditingkatkan seperti memperbaiki sarana dan prasarana serta menyediakan cenderamata. Untuk itu harus ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya dari pembentukan manajemen atau sumberdaya manusia yang baik. 3. 2. 2. Modal Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi pengembangan pariwisata. Masalah modal di Objek Wisata Malaganti pada awalnya, kegiatan pengembangan dibiayai oleh pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya, namun sekarang pengelolaan Objek Wisata Malaganti dipegang oleh Yayasan Citra Darma Manungga (CDM) dan melibatkan juga masyarakat di sekitar Objek Wisata Malaganti sebagai pengelola lapangannya. Antara modal dan manajemen sebenarnya sangat berkaitan, ketika pengelola memberi dana tetapi jika sistem manajemennya kurang baik maka proses perkembangannyapun akan terhambat. 3. 2. 3. Sarana dan Prasarana Penyediaan sarana dan prasarana adalah satu hal yang sangan penting bagi suatu objek wisata, karena dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap akan lebih 8

mempercepat kemajuan suatu objek wisata. Di Objek Wisata Malaganti sarana dan prasarana cukup lengkap, namun masih ada sarana dan prasarana yang harus ditambah agar para pengunjung Objek Wisata Malaganti merasa nyaman dan bisa tinggal lama di Objek Wisata Malaganti. 3. 2. 4. Cenderamata Cendramata merupakan faktor penunjang lainnya agar dapat menambah daya tarik wisata. Dari hasil wawancara dengan pengelola Objek Wisata Malaganti, memang mengakui bahwa selama ini belum tersedianya cenderamata yang khas, dan masyarakatpun belum ikut berperan dalam menghasilkan cenderamata yang bersifat ekonomi. 3. 3. Upaya yang Dilakukan Dalam Pengembangan Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya 3. 3. 1. Promosi Promosi merupakan informasi yang penting untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa terdapat Objek Wisata Malaganti yang merupakan objek wisata alam dan perkebunan yang terdapat di Kabupaten Tasikmalaya, informasi yang terencana dan teratur dan tepat pada tujuan akan memberikan kemudahan untuk sampainya informasi tentang Objek Wisata Malaganti kepada masyarakat. Hal inilah yang harus dilakukan oleh pihak pengelola untuk memperkenalkan Objek Wisata Malaganti kepada masyarakat dengan cara mempromosikan secara baik. Dari hasil wawancara dengan pengelola Objek Wisata Malaganti menyatakan bahwa mempromosikan Objek Wisata Malaganti memang diperlukan dalam upaya mengembangkan objek wisata ini. Usaha untuk mempromosikan Objek Wisata Malaganti yaitu dengan cara membuat brosur, membuat selembaran, membuat spanduk dan memasang iklan di internet. 9

3. 3. 2. Mencari Investor Selain mempromosikan Objek Wisata Malaganti, modal juga memegang peran penting. Modal ini digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana, biaya operasional dan lainnya. Dari hasil wawancara dengan pengelola Objek Wisata Malaganti menyatakan bahwa mengalami kekurangan modal, pengelola mengharapkan adanya investor yang mau menanamkan modal untuk Objek Wisata Malaganti. 3. 3. 3. Melengkapi Sarana dan Prasarana Dalam usaha pengembangan suatu daerah tujuan wisata kedudukan sarana dan prasarana merupakan faktor penting, karena dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap akan lebih mempercepat kemajuan sebuah objek wisata. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana tentunya memerlukan cara-cara untuk membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pengunjung, sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan di Objek Wisata Malaganti dengan membangun tempat bermain anak, membangun gazebo, membangun penginapan dan kamar mandi/wc. 3. 3. 4. Membuat Makanan atau Kerajinan (cenderamata khas) Salah satu unsur yang menjadi daya tarik objek wisata adalah cenderamata, baik itu berupa makanan atau kerajinan. Dengan membuat cenderamata yang khas maka pengunjung memiliki buah tangan sebagai tanda pernah berkunjung ke suatu objek wisata. Belum tersedianya cenderamata di Objek Wisata Malaganti menjadi faktor penghambat pengembangan objek wisata. Di daerah Objek Wisata Malaganti tersebut memiliki potensi untuk dijadikan cenderamata seperti makanan khas (membuat keripik) dari hasil perkebunan dan masyarakat harus berperan aktif untuk bisa mengembangkan potensi tersebut. 10

4. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembuktian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengembangan Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya memiliki cukup potensi karena didukung dengan adanya potensi : panorama alam yang khas, sebanyak 62,00% respoden menyatakan bahwwa Objek Wisata malaganti meiliki panaorama alam yang khas, penangkaran satwa, sebanyak 93,33% menyatakan bahwa penangkaran satwa di Objek Wisata Malaganti memiliki potensi untuk dikembangkan, curug/air terjun sebanyak 100,00% responden menyatakan curug yang ada di Objek Wisata Malaganti memiliki potensi wisata alam yang menarik, dan potensi perkebunan (70,00%) yang dapat dinikmati langsung oleh para pengunjung. 2. Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya mengalami hambatan dalam pengembangan karena sistem manajemen yang tidak memadai, kurangnya modal, sarana dan prasarana (72,00) sehingga pelayanan kepada pengunjung kurang memuaskan, belum adanya cenderamata (100,00%) sehingga pengunjung belum bisa mendapatkan buah tangan untuk dibawa ke tempat asal. 3. Pengembangan Objek Wisata Malaganti di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya dapat dilakukan melalui upaya melakukan promosi, mencari investor, melengkapi pembangunan sarana dan prasarana, serta membuat makanan atau kerajinan (cenderamata khas). DAFTAR PUSTAKA Alvin, Novia. (2012). Pengembangan potensi wisata di kawasan pantai karang paranje di Desa Karyasari Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. Skripsi. pendidikan Geografi FKIP UNSIL : Tidak diterbitkan. Sihite, Richard. (2000). Tourism Industry. Surabaya : SIC. Syafiie, Inu Kencana. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Mandar Maju. 11

Yoeti, Oka A.(1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. Yoeti, Oka A.(2008).Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : PT Pradnya Paramita. 12