BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

METODE PEKERJAAN BORE PILE

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN


BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB III METODE PELAKSANAAN

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Transkripsi:

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi : 1. Pekerjaan Pemagaran Pekerjaan pemagaran adalah pekerjaan pemberian batas terhadap lahan yang akan dibangun terhadap lahan yang lain. Bahan yang digunakan untuk pagar kayu secukupnya seperti, Kaso, balok dan sejenisnya yang memungkinkan untuk pembuatannya yang berfungsi sebagai penguat dan untuk penempelan seng pembatas tersebut/pagar. 2. Pekerjaan Pembersihan Lahan Pekerjaan pembersihan adalah pekerjaan pekerjaan yang dlakukan terhadap area lahan yang akan dibangun dengan cara membuang sampah yang berserakan, kemudian penebangan pohon-pohon, dan rintangan-rintangan lain yang akan menghambat jalannya pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan ini dimaksudkan agar pada waktu pelaksanaan pekerjaan galian tanah tidak mengalami hambatan, jadi diharapkan sekali pekerjaan pembersihan harus secepatnya selesai sebelum pelaksanaan penggalian tanah. 3. Pekerjaan Perataan Tanah Pekerjaan perataan tanah terdiri dari pekerjaan galian dan timbunan atau sering disebut dengan istilah Cut and Feel, Pekerjaan galian adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menggali bagian pemukaan tanah yang terlalu Laporan Kerja Praktek 47

tinggi/menggunung atau untuk bagian lahan yang akan dibangun bangunan seperti based ment, sedangkan penimbunan adalah pekerjaan penambahan tanah terhadap area/lahan tanah yang kosong/melubang yang selanjutnya dari galian dan timbunan tersebut akan mendapatkan hasil pekerjaan tanah yang rata yang disesuaikan terhadap gambar rencana. Dalam pekerjaan perataan tanah ini biasanya menggunakan alat berat seperti Beko, Buldozer dan sejesnisnya. 4. Pembuatan Los Kerja dan Direksi Keet Pembuatan Los Kerja dan Direksi Keet, yang dimaksud adalah pembuatan Gudang dan pembuatan ruangan kerja untuk pelaksana proyek/kontraktor. Adapun pembuatan Los Kerja yang dimaksud adalah untuk penyimpanan peralatan dan bahan agar terlindung dari kondisi cuaca yang tidak memungkinkan yang dapat merubah kondisi dari bahan/alat tersebut. misalnya penyimpanan semen digudang dimaksudkan agar semen terhindar air hujan dan kondisi lembab agar semen tidak membatu. 7.2 Pekerjaan Tanah Yang dimaksudkan pekerjaan tanah disini adalah pekerjaan penggalian tanah untuk pemasangan pondasi. Adapun pekerjaan sebelum penggalian adalah : 1. Pekerjaan pengukuran dan Pemasangan Bowplank Sebelum dilanjutkan dengan pemasangan pondasi, dilakukan pekerjaan pengukuran. Dalam pekerjaan ini peil-peil dan as-as bangunan sesuai dengan gambar rencana. Untuk menentukan peil ditentukan alat waterpas berdasarkan titik patok yang dibuat terlebih dahulu, maka peil lainnya dapat diukur. Lokasi patok 0.00 diambil dari jalan. As bangunan ditentukan dengan mengetahui dua Laporan Kerja Praktek 48

as kolom terlebih dahulu. As kolom awal ini diketahui dengan memakai alat theodolit dan dengan memakai acuan titik Bench Mark yaitu bangunan yang berwenang terhadap perencanaan tata kota dan lingkungan. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan bouwplank, yaitu papan yang dipasang pada sekeliling bangunan, maka dapat direntangkan benang atau tali yang menunjukan as bangunan beserta ruangan-ruangannya. Pada saat pemasangan bouwplank harus diperhatikan bahwa papan bouwplank bagian atasnya harus sedatar mungkin dengan menggunakan waterpas dan dipak pada patok-patok yang kuat. Bouwplank harus mempunyai dudukan yang kuat untuk jangka panjang dan harus bebas dari galian dan timbunan agar mudah terlihat. Tali atau benang yang menghubungkan bouwplank satu sama lain harus benar-benar tegak lurus bila bersimpangan. 7.3 Pekerjaan Pondasi Pada pelaksanaan pekerjaan pondasi meliputi : 1. Pondasi Pile Cap Pondasi telapak (Pile Cap),yang direncanakan menggunakan pondasi telapak beton setempat. Pondasi telapak beton diletakkan pada permukaan bored pile dengan kedalaman seperti yang ditunjukan pada gambar rencana. Dalam menetukan kedalaman dasar pondasi di lapangan, kontraktor harus meminta persetujuan pihak Pengawas/Konsultan Perencana. Adapun penjelasan podasi setempat (Pile Cap), dapat dilihat pada Gambar 7.3.1 Pondasi Pile Cap. Pada pondasi setempat (Pile Cap) menggunakan mutu beton K400 dan mutu baja tulangan U39 serta menggunakan pasir dan lantai kerja sebagai dasar perletakan. Laporan Kerja Praktek 49

2. Pekerjaan Pondasi Bored Pile Adapun data-data ketentuan kolom adalah sebagai berikut : - Mutu beton : K400 (fc 30 Mpa) - Baja ulangan Sengkang : < 10 mm BJTP24 (fy = 240 Mpa) - Baja Tulangan Pokok : D > 10 mm BJTP40 (fy = 400 Mpa), Langkah pelaksanaan pekerjaan bord pile, adalah sebagai berikut : a. Melakukan pengeboran pada daerah yang akan dipasang pondasi dengan kedalaman yang telah ditentukan. b. Pengeboran harus sampai dengan lapisan tanah yang keras c. Pemasangan casing serta pembersihan lubang yang telah dibor d. Pemasangan besi tulangan, besi tulangan tidak mesti menyentuh tanah karena bagian bawah harus terisi dengan coran untuk kekakuan besi tulangan pada coran e. Pemasangan tremie pada bagian tengah muka bored pile sebagai alat untuk untuk memasukan coran supaya dapat masuk dengan baik tidak berceceran. f. Pengecoran awal dilakukan sedikit demi sedikit dimaksudkan agar air yang tersimpan didalam dapat keluar, dengan masuknya coran maka air akan naik. Pengecoran awal minimal ± 1 m diatas pile cut off level atau sisi bawah. Slump beton yang digunakan adalah 14 + 2 dan harus disesuaikan dengan hasil percobaan laboraturium untuk mendapatkan mutu beton K.400. g. Untuk lubang yang berair dan untuk memperoleh beton homogen tanpa digetar, maka harus digunakan Retarding Agent untuk memperlambat setting dari beton (selama 2 jam). h. Panjang pondasi bored pile sampai mencapai kedalaman tanah keras. Laporan Kerja Praktek 50

i. Kedudukan bored pile harus memenuhi toleransi horizontal tidak boleh lebih dari 5 cm dari lokasi yang ditentukan dan toleransi vertikal 1 : 80. j. Melakukan pengecoran seperti langkah diatas sampai mencapai ketinggian permukaan pondasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7.3.2 Pondasi Bored Pile. Casing Permukaan Tremie ±1m 1. Pengeboran dan Pembersihan 2. Pemasangan besi tulangan 3. Pengecoran dan Pembersihan 4. Pengecoran 5. Hasil Coran Bored Pile Gambar 7.3.2 Pondasi Bored Pile Keterangan : Pada gambar 1 : Pengecoran dan pembersihan bagian tanah yang akan dibor. Pada gambar 2 : Setelah beres melakukan pengeboran dan pembersihan, kemudian melakukan pemasangan besi tulangan pokok dan sengkang sesuai dengan perencanaan, dan posisinya diusahakan ada jarak antara tanah dengan tulangan untuk penahan tulangan dengan coran agar tulangan tidak amblas langsung ketanah. Pada gambar 3: Pengecoran dengan bertahap dengan bantuan tremie yaitu alat Bantu untuk memudahkan memasukan coran kedalam bored pile, seperti pada gambar coran masuk sedikit-demi sedikit tremie diangkat ± 1 m coran awal masuk. Laporan Kerja Praktek 51

7.4 Pekerjaan Kolom Fungsi utama kolom dalam struktur adalah menyalurkan beban vertikal ke pondasi. Besarnya beban yang harus disalurkan inilah yang mempengaruhi besarnya kolom dan banyaknya tulangan yang akan digunakan. Adapun data-ata ketentuan kolom adalah sebagai berikut : - Beton yang digunakan adalah Jenis Beton Ready-mix - Mutu beton K400 (fc 30 Mpa) - Baja ulangan Sengkang, < 10 mm BJTP24 (fy = 240 Mpa) - Baja Tulangan Pokok ulir, D > 10 mm BJTP40 (fy = 400 Mpa) - Tinggi Kolom ± 2.5 m 7.4.1 Pengerjaan Kolom Sebelum pengecoran, tulangan kolom yang berhubungan dengan poer pondasi dilengkungkan sehingga terkait dengan tulangan bawah poer dengan menggunakan hubungan rigid/kaku. Panjang besi untuk kolom diusahakan tidak memiliki sambungan mulai dari pondasi sampai ke plat lantai dua ditambah panjang stek 50 cm untuk melakukan penyambungan besi kolom lantai dua. Kemudian jarak sengkang pada kolom dipasang dengan jarak 15 cm dengan menggunakan besi diameter 8 mm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.4.1. Pekerjaan Tulangan Kolom. Gambar 7.4.1. Pekerjaan Tulangan Kolom Laporan Kerja Praktek 52

Campuran beton yang dipakai untuk pengecoran kolom menggunakan K- 400. Yang dipesan dari perusahaan jasa pembuat beton segar yaitu pioneer dan jaya mix. Kemudian campuran beton dibawa ke lokasi proyek menggunakan mobil ready mix/mobil molen, campuran beton di tuangkan ke kolom dengan menggunakan alat concrete pump. Untuk pemadatan menggunakan alat vibrator. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan bekisting diantaranya : - Usahakan kayu yang digunakan masih layak pakai, hindari kayu yang kropos atau sudah lapuk - Pasang pengaku cetakan sekuat mungkin agar pada saat pengecoran tidak ambruk atau pecah. - Untuk mendapatkan hasil yang baik usahakan hindari adanya lubang lubang kecil usahakan tertutup dengan rapat - Usahakan permukaan dari bekisting bagian dalam halus artinya bersih dan tidak berongga - Setelah bekisting kolom sudah kuat siapkan pemasangan pipa concrete pump dari molen, dan selanjutnya lakukan proses pengecoran dengan baik. Untuk mendapatkan hasil coran yang baik usahakan coran masuk dengan sempurna artinya lakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator atau mesin penggetar. - Untuk memudahkan pembongkaran dan hasil yang permukaan beton yang halus serta menghindari nemepelnya bekisting pada permukaan beton oleskan oli bekas/disiram dengan air terlebih dahulu pada bagian bekisting bagian dalam cetakan. Pembongkaran cetakan. Laporan Kerja Praktek 53

- Pembongkaran cetakan dapat dilakukan setelah waktu minimal yang dicantumkan dibawah ini : Sloof minimal 7 hari. Kolom dan balok (cetakan tepi) minimum 7 hari, cetakan bawah balok minimum 21 hari. Plat lantai minimum 21 hari. Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama dalam keadaan tetap berlangsung. 7.5 Pekerjaan Balok dan Pelat Pekerjaan balok dan pelat merupakan suatu pekerjaan yang serangkai dimana pelaksanaanya dilakukan secara bersama-sama, mulai dari pembuatan bekisting, penulangan dan pengecoran. Plat yang digunakan merupakan pelat beton bertulang yang dibuat sendiri di lokasi proyek. Penulangan pelat pada tiap lantai memiliki ukuran yang berbeda, dengan tebal pelat yang sama yakni 30 cm. 7.5.1 Pekerjaan Bekisting Balok dan Pelat Tahap-tahap pengerjaan balok dan pelat terlebih dahulu dilakukan penentuan ketinggian bekisting lantai. Hal ini disesuaikan dengan gambar rencana. Penentuan ketinggian bekisting dilakukan dengan menggunakan selang air. Satu ujung dihubungkan dengan ketinggian yang telah diketahui, dan ujung yang lainnya ketinggian yang belum diketahui, kemudian diberi tanda untuk melakukan penurunan jika panjang Scaffolding berlebih. Setelah itu dilakukan pemasangan bekisting. Pemasangan antara bekisting balok dan pelat harus rapat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.5.1. Laporan Kerja Praktek 54

Pemasangan bekisting balok dan pelat. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebocoran yang dapat menyebabkan mutu beton tidak maksimum. Gambar 7.5.1 Bekisting Pelat dan Balok Pekerjaan pembuatan tulangan balok dan pelat lantai terdiri dari pemotongan besi untuk pembuatan rangka besi dan sengkang serta pembengkokan tulangan untuk pembuatan sengkang. Pekerjaan penulangan dilaksanakan diatas bekisting yang telah selesai dibuat. Pemasangan tulangan diatas bekisting ini dapat menyebabkan bekisting mengalami lendutan karena mendapat beban orang yang bekerja diatasnya dan beban tulangan itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut dapat dilakuakan dengan memakai multiflek yang lebih tebal, merapatkan pemasangan kaso dan menggunakan mutu kayu kelas II. Setelah pemasangan tulangan selesai, dilakukan pengecekan jarak antar tulangan pelat dengan menggunakan meteran biasa yang bertujuan untuk mencocokkan dengan gambar rencana. Untuk menjaga jarak antara tulangan atas dan tulangan bawah tidak berubah dipasang sejenis kaki ayam. Dalam pelaksanannya sering ditemukan bahwa besi tulangan tidak benar-benar lurus sehingga jarak antara tulangan lapisan atas dan bawah pada bagian-bagian tertentu tidak sesuai. Laporan Kerja Praktek 55

Pekerjaan selajutnya adalah pengecoran balok dan pelat lantai. Sebelum dilaksanakan pengecoran, terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan secara keseluruhan untuk memastikan bekisting balok dan bekisting pelat serta tulangannya bersih dari sampah dan kotoran lainnya dengan menggunakan Compressor yaitu dengan cara menyemprotkan angin kebagian bekisting yang kotor dari tai-tai gergajian atau sejenis debu lainnya. Campuran beton menggunakan ready mix dengan mutu beton K-400. pada saat campuran beton ditungkan dilakukan penggetaran dengan menggunakan vibrator untuk menghasilkan beton yang padat dan merata. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk perawatan beton adalah ; - Konvensional, yaitu dengan menyiramkan air menggunakan pompa air kemudian disiram kebagian beton yang masih basah dimaksudkan agar beton jenuh terhadap air/padat. (Penyiraman beton dilakukan sehari setelah di cor) - Chapdur, yaitu lapisan untuk beton non metallic floor hardener siap pakai, untuk memperkuat beton terhadap abrasi. Ditaburkan pada beton dalam kondisi masih basah, diratakan dengan mesin trowel sesuai dengan dosis yang dianjurkan yaitu 3 6 kg/m 2. - Sikabon, yaitu merupakan zat aditip yang dipakai untuk menambah daya rekat antara beton lama dengan beton baru. Dilakukan beberapa saat sebelum pengecoran beton baru berlangsung diatas permukaan beton lama. - Sikadur, yaitu bahan yang digunakan untuk mengatasi beton yang retak (grouting) akibat kesalahan pengerjaan atau lainnya. Laporan Kerja Praktek 56

7.6 Pekerjaan Dinding Pekerjaan dinding pada proyek ini menggunakan Hebel. Adapun proses pembuatannya, hebel terbuat dari bahan baku pasir kuarsa, kapur, semen, dan bahan pengembang, pasir kuarsa digiling dalam ball mill sehingga mencapai butiran dengan ukuran yang dibutuhkan, seluruh bahan baku yang sudah dicampur air dan bahan pengembang ditimbang dan diukur dalam sebuah mesin pencampur sehingga mencapai adonan yang homogen, dan kemudian adonan dimasukan ke cetakan untuk dibentuk sesuai dengan ukuran yang telah dietapkan. Sebelum dimulai pemasangan hebel, dilakukan pengukuran terlebih dahulu. Pengukuran dilakukan dengan cara mendirikan profil tegak lurus menggunakan unting-unting, bahan profil dari kaso atau papan dengan permukaan datar. Profil ini digunakan sebagai acuan pemasangan hebel, agar senantiasa lurus vertikal dan horizontal. Dalam pemasangan hebel harus diperhatikan letak-letak kolom praktis sesuai dengan gambar rencana. Pada bagian-bagian ini, biasanya sudah diberi tanda ataupun sudah dipasang posisi kolom praktis untuk masing-masing bagian dinding, dapat dilihat pada gambar 7.6.1. Setelah mengerjakan kolom praktis baru dilanjutkan dengan memasang hebel. Gambar 7.6.1. Hebel Terpasang Laporan Kerja Praktek 57

Dalam pekerjaaan dinding hebel perlu diperhatikan juga jenis dan ukuran dari setiap hebel yang akan digunakan sehingga dapat memprediksi berapa dan jenis apa hebel yang akan dipakai pada pekerjaan dinding tersebut. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 7.6.2 Format Standar Hebel Ukuran Satuan Panjang (L) 600 mm Tinggi (h) 200 mm Ketebalan (t) 75; 100; 125; 150; 175; 200 mm Beart jenis kering 500 kg/m 3 Berat jenis normal 575 kg/m 3 Kuat tekan 4,0 N/m 2 Konduktivitas Termis 0,14 Dimensi per palet 1.00 x 1.20 x 1.63 Adapun untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan biasanya besarnya penggunaan bahan sangat diperhitungkan untuk setiap volume pekerjaan. Sehingga dalam pemasangan hebel ini menggunakan ukuran yang bervariasi menyesuaikan dengan ukuran dinding yang tersedia. Dengan melakukan hal ini dapat mempermudah pengerjaan dan menghemat ongkos. 7.7 Pekerjaan Lantai Dalam proses pengerjaan lantai tidak ada pemasangan dan pengadaan porselen atau granit seperti yang dilakukan pada lantai-lantai gedung hunian, karena peruntukan gedung ini sebagai tempat parkir maka lantai di beri guratan-guratan sedalam ± 10 mm agar tidak licin, ditambah floor hardener dan pengecatan untuk pemisah jalur keluar dan masuk kendaraan dengan menggunakan cat putih. Penggunaan aspal (hot mix) pada permukaan lantai tidak dilakukan dirasa terlalu mahal dan kurang praktis. Laporan Kerja Praktek 58