Descriptive Study of Maternal and Neonatal Child Health In Lengkong Village, Jember Regency

dokumen-dokumen yang mirip
Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-372.html MIKM UNDIP

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI RUMAH BERSALIN RACHMI PALEMBANG TAHUN 2014

KONTINUITAS PEMAKAIAN KB PASCA SALIN PADA PASEN JAMPERSAL DI RS.DR M.DJAMIL PADANG PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN DESA DI KABUPATEN JEMBER TERHADAP PROGRAM JAMPERSAL

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

ABSTRAK GAMBARAN AKSEPTOR KB DI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2015

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH KB SUNTIK 3 BULAN DMPA DI KLINIK Hj. RUKNI LUBIS MEDAN JOHOR ANITA RIZQI

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

Sub Pokok Bahasan Hari Kedua: Bekerja dengan Menggunakan Data dari Provinsi Papua

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Hasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

ANALISIS KASUS KEMATIAN IBU BERDASARKAN PENDEKATAN WILAYAH DENGAN MENGGUNAKAN PENERAPAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fisik dan emosi dari ibu setra perubahan sosial dalam keluarga

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEJADIAN DROP OUT KONTRASEPSI SUNTIKAN DI KABUPATEN CILACAP

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

UNIVERSITAS UDAYANA TINGKAT EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA PADA REMAJA TENTANG SEKSUALITAS REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di

Keyword: Role of the health cadre, promotion of measles immunization, national immunization program

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

Disusun oleh : Giri Suseno

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-158.html MIKM UNDIP Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA EVALUASI PROGRAM SKRINING STATUS TETANUS TOXOID WANITA USIA SUBUR DI JEMBER TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS TERHADAP KUALITAS DATA KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENOLONG PERSALINAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNG MAKMUR TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2016, Angka

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. M UMUR 23 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

Descriptive Study of Maternal and Neonatal Child Health In Lengkong Village, Jember Regency Christyana Sandra Department of Administration and Health Policy, Public Health Faculty, Jember University, Jember Correspondence: Jl. Kalimantan I/9 Jember. Telp (0-7878). Fax (0-995). Mobile phone 08900. email : christyana_sandra@yahoo.com ABSTRACT Background: Maternal and neonatal Chils Health is one of interest for World Health Organization (WHO). Mortality rate of maternal and neonatal child health is development objective appropriate with Millenium Development Goals (MDGs) 05. Indonesia is country with higher mortality rate of maternal and neonatal child health than another country at ASEAN region. Objective: The objective of this study was to describe maternal and neonatal child health condition at Lengkong Village, Jember Regency. Methods: This research is descriptive study. Population of this study was the citizens at Lengkong Village who had met the given criteria. Sample size was 00 persons. Results: Results showed that respondent who had health information was about 6%, which had that information from health services was only 56,%. It was about 6%, mother had to be family planning acseptor with details used: pill (.8%), injection (5.%), for each spiral (.%), and implan (.6%). The distribution place to get contraception was midwifes (69.8%), public health center (8.%), hospital (0.8%), and apotek (9.%). There was.0% mother had miscarriage. There was 00% baby and child have immunization. The immunization status divide into 79% complete immunization and % incomplete immunization. Reasons why baby and child had incomplete immunization was there was no time to take baby and child for immunization (.0%), fear that baby and child got fever (0.0%), it was not the prosedure time (9.0%) and didn t knew the schedule (7.0%). As many as 6% of respondents admitted to prenatal care in the health care midwives. Frequency of prenatal care is mostly done with the rules of K, K, K, and K by 58% of respondents. In conducting deliveries, most of the respondents have committed to the delivery of adequate health services. But of the 00 respondents, there were 6 respondents who are still doing deliveries to the shaman for several reasons such as distance healer with the respondent's house nearby, culture, too late to identify, and the birth process is relatively inexpensive Keywords: Descriptive, Maternal and neonatal child health

LATAR BELAKANG Di penghujung abad lalu, Indonesia mengalami perubahan besar yaitu proses reformasi ekonomi dan demokratisasi dalam bidang politik. Tidak begitu lama kemudian, tepatnya pada tahun 000, para pimpinan dunia bertemu di New York dan menandatangani Deklarasi Milennium yang berisi komitmen untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan. Komitmen tersebut diterjemahkan menjadi beberapa tujuan dan target yang dikenal sebagai Millennium Development Goals (MDGs). Pencapaian sasaran MDGs menjadi salah satu prioritas utama bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan target tersebut bukanlah semata-mata tugas pemerintah tetapi merupakan tugas seluruh komponen bangsa. Sehingga pencapaian tujuan dan target MDGs harus menjadi pembahasan seluruh masyarakat. Setiap tahun sekitar 0.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi dalam persalinan. Kematian pada ibu hamil tersebut sebenarnya dapat dicegah. Biasanya akibat kondisi darurat. Sebagian besar kelahiran berlangsung normal, namun dapat diakibatkan pendarahan dan kelahiran yang sulit. Komplikasi akibat aborsi yang tidak aman menyumbangkan angka 6% dari angka kematian. Perempuan yang tidak memiliki akses terhadap kontrasepsi yang efektif, persalinan yang tidak dilakukan di instansi kesehatan, tenaga persalinan yang kurang dan tidak terlatih, dan ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke instansi kesehatan merupakan faktor-faktor yang menyebabkan angka kematian ibu semakin tinggi. Antara 970 dan 005, usia harapan hidup di negeri ini rata-rata meningkat sekitar 5 tahun. Anak-anak yang lahir di Indonesia saat ini mengharapkan hidup hingga usia 68 tahun. Usia harapan hidup merupakan salah satu indikator kesehatan walau ada satu ukuran lain yang sangat penting, yaitu jumlah anak-anak yang meninggal. Anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Mengurangi jumlah kematian anak adalah tujuan MDGs. Target MDGs adalah untuk mengurangi dua pertiga angka tahun 990. Saat itu, jumlahnya 97 kematian per.000 kelahiran hidup. Target saat ini adalah kematian per.000 kelahiran hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi kesehatan ibu dan anak di Desa Lengkong, Kabupaten Jember.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dimana hanya memperoleh informasi tentang kondisi kesehatan ibu dan anak di Desa Lengkong, Kabupaten Jember. Populasi penelitian ini adalah warga Desa Lengkong, Kabupaten Jember yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Sampel adalah warga Desa Lengkong. b. Kepala keluarga atau anggota keluarga lain yang paham kondisi keluarga. c. Diatas 5 tahun. d. Bersedia di wawancarai. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 00 KK, dimana sampel diambil secara acak (random sampling). Alokasi proposional dilakukan untuk mengetahui besarnya sampel dari masing dusun dan menghindari pengambilan sampel yang terkonsentrasi pada satu dusun saja. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi anggota populasi atau tehnik undian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi data sekunder. Data yang diperoleh dari hasil wawancara maupun pencatatan dokumen dapat disajikan dalam bentuk narasi (textular) yang diperjelas dengan tabel atau gambar/grafik yang kemudian dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik responden Berdasarkan data profil Desa Lengkong, jumlah penduduk pada tahun 00 tercatat sebesar 7.80 orang. Dimana terdapat.000 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk Desa Lengkong berjenis kelamin perempuan sebesar.07 orang dan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar.60 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat fertilitas penduduk di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari tinggi karena jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah laki-laki. Sebagian besar penduduk dalam usia produktif yaitu sebesar.56 orang. Mata pencaharian penduduk Desa Lengkong sebagian besar adalah petani dan pekerja buruh tani (Badan Pemberdayaan Masyarakat, 00).

Tingkat pendidikan terakhir merupakan salah satu indikator tingkat pengetahuan seseorang dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, dimana tingkat pendidikan penduduk Desa Lengkong dapat dikatakan rendah. Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara diketahui seluruh responden tidak memperoleh pendidikan sebagaimana yang diharuskan, yakni wajib belajar sembilan tahun atau lulus hingga jenjang SMP/MTs. 7% hanya lulus SD/MI dan sebagian besar lainnya tidak bersekolah atau tidak lulus SD/MI. Keadaan ini diakibatkan oleh keterbatasan biaya. Penghasilan dan pendapatan tiap-tiap responden bervariasi, tetapi sebagian besar responden berpenghasilan kurang dari Rp. 875.000 per bulan dengan jumlah 77% responden. Sebesar 5% responden mengeluarkan biaya untuk kesehatan berkisar antara Rp. 0.000-Rp. 50.000. b. Pelayanan Kesehatan Responden yang pernah mendapatkan informasi kesehatan sebesar 6%, dimana informasi kesehatan tersebut didapatkan dari penyuluhan kesehatan oleh petugas kesehatan sebesar 56,%. Dari 00 responden, yang menggunakan alat kontrasepsi atau mengikuti KB sebesar 6%, dimana sebesar 5,% menggunakan metode suntikan, pil KB sebesar,8%, spiral sebesar,% dan implan/susuk sebesar,6%. Distribusi responden berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan tersaji dalam Tabel sebagai berikut : Tabel. Distribusi responden berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan No. Metode KB Jumlah (KK) Persentase Suntik Pil Spiral Implan 0 8 5,,8,,6 % % % % Total 6 00 % Tempat responden mendapatkan alat kontrasepsi adalah bidan sebesar 69,8%, 9,% diperoleh dari apotek atau toko obat, 8,% diperoleh di puskesmas dan 0,8% diperoleh dari rumah sakit. Distribusi responden berdasarkan tempat pelayanan KB tersaji dalam Tabel sebagai berikut :

Tabel. Distribusi responden berdasarkan tempat pelayanan KB No. Tempat Mendapatkan Pelayanan KB Jumlah (KK) Persentase 5 6 Bidan/dokter praktek Posyandu Puskesmas Polindes/bidan desa Rumah sakit Apotek/toko obat 69,8 % 9,0 %,7 %,7 %,58 %,58 % Total 6 00 % Setiap alat kontrasepsi mempunyai efek samping yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pemakai alat kontrasepsi biasanya mempunyai keluhan yang berbeda-beda tergantung kondisi hormonal individu yang bersangkutan (Manuaba, 999). Kebanyakan keluhan yang dialami oleh responden adalah bertambahnya berat badan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebesar 7,6% responden tidak mengalami keluhan akibat penggunaan alat kontrasepsi dan sebesar 5,% responden mengalami keluhan akibat penggunaan alat kontrasepsi. Perilaku pemilihan pusat layanan kesehatan tertentu didasari oleh aspek pelayanan kesehatan. Jarak dan besarnya biaya pengobatan menjadi dasar pertimbangan responden dalam memilih pelayanan kesehatan seperti puskesmas, bidan praktek dan mantri praktek. Distribusi responden berdasarkan hambatan saat menjangkau pelayanan kesehatan tersaji dalam Tabel sebagai berikut : Tabel. Distribusi responden berdasarkan hambatan saat menjangkau pelayanan kesehatan No. Hambatan Saat Menjangkau Pelayanan Kesehatan Jumlah (KK) Persentase 5 Jarak Transportasi Biaya Tidak ada waktu Lainnya 6 7 6 9 6 % 7 % 6 % 9 % % Total 00 00 % c. Kesehatan Ibu dan Anak Ibu hamil selayaknya memeriksakan kehamilannya secara berkala, minimal kali selama masa kehamilan. Sebanyak 6% responden mengaku melakukan pemeriksaan kehamilan di tenaga kesehatan yaitu bidan. Frekuensi pemeriksaan

kehamilan tersebut sebagian besar dilakukan dengan aturan K, K, K, dan K sebesar 58% responden. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, diketahui pemeriksaan kehamilan oleh ibu hamil kurang sesuai dengan aturannya sebesar %. Pelayanan pemeriksaan kehamilan dilakukan di puskesmas, posyandu dan tempat praktek bidan. Distribusi responden berdasarkan frekuensi pemeriksaan kehamilan tersaji dalam Tabel sebagai berikut : Tabel. Distribusi responden berdasarkan frekuensi pemeriksaan kehamilan No. Frekuensi periksa kehamilan ke petugas kesehatan Jumlah (KK) Jumlah K (pemeriksaan kali pada trimester I) K (pemeriksaan lengkap pada tiap trimester) 58 % 58 % Total 00 00 % Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap responden di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember diperoleh data sebanyak 89% responden menyatakan tidak pernah mengalami keguguran. Responden yang tahu atau memiliki pengetahuan tentang imunisasi adalah sebesar 88% dan anak yang mendapat imunisasi lengkap yaitu sebesar 79 %. Alasan mengapa anak atau balita tidak mendapat imunisasi lengkap yaitu sebesar 7% menyatakan tidak mengetahui jadwal imunisasi. Distribusi responden berdasarkan alasan balita tidak mendapat imunisasi lengkap tersaji dalam Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan alasan balita tidak mendapat imunisasi lengkap No. Alasan Tidak Dapat Imunisasi Lengkap Jumlah (KK) Persentase Tidak ada waktu mengantar bayi imunisasi Takut badan bayi menjadi panas Belum waktunya Lainnya 5 6 8 % 0 % 9 % 7 % Total 00 % Dalam melakukan persalinan, sebagian besar responden telah melakukan persalinan ke pelayanan kesehatan yang memadai. Namun dari 00 responden, terdapat 6 responden yang masih melakukan persalinan ke dukun karena beberapa alasan seperti jarak dukun dengan rumah responden dekat, budaya, terlambat

mengidentifikasi, dan proses kelahiran relatif murah. Distribusi responden berdasarkan tempat melakukan persalinan tersaji dalam tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan tempat melakukan persalinan No. Tempat Melakukan Persalinan Jumlah (KK) Persentase 5 Puskesmas Polindes Bidan/dokter swasta Dukun bayi Lainnya 55 6 % % 55 % 6 % % Total 00 00 % DAFTAR PUSTAKA Badan Pemberdayaan Masyarakat. 00. Profil Desa/Kelurahan Lengkong Kecamatan Mumbulsari. Jember Manuaba, Ida Bagus Gde. 999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Ancan. Sastroasmoro, S dan Ismael, S. 995. Dasar-dasar Metode Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.