Descriptive Study of Maternal and Neonatal Child Health In Lengkong Village, Jember Regency Christyana Sandra Department of Administration and Health Policy, Public Health Faculty, Jember University, Jember Correspondence: Jl. Kalimantan I/9 Jember. Telp (0-7878). Fax (0-995). Mobile phone 08900. email : christyana_sandra@yahoo.com ABSTRACT Background: Maternal and neonatal Chils Health is one of interest for World Health Organization (WHO). Mortality rate of maternal and neonatal child health is development objective appropriate with Millenium Development Goals (MDGs) 05. Indonesia is country with higher mortality rate of maternal and neonatal child health than another country at ASEAN region. Objective: The objective of this study was to describe maternal and neonatal child health condition at Lengkong Village, Jember Regency. Methods: This research is descriptive study. Population of this study was the citizens at Lengkong Village who had met the given criteria. Sample size was 00 persons. Results: Results showed that respondent who had health information was about 6%, which had that information from health services was only 56,%. It was about 6%, mother had to be family planning acseptor with details used: pill (.8%), injection (5.%), for each spiral (.%), and implan (.6%). The distribution place to get contraception was midwifes (69.8%), public health center (8.%), hospital (0.8%), and apotek (9.%). There was.0% mother had miscarriage. There was 00% baby and child have immunization. The immunization status divide into 79% complete immunization and % incomplete immunization. Reasons why baby and child had incomplete immunization was there was no time to take baby and child for immunization (.0%), fear that baby and child got fever (0.0%), it was not the prosedure time (9.0%) and didn t knew the schedule (7.0%). As many as 6% of respondents admitted to prenatal care in the health care midwives. Frequency of prenatal care is mostly done with the rules of K, K, K, and K by 58% of respondents. In conducting deliveries, most of the respondents have committed to the delivery of adequate health services. But of the 00 respondents, there were 6 respondents who are still doing deliveries to the shaman for several reasons such as distance healer with the respondent's house nearby, culture, too late to identify, and the birth process is relatively inexpensive Keywords: Descriptive, Maternal and neonatal child health
LATAR BELAKANG Di penghujung abad lalu, Indonesia mengalami perubahan besar yaitu proses reformasi ekonomi dan demokratisasi dalam bidang politik. Tidak begitu lama kemudian, tepatnya pada tahun 000, para pimpinan dunia bertemu di New York dan menandatangani Deklarasi Milennium yang berisi komitmen untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan. Komitmen tersebut diterjemahkan menjadi beberapa tujuan dan target yang dikenal sebagai Millennium Development Goals (MDGs). Pencapaian sasaran MDGs menjadi salah satu prioritas utama bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan target tersebut bukanlah semata-mata tugas pemerintah tetapi merupakan tugas seluruh komponen bangsa. Sehingga pencapaian tujuan dan target MDGs harus menjadi pembahasan seluruh masyarakat. Setiap tahun sekitar 0.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi dalam persalinan. Kematian pada ibu hamil tersebut sebenarnya dapat dicegah. Biasanya akibat kondisi darurat. Sebagian besar kelahiran berlangsung normal, namun dapat diakibatkan pendarahan dan kelahiran yang sulit. Komplikasi akibat aborsi yang tidak aman menyumbangkan angka 6% dari angka kematian. Perempuan yang tidak memiliki akses terhadap kontrasepsi yang efektif, persalinan yang tidak dilakukan di instansi kesehatan, tenaga persalinan yang kurang dan tidak terlatih, dan ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke instansi kesehatan merupakan faktor-faktor yang menyebabkan angka kematian ibu semakin tinggi. Antara 970 dan 005, usia harapan hidup di negeri ini rata-rata meningkat sekitar 5 tahun. Anak-anak yang lahir di Indonesia saat ini mengharapkan hidup hingga usia 68 tahun. Usia harapan hidup merupakan salah satu indikator kesehatan walau ada satu ukuran lain yang sangat penting, yaitu jumlah anak-anak yang meninggal. Anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Mengurangi jumlah kematian anak adalah tujuan MDGs. Target MDGs adalah untuk mengurangi dua pertiga angka tahun 990. Saat itu, jumlahnya 97 kematian per.000 kelahiran hidup. Target saat ini adalah kematian per.000 kelahiran hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi kesehatan ibu dan anak di Desa Lengkong, Kabupaten Jember.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dimana hanya memperoleh informasi tentang kondisi kesehatan ibu dan anak di Desa Lengkong, Kabupaten Jember. Populasi penelitian ini adalah warga Desa Lengkong, Kabupaten Jember yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Sampel adalah warga Desa Lengkong. b. Kepala keluarga atau anggota keluarga lain yang paham kondisi keluarga. c. Diatas 5 tahun. d. Bersedia di wawancarai. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 00 KK, dimana sampel diambil secara acak (random sampling). Alokasi proposional dilakukan untuk mengetahui besarnya sampel dari masing dusun dan menghindari pengambilan sampel yang terkonsentrasi pada satu dusun saja. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi anggota populasi atau tehnik undian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi data sekunder. Data yang diperoleh dari hasil wawancara maupun pencatatan dokumen dapat disajikan dalam bentuk narasi (textular) yang diperjelas dengan tabel atau gambar/grafik yang kemudian dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik responden Berdasarkan data profil Desa Lengkong, jumlah penduduk pada tahun 00 tercatat sebesar 7.80 orang. Dimana terdapat.000 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk Desa Lengkong berjenis kelamin perempuan sebesar.07 orang dan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar.60 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat fertilitas penduduk di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari tinggi karena jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah laki-laki. Sebagian besar penduduk dalam usia produktif yaitu sebesar.56 orang. Mata pencaharian penduduk Desa Lengkong sebagian besar adalah petani dan pekerja buruh tani (Badan Pemberdayaan Masyarakat, 00).
Tingkat pendidikan terakhir merupakan salah satu indikator tingkat pengetahuan seseorang dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, dimana tingkat pendidikan penduduk Desa Lengkong dapat dikatakan rendah. Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara diketahui seluruh responden tidak memperoleh pendidikan sebagaimana yang diharuskan, yakni wajib belajar sembilan tahun atau lulus hingga jenjang SMP/MTs. 7% hanya lulus SD/MI dan sebagian besar lainnya tidak bersekolah atau tidak lulus SD/MI. Keadaan ini diakibatkan oleh keterbatasan biaya. Penghasilan dan pendapatan tiap-tiap responden bervariasi, tetapi sebagian besar responden berpenghasilan kurang dari Rp. 875.000 per bulan dengan jumlah 77% responden. Sebesar 5% responden mengeluarkan biaya untuk kesehatan berkisar antara Rp. 0.000-Rp. 50.000. b. Pelayanan Kesehatan Responden yang pernah mendapatkan informasi kesehatan sebesar 6%, dimana informasi kesehatan tersebut didapatkan dari penyuluhan kesehatan oleh petugas kesehatan sebesar 56,%. Dari 00 responden, yang menggunakan alat kontrasepsi atau mengikuti KB sebesar 6%, dimana sebesar 5,% menggunakan metode suntikan, pil KB sebesar,8%, spiral sebesar,% dan implan/susuk sebesar,6%. Distribusi responden berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan tersaji dalam Tabel sebagai berikut : Tabel. Distribusi responden berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan No. Metode KB Jumlah (KK) Persentase Suntik Pil Spiral Implan 0 8 5,,8,,6 % % % % Total 6 00 % Tempat responden mendapatkan alat kontrasepsi adalah bidan sebesar 69,8%, 9,% diperoleh dari apotek atau toko obat, 8,% diperoleh di puskesmas dan 0,8% diperoleh dari rumah sakit. Distribusi responden berdasarkan tempat pelayanan KB tersaji dalam Tabel sebagai berikut :
Tabel. Distribusi responden berdasarkan tempat pelayanan KB No. Tempat Mendapatkan Pelayanan KB Jumlah (KK) Persentase 5 6 Bidan/dokter praktek Posyandu Puskesmas Polindes/bidan desa Rumah sakit Apotek/toko obat 69,8 % 9,0 %,7 %,7 %,58 %,58 % Total 6 00 % Setiap alat kontrasepsi mempunyai efek samping yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pemakai alat kontrasepsi biasanya mempunyai keluhan yang berbeda-beda tergantung kondisi hormonal individu yang bersangkutan (Manuaba, 999). Kebanyakan keluhan yang dialami oleh responden adalah bertambahnya berat badan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebesar 7,6% responden tidak mengalami keluhan akibat penggunaan alat kontrasepsi dan sebesar 5,% responden mengalami keluhan akibat penggunaan alat kontrasepsi. Perilaku pemilihan pusat layanan kesehatan tertentu didasari oleh aspek pelayanan kesehatan. Jarak dan besarnya biaya pengobatan menjadi dasar pertimbangan responden dalam memilih pelayanan kesehatan seperti puskesmas, bidan praktek dan mantri praktek. Distribusi responden berdasarkan hambatan saat menjangkau pelayanan kesehatan tersaji dalam Tabel sebagai berikut : Tabel. Distribusi responden berdasarkan hambatan saat menjangkau pelayanan kesehatan No. Hambatan Saat Menjangkau Pelayanan Kesehatan Jumlah (KK) Persentase 5 Jarak Transportasi Biaya Tidak ada waktu Lainnya 6 7 6 9 6 % 7 % 6 % 9 % % Total 00 00 % c. Kesehatan Ibu dan Anak Ibu hamil selayaknya memeriksakan kehamilannya secara berkala, minimal kali selama masa kehamilan. Sebanyak 6% responden mengaku melakukan pemeriksaan kehamilan di tenaga kesehatan yaitu bidan. Frekuensi pemeriksaan
kehamilan tersebut sebagian besar dilakukan dengan aturan K, K, K, dan K sebesar 58% responden. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, diketahui pemeriksaan kehamilan oleh ibu hamil kurang sesuai dengan aturannya sebesar %. Pelayanan pemeriksaan kehamilan dilakukan di puskesmas, posyandu dan tempat praktek bidan. Distribusi responden berdasarkan frekuensi pemeriksaan kehamilan tersaji dalam Tabel sebagai berikut : Tabel. Distribusi responden berdasarkan frekuensi pemeriksaan kehamilan No. Frekuensi periksa kehamilan ke petugas kesehatan Jumlah (KK) Jumlah K (pemeriksaan kali pada trimester I) K (pemeriksaan lengkap pada tiap trimester) 58 % 58 % Total 00 00 % Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap responden di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember diperoleh data sebanyak 89% responden menyatakan tidak pernah mengalami keguguran. Responden yang tahu atau memiliki pengetahuan tentang imunisasi adalah sebesar 88% dan anak yang mendapat imunisasi lengkap yaitu sebesar 79 %. Alasan mengapa anak atau balita tidak mendapat imunisasi lengkap yaitu sebesar 7% menyatakan tidak mengetahui jadwal imunisasi. Distribusi responden berdasarkan alasan balita tidak mendapat imunisasi lengkap tersaji dalam Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan alasan balita tidak mendapat imunisasi lengkap No. Alasan Tidak Dapat Imunisasi Lengkap Jumlah (KK) Persentase Tidak ada waktu mengantar bayi imunisasi Takut badan bayi menjadi panas Belum waktunya Lainnya 5 6 8 % 0 % 9 % 7 % Total 00 % Dalam melakukan persalinan, sebagian besar responden telah melakukan persalinan ke pelayanan kesehatan yang memadai. Namun dari 00 responden, terdapat 6 responden yang masih melakukan persalinan ke dukun karena beberapa alasan seperti jarak dukun dengan rumah responden dekat, budaya, terlambat
mengidentifikasi, dan proses kelahiran relatif murah. Distribusi responden berdasarkan tempat melakukan persalinan tersaji dalam tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan tempat melakukan persalinan No. Tempat Melakukan Persalinan Jumlah (KK) Persentase 5 Puskesmas Polindes Bidan/dokter swasta Dukun bayi Lainnya 55 6 % % 55 % 6 % % Total 00 00 % DAFTAR PUSTAKA Badan Pemberdayaan Masyarakat. 00. Profil Desa/Kelurahan Lengkong Kecamatan Mumbulsari. Jember Manuaba, Ida Bagus Gde. 999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Ancan. Sastroasmoro, S dan Ismael, S. 995. Dasar-dasar Metode Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.