ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA C.V DUTA AGROLESTARI DI KOTAPALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

AGUS PRANOTO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN BAWANG GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA FLAMBOYAN DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAELI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG GOYANG PRIMA JAYA DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA MEUBEL ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN PRODUK GULA AREN DI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *)

ANALISIS NILAI TAMBAH KACANG TELUR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA OHARA DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS KERIPIK SINGKONG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PASUNDAN DI KOTA PALU

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 1 (3) : 301-306, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Income analysis and worthners of onion umkm join effort in the Bolupountu Jaya Village Sigi Biromaru subdistrict Kabupaten Sigi Ilham Mahasiswa Program Studi Agribisnis JurusanAgribisnis FakultasPertanian UniversitasTadulako, Palu Email: ilamdonks@yahoo.com ABSTRACT This research was aimed to know much the earning that was received and worthiness degree of fried onion UMKM join effort in the Bolupountu Jaya village Sigi Biromaru Subdistrict Kabupaten Sigi. This research as has been conducted in UMKM joint effort in the Bolupountu Jaya village Sigi Biromaru Subdistrict Kabupaten Sigi from Februari unti Maret 2013. The writer applied purposive design in this reraarch.the kinds of data that usad are primer and sekunder data. Data analysis that usad are earaing analysis and worthness analysis Revenue Cost Ratio. The result of research shows that average earning that received fron friend onion UMKM join effortin the Bolupountu Jaya village Sigi Biromaru subdistrict Kabupaten Sigi were Rp 1.854.090 ago every month. UMKM join effort industry in the Bolupountu Jaya village Sigi Biromaru subdistrict Kabupaten Sigi worth trying with value R/C in the amount of 1.6. Key words : onion. Income, Worthners ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh dan tingkat kelayakan pada usaha bawang goreng UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.Penelitian ini telah dilaksanakan di UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi dari bulan Pebruari hingga Maret 2013.Penentuan responden menggunakan metode Purpossive.Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder.analisis data yang digunakan adalah Analisis Pendapatan dan Analisis Kelayakan Revenue Cost Ratio.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata yang diperoleh usaha bawang goreng UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi sebesar Rp 1.854.090 perbulan. Industri UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi layak diusahakan dengan nilai R/C sebesar 1.6. Kata kunci : Bawang Goreng,Pendapatan, Kelayakan PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.sektor pertanian merupakan ujung tombak bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional dalam mencukupi kebutuhan pangan. Di negara agraris seperti Indonesia pertanian mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berarti bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Selain itu ada peran tambahan dari sektor pertanian yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sebagian 301

besar sekarang berada di bawah garis kemiskinan (Kartasapoetra, 1998). Bawang merah merupakan salah satu komoditi unggulan hortikultura di Kota Palu. Menurut Hadi (2011), berbeda dengan bawang merah dari daerah Jawa, bawang merah dari daerah Palu memiliki keunikan cita rasa dan aroma. Selain itu, proses produksi yang mudah dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak menjadi alasan pengusaha industri rumah tangga terlibat dalam pengolahan bawang goreng Palu. Kekhasan ini kemudian menjadi nilai lebih produk bawang goreng Kota Palu sehingga banyak diminati masyarakat baik di SulawesiTengah maupun luar daerah yang mempengaruhi tumbuhnya industri-industri bawang goreng di Kota Palu karena banyaknya permintaan dari konsumen. Peranan agribisnis dalam suatu negara agraris seperti Indonesia adalah sangat besar. Cakupan aspek agribisnis meliputi berbagai keterkaitan yang dimulai dari proses produksi pengorbanan sampai pada pemasaran hasilhasil pertanian termaksud didalamnya kegiatan lain yang di tunjang kegiatan pertanian (Soekartawi 2003). Kegiatan agroindustri beberapa tahun ini juga dikembangkan di Kabupaten Sigi. Sektor tersebut dapat memberikan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat sekitar dapat meningkatkan nilai tambah dari bahan baku pertanian yang digunakan serta dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purpossive), dengan pertimbangan bahwa UMKM Usaha Bersama merupakan salah satu usaha bawang goreng yang memiliki kapasitas produksi paling rendah di KabupatenSigi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari Maret 2013. Penentuan Responden. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purpossive). Respoden yang diambil dalam penelitian ini adalah pimpinan dan 4 karyawan UMKM Usaha Bersama yang secara aktif turut melakukan pengelolaan pada perusahaan tersebut, sehingga diharapkan bisa diperoleh hasil yang cukupakurat dan representatif sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini. Tehnik Pengumpulan Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan responden yaitu pemilik atau pimpinan perusahaan dengan mengunakan daftar pertanyaan (questionaire). Data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan literatur yang relevan dengan tujuan peneliti. Analisis Data. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu analisis pendapatan dan analisis kelayakan usaha. Analisis Pendapatan. Pendapatan ialah uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan sebagai balas jasa dari penyerahan prestasi tersebut untuk mempertahankan hidupnya. Pendapatan usaha dihitung dengan rumus (Yantu dan Rauf, 2012) sebagai berikut: π = TR TC Keterangan : π = Pendapatan TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Biaya) Analisis Kelayakan. Kelayakan usaha adalah suatu ukuran untuk mengetahui apakah suatu usaha layak untuk dikembangkan. Layak dalam arti dapat menghasilkan manfaat/ benefit bagi industri (Prawiro Kusumo, 1991). Antara Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC). Kelayakan usaha dihitung dengan rumus (Yantu dkk, 2013) sebagai berikut: R/C 1 Keterangan : Nilai R/C >1 usaha memiliki keuntungan sehingga layak untuk dijalankan, nilai R/C = 1 usaha berada pada titik impas sehingga dalam jangka pendek usaha masih layak dijalankan, tetapi jangka panjang tidak layak diselenggarakan dan R/C <1 usaha dalam keadaan rugi, sehingga tidak layak dijalankan lagi. 302

HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Bawang Goreng pada UMKM Usaha Bersama. Produksi Bawang Goreng pada UMKM Usaha Bersama yang dimulai dari pengupasan bawang, pencucian hingga penggorengan dan pengemasan bawang goreng. Setiap bulanya UMKM Usaha Bersama memproduksi bawang goreng rata-rata 14.5 kg. Tingkat produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukan bahwa bahan baku bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama pada Bulan Januari Tahun 2013 sebesar 90 kg dengan rata-rata setiap bulanya sebesar 45 kg. Tabel 1. Produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama pada Bulan Januari, Tahun 2013 No Proses Produksi Bahan Baku Produksi (kg) (kg) 1 I 40 13 2 II 50 16 Total 90 29 Rata-Rata 45 14.5 Produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama selama Bulan Januari Tahun 2013 sebesar 29 kg, dengan rata-rata penggunaan bahan baku setiap bulanya sebesar 45 kg. Setiap proses produksi jumlah output yang dihasilkan tidak selalu sama tergantung dengan banyaknya bahan baku yang diperoleh. Adapun ukuran kemasan, jumlah, serta harga bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Ukuran kemasan, jumlah, serta harga bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama No. Ukuran Jumlah Harga Kemasan (Unit) (Rp/Unit) 1 50g 380 8.000 2 250 g 40 40.000 Produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama dikemas dalam kemasan 50 g dan 250 g, dengan harga untuk kemasan 50 g yang dijual pada konsumen sebesar Rp. 8.000, sedangkan untuk kemasan 250 g dijual dengan harga Rp. 40.000 Analisis Biaya. Setiap kegiatan produksi, seorang produsen akan diperhadapkan pada masalah biaya yang harus dikeluarkan dan diperhitungkan guna memfasilitasi faktor produksi yang diperlukan dalam kegiatan produksi. Biaya dalam penelitian ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan bawang goreng. Biaya tersebut terdiri atas biaya tetap dan biaya variable yang jika di jumlahkan merupakan total biaya yang dikeluarkan oleh industri dalam melakukan proses produksi.. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan produsen bawang goreng yang jumlahnya tetap dan tidak dipengaruhi tingkat produksi, hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah output yang dihasilkan besarnya biaya tetap tidak berubah. Berdasarkan itu maka jelas biaya tetap suatu usaha berbeda dengan usaha lainnya, yang juga berlaku pada usaha produksi bawang goreng yang menjadi objek dalam penelitian ini. Faktorfaktor yang menjadi biaya tetap antara lain, biaya PBB, biaya pajak kendaraan, dan biaya penyusutan peralatan. Lebih jelasnya tentang biaya tetap yang dikeluarkan UMKM Usaha Bersama disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya tetap produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama Bulan Januari, Tahun 2013 No Jenis Biaya Tetap Nilai Biaya Tetap (Rp/bulan) 1 Pajak Kendaraan 14.167 2 PBB ( rumah) 5.000 3 Biaya Penyusutan 106.743 Total 125.910 Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui besarnya jumlah biaya tetap produksi bawang goreng yang dikeluarkan UMKM Usaha Bersama 303

pada Bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp125.910. Biaya pajak bumi dan bangunan sebesar Rp 5.000, biaya penyusutan peralatan sebesar Rp 106.743/bulan. Pada UMKM Usaha Bersama tidak terdapat biaya promosi karena konsumen atau pedagang pengecer membeli langsung ke tempat produksi juga tidak terdapat biaya pajak usaha karena industri ini hanya dalam skala rumah tangga. Jumlah biaya tetap tertinggi adalah biaya penyusutan, yaitu sebesar Rp 125.910/bulan, sedangkan biaya tetap terendah yaitu biaya pajak sebesar Rp 5.000/bulan. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha sebagai akibat penggunaan faktor produksi yang bersifat variabel. Total biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama pada Bulan Januari Tahun 2013 disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Biaya variabel produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama pada Bulan Januari, Tahun 2013 No Biaya Variabel Jumlah (Rp) 1 Biaya bahan baku 2.070.000 2 Minyak goring 130.000 3 Minyak Tanah 70.000 Tabel 4 menunjukan bahwa biaya variabel produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama untuk Bulan Januari Tahun 2013 terdiri atas biaya bahan baku sebesar Rp 2.070.000 selama satu bulan. Biaya ini digunakan untuk membeli bawang goreng sebanyak 90 kg dengan harga Rp 23.000/kg. Biaya pembelian bahan baku ini merupakan biaya variabel terbesar yang dikeluarkan UMKM Usaha Bersama. Besarnya biaya bahan baku dikarenakan produsen mendapatkannya dari petani. Rata-rata minyak goreng yang digunakan untuk memproduksi bawang goreng selama Bulan Januari Tahun 2013 sebanyak 10 literdengan harga Rp 13.000/liter, sehingga total biaya minyak goreng sebesar Rp 130.000. Bahan bakar yang digunakan untuk memproduksi bawang goreng adalah minyak tanah yang digunakan untuk memproduksi bawang goreng selama bulan Januari Tahun 2013 sebanyak 10 liter dengan harga Rp 7.000 /liter sehingga total biaya minyak tanah sebesar Rp 70.000. Biaya tenaga kerja diupah setiap proses produksi sebesar Rp 40.000/proses, sebanyak 4 orang tenaga kerja. Jadi, total biaya variabel yang dikeluarkan UMKM Usaha Bersama pada bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp 2.660.000. Setelah diketahui biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan pada suatu usaha, maka selanjutnya perlu diketahui biaya totalnya. Biaya total ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh UMKM Usaha Bersama dalam memproduksi sejumlah output, biaya ini diperoleh setelah menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel. Tabel 5 menunjukan biaya terbesar yang dikeluarkan untuk memproduksi bawang goreng berasal dari biaya variabel yaitu sebesar Rp 2.070.000 untuk pembelian bahan baku. Sedangkan biaya tetap yang sebesar Rp 125.910, hal ini dikarenakan biaya tertinggi pada pembelian bahan baku. Jadi, biaya total yang dikeluarkan UMKM Usaha Bersama untuk memproduksi bawang goreng selama Bulan Januari, Tahun 2013 sebesar Rp 2.785.910 Tabel 5. Biaya total produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama Bulan Januari, Tahun 2013 No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Biaya Tetap 125.910 2. Biaya Variabel 2.660.000 Total 2.785.910 Sumber. Diolah dari data primer, 2013 Analisis Pendapatan UMKM Usaha Bersama. Analisis pendapatan dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pendapatan atau keuntungan yang diperoleh UMKM Usaha Bersama. Pendapatan diperoleh setelah mengetahui penerimaan dan besarnya biaya produksi (total biaya). Penerimaan UMKM Usaha Bersama setiap kali produksinya diperoleh dari hasil penjualan produk bawang goreng, yang disajikan pada Tabel 6. 304

Produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama dikemas dalam kemasan 50 g dan 250 g, dengan harga untuk kemasan 50 g yang dijual pada konsumen sebesar Rp 8.000, sedangkan untuk kemasan 250 g dijual dengan harga Rp 40.000.Jadi total penerimaan sebesar Rp 4.640.000 (Tabel 6) Tabel 6. Penerimaan produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama, Bulan Januari, Tahun 2013 No Ukuran Jumlah Harga Penerimaan Kemasan (Unit) (Rp/Unit) Total 1 50 g 380 8.000 3.040.000 2 250 g 40 40.000 1.600.000 Total 4.640.000 Sumber. Diolah dari data primer, 2013 Pendapatan atau keuntungan diperoleh dari selisih antara penerimaan dan biaya total selama Bulan Januari Tahun 2013. Lebih jelasnya mengenai pendapatan yang diperoleh UMKM Usaha Bersama pada Bulan Januari Tahun 2013 disajikan pada Tabel 7 Tabel 7. Pendapatan produksi bawang goreng pada UMKM Usaha Bersama Bulan Januari, Tahun 2013 No Uraian Keuntungan (Rp) 1. Penerimaan total 4.640.000 2. Biaya total 2.785.000 Pendapatan 1.854.090 Pendapatan total atau keuntungan yang diperoleh UMKM Usaha Bersama selama Bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp 1.849.090. Pendapatan ini diperoleh dari selisih penerimaan produksi bawang goreng selama Bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp 4.640.000 dengan biaya total sebesar Rp 2.785.910. Hal ini berarti agroindustri bawang goreng cukup baik untuk diusahakan, karena memberikan pendapatan yang cukup besar kepada UMKM Usaha Bersama. Analisis Kelayakan pada UMKM Usaha Bersama. Berdasarkan data Tabel 8 diketahui bahwa penerimaan UMKM Usaha Bersama sebesar Rp 4.640.000, sedangkan biaya total yang dikeluarkan UMKM Usaha Bersama sebesar Rp 2.785.910. Dengan demikian nilai R/C-ratio dari UMKM Usaha Bersama adalah: R/C 1 = Rp 4.640.000 Rp 2.785.910 = 1.6 Nilai Return Cost Ratio (R/C-ratio) sebesar 1.6 menunjukkan bahwa R/C > 1, maka usaha bawang goreng diloksi penelitian layak di usahakan. Artinya bahwa setiap Rp 1.000 biaya yang dikeluarkan oleh UMKM Usaha Bersama akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp 1.600. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :Pendapatan rata-rata yang diperoleh usaha bawang goreng UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi sebesarrp 1.854.090 per bulan. Industri UMKM Usaha Bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi layak diusahakan yang diindikasikan nilair/c>1sebesar1.600. DAFTAR PUSTAKA Hadi, S., 2011.Analisis Kecenderungan Perubahan Harga Bawang Goreng Palu di Kota Palu Sulawesi Tengah. Skripsi, Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Universitas Tadulako, Palu. Kartasapoetra, G.A., 1998. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Bina Aksara, Jakarta. Soekartawi 2003.Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 305

Yantu.M.R, Hadayani, Max Nur Alam, Wildani Pingkan S, Hamzens, 2013.Handout Pengembangan Usaha Tani Terpadu. Jurusan Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Yantu.M.R, dan Rustam Abdul Rauf, 2012.Handout EkonomiMikro. PertanianUniversitasTadulako, Palu. JurusanAgribisnisFakultas Prawiro Kusumo, S., 1991. Konsep Kelayakan Usahatani. CV Yasaguna, Jakarta. 306