BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, NILAI TUKAR PETANI (NTP), PDRB, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN DI KABUPATEN BANTUL TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat. Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

31 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

BAB III METOTOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

Transkripsi:

40 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek penelitian menggunakan data kuantitatif dan menggunakan data jumlah penduduk, PDRB, NTP, dan tingkat pendidikan sarjana pada alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat diolah. Dalam penelitian ini jenis data dan sumber data menggunakan data sekunder. Menurutr Ni Putu Martini Dewi (2008) yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dari bukan sumber data pertama. Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) dan dari kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). Data sekunder dalam penelitian ini misalnya berisi mengenai jumlah penduduk, jumlah PDRB, jumlah Nilai Tukar Petani (NTP), jumlah tingkat pendidikan sarjana, dan alih fungsi lahan. C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan literatur atau dokumen

41 tercetak dan dokumen digital yang terdapat di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) dan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). Data yang diperoleh dari literatur atau dokumen dari Badan Pusat Statistik dan Badan Pertanahan Nasional antara lain data tentang alih fungsi lahan, jumlah penduduk, PDRB, Nilai Tukar Petani, dan tingkat pendidikan sarjana di kabupaten Bantul. Data yang dipakai adalah data tahun 1984-2013. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari 2 (dua) macam yaitu : variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, dan variabel bebas (independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel dependent yaitu alih fungsi lahan (Y), 2) Variabel independent, yaitu : a. Jumlah Penduduk (X 1 ) b. Jumlah Tingkat Pendidikan Sarjana (X 2 ) c. Jumlah PDRB (X 3 ) d. Jumlah Nilai Tukar Petani (X 4 )

42 2. Definisi Operasional variabel Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari masingmasing variabel secara jelas, lengkap, dan terperinci dan perlu untuk mengukur variabel tersebut. Operasional variabel penelitian ini kemudian diuraikan yang meliputi : 1) Variabel dependent a. Alih Fungsi Lahan (Y) Merupakan besarnya alih fungsi lahan secara keseluruhan. Lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang, saluran untuk menyalurkan atau menahan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status lahan tersebut. Satuan yang digunakan adalah dalam hektar (Ha). Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui luas lahan pertanian di Kabupaten Bantul dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan luas. Dengan kata lain lahan tersebut yang awalnya digunakan untuk kegiatan pertanian telah beralih fungsi untuk digunakan menjadi kegiatan pembangunan maupun infastruktur lainnya. 2) Variabel independent a. Jumlah Penduduk (X 1 ) Banyaknya penduduk yang tinggal dan menetap di Kabupaten Bantul. Jumlah tersebut terdiri dari gabungan antara penduduk laki-laki dan perempuan yang sudah tercatat oleh pemerintah setempat. Satuan yang digunakan adalah per satuan jiwa.

43 b. Jumlah Tingkat Pendidikan (X 2 ) Jumlah tingkat pendidikan penduduk merupakan banyaknya jumlah penduduk yang mempunyai status pendidikan yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada Bantul dalam angka. Dalam penelitian ini menggunakan data tingkat pendidikan sarjana. c. Jumlah Pertumbuhan Ekonomi (X 3 ) Merupakan banyaknya pendapatan Kabupaten bantul yang dilihat dari segi pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bantul yang terdiri dari sektor-sektor yang ada, baik itu sektor industri, sektor pertanian, maupun sektor lainnya pada tiap tahunnya. Pada PDRB dapat mengetahui apakah sektor-sektor yang di dalamnya mempengaruhi alih fungsi lahan atau tidak. Selain itu juga bisa melihat pertumbuhan perekonomian pada daerah tersebut. Satuan yang digunakan adalah jutaan tupiah pada tiap tahun. d. Jumlah Nilai Tukar Petani (X 4 ) Hal yang dijadikan sebagai indikator kesejahteraan petani yang besarnya meliputi pendapatan dan perimbangannya dengan pengeluaran. Dan merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan untuk mengetahui indikator kesejahteraan petani dan tercatat pada DIY dalam angka pada Badan Pusat Statistik (BPS).

44 E. Alat Analisis Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear klasik (OLS) yang berlandaskan serangkaian asumsi. Tiga diantara beberapa asumsi regresi klasik yang akan diketengahkan dalam penelitian ini adalah (Maddala dalam Basuki, dkk: 2014) : 1. Non-autokorelasi adalah keadaan dimana tidak terdapat hubungan antara kesalahan-kesalahan (error) yang muncul pada data runtun waktu (time series). 2. Homoskedastisitas adalah keadaan dimana error dalam persamaan regresi memiliki varians konstan. 3. Non-multikolinearitas adalah keadaan dimana tidak ada hubungan antara variabel-variabel penjelas dalam persamaan regresi. Penyimpangan terhadap asumsi tersebut akan menghasilkan estimasi yang tidak sahih. Deteksi yang biasa dilakukan terhadap ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik adalah uji autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas. F. Metode Penelitian Dalam penelitian ini untuk menganalisis atau melihat pengaruh antara jumlah penduduk, jumlah nilai tukar petani, tingkat pendidikan dan besarnya PDRB terhadap besarnya alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan regresi linear berganda (OLS) untuk mengetahui secara bersama-sama antara jumlah penduduk, jumlah niai tukar petani, tingkat pendidikan dan besarnya PDRB terhadap besarnya

45 alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul. Model dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut : Y = β 0 + β 1 Χ 1 + β 2 Χ 2 + β 3 Χ 3 + β 4 Χ 4 + e Dimana : Y β 0 β 1, β 2, β 3, β 4 Χ 1 Χ 2 Χ 3 Χ 4 e = Besarnya alih fungsi lahan = Koefisien konstanta = Koefisien regresi = Koefisien jumlah penduduk = Koefisien jumlah tingkat pendidikan penduduk = Koefisien jumlah pertumbuhan ekonomi (PDRB) = Koefisien jumlah nilai tukar petani (NTP) = error Besranya koefisien konstanta tercermin dalam β 0 dan besarnya koefisien regresi masing-masing variabel independent ditunjukkan oleh β 1, β 2, β 3, β 4, keempat variabel bebas tersebut adalah jumlah penduduk, jumlah tingkat pendidikan penduduk, jumlah pertumbuhan ekonomi (PDRB), dan nilai tukar petani (NTP) yang merupakan variabel independent, sedangkan alih fungsi lahan merupakan variabel dependentnya. G. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah data yang digunakan mempunyai penyakit atau tidak, perlu diadakan uji kevalidan data. Dalam penelitian ini digunakan alat regresi berupa uji asumsi klasik, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya masalah heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikoleniaritas.

46 1. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan salah satu asumsi pokok dalam model regresi klasik (OLS) adalah bahwa varian settiap error term adalah sama untuk seluruh nilai-nilai variabel independen. Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas, uji yang digunakan adalah Breusch-Pagan- Godfre. Ketentuan uji Breusch-Pagan-Godfre adalah apabila probabilitas Obs*R-Squared > α (α=0,05) maka artinya tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika probabilitas Obs*R-Squared < α (α=0,05) maka artinya terdapat heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan Eviews 7.0. 2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu atau rangkaian ruang. Metode yang digunakan dalam uji autokorelasi adalah Bruesch-Godfrey LM test. Model dinyatakan tidak terdapat autokorelasi jika probabilitas Obs*R-Squared > α (α=0,05), sebaliknya jika probabilitas Obs*R-Squared < α (α=0,05) maka dapat dinyatakan bahwa model terdapat autokorelasi. Adapun hasil uji autokorelasi adalah dengan menggunakan Eviews 7.0. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terdapat multikolinearitas. Model regresi yang baik

47 seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Adapun derajat multikolinearitas dapat dilihat melalui koefisien determinasi parsial dan regresi antara variabel independen yang digunakan dalam model penelitian. Tahapan pengujian melalui eviews 7.0 dengan pendekatan korelasi partial dengan tahapan sebagai berikut : Lakukan regresi sebagai berikut : Y = a0 + a1x1 + a2x2 + a3x3. (y c x1 x2 x3) Kemudian lakukan estimasi regresi untuk : X1 = b0 + b1x1 + b2x2.. X2 = b0 + b1x1 + b2x2.. X3 = b0 + b1x1 + b2x2.. Membandingkan nilai R Square utama dengan R Square variabel bebas. Jika R Square utama > R Square variabel bebas maka terbebas dari multikolinearitas (Basuki A.T da Yuliadi I; 2015). H. Uji Kriteria Statistik Uji kriteria statistik dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis statistik menggunakan uji R square, uji F, dan uji t. a. Uji R 2 (Uji Koefisien Determinasi) Uji R 2 merupakan uji untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi perubahan variasi berikutnya. Pengujian ini juga untuk melihat apakah model regresi yang

48 tersestimasi cukup baik atau tidak. Jika nilai R 2 mendekati angka 1 maka model tersebut dikatakan baik, begitu juga sebaliknya jika nilai dari R 2 mendekati angka 0, maka model tersebut kurang baik. Hal ini dikarenakan semakin dekat dengan 0 maka model tersebut kurang bisa menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Nilai R 2 itu sendiri antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati angka 1, maka variabel bebas makin dapat menjelaskan perubahan dari variabel tak bebas (Gujarati,1995). Menurut Imam Ghozali (2009) menyebutkan bahwa salah satu kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independent yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independent, maka nilai R 2 pasti akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independent. Oleh sebab itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan adjusted R 2 pasa saat mengevaluasi model regresi terbaik. b. Uji F Uji F dalam analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara simultan yaitu jumlah penduduk, jumlah pertumbuhan ekonomi, jumlah tingkat pendidikan sarjana, dan jumlah nilai tukar petani terhadap variabel

49 dependent yaitu alih fungsi lahan. Rumus uji F dapat dijelaskan sebagai berikut (Gujarati,1995) F = Dimana R 2 = koefisen determinasi K = jumlah parameter N = jumlah sample Kriteria pengujinya : Apabila dalam perhitungan menunjukkan bahwa F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka model tersebut dikatakan signifikan, atau dengan kata lain secara bersama-sama jumlah penduduk, PDRB, NTP, dan tingkat pendidikan sarjana berpengaruh signifikan terhadap alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul. Begitu juga sebaliknya jika ternyata F hitung < F tabel maka model tersebut tidak signifikan, atau dengan kata lain secara bersama-sama variabel independent tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent. c. Uji t Uji t merupakan pengujian pada suatu model untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengujian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak signifikan. Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikasinya (a=5%) (Soelistyono; 1982;212). Pengujian hipotesis sebagai berikut :

50 Ho : β1 = 0, berarti tidak berpengaruh yang signifikan antara jumlah penduduk, PDRB, NTP, dan tingkat pendidikan sarjana secara bersama-sama terhadap alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul. Ha : β1 0, berarti berpengaruh yang signifikan antara jumlah penduduk, PDRB, NTP, tingkat pendidikan sarjana secara bersamasama terhadap alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul. Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan rumus (Soelistyono; 1982;212) : t hitung = bi : koefisien regresi variabel bebas bi sebi : standar error dari koefisien regresi bi kemudian nilai t-hitung dibandingkan dengan tabel kriteria pengujian sebagai berikut : o Jika t hitung > dari t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara individual jumlah penduduk, PDRB, NTP, dan tingkat pendidikan penduduk berpengaruh signifikan terhadap alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul. o Sebaliknya jika t hitung < dari t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara individual jumlah penduduk, PDRB, NTP, dan tingkat pendidikan sarjana tidak berpengaruh signifikan terhadap alih fungsi lahan di Kabupaten Bantul.