PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 51 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BALIKPAPAN

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

L E M B A R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2002

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 01 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BUPATI LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 34 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

P PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 74 TAHUN : 2007 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2002

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAROS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 36 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006

L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 18 TAHUN 2004 SERI E

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 01

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI MAROS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR06 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul Nomor 29 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul yang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1996 sudah tidak sesuai lagi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul; Mengingat : 1. Ketetapan Mejes Permusyawaratan Rakyat Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundangundangan; 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta; 3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Derah; (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72,Tambahan Lembaran Neraga Nomor 3848); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang Nomor 12, 13, 14 dan 15 Tahun 1950; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Kepala Daerah dan bekas Kepala Daerah/Bekas Wakil Kepala Daerah serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3160) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 121); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 211, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4029); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2001 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4070); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul.

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan ; 1. Daerah adalah Kabupaten Bantul. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Badan Legislatif Daerah. 4. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Bantul. 5. Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD Kabupaten Bantul. 6. Anggota DPRD adalah mereka yang diresmikan keanggotaannya sebagai Anggota DPRD dan telah mengucapkan sumpah/janji berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul yang merupakan unsur pendukung DPRD. 8. Sekretaris DPRD adalah Pejabat Perangkat Daerah yang memimpin Sekretariat DPRD. 9. Gaji Pokok Bupati adalah gaji yang diterima Bupati menurut ketentuan yang berlaku. 10. Uang Representasi adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Pimpinan dan Anggota DPRD; 11. Uang Paket adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menghadiri dan mengikuti rapat-rapat yang terdiri dari uang transport lokal dan uang makan. 12. Tunjangan Jabatan adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan DPRD karena kedudukannya sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPRD. 13. Tunjangan Komisi tunjangan yang diberikan kepada Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Komisi.

14. Tunjangan Khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD untuk pembayaran pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. 15. Tunjangan Perbaikan Penghasilan adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD untuk menambah penghasilan. 16. Tunjangan Panitia adalah tunjangan yang diberikan kepada Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Panitia. 17. Tunjangan Kesejahteraan adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan. 18. Uang duka adalah uang yang diberikan kepada ahli waris Pimpinan dan Anggota DPRD apabila Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia. BAB II KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA Bagian Pertama Acara Resmi Pasal 2 Penghasilan Tetap Pimpinan dan Anggota DPRD terdiri dari : a. Uang Representasi; b. Uang Paket; c. Tunjangan Jabatan; d. Tunjangan Komisi; e. Tunjangan Khusus; f. Tunjangan Perbaikan Penghasilan; Pasal 3 Uang Representasi (1) Pimpinan dan Anggota DPRD menerima Uang Representasi. (2) Besarnya Uang Representasi adalah : a. Ketua : 60% (enam puluh perseratus) dari Gaji Pokok Bupati b. Wakilk Ketua : 90% (sembilan puluh perseratus) dari uang representasi Ketua DPRD c. Anggota : 80% (delapan puluh perseratus) dari uang representasi Ketua DPRD (3) Selain Uang Representasi, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras. (4) Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras besarnya sama dengan ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 4 Uang Paket (1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Uang Paket. (2) Uang Paket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari Uang Representasi yang bersangkutan. Pasal 5 Tunjangan Jabatan (1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Jabatan. (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 50 % (lima puluh perseratus) dari Uang Representasi yang bersangkutan. Pasal 6 Tunjangan Komisi (1) Bagi Anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Komisi diberikan Tunjangan Komisi. (2) Besarnya Tunjangan Komisi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Ketua Komisi : 20 % (duapuluh perseratus) dari Tunjangan b. Wakil Ketua Komisi : 15 % (limabelas perseratus) dari Tunjangan c. Sekretaris Komisi : 15 % (limabelas perseratus) dari Tunjangan d. Anggota Komisi : 10 % (sepuluh perseratus) dari Tunjangan Pasal 7 Tunjangan Khusus Pimpinan dan Angota DPRD diberikan Tunjangan Khusus Pasal 8 Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Bagian Kedua Tunjangan Panitia Pelaksana Pasal 9 (1) Bagi Anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Panitia diberikan Tunjangan Panitia. (2) Besarnya Tunjangan Panitia sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Ketua Komisi : 15 % (limabelas perseratus) dari Tunjangan b. Wakil Ketua Komisi : 10 % (sepuluh perseratus) dari Tunjangan c. Sekretaris Komisi : 10 % (sepuluh perseratus) dari Tunjangan d. Anggota Komisi : 5 % (lima perseratus) dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD; Bagian Ketiga Tunjangan Kesejahteraan Pasal 10 (1) Untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Kesehatan. (2) Tunjangan Kesehatan dimaksud ayat (1) diberikan dalam bentuk Jaminan Asuransi. Pasal 11 Apabila Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia, kepada ahli warisnya diberikan : a. Uang duka wafat sebesar 3 (tiga) kali uang representasi atau apabila meninggal dunia dalam menjalankan tugas diberikan uang duka tewas sebesar 6 (enam) kali uang representasi. b. Bantuan biaya pengangkutan jenazah. Pasal 12 (1) Ketua DPRD disediakan rumah jabatan beserta kelengkapannya dan 1 (satu) Unit Kendaraan Dinas. (2) Wakil-wakil Ketua DPRD disediakan masing-masing 1 (satu) Unit Kendaraan Dinas. (3) Biaya pemeliharaan rumah jabatan beserta perlengkapannya, dan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada APBD.

(4) Apabila Pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa baktinya, rumah jabatan beserta perlengkapan dan Kendaraan Dinas diserahkan kembali dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah. Pasal 13 Pimpinan dan Anggota DPRD dapat disediakan pakaian dinas sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Bagian Keempat Biaya Kegiatan DPRD Pasal 14 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas DPRD pada belanja Sekretariat DPRD disediakan : a. Belanja Pegawai; b. Belanja Barang; c. Biaya Perjalanan Dinas; d. Biaya Pemeliharaan; e. Biaya Penunjang Kegiatan; (2) Besarnya biaya penunjang kegiatan DPRD ditetapkan berdasarkan klasifikasi Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut : a. Sampai dengan Rp. 2,00 milyar paling rendah Rp. 75 juta dan paling tinggi sebesar 5 %; b. diatas Rp. 2,00 milyar sampai dengan Rp. 5,00 milyar paling rendah Rp. 100 juta dan paling tinggi sebesar 4 %; c. diatas Rp. 5,00 milyar sampai dengan Rp. 10,00 milyar paling rendah Rp. 200 juta dan paling tinggi sebesar 3 %; d. diatas Rp. 10,00 milyar sampai dengan Rp. 20,00 milyar paling rendah Rp. 300 juta dan paling tinggi sebesar 2 %; e. diatas Rp. 20,00 milyar sampai dengan Rp. 50,00 milyar paling rendah Rp. 400 juta dan paling tinggi sebesar 1 %; f. diatas Rp. 50,00 milyar sampai dengan Rp. 150,00 milyar paling rendah Rp. 500 juta dan paling tinggi sebesar 0,75 %; g. diatas Rp. 150,00 milyar sampai dengan Rp. 500,00 milyar paling rendah Rp. 1,125 milyar dan paling tinggi sebesar 0,50 %; h. diatas Rp 500 milyar paling rendah 2,5 milyar dan paling tingi 0,35 %.

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN Pasal 15 Rencana Anggaran Belanja DPRD disusun oleh Pimpinan DPRD dan Sekretaris DPRD. Pasal 16 Pengeluaran keuangan yang timbul sebagai akibat Peraturan Daerah ini menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pasal 17 Anggaran Belanja DPRD dan Sekretariat DPRD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pasal 18 Pengelolaan Keuangan DPRD dilaksanakan oleh Sekretaris DPRD dan pertanggungjawaban keuangan DPRD berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV ATURAN TAMBAHAN Pasal 19 (1) DPRD berhak membebankan atas APBD anggaran untuk mengembangkan operasional kelegislatifan sesuai kemampuan keuangan daerah. (2) Teknik operasional penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pimpinan DPRD. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul Nomor 29 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantul. Ditetapkan di Bantul pada tanggal 21 Agustus 2001 BUPATI BANTUL, Diundangkan di Bantul pada tanggal 30 Agustus 2001 M. IDHAM SAMAWI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL, ASHADI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL SERI D NOMOR 47 TAHUN 2001

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah perlu diberikan hak-hak keuangan dan administrasi yang diatur dalam kedudukan keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul Nomor 29 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1996 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan saat ini sehingga perlu menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah tersebut. Atas dasar tersebut di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Penghasilan Tetap Pimpinan terdiri dari Uang Representasi, Uang Paket, Tunjangan jabatan, Tunjangan Khusus dan Tunjangan Perbaikan Penghasilan. Penghasilan Tetap Anggota terdiri dari Uang Representasi, Uang Paket, Tunjangan Komisi, Tunjangan Khusus dan Tunjangan Perbaikan Penghasilan. Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Yang dimaksud Uang Paket dalam ketentuan ini adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD untuk menghadiri rapat-rapat dinas dalam kota. Untuk rapat-rapat di luar kota diberikan biaya perjalanan dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Daerah. Ayat (2)

Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Ayat (1) Panitia yang dimaksud dalam ayat ini adalah panitia-panitia sebagai alat kelengkapan DPRD yang dibentuk dan disahkan oleh Rapat Paripurna DPRD. Ayat (2) Pasal 10 Pasal 11 Huruf a Huruf b Biaya pengangkutan jenazah diberikan kepada Pimpinan atau Anggota yang tewas dalam menjalankan tugas. Pasal 12 Ayat (1) Rumah jabatan dan kendaraan dinas dimaksud tidak mewah disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Ayat (2) Ayat 3 Ayat (4) Penyerahan rumah jabatan beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya jabatan. Pasal 13 Pakaian dinas dimaksud terdiri dari PSH 2 (dua) kali setahun, PSR 1 (satu) kali setahun, dan PSL 1 (satu) kali lima tahun. Pasal 14 Ayat (1) a. Yang dimaksud Belanja Pengawai pada pasal ini adalah Belanja Pegawai Sekretariat DPRD; b. Yang dimaksud Belanja Barang adalah belanja barang dan jasa yang diperlukan Sekretariat DPRD untuk menunjang kegiatan DPRD;

c. Yang dimaksud Biaya Perjalanan Dinas adalah biaya perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota DPRD dan Sekretariat DPRD. Biaya perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota DPRD standarnya disesuaiakan dengan kemampuan keuangan daerah dan paling tinggi sama dengan ketentuan perjalanan dinas yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV. Perjalanan Dinas Sekretariat DPRD disusuaikan dengan ketentuan perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil di Daerah. d. Yang dimaksud Biaya Pemeliharaan adalah biaya pemeliharaan rumah jabatan dan kendaraan dinas Ketua dan Wakil Ketua serta sarana dan prasarana perkantoran sekretariat DPRD. e. Yang dimaksud Biaya Penunjang Kegiatan adalah untuk menunjang kegiatan DPRD yang tidak terduga dan menyediakan tenaga ahli serta peningkatan kapasitas legislatif. Ayat (2) Ayat (3) Pasal 15 Rencana Anggaran dimaksud disusun atas saran Panitia Anggaran dan selanjutnya dibahas bersama dengan eksekutif untuk dicantumkan dalam RAPBD. Setelah APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan ditempatkan dalam Lembaran Daerah. Ketua DPRD menetapkan Keputusan DPRD sebagai dasar pelaksanaan oleh Sekretaris DPRD. Pasal 16 Pasal 17 Ketentuan ini berarti bahwa pengajuan, pembahasan usulan anggaran DPRD diberlakukan sama seperti usulan anggaran perangkat daerah lainnya. Dengan demikian laporan pertanggungjawaban keuanagn DPRD dan Sekretariat DPRD termasuk bagian dari laporan pertanggungjawaban akhir tahun anggaran Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pasal 18 Pasal 19 Ayat (1) Pembebanan biaya atas APBD dimaksud setelah dikoordinasikan dengan Bupati. Ayat (2) Pasal 20 Pasal 21