RENCANA KEGIATAN SUBID SERTIFIKASI & PELABELAN PRODUK PANGAN BIDANG KEAMANAN PANGAN TAHUN 2016 L/O/G/O

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KEGIATAN BIDANG KEAMANAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 L/O/G/O

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS KOMPETEN KEAMANAN PANGAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI,

NOTULEN RAPAT PENYUSUNAN REGULASI KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

UU No.18 tahun 2012 tentang Pangan PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Kepala Badan Ketahanan Pangan, Dr. Ir. Gardjita Budi, M.Agr.St Nip

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan.

PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Siste t m Pe P nga ng w a as w an Pang ang

Sosialisasi PENYUSUNAN SOP SAYURAN dan TANAMAN OBAT. oleh: Tim Fakultas Pertanian UNPAD, Bandung, 14 Maret 2012

GUBERNUR SUMATERA BARAT

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN PSAT KE OKKP-D PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR... TAHUN... TENTANG JEJARING KEAMANAN PANGAN DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

Regulasi sanitasi Industri Pangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR. 23 T.AliUlf 2017 TENTANG

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

SOSIALISASI PROGRAM / KEGIATAN TAHUN Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Dinas TPH Papua

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Permentan/PP.340/12/2011 TENTANG

Good Agricultural Practices

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG

Oleh: Bidang Keamanan Pangan Segar Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI

Nomor : Lampiran : Perihal : Permohonan Sertifkasi. Kepada Yth: Ketua OKKP-D Provinsi Nusa Tenggara Timur Jl Polisi Militer, Kupang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

IndoGAP. Hubungan antar sistem. (Pre--requisite Programmes) (GAP, GMP, GHP, SOP, etc.) Program Persyaratan (Pre

VT.tBVV^ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANG PERLINDUNGAN PANGAN

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

2016, No /Permentan/PP.340/2/2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; Mengingat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

Kebutuhan Kompetensi SDM Pertanian, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Pertanian di Indonesia Menghadapi AFTA 2015 BPTP JAWA TIMUR

BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH 2010

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

I. PENDAHULUAN. mengharapkan produk pangan yang lebih mudah disiapkan, mengandung nilai

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negar

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Lampiran...

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEMANDIRIAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM. peraturan..

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

STANDAR MUTU PRODUK OLAHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI DIY

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH P

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

Transkripsi:

RENCANA KEGIATAN SUBID SERTIFIKASI & PELABELAN PRODUK PANGAN BIDANG KEAMANAN PANGAN TAHUN 2016 Disampaikan pada : Ratekcan Program Ketahanan Pangan Tahun 2016 Solo, 29-30 Oktober 2015 L/O/G/O

Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan dan minuman (UU. No 18 Th. 2012). SUMBER ENERGI, PROTEIN, DAN VITAMIN/MINERAL untuk memenuhi kehidupan yang sehat, aktif, cerdas dan produktif 2

KEAMANAN PANGAN SEGAR Konsep Keamanan Pangan. Keamanan pangan: Jaminan bahwa bahan pangan tersebut tidak menyebabkan bahaya terhadap konsumen, pada saat pangan disiapkan, dikonsumsi sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Jaminan Keamanan Pangan: Persyaratan yang harus dilakukan selama tahapan rantai produksi pangan mencakup proses produksi, saat panen, pasca panen, proses pengolahan, penyimpanan dan distribusi.

CAKUPAN JAMINAN KEMANAN PANGAN SEGAR Pengendalian bahaya dalam pangan Bahaya di lahan (produksi) Bahaya pada saat pascapanen (grading, pengemasan, distribusi) Bahaya saat penjualan/pemasaran Prinsipnya Keamanan harus di mulai dari lahan produksi sampai ke meja makan from farm to table PENGAWASAN

LATAR BELAKANG 1) Perlindungan terhadap konsumen 2) Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian Dalam Negeri/lokal 3) Perdagangan Yang Jujur dan Transparan 4) Perlindungan Terhadap Petani dan Usaha Kecil di Pedesaan

Masalah Keamanan Pangan di Tingkat Dunia (menurut WHO) Didunia: 840 juta manusia belum bisa memperoleh pangan yang aman 1,500 juta kasus diare terjadi tiap tahun. Sekitar 70% kasus diare setiap tahunnya disebabkan oleh Kontaminasi Biologis Di negara - negara industri lebih dari 30% manusia sakit tiap tahun akibat penyakit penyebaran melalui makanan.

ROADMAP PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN 1. Kelembagaan dan regulasi 2. Pengembangan sumber daya 3. Penguatan jejaring 4. Pengawasan berbasis risiko 5. Komunikasi risiko Food for Health Memiliki peran dan tanggung jawab bersama (shared roles and responsibilities) dalam keamanan pangan 7

REGULASI 1. UU.No. 8 tahun 2012 tentang PANGAN 2. UU. N0.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 3. PP. 28 th 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan 4. Pergub N0. 97 tahun 2009 tentang OKKPD Provinsi Jawa Tengah 5. Permentan no 51 thn 2008 tentang tatacara pendaftaran produk PSAT 6. Permentan no. 20 thn 2010 tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan produk PSAT 7. Permentan Nomor 48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (GAP Buah dan Sayur); 8. Permentan Nomor 27/Permentan/PP.340/5/2009 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT); 9. Peraturan Presiden nomor 24 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa BKP mempunyai fungsi pemantauan & pengawasan keamanan pangan segar

PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN Pemerintah/(OKKP-D) REGISTRASI SERTIFIKASI MUTU & KEAMANAN PANGAN Pasar Modern /Tradisional Penerapan standart Keamanan Pangan Segar

Syarat Mutu & Keamanan Pangan Pasal 67 UU No 18 Th. 2012 Ayat 1 : higienis, bermutu, bergizi, tdk bertentangan dg agama, keyakinan dan budaya masyarakat Ayat 2 : mencegah cemaran biologis, kimia, benda lain yg mengganggu, merugikan, membahyakan kesehatan manusia

Pasal 68 : Pemerintah : menjamin terwujudnya keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu (ayat 1), menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria (ayat 2), wajib membina dan mengawasi (ayat 5) Produsen (petani, nelayan, dll): menerapkan norma, prosedur, standar dan kriteria secara bertahap Pasal 69 : Penyelenggaraan keamanan pangan dilakukan melalui al: - Sanitasi pangan - Pemberian Jaminan Keamanan Pangan dan Mutu pangan

Beberapa Persyaratan yang harus diterapkan untuk menjamin keamanan pangan segar Cara Budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP) yang terdokumentasi Cara Penanganan pasca panen yang baik ( Good Handling Practices/ GHP) yang terdokumentasi Cara Pengolahan yang baik (Good Manufaturing Practices/GMP) yang terdokumentasi. Cara Distribusi yang baik (Good Distribution Practices/GD) yang terdokumentasi Cara penjualan yang baik (Good Retail Practices/GRP) yang terdokumentasi. Ketelusuran terhadap asal usul produk pangan segar yang diedarkan (di pedagang antara dan atau peretil)

SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN SEGAR Ruang Lingkup Sistem Pengawasan Keamanan Pangan Segar: Mekanisme Pengawasan Kelembagaan pengawasan keamanan pangan segar Sasaran Sumber Daya Manusia pengawasan keamanan pangan segar

MEKANISME PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN SEGAR Pengawasan keamanan pangan segar sebelum diedarkan ( pre market) - Merupakan mekanisme pengawasan terhadap keamanan pangan segar yang dilakukan sebelum pangan segar diedarkan kepada konsumen akhir (Saat produksi, panen, grading, packing). - Bentuk pengawasan keamanan pangan segar sebelum diedarkan mencakup : Mekanisme sertifikasi prima 3, prima 2, GAP, GHP Mekanisme Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan

Pengawasan Keamanan Pangan Segar di peredaran (Post Market) Merupakan pengawasan terhadap pangan segar yang ada diperedaran (pasar tradisional, pasar induk dan pasar ritel modern). Pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan diperedaran mencakup : - Pengawasan terhadap penerapan GRP (Good Ritel Practices) pada pasar tradisional, pasar induk dan pasar ritel modern - Apabila diperlukan, maka dilakukan pengambilan contoh dan di uji laboratorium terhadap parameter keamanan pangan (residu pestisida, cemaran mikroba pathogen dan logam berat)

Pengawasan Sewaktu-waktu Kasus Apel mengandung bakteri listeria monocytogene pada Apel jenis Granny Smith dan Gala dari Amerika Produksi California. Kasus di duga beredarnya beras plastik

Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Pangan Segar: Pengamatan, wawancara, penelitian administrasi. Pengambilan sampel (Uiji Tes Kit/ Uji Laborarotium) meliputi : - PESTISIDA: Organochlor, Organophosphate, Phyretroit, Carbamate - LOGAM BERAT: Arsen, Timbal, Cadmiun, Merkury - Mikroba : E-Colli, Salmonella

PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN SEGAR (Pasar Modern, Sentra Sayur, Pemeriksaan catatan Usaha) Pengawasan Pre Market Pengawasan Post Market

PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN

GELAR PANGAN SEHAT KANTIN SEKOLAH

SASARAN PENGAWASAN Produsen produk pangan segar Pengemas pangan segar Pedagang antara produk pangan segar Peretil produk pangan segar Dibutuhkan SDManusia yang Kompeten : Petugas Pengawas Keamanan pangan Segar (bersertifikat profesi Pengawas Keamanan Pangan Segar) Petugas Pengambil Contoh ( PPC) Petugas Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS) 21

Kondisi Produsen, Konsumen Produsen / Pedagang antara / Pedagang eceran : - Kurangnya kesadaran/pengetahuan untuk menjamin keamanan produk pangan segar yang dijual/diedarkan (Penerapan GAP, GHP, GDP) - Fasilitas sarana prasarana terbatas Konsumen produk pangan segar: - Kurangnya pengetahuan tentang akibat mengkonsumsi produk pangan segar yang tidak aman/ sehat. - Lebih mementingkan harga yang murah

STRUKTUR ORGANISASI OKKP-D PERGUB NO.97 TAHUN 2009 PROVINSI JAWA TENGAH DEWAN PENGARAH Gubernur KETUA OKKP-D Ka. BKP Jateng MANAJER MUTU MANAJER ADMINISTRASI MANAJER TEKNIS ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) Provinsi Jawa Tengah Merupakan Lembaga Pemerintah Non Strukrutal yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubenur Jawa Tengah Nomor 97 Tahun 2009 Tanggal 29 Desember 2009 dan mendapat mandat untuk melakukan proses pengawasan keamanan pangan dan berwenang mengeluarkan Sertifikat Jaminan Mutu Keamanan Pangan dan penggunaan tanda/label pada produk yang dihasilkan. Tugas Melaksanakan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian di daerah Kewenangan Melakukan Sertifikasi Produk Pangan Segar (Sertifikasi Prima 3/2, Registrasi PSAT, Registrasi Paking Hause, Sertifikasi Biji Kakao Fermentasi), ini akan berkembang sesuai dengan ruang lingkup

Target Sasaran Pengawasan Pangan Segar : Secara berkelanjutan memberikan kepastian keamanan pangan segar produk hasil pertanian Menjamin keamanan pangan segar yang dihasilkan dan beredar di masyarakat. Strategi pengembangan & pengawasan keamanan pangan segar: Penguatan kelembagaan (OKKP-D) Penyempurnaan Doksistu, penambahan ruang lingkup. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM sehingga mempunyai kompetensi yang relefan dengan pengawasan keamanan pangan Pelatihan/Diklat, In Hose Training. Edukasi terhadap kesadaran masyarakat produsen dan konsumen akan pentingnya pangan segar yang aman Sosialisasi, Bimbingan Teknis, Promosi, Workshop

PERSYARATAN OKKPD OKKPD harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat melaksanakan Sertifikasi dan Pendaftaran PSAT, antara lain : Telah menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan SNI ISO/IEC 17065 : 2012 Telah mendapatkan sertifikat verifikasi OKKPD dari OKKP Pusat yang berlaku selama 4 tahun. Apabila masa berlaku sertifikat telah habis, OKKPD disyaratkan untuk melakukan reverifikasi.

Jawa Tengah sebagai Sentra Produksi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang berdaya saing serta memenuhi Persyaratan Standar Mutu dan Keamanan Pangan VISI MISI Mengembangkan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang memenuhi persyaratan standar mutu dan keamanan pangan yang dikelola melalui manajemen profesional berbasis agribisnis dan mempunyai daya saing tinggi, Menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang memenuhi persyaratan standar mutu dan keamanan pangan bagi kesehatan, Memberikan jaminan dan perlindungan bagi masyarakat maupun pelaku usaha yang melakukan kegiatan produksi dan peredaran produk Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)

SEJARAH TERBENTUKNYA OKKP-D PROVINSI JAWA TENGAH 1. 2. Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 04/SR.220C/M/1/2004 tanggal 9 Januari 2004 kepada para Gubernur tentang penunjukan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan di daerah Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2009, tanggal 10 Maret 2009 tentang Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Tengah 3. 4. 5. Verifikasi oleh OKKP-P Sertifikat Verifikasi nomor OKKPP-LSP-002 Tgl 22 Juli 2009 s/d 22 Juli 2012 menyatakan bahwa OKKP-D Provinsi Jawa Tengah sebagai Lembaga Sertifikasi Produk Pangan telah menunjukkan kesesuaiannya dalam mengimplementasikan Pedoman BSN 401 : 2000 sbg Persyaratan Umum Lembaga sertifikasi Produk Pangan Hasil Pertanian. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 97 tahun 2009 tgl 29 Desember 2009 tentang Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Tengah Re-Verifikasi ke Dua nomor OKKPP-LSP-002 Tanggal 10 Pebruari 2014 s/d 10 Pebruari 2017

KERAGAAN CAPAIAN KEGIATAN OKKP-D JAWA TENGAH Jumlah Produk yang telah di Sertifikasi Prima 3 s/d Juli 2015 : (23 Komoditi dng 53 Sertifikat ) Produk Pangan Primer yang telah diberikan Nomor Registrasi/Pendaftaran s/d Juli 2015 sebanyak 11 Komoditas dng 117 Nomor Pendaftaran

Penyerahan Hadiah Oleh Menteri Pertanian

Kabun Jambu Biji Getas Merah 32

Penyerahan Sertifikat Prima 3 oleh Gubernur Jawa Tengah

Penyebab Cemaran pada Pangan Segar Kurangnya sosialisasi yang berkesinambungan tentang Keamanan pangan segar bagi produsen, pedagang antara maupun konsumen. Tidak adanya insentif pemerintah terhadap produsen/ pedagang antara/ peretil yang telah memproduksi produk pangan segar yang aman. Tidak adanya sanksi yang tegas bagi produsen/ pedagang antara/periteil yang mempoduksi atau mengedarkan/memperdagangkan produk pangan segar yang tidak aman

RENCANA KEGIATAN SUBID PEMBINAAN MUTU PANGAN TAHUN 2016 SBB : PENGAWASAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN : - Rapat Koordinasi antar SKPD terkait; - Koordinasi Pengawasan mutu dan Keamanan pangan; - Uji Mutu dan Keamanan pangan segar; PEMBINAAN PENGELOLAAN KANTIN SEKOLAH Y :ANG AMAN DAN BERMUTU SISTEM KEAMANAN PANGAN TERPADU (SKPT) : - Rapat Koordinasi Tim SKPT; - Pengawasan mutu dan Keamanan pangan di pasar tradisional maupun modern secara periodik GELAR PANGAN AMAN DAN BERMUTU BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN AMAN

RENCANA KEGIATAN SUBID SERTIFIKASI DAN PELABELAN TAHUN 2016 SBB : 2. Bintek Menuju Prima3 dan Registrasi PSAT 1. Penguatan Kelembagaan PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN SEGAR 3. Sosialisasi Keamanan Pangan Segar 4. Sertifikasi Prima 3 & Registrasi PSAT PANGAN AMAN DIKONSUMSI 5. Uji Residu Pestisida dan logam berat pangan segar 6. Sidang Komtek 36

Kondisi Keamanan Pangan Segar yang diharapkan Kedepan Produk pangan segar hasil pertanian mempunyai mutu yang sesuai dengan standart keamanan pangan dan berdaya saing; Produk Pangan Segar yang beredar dipasar memiliki identitas sehingga dijamin ketelusuran asal usulnya. (dokumentasi asal usul produk di retailer/sertifikat prima / nomor pendaftaran ) Produk Pangan Segar yang di edarkan di pasar aman untuk dikonsumsi, melalui para meter cemaran mikroba, kandungan residu pestisida dan logam berat.

TERIMA KASIH Pangan aman rakyat sehat 38