BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian terhadap efektifitas hukum. 56 Dalam penelitian ini, peneliti

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan berbagai bentuk kenakalan sosial lain. Kenakalan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengemis merupakan salah satu golongan masyarakat yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. UUD 1945 pasal 1 ayat (3) bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum yang

Jurnal OPTIMALISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENANGGULANGI TINDAKAN VANDALISME DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita Negara Indonesia yang telah dirumuskan para pendiri negara yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daerah otonom yang berada di Indonesia. 1 Yogyakarta adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bisa dilakukan secara merata ke daerah-daerah, khususnya di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

BAB I PENDAHULUAN. Kota Padang merupakan salah-satu daerah di Sumatera Barat dengan roda ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Penjelasan Undang Undang Dasar 1945, telah dijelaskan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mencermati dan mengkaji tentang peranan Badan Satuan Polisi Pamong

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan modus-modus kejahatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kejahatan terorisme sudah menjadi fenomena internasional, melihat

BAB I PENDAHULUAN. daerah (Pemda) adalah menjamin kepastian hukum, menciptakan, serta memelihara

BAB I PENDAHULUAN. Primary needs, Pengalaman-pengalaman tersebut menghasilkan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai extra ordinary crime karena merupakan tindak pidana yang

BAB I PENDAHULUAN. melanggar hukum, termasuk anak bisa melakukan tindakan yang melawan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut hak dan mengajukan gugatan pelanggaran hak-hak manusia (human

BAB I PENDAHULUAN. bertransformasi dalam bentuk-bentuk yang semakin canggih dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechstaat), tidak berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh segala aspek kehidupan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. empiris sebagai penunjang. Pendekatan secara yuridis normatif dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA TIMUR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Negara yang berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur bahwa Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperlukan berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

PENGGUNAAN METODE SKETSA WAJAH DALAM MENEMUKAN PELAKU TINDAK PIDANA

I. PENDAHULUAN. berjalan ke arah yang lebih baik dengan mengandalkan segala potensi sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

yang tersendiri yang terpisah dari Peradilan umum. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. lain, terpengaruh obat-obatan dan lain-lain. yang memiliki kekuasaan dan ekonomi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan tersebut selain melanggar dan menyimpang dari hukum juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya tindak pidana yang terjadi di Indonesia tentu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. hukuman yang maksimal, bahkan perlu adanya hukuman tambahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. besar peranannya di dalam mewujudkan cita-cita pembangunan. Dengan. mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, hal Soerjono Soekanto, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cetakan

BAB I PENDAHULUAN. ini, yakni: pertama, memberikan layanan civil (Civil Service); kedua,

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah semakin terpuruknya nilai-nilai perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Tahun Setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM MENGURANGI PERILAKU VANDALISME SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian

BAB I PENDAHULUAN. fungsi dan wewenang, sebagai suatu organisasi yang baik dan kuat memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Dasar 1945 menjelaskan dengan tegas, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Kemajuan perindustrian tidak lepas dari peran pemerintah. memberi kemudahan di sektor perizinan industri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai

KINERJA KEPOLISIAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESORT GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya arus modernisasi serta cepatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa zaman sekarang mencari pekerjaan untuk

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG POLISI PAMONG PRAJA. mempunyai arti khusus yang cukup strategis, karena tugas-tugasnya membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal ini dapat dibuktikan dalam Pasal

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pemerintah dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya kualitas sumber daya manusia staf Lembaga Pemasyarakatan, minimnya fasilitas dalam Lembaga Pemasyarakatan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan di dalam masyarakat berkembang seiring dengan. tidak akan dapat hilang dengan sendirinya, sebaliknya kasus pidana semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan suatu daerah otonomi setingkat provinsi yang berada di Indonesia. Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah kota dengan berbagai macam sebutan, baik dari yang sejarah maupun berbagai potensi yang ada, seperti kota perjuangan, kota pelajar, kota pariwisata, dan kota Kebudayaan, berbagai macam bentuk potensi tersebut pemerintah kota Yogyakarta telah berusaha dan berupaya untuk mengelola, menjaga, melestarikan serta mengembangkan potensi di setiap sudut kota Yogyakarta demi menciptakan kenyamanan bagi wisatawan asing yang di rasakan juga oleh masyarakat setempat. 1 Apabila keindahan yang di miliki kota Yogyakarta ini tidak di jaga dengan baik maupun di lestarikan dengan baik oleh masyarakat setempat. Aksi pencemaran dan perusakan lingkungan yang di lakukan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab ini sudah lama meresahkan warga setempat kota Yogyakarta. Berbagai bentuk perusakan lingkungan akan berdampak pula pada penurunan kualitas lingkungan, yang pada akhirnya akan dirasakan akibatnya oleh manusia itu sendiri. Kota Yogyakarta disebut sebagai kota hunian yang mempresentasikan hubungan sosial masyarakat yang mengharuskan manusia untuk berpikir tentang dunia melalui lingkungan yang terbangun. Permasalahan Kota yang representasi kota sebagai tempat yang bersih, sehat, tidak mengganggu pemandangan, rapi dan tertata menjadikan kota tersebut memiliki identitas ruang publik yang tidak bisa di pungkiri dan kokoh. Pribadi kota yang seperti ini menjadikan sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai pekerja seni ( seniman) liar mengembangkan daya imajinasinya dalam sebuah ruang yang bernama ruang publik. Sementara ruang publik sendiri diakui sebagai bagian 1 http://www.kemendagri.go.id Profil Daerah Provinsi DIY diakses pada tanggal 15 Desember 2015 1

2 dari identitas kota yang harus memenuhi standar sebagai kota yang bersih dan tertata dari tangan tangan manusia yang ingin merusak. 2 Coretan di dinding merefleksikan bagaimana seseorang menuangkan meresahkan hatinya melalui aksi corat coret pada dinding, papan reklame, pintu mobil, dan fasilitas umum lainnya. Si pelaku coretan ingin menyampaikan gagasanya melalui ruang publik atau karena dorongan eksistensi si pencoret ingin tampil tanpa pesan sedikit pun. Perbuatan yang dapat dikatan sebagai vandalisme, sering dilakukan oleh orang dewasa akan tetapi juga banyak dilakukan oleh anak anak yang di bawah umur dengan melalui hasrat emosional untuk melampiaskan aksi tersebut. 3 Kegiatan vandalisme pada umumnya hanya merusak fasilitas umum, yang segala bentuk kegiatannya dapat mengganggu mata ataupun bentuk keganasan, kekerasan maupun penghancuran, tetapi telah berkembang juga merusak milik perorangan dengan mencoret coret pintu mobil, tembok rumah. Jenis kegiatan vandalisme itu sendiri pada umumnya yang sering terjadi adalah kegiatan mencoret - coret tembok, papan, dan fasilitas umum lainnya. Penempelan famplet, brosur, dan stiker dimuka umum atau bukan pada tempatnya. Disamping itu dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan vandalisme ini adalah menjadi kotornya tembok - tembok yang telah dicoret coret tersebut. Mereka sadar akan dampak dari vandalisme tetapi mereka tetap saja melakukan aksi coret - coret tersebut, karena selain untuk menaikan popularitas nama sekolah mereka juga banyak pelajar - pelajar dari sekolah lain yang melakukan hal serupa. Dampak negatif yang ditimbulkan dari aksi vandal 2 Nana Rosita Sari, Efisiensi Penindakan Aksi Vandalisme Terhadap Ruang Publik Di Kota Surakarta, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010 3 Ibid.

3 adalah merusak / mencemari lingkungan sekitar, mengganggu ketertiban dan mengganggu kenyamanan orang lain. Apabila aksi tersebut tidak segera diatasi akan bersifat laten dan menjadi penyakit dalam masyarakat. 4 Dalam Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 255 diatur bahwa Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk untuk membantu kepala daerah dalam menegakkan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Satuan Polisi Pamong Praja berada di bawah kepala daerah dan Menteri Dalam Negeri. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dijelaskan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja adalah bagian perangkat daerah dalam penegakan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Satpol PP mempunyai tugas membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang tenteram, tertib, dan teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman. Di samping menegakkan Perda, Satuan polisi pamong praja juga dituntut untuk menegakkan kebijakan pemerintah daerah lainnya yaitu peraturan kepala daerah. Dalam pengenaan pemberikan sanksi tersebut belum dapat menimbulkan efek jera terhadap para pelaku, dikarenakan masih banyak yang melakukan pelanggaran atas aksi vandalisme tersebut dan juga perlu kreatifitas para 4 Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Terj. Robert M. Z. Lawang, (Jakarta: PT. Gramedia, Cet. III 1994), hlm. 216

4 pelajar hendaknya bisa disalurkan melalui media yang secara khusus menyediakan tempat untuk grafiti dan mural. Melalui lomba grafiti atau mural, seni menggambar bisa disalurkan secara positif menjadi media grafis yang bermakna.vandalisme bisa dicegah jika kesadaran akan keindahan lingkungan bisa terus dijaga. Selain itu diperlukan sosialisasi pada para pelajar jika tindakan tersebut adalah penyimpangan sosial dan merusak keindahan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pengkajian secara mendalam terhadap permasalahan yang berkaitan dengan berbagai macam tindak pidana yang dilakukan oleh para pelaku aksi vandalisme di sekitar yogyakarta.untuk itu penulis melakukan penelitian dalam bentuk Penulisan Hukum atau Skripsi yang berjudul : OPTIMALISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENANGGULANGI TINDAKAN VANDALISME DI YOGYAKARTA

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada Judul Penelitian dan Latar Belakang Masalah di atas, perumusan masalahnya adalah: 1) Bagaimanakah Cara penanggulangan yang telah dilakukan Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta terhadap tindak pidana vandalisme di Kota Yogyakarta? 2) Bagaimanakah pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 18 tahun 2002 Tentang Pengelolaan Kebersihan sudah sesuai atau tidak di lapangan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Objektif o Untuk mengetahui Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 18 tahun 2002 Tentang Pengelolaan Kebersihan sudah sesuai atau tidak dalam pelaksanaanya di lapangan. o Untuk memperoleh data yang di hadapi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta dalam menindak aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Yogyakarta 2. Tujuan Subjektif a) Untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam menyusun penulisan hukum / Skripsi ini untuk memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar sarjana Strata Satu ( S1 ) di bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta.

6 b) Untuk memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum. c) Untuk menambah, memperluas, mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman penulis serta pemahaman aspek hukum di dalam teori dan praktek lapangan hukum, khususnya dalam bidang hukum pidana yang sangat berarti bagi penulis. D. Manfaat Penelitian Dalam hal ini manfaat penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a) Menambah pemahaman hukum serta wawasan di bidang hukum pidana, khususnya sistem peradilan pidana yang berkaitan dengan Optimalisasi satuan polisi pamong praja dalam menanggulangi tindakan vandalisme di Yogyakarta. b) Melalui penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu hukum serta dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat memperluas pengetahuannya tentang aksi vandalisme yang terjadi disekitar lingkunganya. 2. Manfaat praktis a.) Diharapkan bermanfaat bagi penegakan perda Kota Yogyakarta, terutama pada Optimalisasi satuan polisi pamong praja dalam menanggulangi tindakan vandalisme di Yogyakarta secara efisien.

7 b.) Bagi penulis diharapkan bermanfaat untuk terus menyumbangkan pemikiran pemikiran di bidang hukum pidana, terutama menyangkut mengenai Optimalisasi satuan polisi pamong praja dalam menanggulangi tindakan vandalisme di Yogyakarta. E. Keaslian Penelitian Dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan hukum / skripsi ini merupakan hasil asli dari penulis, bukan merupakan duplikasi. Sebelumnya ada 2 penelitian penulisan hukum yang berbeda juga membahas mengenai masalah vandalisme hal yang sama seperti diuraikan di bawah ini: 1. Judul Penelitian a. Judul skripsi : vandalisme dalam perspektif hukum pidana islam b. Identitas penulis : Mashuri, NIM : 03370266, program studi hukum, fakultas syariah, universitas sunan kalijaga yogyakarta c. Rumusan Masalah : 1.) bagaimana kriteria vandalisme sebagai tindak pidana? 2.) bagaimana pertanggung jawaban seorang vandalis berdasarkan hukum islam? d. Tujuan Penelitian a.) untuk mendeskripsikan kriteria vandalisme sebagai tindak pidana b.) untuk memperoleh kejelasan tentang pertanggung jawaban pidana vandalisme dalam hukum islam. e. Hasil Penelitian

8 tindak pidana vandalisme merupakan perbuatan pengrusakan atau pun penghancuran terhadap harta benda individu atau umum yang mana perbuatan tersebut sudah barang tentu mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum, yang tentunya dilarang oleh hukum, dan barang siapa yang melanggar larangan tersebut dikenakan sanksi pidana bagi siapa saja yang melakukannya. Bila ditinjau dari aspek hukum positif, maka perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang meresahkan dan membahayakan bagi kepentingan umum, maka sudah barang tersebut bertentangan dengan tujuan dasar hukum atau perundangan yang ada di negara kita. Kemudian dalam hukum pidana islam, bahwa vandalisme merupakan jarimah yang mendatangkan kemafsadatan dimuka bumi terhadap harta benda atau fasilitas umum. 2. Judul Penelitian a. Judul skripsi : Efisiensi Penindakan Aksi Vandalisme Terhadap Ruang Publik Di Kota Surakarta. b. Identitas Penulis : Nana Rosita Sari, NIM : 1106155, fakultas hukum, Universitas sebelas maret Surakarta. c. Rumusan Masalah 1) Bagaimana Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Surakarta dalam menindak aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta? 2) Apakah peraturan perundang - undangan dapat mencegah aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta?

9 d. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Pemerintah Kota Surakarta dalam menindak aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta. Untuk mengetahui apakah peraturan perundang - undangan dapat mencegah aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta. Untuk mengetahui apakah prosedur penindakan aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta sudah efisien. Untuk mengetahui apakah visi dan misi unit Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Surakarta sudah mendukung dalam penindakan aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta. e. Hasil Penelitian Penindakan aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilhat dari keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional mencakup jumlah personil dari Satpol PP sendiri, kurangnya peran serta dan kesadaran masyarakat mengenai penindakan aksi vandalisme. Peraturan perundang - undangan mengenai aksi vandalisme terhadap ruang publik di Kota Surakarta belum dapat mencegah dan berfungsi untuk memberikan efek jera bagi pelaku vandalisme sendiri maupun warga masyarakat lainnya.

10 F. Batasan Konsep 1. Vandalisme Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, vandal adalah kegiatan merusak atau menghancurkan hasil karya seni dan barang berhaga lainnya ( keindahan alam dsb) atau perusakan secara kasar dan ganas. 2. Tindak Pidana tindak pidana merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang dapat bertanggung jawab atas tindakannya tersebut. Dimana tindakan yang dilakukannya tersebut adalah tindakan melawan hukum atau melanggar ketentuan perundang - undangan yang berlaku. Sehingga tindakan tersebut dapat diancam dengan suatu pidana yang bermaksud dapat memberikan efek jera. 3. Pelaku barang siapa yang melaksanakan semua unsur - unsur tindak pidana sebagai mana unsur - unsur tersebut dirumuskan di dalam undang -undang menurut KUHP. Seperti yang terdapat dalam Pasal 55 (1) KUHP. 4. Penegakkan Hukum pidana merupakan ultimum remedium atau upaya hukum terakhir karena tujuannya adalah untuk menghukum pelaku dengan hukuman penjara atau denda.

11 5. Satpol PP Perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, serta menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah normatif, yaitu penelitian yang berfokus pada norma dan penelitian ini memerlukan data sekunder ( bahan hukum) sebagai data utama. 5 Serta mengumpulkan data dari pihak pihak yang mengetahui masalah yang sedang di teliti dengan mengadakan wawancara terhadap narasumber. 2. Sumber data Penelitian hukum normatif, data sekunder yang berupa bahan hukum sebagai data primer sebagai data utama yang diperoleh dari: a. Bahan hukum primer berupa: - Undang - Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup - Kitab Undang Undang Hukum Pidana ( KUHP ) - Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 18 tahun 2002 5 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad,2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Cetakan 1, Pustaka Pelajar,Yogyakarta,hlm.154

12 Tentang Pengelolaan Kebersihan - Peraturan daerah kota Yogyakarta No. 7 tahun 2006 Tentang Perubahan Ketentuan Pidana Dalam Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta. - Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Polisi Pamong Praja Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer, seperti hasil karya ilmiah, hasil penelitian, buku - buku dan pendapat ahli hukum. 6 c. Bahan hukum tersier yaitu bahan bahan hukum yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum tersier tersebut berupa data yang diperoleh dari internet. 3. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data tersebut melalui studi kepustakaan, baik yang ada dalam literatur maupun yang ada dalam peraturan perundang - undangan yang 6 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad,2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Cetakan 1, Pustaka Pelajar,Yogyakarta,hlm.158

13 berlaku. 7 Kemudian dilakukan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak - pihak terkait untuk memperoleh gambaran mengenai pokok permasalahan yang di hadapi. 4. Narasumber Narasumber merupakan subjek yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang di berikan kepada penanya berupa pendapat hukum yang terjadi dengan permasalahan hukum yang diteliti. Mengadakan tanya jawab secara lisan dengan narasumber Bapak Sukamto,SE, selaku Kepala atasan bidang pol pp dan pembinaan masyarakat. 5. Analisis Data Analisis data yang dirumuskan sebagai suatu proses penguraian secara sistematis dan konsisten terhadap gejala - gejala tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis kualitatif yaitu analisis dengan menggunakan ukuran kualitatif, metode yang digunakan adalah metode berpikir deduktif, yaitu metode berpikir yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam hal ini berarti penelitian kepustakaan dan hasil wawancara yang diberikan oleh narasumber disusun secara sistematis sehingga saling melengkapi dan dikaitkan dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang mengatur tentang permasalahan hukum. 7 Johnny Ibrahim, 2006.Teori dan Metodelogi Penelitian hukum normatif.hlm 299

14 H. Sistematika Penulisan Hukum Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini di analisis dan di susun dengan sistematis penulisan hukum yang penulis tuangkan adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang pendahuluan yang berisikan antara lain latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, tinjauan pustaka, dan batasan konsep. BAB II : PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan tentang pembahasan yang terdiri dari Tinjauan umum tentang aksi vandalisme sebagai tindak pidana, Faktor penyebab terjadinya Vandalisme, Pengertian Vandalisme, Optimalisasi Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangannya. BAB III : PENUTUP mengemukakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan pada hasil penelitian yang penulis lakukan dan berisi saran dari penulis yang bertujuan untuk memberikan gagasan pemikiran guna mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dalam menanggulangi tindak pidana vandalisme.