174 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014 Vol. 5, No 2, Desember 2014, 174-182 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UMUR LISTING TERHADAP KUALITAS IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE Normalita Isditanadevi isditana.devi@yahoo.com Abriyani Puspaningsih abri_puspa@yahoo.com Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia ABSTRACT This study aimed to determine the effect of firm size, capital structure, profitability and the age of listings to quality implementation of good corporate The sample in this study are listed companies on Indonesian Stock Exchange, the company that publishes financial statements and follow the ranking CGPI in 2007-2011. The total sample in this study were 82 companies. Analysis of the data in this study is the classical assumption test and multiple regression analysis. Result of research conducted proved that the firm size, capital structure, and profitability have a significant effect on the quality of implementation of good corporate While the age of the variable list can not be proven to have an effect on the quality of the implementation of good corporate Keywords: quality of implementation good corporate governance, firm size, capital structure, profitability, age listing. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Adanya pemisahan fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi pengendalian (control) dalam hubungan dengan keagenan dapat menimbulkan adanya masalah-masalah keagenan (agency problems). Masalah keagenan terjadi karena adanya konflik atau perbedaan kepentingan antara principal (pemilik perusahaan atau pihak yang memberikan wewenang) dan agent (manajer perusahaan atau pihak yang menerima wewenang). Masalah-masalah itu yang menyebabkan munculnya konflik agensi (Jensen dan Meckling, 1976). Sistem pengawasan dapat mencegah terjadinya masalah keagenan yang muncul antara pihak agen yang menjalankan operasional perusahaan dengan pemegang saham (ownership) yang merupakan pemilik perusahaan. Sistem pengawasan ini dikenal dengan nama corporate Menurut Hormati (2009), corporate governance merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa agen bertindak yang terbaik untuk kepentingan stakeholder. Corporate governance juga dipengaruhi oleh seberapa lama suatu perusahaan telah go public. Dalam penelitian Wahyu Istriana (2012) ditemukan bahwa umur listing mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas tata kelola perusahaan. Adapun Noor Hikmah (2011) menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan corporate
Desember 2014 Normalita Isditanadevi dan Abriyani Puspaningsih 175 Perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang tinggi dalam struktur modalnya akan cenderung menjadi subjek untuk dikenai pengawasan oleh kreditur yang lebih ketat, yang biasanya dinyatakan dalam kontrak hutang yang dibuat. Sehingga perusahaan akan lebih meningkatkan dan mementingkan kualitas corporate governance karena adanya pengawasan dari pihak eksternal. Pada penelitian sebelumnya, Darmawati (2006) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas implementasi corporate Hal ini didukung penelitian oleh Durnev dan Kim (2003) yang mengungkapkan bahwa perusahaan besar cenderung menarik perhatian dan sorotan publik sehingga akan mendorong perusahaan tersebut untuk menerapkan konsep corporate governance yang lebih baik. Klapper and Love (2003) menyatakan sebaliknya bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kualitas corporate Dengan mempertimbangkan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil belum konsisten, maka perlu diadakan penelitian kembali. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah ukuran perusahaan, struktur modal perusahaan, profitabilitas, dan umur listing dan kualitas implementasi good corporate governance yang diukur dengan Good Corporate Perseption index (CGPI). 2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini apakah ukuran perusahaan, struktur modal perusahaan, profitabilitas dan umur listing berpengaruh terhadap kualitas implementasi corporate Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal perusahaan, profitabilitas dan umur listing terhadap kualitas implementasi corporate TINJAUAN LITERATUR 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Dalam penelitian mengenai corporate governance, teori keagenan (agency theory) sering digunakan sebagai landasan teorinya. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan muncul ketika satu atau lebih individu (principal) mempekerjakan individu lain (agen) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan kekuasaan kepada agen untuk membuat suatu keputusan atas nama principal. Dengan adanya pemberian wewenang kepada manajemen dalam pengambilan keputusan, diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara maksimal untuk menyejahterakan pemilik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini menjadi dasar perlunya manajemen melakukan pelaporan dan pengungkapan mengenai perusahaan kepada pemilik sebagai wujud akuntabilitas manajemen terhadap pemilik. Dalam hubungan keagenan ini sering terjadi konflik kepentingan antara agen dan prinsipal. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan antara agen dan principal adalah dengan melakukan pengawasan. Sistem pengawasan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah keagenan yang muncul antara pihak agen yang menjalankan operasional perusahaan dengan principal/pemegang saham (ownership) yang merupakan pemilik perusahaan. Sistem pengawasan ini dikenal dengan nama corporate
176 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014 2. Corporate Governance Corporate governance merupakan seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal maupun eksternal, mengenai hak dan kewajiban mereka atau sistem saat perusahaan diatur (directed) dan dikendalikan (controlled). Dalam aplikasi Corporate Governance terdapat 4 prinsip yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan independensi. Corporate Governance memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan berjalan efektif, sehingga dapat tercipta mekanisme checks and balance di perusahaan. 3. Pengembangan Hipotesis Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai di mana perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya menurut total aktiva, nilai saham, banyaknya tenaga kerja, dan lain sebagainya. Salah satunya dengan melihat aktiva perusahaan. Aset merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang meliputi harta benda dan hak atas harta benda tersebut. Semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Perusahaan yang diklasifikasikan dalam perusahaan besar memiliki permasalahan yang lebih kompleks, sehingga membutuhkan corporate governance yang baik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini mendorong perusahaan untuk memiliki komitmen yang kuat dalam pelaksanaan corporate governance sehingga mewujudkan corporate governance yang semakin baik. Durnev dan Kim (2003) menyebutkan bahwa perusahaan besar cenderung menarik perhatian dan sorotan publik, sehingga akan mendorong perusahaan tersebut untuk menerapkan struktur good corporate governance yang lebih baik. Sementara Klapper dan Love (2003) berpendapat bahwa perusahaan yang berukuran besar lebih memungkinkan memiliki masalah keagenan yang lebih banyak pula, sehingga membutuhkan mekanisme good corporate governance yang lebih ketat. Penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2006) menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap implementasi good corporate Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian pertama yang dapat dikembangkan adalah: Ha 1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas implementasi corporate Menurut Black dkk. (2003) terdapat dua alternatif penjelasan tentang hubungan antara struktur modal dengan kualitas corporate governance suatu perusahaan. Pandangan pertama menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi dalam struktur modalnya akan cenderung menjadi subjek untuk dikenai pengawasan oleh kreditor yang lebih ketat yang biasanya dinyatakan dalam kontrak utang yang dibuat. Dengan demikian, perusahaan kurang begitu mementingkan kualitas corporate governance, karena sudah ada pengawasan dari pihak eksternal. Penjelasan tersebut disebut sebagai a substitution story. Dalam penelitian Durnev & Kim (2003) ditemukan pengaruh Debt equity to ratio terhadap kualitas implementasi CG. Perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang tinggi dalam struktur modalnya, maka cenderung akan diawasi oleh kreditur melalui kontrak hutang yang dibuat. Semakin tinggi DER semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kontrak hutang
Desember 2014 Normalita Isditanadevi dan Abriyani Puspaningsih 177 tersebut, sehingga perusahaan berusaha untuk memanipulasi laporan keuangan agar lebih baik dan kurang memperhatikan kualitas corporate Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif yang dikembangkan adalah: Ha 2 : Struktur Modal Perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas implementasi corporate Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Pada penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan Return on Asset (ROA) yaitu rasio yang memperbandingkan antara laba bersih dengan total aktiva. Return on Asset mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Return on Asset yang tinggi menandakan bahwa aktiva yang dimiliki perusahaan juga tinggi. Semakin tinggi profitabilitas yang dimiliki perusahaan, akan semakin mendorong manajemen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif yang dikembangkan sebagai berikut: Ha 3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas implementasi corporate Umur listing merupakan umur perusahaan ketika mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Umur listing perusahaan ini terkait dengan kelangsungan usaha dari suatu perusahaan, apakah perusahaan tersebut mampu survive dan bersaing di dunia bisnis atau tidak. Semakin lama perusahaan tercatat di BEI dapat disimpulkan perusahaan tersebut mampu mempertahankan eksistensinya. Perusahaan yang memiliki umur listing lebih lama memiliki pengalaman dalam mengelola perusahaan dari tahun ke tahun, sehingga memiliki kualitas tata kelola perusahaan yang lebih baik. Perusahaan tersebut telah memperoleh image positif dari stakeholder dalam mengelola perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Istriana (2012), menyatakan bahwa variabel umur listing berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kualitas tata kelola perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif yang dikembangkan adalah: Ha 4 : Umur listing berpengaruh positif terhadap kualitas implementasi corporate 4. Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut: Ukuran Perusahaan (X 1 ) Struktur Modal Perusahaan (X 2 ) Profitabilitas (X 3 ) Umur Listing (X 4 ) Gambar 1. Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Kualitas Implementasi Corporate Governance ( Y ) 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melaksanakan corporate Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan
178 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014 sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 sampai tahun 2011, perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan, perusahaan yang termasuk ke dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) pada tahun 2007 sampai tahun 2011 yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 2. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari majalah SWA Sembada dan Pojok Bursa Efek Universitas Islam Indonesia. 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas implementasi corporate Variabel diukur dengan menggunakan skor hasil pemeringkatan CGPI yang telah dilakukan oleh IICG. Indeks yang digunakan untuk memberikan skor berupa angka mulai dari 0 sampai 100, jika perusahaan memiliki skor mendekati atau mencapai nilai 100 maka kualitas tata kelola perusahaan tersebut semakin baik. Berikut tabel rating berdasarkan skor penilaian yang mengacu pada Laporan CGPI 2008: Tabel 1. Penilaian Rating CGPI Kategori Skor Penilaian Predikat Rating A > 85 100 Sangat Terpercaya B > 70 85 Terpercaya C 55 70 Cukup Terpercaya Sementara variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, struktur modal perusahaan, profitabilitas, dan umur listing. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diproksikan dengan nilai logaritma dari total asset. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut: Ukuran Perusahaan = LogNatural ( Total Asset ) Struktur modal perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio, mampu menjelaskan bagaimana kecenderungan struktur pemodalan usaha, apakah perusahaan lebih banyak menggunakan pendanaan hutang atau lebih terkonsentrasi pada modal sendiri dalam struktur pemodalan usaha (Black, et al., 2003). Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut: Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan ROA (return on Asset). ROA mengukur efisiensi menyeluruh perusahaan dalam mengelola total aktivanya untuk menghasilkan laba. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Dalam penelitian ini umur listing diukur menggunakan selisih tahun pada laporan tahunan dengan tahun pada saat perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. HASIL PENELITIAN Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan program SPSS. Berikut hasil analisis deskriptif statistik yaitu analisis yang menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian.
Desember 2014 Normalita Isditanadevi dan Abriyani Puspaningsih 179 Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu variabel kualitas implementasi corporate governance yang diukur dengan menggunakan skor hasil pemeringkatan CGPI, dan variabel independen yaitu variabel ukuran perusahaan, struktur modal perusahaan, profitabilitas, dan umur listing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Statistik Deskriptif Profitabilitas 0,754 1,326 Umur Listing 0,789 1,628 Tidak terjadi Multikolinieritas Tidak terjadi Multikolinieritas Sumber : Data Hasil Regresi, 2013 Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kemudian dilakukan juga uji normalitas. Hasil uji normalitas dapat dilihat berikut ini: Descriptive Statistics UPER DER PROFIT UL CGPI Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 82 18.44 32.00 23.7559 2.37950 82.21 13.50 3.3176 3.76028 82 -.06.43.0783.09382 82 1.00 25.00 10.9268 7.16435 82 57.08 91.81 80.0148 7.23305 82 Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, kemudian dilakukan Uji Asumsi Klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji multikolinearitas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Setelah uji asumsi klasik dilakukan kemudian dilakukan uji regresi berganda. Untuk dapat mendeteksi ada tidaknya problem multikolinearitas pada sebuah model regresi, dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance > 0,10, dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) harus dibawah nilai 10. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) hasil regresi lebih besar dari 10 maka dapat dipastikan ada multikolinearitas di antara variabel bebas tersebut. Berikut ini hasil uji multikolinearitas: Variabel Bebas Ukuran Perusahaan Struktur Modal Perusahaan Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas Tolerance VIF 0,649 1,541 0,625 1,600 Keterangan Tidak terjadi Multikolinieritas Tidak terjadi Multikolinieritas Hasil uji normalitas menunjukan titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di atas. Plot residual tersebar di atas dan di bawah titik 0, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Sedangkan hasil uji regresi berganda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
180 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014 Tabel 4. Hasil Uji Regresi Variabel Independent Koef. Regresi t-hitung Sig-t Keterangan (Constant) 51,769 Ukuran Perusahaan 0,971 2,756 0,007 Signifikan Struktur Modal Perusahaan 0,742 3,268 0,002 Signifikan Profitabilitas 26,284 3,171 0,002 Signifikan Umur Listing 0,061 0,572 0,569 Tidak Signifikan Adj. R Square 0,294 HASIL ANALISIS DAN PEMBA- HASAN Berdasarkan hasil uji-t pada variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,756 dengan p value sebesar 0,007. Nilai probabilitas sebesar 0,007 lebih kecil dari nilai signifikansi sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas implementasi good corporate Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2006). Hasil uji t pada variabel struktur modal perusahaan diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,268 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002. Nilai probabilitas 0,002 < 0,05, maka variabel struktur modal perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas implementasi good corporate Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Durnev & Kim (2003) Hasil uji t pada variabel profitabilitas diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,171 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002. Nilai probabilitas sebesar 0,002 < 0,05, maka variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas implementasi good corporate Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Noor Hikmah (2011). Hasil uji t pada variabel umur listing diperoleh nilai t-hitung sebesar 0,572 dengan nilai probabilitas sebesar 0,569. Dengan demikian karena nilai probabilitas sebesar 0,569 > 0,05, maka variabel umur listing tidak berpengaruh terhadap kualitas implementasi good corporate Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Istriana (2012). SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 1. Simpulan Dari keempat variabel independen yang diuji, terbukti bahwa ukuran perusahaan, stuktur modal perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas implementasi good corporate Sedangkan umur listing tidak berpengaruh terhadap kualitas implementasi good corporate 2. Keterbatasan dan Saran Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan pada jumlah sampel penelitian. Minimnya perusahaan yang bersedia disurvei dalam pemeringkatan CGPI menyebabkan jumlah sampel perusahaan relatif kecil. Dengan adanya keterbatasan penelitian ini, maka bagi peneliti yang akan datang sebaiknya
Desember 2014 Normalita Isditanadevi dan Abriyani Puspaningsih 181 melakukan penelitian yang sama dengan mengubah sistem penilaian CGPI yang tidak hanya terbatas pada hasil survei majalah SWA. DAFTAR PUSTAKA Asrudin Hormati, 2009, Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.13, No.2. Black, B.S; H. Jang; dan W. Kim. 2003. Predicting Firm s Corporate Governance Choice: Evidence from Korea. Working Paper Deni Darmawati, 2006, Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Durnev, A. dan E. H. Kim, To Steal or Not to Steal: Firm Attributes, Legal Environment, and Valuation, Working Paper, 2003 Gujarati, D.N, 1995, Basic Econometrics. McGraw-Hill International Edition, Singapore. Jensen, Michael C. dan William H. Meckling, 1976, Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure. Working Paper Series. Klapper, L.F. dan I. Love, 2003, Corporate Governance, Investor protection, and Performance in Emerging Markets. Working Paper-The World Bank. Noor Hikmah dkk., 2011, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Corporate Governance Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Simpsium Nasional Akuntansi XIV, Aceh. Nur Hidayah Sulyanti, 2011, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tingkat Leverage, Kesempatan Investasi dan Konsentrasi Kepemilikan Terhadap Kualitas Implementasi Good Corporate Governance, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Rianto Jati Putranto, 2013, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Corporate Governance dalam Laporan Tahunan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 2011, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Wahyu Istriana, 2012, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tata Kelola Perusahaan, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. SWA Sembada, No. 26/XXII/11 Desember 2006-20 Desember 2006, Jakarta, 2006. --------, No. 01/XXIV/9 Januari 2008-23 Januari 2008, Jakarta, 2008 --------, No. 01/XXIV/19 Januari 2008-23 Januari 2008, Jakarta, 2008.
182 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2014 --------, No. 27/XXIV/18 Desember 2008-7 Januari 2009, Jakarta, 2009. --------, No. 27/XXV/21 Desember 2009-6 Januari 2010, Jakarta, 2010. --------, No. 26/XXVI/9 Desember 2010-19 Desember 2010, Jakarta, 2010. --------, No. 27/XXVIII/20 Desember 2012-9 Januari 2013, Jakarta, 2013