BAB 1 PENDAHULUAN. selalu bersosialisasi dan berinteraksi di dalam lingkungan kehidupan sekitarnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI NEGERI SIPIL. kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. demi menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa 1. Sehingga akan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengatur urusan manusia dengan Tuhannya, melainkan juga mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Maka dari itu dikatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Ide konkrit pendirian bank syariah berawal dari lokakarya Bunga Bank dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. urusan manusia dengan lingkungannya. muamalah adalah kegiatan ekonomi (perbankan). Kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional, perbankan harus melaksanakan fungsinya dengan baik yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. 1

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1974 (8/1974) Tanggal: 6 NOPEMBER 1974 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Setiap manusia selalu berusaha agar kebutuhannya terpenuhi. ALLAH SWT sangat menganjurkan kepada umat manusia untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB I PENDAHULUAN. mengatur yang disebut pemerintah (government). Konsep, ajaran, dan

BAB III. POLIGAMI MENURUT PP No. 45 TAHUN Ketentuan Poligami Bagi Pegawai Negeri Sipil

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri mempunyai ruang lingkup yang luas dan terbagi banyak. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BUPATI TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. keuangan ini dapat menyediakan dana bagi pengusaha-pengusaha swasta atau

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. dalammenjadikan dan menciptakan alam ini. Perkawinan bersifat umum,

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang. Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 (empat) yaitu, melindungi segenap

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman telah membawa konsepsi negara hukum, berkembang pesat menjadi negara hukum modern. Hal ini mengakibatkan

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 1 Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk dalam negara hukum, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. syariah membawa konsekuensi adanya penghapusan bunga secara mutlak. 1. Firman Allah swt. dalam surah Ali Imran ayat 130:

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam melayani kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang bedasarkan kemerdekaan,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial (civil society) tidak pernah mampu untuk hidup sendiri. Mereka akan selalu berinteraksi dengan lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhannya dan juga merupakan nalurinya sebagai manusia untuk selalu bersosialisasi dan berinteraksi di dalam lingkungan kehidupan sekitarnya yang dilakukan manusia pada umumnya. Manusia di sisi lain juga senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, dalam bentuk muamalah baik di bidang harta kekayaan maupun dalam hubungan kekeluargaan. 1 Salah satu ruang lingkup Islam yang maha luas itu yang termasuk dalam muamalah adalah kegiatan ekonomi (termasuk di dalamnya perbankan). Kegiatan perbankan merupakan bagian muamalah yang memang diperselisihkan memanfaatkannya dalam rangka kesempurnaan hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan sesamanya (Hablun minallah-hablun minannas). Tidak sempurna keislaman seseorang jika terdapat ketimpangan dalam hubungan ini. Al-Qur an telah menjelaskan dalam surah Al-Qassas ayat 77. 2 1 Abdul Ghofur Anshori, Pokok Pokok Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Citra Media, 2006), h. 1. 2 M. Ma ruf Abdullah, Hukum Perbankan dan Perkembangan Bank Syariah di Indonesia, (Banjarmasin: Antasari Press, 2006), h. 33.

1 ⓿ ❷ ❻ ⓿ ❻9 10 10 1 ⓿ ❹ 6 ❻ ❼. 9 Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 3 Aktivitas keuangan dan perbankan merupakan bentuk muamalah yang dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat untuk membawa mereka paling tidak, pada pelaksanaan dua ajaran Qur an yaitu: 1. Prinsip at-ta awun yaitu saling membantu dan saling bekerjasama di antara anggota masyarakat untuk kebaikan. 2. Prinsip menghindari al-iktinaz, yaitu menahan uang (dana) dan membiarkannya mengganggur (idle) dan tidak berputar untuk transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum. Perbankan merupakan urat nadi perekonomian yang sangat berpengaruh dalam lalu lintas harta dan pengembangan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai macam transaksi, manfaat dan mudarat juga hukum syar i-nya dalam rangka melaksanakan kewajiban syariat Islam di bidang ini. Dengan 2010), h. 315. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

demikian, kita bisa menerima dan mendukung yang sesuai dengan syariat serta dapat menghilangkan dan mencegah yang mungkar darinya. 4 Menjadi pengetahuan umum umat Islam bahwa salah satu persoalan yang timbul di kalangan masyarakat sekarang ini di bidang ekonomi ialah masalah bunga uang (interest) dan riba. Bunga uang tidak dapat dipisahkan dengan ekonomi sekarang yang berlandaskan pada kekuatan modal. 5 Dewasa ini di dunia Islam (masyarakat Islam) masih dirasakan perlu membicarakan masalah perbankan yang berlaku di dunia yang menggunakan sistem bunga atau rente. Hal ini dirasakan wajar mengingat para ulama dalam menghadapi bunga bank ini berbeda pendapat, baik perbedaan itu kontroversial (bertentangan) maupun menyimpang. Garis besarnya, para ulama terbagi menjadi tiga bagian (tiga golongan) dalam menghadapi masalah bunga perbankan ini, yaitu kelompok yang mengharamkan, kelompok yang menganggap syubhat (samar) dan kelompok yang menganggap halal (boleh). 6 Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, umat Islam hampir tidak dapat menghindari diri dari bermuamalah dengan bank konvensional, yang memakai sistem bunga dalam segala aspek kehidupannya, termasuk kehidupan h.71. 4 Musthafa Dib Al-Bugha, Buku Pintar Transaksi Syariah, (Jakarta: Mizan Publika, 2010), 5 Muardi Chatib, et al., Bunga Bank dalam Pandangan Ulama dan Cendikiawan Muslim, (Jakarta: tp., tth.,) h. 19. 6 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pres, 2010), h. 276-277.

agamanya. Misalnya, ibadah haji di Indonesia, umat Islam harus memakai jasa bank. 7 Bank Rakyat Indonesia (selanjutnya disingkat BRI) merupakan salah satu bank pemerintah yang ada di Indonesia. Salah satu pelayanan jasa BRI yang diberikan kepada nasabahnya yaitu transaksi pengambilan gaji untuk Pegawai Negeri Sipil (berikutnya disingkat PNS) yang bekerja sebagai PNS. Sehingga untuk saat ini para PNS menggunakan jasa BRI dalam pengambilan gajinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa PNS merupakan tulang punggung pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan untuk mencapai tujuan nasional seperti apa yang telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 8 PNS sebagai unsur aparatur negara abdi negara dan abdi masyarakat, yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintahan melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan tentu saja mempunyai hak-hak dalam melaksanakan tugas. Hak paling dekat dan dibutuhkan 7 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h. 274. 1996), h. 2. 8 Djoko Prakoso, Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika,

oleh PNS ialah memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya, mendapatkan cuti sesuai dengan peraturan yang berlaku, memperoleh perawatan jika ditimpa sesuatu kecelakaan dalam dan karena menjalankan kewajiban, memperoleh tunjangan jika ia menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang menyebabkan tidak dapat bekerja lagi, keluarganya memperoleh uang duka jika pegawai negeri itu tewas, berhak atas pensiun jika telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. 9 Hak-hak yang diberikan pada setiap PNS sebagaimana yang diatur oleh Undang-Undang, tidak lain adalah sebagai konsekuensi diangkatnya seseorang dalam jabatan negeri, yang berarti pemberian tugas jabatan negeri di mana kepada yang bersangkutan dipikulkan berbagai kewajiban. Adapun kewajiban PNS baik yang menyangkut jabatan maupun pribadinya sebagai pegawai adalah: kewajiban mengangkat sumpah jabatan, menyimpan rahasia jabatan, menjaga keamanan rahasia negara, menyimpan surat-surat rahasia, kewajiban mentaati jam kerja, bekerja dengan baik dan memberikan prestasi, berkelakuan baik, memberitahu pimpinan jika jika tidak masuk kerja, minta izin untuk melakukan Swasta (pembatasan), kewajiban mengikuti latihan, larangan menerima hadiah dan larangan-larangan lainnya. 10 Sudah menjadi kelaziman bahwa setiap kewajiban mengakibatkan lahirnya hak. Kedua-duanya merupakan satu kaitan yang tak dapat dipisah-pisahkan dan saling mempengaruhi. 9 Ibid., h. 38. 10 Ibid., h. 42.

Gaji yang diberikan kepada PNS merupakan hak atas pekerjaan yang telah dilakukannya. PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin saat ini, untuk transaksi pengambilan gaji menggunakan jasa BRI. Ketentuan tersebut ditetapkan oleh Kementrian Agama Pusat (Kemenag) kepada IAIN Antasari Banjarmasin. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenag dan BRI. Tanggal 25 Maret 2010 di lakukan negosiasi kerjasama dalam pembayaran gaji PNS IAIN Antasari Banjarmasin dengan BRI. Negosiasi kerjasama tersebut telah disepakati dan dilaksanakan sampai sekarang. Lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin mempunyai empat fakultas. Salah satu fakultas yang ada yaitu Fakultas syariah dan Ekonomi Islam yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam dan kegiatan muamalah, diantaranya mempelajari mengenai perbankan yang menggunakan sistem bunga (bank konvensional). Kenyataan sekarang, bahwa lembaga pendidikan IAIN Antasari Banjarmasin, lembaga Perguruan Tinggi Islam menggunakan BRI dalam transaksi pengambilan gaji PNSnya, padahal saat ini telah ada bank yang berbasis syariah atau bank Islam. Satu sisi, adanya fatwa MUI No 1 Tahun 2004 tentang Bunga (Interest/Fa idah) menyatakan bahwa praktik pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba dan juga para ulama ada yang menyatakan bahwa bunga sama dengan riba. Maka untuk mengetahui informasi secara mendalam tentang hal tersebut penulis berminat untuk melakukan penelitian dari permasalahan di atas dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul Penggunaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Untuk Pengambilan Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di

Lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin (Persepsi Pejabat IAIN Antasari Banjarmasin). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi pejabat IAIN Antasari Banjarmasin tentang penggunaan BRI untuk pengambilan gaji PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin? 2. Apa alasan yang melatarbelakangi persepsi pejabat IAIN Antasari tentang penggunaan BRI untuk pengambilan gaji PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Persepsi pejabat IAIN Antasari Banjarmasin tentang penggunaan BRI untuk pengambilan gaji PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin. 2. Alasan yang melatarbelakangi persepsi pejabat IAIN Antasari tentang penggunaan BRI untuk pengambilan gaji PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin.

D. Signifikansi Penelitian Peneliti mengharapkan baik sekarang maupun di masa yang akan datang hasil penelitian ini berguna untuk: 1. Bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih kritis dan mendalam mengenai permasalahan yang diteliti, ditinjau dari aspek dan sudut pandang yang berbeda. 2. Bahan informasi ilmiah bagi masyarakat mengenai penggunaan BRI untuk pengambilan gaji PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin. 3. Sumbangan pemikiran dalam memperkaya khazanah literatur kepustakaan. E. Definisi Operasional Untuk lebih terarahnya penelitian dan untuk tidak menimbulkan kekeliruan dalam menginterpretasikannya, maka penulis memberikan batasan judul atau penegasan sebagai berikut: 1. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bank milik pemerintah yang ada di Indonesia, yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah. 11 BRI yang dimaksud di sini yaitu bank yang di gunakan untuk mengambil gaji para PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin. 11 M. Sulhan dan Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah, ( Malang: UIN- Malang Press, 2008), h.12.

2. Gaji adalah upah kerja yang dibayar di waktu yang tetap. 12 Gaji yang dimaksud yaitu upah yang diberikan untuk para PNS yang bekerja di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin. 3. Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13 Pegawai Negeri yang dimaksud yaitu PNS yang berada dan bekerja di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin. 4. Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. 14 Persepsi yang dimaksud di sini adalah tanggapan yang diberikan oleh pejabat IAIN Antasari Banjarmasin tentang masalah yang diteliti. 5. Pejabat yaitu pegawai pemerintah yang memegang jabatan penting (unsur pemimpin) 15. Pejabat yang dimaksud yaitu pegawai pemerintah yang berada dan memegang peranan penting di IAIN Antasari dan masih bertugas. 2005), h. 327 12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 13 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Udang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian pasal 1 ayat (1). 14 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., h. 863. 15 Ibid., h. 448.

F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelaahan terhadap penelitian terdahulu yang penulis lakukan yang berkaitan masalah yang hampir sama ialah penelitian yang dilakukan Dewi Aminah (0401116243), 2004. Persepsi Ulama Kecamatan Bajarmasin Timur Terhadap Hak Gaji Atas Janda PNS Yang Meninggal Dunia. jurusan ahwal Al- Syakhsyiyah. Penelitian ini beranjak dari adanya fenomena perbedaan persepsi pada para ulama Kecamatan Banjarmasin Timur tentang hak gaji atas janda pensiunan PNS yang meninggal dunia. Hasil penelitian ini diperoleh persepsi ulama kecamatan Banjarmasin Timur tentang hak gaji atas janda pensiunan PNS yang meninggal dunia terbagi kepada dua kategori: pertama, diharamkan hukumnya atas hak gaji atas janda pensiunan PNS yang meninggal dunia (dikemukakan oleh 18 responden atau 90%). Kedua, dikatakan syubhat hukumnya bahkan dapat mengarah pada keharaman terhadap hak gaji atas janda pensiunan PNS yang meninggal dunia (dikemukakan oleh 2 orang responden atau 10%). Alasan ulama yang mengaharamkan adalah karena janda yang telah menikah lagi tidak berhak untuk mendapatkan gaji pensiunan mantan suaminya dan ia telah melakukan kebohongan untuk mendapatkan gaji pensiunan mantan suaminya dengan menutupi pernikahannya yang secara siri (tidak tercatat di KUA). Alasan ulama yang mengatakan syubhat bahkan syubhat tersebut dapat mengarah kepada keharaman karena pada awalnya ia berhak atau halal saja mendapatkan dan menggunakan gaji yang ia dapat dari pensiunan mantan suaminya, namun karena ia telah menikah lagi maka berubah menjadi syubhat

bahkan dari syubhat juga dapat mengarah pada keharaman karena ia sudah melanggar peratura pemerintah yang sudah ada. Penelitian di atas berbeda dengan penelitian ini, dimana penelitian di atas mengenai Persepsi Ulama Kecamatan Bajarmasin Timur Terhadap Hak Gaji Atas Janda PNS Yang Meninggal Dunia. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam karya ilmiah di sini yaitu tentang penggunaan BRI untuk pengambilan gaji PNS di lingkungan IAIN Antasari dan respondennya adalah para pejabat IAIN Antasari sedangkan penelitian di atas respondennya adalah para ulama. Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha Niti Susanti (0301155815), 2008. Jurusan ekonomi Islam, berjudul Dampak Fatwa MUI Tentang pengharaman Bunga Bank Konvensional Terhadap Kinerja Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Masyarakat (Studi Pada Bank BPR Cabang HST). Masalah yang diteliti adalah, bagaimana dampak fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank terhadap kinerja bank konvensional yaitu bank BPR Cabang HST. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai adanya perbedaan yang signifikan pada kinerja penghimpunan dana masyarakat sebelum dan sesudah fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank konvensional. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama, tidak terdapat dampak yang signifikan antara kinerja penghimpunan dana dilihat dari dana pihak ketiga yang dihimpun BPR Cabang HST dan kinerja penyaluran dana dilihat dari pembiayaan yang diberikan kepada bank BPR Cabang HST sebelum dan sesudah keluarnya fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank konvensional. Kedua, secara statistik

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja penghimpunan dana dan kinerja penyaluran dana yang berhasil disalurkan pada masyarakat sebelum dan sesudah fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank konvensional. Ketiga, secara statistik tidak terdapat perbedaan yang berarti pada kinerja penyaluran dana dilihat dari pembiayaan sebelum dan sesudah fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank konvensional, namun justru mengalami sedikit peningkatan pada bank BPR cabang HST sebelum dan sesudah keluarnya fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank konvensional dari tahun ke tahun sebelum dan sesudah fatwa MUI. Hal yang menjadi perbedaan pada penelitian di atas dan peneliti lakukan adalah penulis sebelumnya meneliti mengenai dampak yang dihasilkan dari pengharaman fatwa MUI tentang bunga bank konvensional, sedangkan dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai persepsi pejabat IAIN Antasari Banjarmasin tentang pengambilan gaji PNS di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penelitian Penyusunan skiripsi ini, penulis bagi menjadi lima bagian, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, kajian pustaka dan sistematika penulisan. Bab II yaitu landasan teoritis. Bagian yang berfungsi menjelaskan tentang riba, bunga dan bagi hasil. Bab III yaitu bagian yang berisi metode penelitian yang digunakan untuk memudahkan dalam menyelesaikan masalah yang diteliti agar data yang didapat valid dan reliable. Metode penelitian yang berfungsi sebagai penuntun memuat jenis, sifat dan lokasi penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian dan Analisis. Bab V penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.