PENGEMBANGAN MODEL & DESTINASI WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI

dokumen-dokumen yang mirip
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN. KEANEKARAGAMAN HAYATI SD dan Sederajat (Kelas 4,5 dan 6)

L.16 Revitalisasi Tradisi Lisan Sunda dan Pemanfaatannya untuk Pengembangan Industri Pariwisata dan Industri Kreatif di Jawa Barat

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pe

BABI PENDAHULUAN. SUdah berabad-abad lamanya kebun 'raya di dunia secara umum menjadi

logo lembaga S

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN IDONESIA 2012

C 6 - Koridor 5 Tinjauan Tata Ruang Untuk Pengembangan Ekowisata Kabupaten Bangli BAKOSURTANAL 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2011 TENTANG KEBUN RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian

MODEL PENCEGAHAN TRAFFICKING MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI DAERAH ASAL TENAGA KERJA WANITA (TKW) BERBASIS POTENSI LOKAL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 486/A/2016 TENTANG

LAPAN [ SIDa H.7] PENGEMBANGAN PROTOTIPE KLASTER PERAGAAN HANDS-ON INTERAKTIF BIDANG ANTARIKSA UNTUK SCIENCE CENTER PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten mempunyai fungsi sebagai berik

Kementerian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012

SIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012

V GAMBARAN UMUM KEBUN RAYA BOGOR

situ berperan dalam rangka mengurangi laju degradasi

[kode. kegiatan : I. 39]

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN OLAHAN BERBAHAN BAKU IKAN LAUT DI JAWA TENGAH RACHMAN DJAMAL SOEBANDRIYO SENEN BUDI P HARSONO ARIF SOFIANTO

Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

Aplikasi Teknologi Marker untuk Konfirmasi Sifat Lean Meat pada Sapi Bali: Strategi Seleksi pada Pemuliaan Ternak

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012

logo lembaga [ X.230 ] Kajian Faktor Yang BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REPUBLIK INDONESIA,

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun

PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYRAKAT PEDESAAN

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia semakin hari semakin berkembang. Sektor pariwisata merupakan salah satu

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 045 TAHUN 2016

2017, No Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

[ PTRKN BATAN ] 2012 BATAN [ B.20] [DESAIN PERISAI DAN DOSIMETRI REAKTOR RISET INOVATIF. [ Amir Hamzah, Pudjijanto, Ardani, Rokhmadi, Sriawan ]

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara

N 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 2012

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ ;0 /V.23/HK/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata yang dapat menarik perhatian para wisatawan mulai dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan dalam pengelolaan Kawasan Wisata Senggigi

X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT

[I.75. [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada. Sistem Aliran Tertutup]

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. disampaikan saran / rekomendasi. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan suatu

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN 2012

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

RISET PENGEMBANGAN PARIWISATA: PENILAIAN POTENSI ALAM DAN BUDAYA PULAUFLORES SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

TINJAUAN MATA KULIAH...

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

Pusat Litbang Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SMU

BAB I PENDAHULUAN. Kebun Binatang Ragunan didirikan pada 19 September 1864 di Batavia yang

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

BPTP SULUT, BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, BADAN LITBANG PERTANIAN 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Agus Indonesia

2016, No pengetahuan dan teknologi tentang keanekaragaman hayati yang harus disosialisasikan kepada masyarakat, perlu membangun Museum Nasiona

APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2)

[ Kementerian Kelautan dan Perikanan] 2012

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai

PLASMA NUTFAH. OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Transkripsi:

I.36 PENGEMBANGAN MODEL & DESTINASI WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

LATAR BELAKANG Kebun Raya sebagai kawasan konservasi ex-situ Utilisasi Kebun Raya salah satunya adalah memanfaatkan koleksi tumbuhan dan lingkungannya untuk tujuan pendidikan --- segmen terbesar pengunjung siswa Diperlukan paket-paket pendidikan yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN Kebun Raya Eka Karya Bali belum memiliki rencana tertulis mengenai program pendidikan Paket-paket pemanduan yang ada saat ini belum berfungsi dengan baik Belum ada kerja sama dengan pemangku kepentingan dalam pemanfaatan Kebun Raya sebagai sarana pendidikan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan - siswa SD, SMP dan SMU, tutor dari staf peneliti dan pranata humas Kebun Raya Bali Fokus Kegiatan - Bidang Pariwisata Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan - Workshop (Guru :SD,SMP,SMU; Perwakilan Dinas Pendidikan Kab./Kota/Provinsi) - Tutorial - Uji coba paket pendidikan (siswa SD, SMP, SMU, guru pendamping, tentor) Perkembangan dan Hasil Kegiatan - Modul/materi Wisata Pendidikan Lingkungan SD, SMP, SMU (100%) - Tutorial sudah dilaksanakan untuk melatih para staf peneliti dan pranata humas memandu kegiatan Wisata Pendidikan Lingkungan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan - melibatkan guru (SD,SMP,SMU) dan perwakilan Dinas Pendidikan (Kab./Kota/Provinsi) untuk ikut mereview materi dalam modul disesuaikan kurikulum yang berlaku Nama lembaga yang diajak koordinasi: - SDN 1 Candikuning, Tabanan; SD Mutiara, Singaraja - SMPN 1 Baturiti, Tabanan; SMP Saraswati, Tabanan; SMPK Harapan, Denpasar - SMUN 1 Tabanan; SMUN 1 Singaraja; SMUN 4 Denpasar Strategi pelaksanaan koordinasi - pendekatan yang dilakukan adalah diskusi secara langsung (review materi) dengan guru dan perwakilan Dinas Pendidikan (Kab./Kota/Provinsi) -- workshop - pendekatan interaktif dengan siswa (keterlibatan langsung) uji coba paket Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan - pelaksanaan Workshop tanggal 11 September 2012 berjalan dengan lancar modul - pelaksanaan Uji Coba Paket Wisata Pendidikan (siswa & guru pendamping) 11 Oktober 2012 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan - Kebun Raya dapat digunakan sebagai laboratorium lapangan dalam menunjang kurikulum sekolah - Paket Pendidikan Lingkungan ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran di luar kelas untuk (botani, keanekaragaman hayati, ekologi, taksonomi dan konservasi) - Diimplementasikan untuk mendukung program wisata pendidikan lingkungan di Kebun Raya Bali Wujud bentuk pemanfaatan hasil kegiatan - Peruntukan Daerah-Masyarakat adalah berupa Modul Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Data pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan - Kebun Raya Eka Karya Bali - SD, SMP, SMU Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan - Program wisata pendidikan di Kebun Raya Eka Karya Bali. - Tersedianya paket-paket pendidikan untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

Rancangan Pengembangan ke depan - Melakukan sosialisasi, promosi dan koordinasi lebih lanjut dengan pemangku kepentingan. - Melakukan revisi terhadap paket program jika ada saran atau perkembangan baru. Strategi Pengembangan ke depan - Membuat paket-paket baru yang lebih spesifik untuk memenuhi kebutuhan siswa di kelas tertentu. - Membuat paket audio-visual, alat peraga dan game interaktif. POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Tahapan Pengembangan ke depan - Melakukan studi pustaka untuk menentukan tipe dan jenis peraga atau media interaktif penunjang yang akan digunakan. - Melakukan kegiatan promosi ke sekolah-sekolah - Menjalin kerjasama dengan program studi/ jurusan dari universitas yang terkait untuk mengembangkan materi dan paket paket pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. - Membuat alat peraga dan alat bantu interaktif (audio-visual, game, dll.) - Memenuhi kebutuhan praktek siswa SMU yang lebih spesifik dibidang fisiologi, anatomi dan bioteknologi. Materi promosi (brosur & X-banner) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KEGIATAN Workshop 11 September 2012 Tutorial 26 September 2012 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

logo lembaga TERIMA KASIH Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri Bayu Adjie Ema Hendriyani Tri Warseno