BAB IV ANALISIS UNSUR PERLAMBANGAN PADA BATIK TULIS TRADISIONAL BUSANA KRATON YOGYAKARTA Dalam dunia motif Batik dikenal ragant hias kala yang dinamakan motif Sundung pangan dan Condro puoso. Motif Sandang pangan memberikan uatnbaran bahwa manusia harus mencari sandang-pangan agar tetap hidup, tetapi jangan terlalu serakah seperti Kulhonuku yang akhirnya makan badannya sendiri. Sedang motif Candro puoso mirip kepala naga yang digambarkan dari samping. Di dalam Seni Rupa Indoncsia tiap-tiap bentuk ornamen mempunyai arti, misalnya pada seni kerajinan batik ; seni ukir, sunuging dan sebauainya. Ornamen-ornamen itu mempunyai arti scbagai berikut : 1. Swastika melambangkan alam semesta. 2. Garuda melambangkan dunia atas. 3. Burung merak mclambanukan kendaraan Dewa. 4. Pohon melamhangkan hayat i kelndupan. 5. Lidah api melambanukan kesaktian. 6. ular melarnhangkan dunia bawah. Sedang pada seni sungging wayang ; 1. Burung melambangkan dunia atas. 2. Pohon melambangkan dunia tengah ("Vadya Pada). 3. Ular melambangkan dunia bawah. Motif batik yang disebut corak batik atau pola batik, yaitu kerangka gambar yang mewujudkan batik secara kescluruhan. Menurut unsur-unsurnya motif batik dibedakan atas : 1. Ornamen motif batik. 2. isen monf batik. Ornamen batik dibedakan lagi atas ornamen utama dan ornamen pengisi bidang ornamen tambahan). Ornamen utama adalah suatu ragam hias yang menentukan motif tersebut dan pada umuninva ornamen-ornamen utama masing-masing mempunyai arti, sehingga susunan ornamen dalam suatu motif memberi jiwa atau arti pada motif-motif itu. www.stisitelkom.ac.id 1
Ornamen tumbuhan tidak mempunyai arti dan berfungsi sebagai pengisi bidang Isen motif berupa gabungan titik dan garis atau garis-garis yang berfungsi untuk mengisi ornamen dan motif. Ada bebcrapa istilah umuk mcnyebut isen : 1. Cecekan atau titik-titik : terbagi namanya menurut jumlahnya. Ada titik yang berdiri sendiri, dutt-dua, tiga-tiga. lima. tuju dan sebagainya. 2. Sawut garis-garis lembut yang berjajar rapat sebagai pengisi daun-daunan, ekor burung. dan sebagainya. 3. Blinjo : penghias untuk membatasi corak. 4. Pawon : garis berjalar panjang lazimnya memenuhi bidang seluruh kain. 5. Sisik : gambaran atau lukisan sisik ikan. 6. Gringsing : seperti sisik, tetapi bersisi titik-titik. 7. Ukel : lingkaran kecil yang semakin mengecil. Macam Isen-isen Ada kalanya dalam suatu motif tidak dapat dibedakan lagi mana yang ornamen utama dan mana yang omamen tambahan, misalnya pada golongan batik motif Semen yang mempunyai ornamen utama berupa meru, pohon. burung, ular, api, dan omamen tambahan berupa bunua-bunga dan daun-daun. sedang isen-isenva berupa tit ik-titik atau cecek, garis-garis atau sawut dan cecek sawut. Pada dasamya motif batik itu ada 4 macam yaitu www.stisitelkom.ac.id 2
Ada kalanya dalam suatu motif tidak dapat debidakan lagi mana yang ornament utama dan mana ornament tambahan, misalnya pada golongan batik motif smen yang mempunyai ornament utama barupa meru bunga-bunga dan daun daun, sedang isenisennya baruupa titik-titik Tu cecek, garis-garis ATAU SAWUT. Pada dasarnya motif batik itu ada 4 macam yaitu : 1. Ceplok. Termasuk golon2an ceplok misalnya : Kawung. 2. Garis miring. Termasuk golongan Garis miring misalnya : Parang rusak, Parang curiga. 3. Semen. Tennasuk golongan Semen misalnya ; Sido mukti, Sido asih, Sido luhur, Cuwiri. 4. Geometris. Disamping motif pokok ada motif khusus misalnya : motif yang terdiri dari gorden, tumpal, motif buket. Sedang wujud dari kain (potongan kain), berupa ikat kepala, sarung, ciut tkembern, kain kampuh dan euwilan (khusus untuk ank keeil umur 10 tahun ke bawai). Arti simbolis dari motif kain batik adalah sebagai berikut : 1. Parang Menang. Dipakai oleh seorang Perwira agar mem peroleh kemenangan. 2. Parang baris. Pola khusus untuk para Parajurit. 3. Parang Rusak. Mempunvai latar belakang historis. Sultan Agung adalah raja yang berjiwa seni. Pada waktu pergi kepantai Parang Tritis bcliau ingin mengabadikan kcadaan alam disana. Keadaan pantai yang berupa parang dengan gelora ombaknya itu dilukiskan dalam motif batik, sehingga tereiptakan motif yang disebut Parang Rusak. Disebut demikian karena motif tersebut menggambarkan parang yang dirusak ombak. Pola Parang www.stisitelkom.ac.id 3
Rusak lalu dijadikan pola kebesaran. I lanya raja vang boleh memakai kain motif ini. 4. Kawung. Hanya diperuntukan bagi kaum kerabat Raja saja Motif ini didhatni oleh bunga enam yang berupa lingkaran yang sisternatis. 5. Semen. Berasal dari kata semi / tumbuh. Polan y a berbentuk kuneup tanaman. Pola ini men g andung penghargaan agar barang siapa yang men g enakan akan mendapat rejcki, penghidupannya terus tumbuh (semi 6. S em en j o l i Mengandung doa sernoga harta kekayaannya terus bertambah. Sebctulnya joli atau tandu pada jaman dahulu berfungsi untuk men g usung permaisuri raja atau untuk mengangkat bulu bekti raja bawahan kepada raja yane berkuasa. Kemudian joli diinterprestasikan sebagai wadah (tempat harta kekayaan. 7. Sido luhur. Makna kain sido luhur yaitu kebahatztaan. Kata ido berarti jadi, terlaksana, luhur artinya mulia. Kain ini bermotif (yant2 berfariasi) dan fauna dengan latar belakang terang, mempunyai arti simbolis aur kelak kemudian hari pengantin menjadi orang yang herguna bagi masyarakat. 8. Sido mukti. Lambang kebahagiaan. Secara etimoloais, kata sido artinya jadi terlaksana, mukti artinya bahagia. Kain ini berlatar putih dengan hiasan ukel-ukel dan bermotifkan flora dan fauna misalmia : burung, kupu, sayap gradu (garuda), dilengkapi pula dengan hiasan joli. Jadi orang yang mengenakan kain motif mengharapkan agar mendapat pangkat atau kedudukan yang luhur, menjadi orang terpadang sena hidup sentosa. 9. Trunium. Truntum atau trubus. berarti tumbuhan. Motif kain ini berupa bungabunga kecil bagaikan burnm tanjung yang berbentuk seperti bintang. Truntum lebih lanjut berarti tumarunturn, saling menuntun atau mengandeng. Kain ini melambanekan kebersamaan dalam hidup, saling menuntun atau menolong dalam kesukaran. 10. Semen romo. Kata Semen dari bahasa Jwa "semi" artinya tumbuh, Rotno diambil dan Romo (suami Dewi Sinto) dalam episode Ramayana. Romo dan Dewi Sinto adalah sepasang sejoli yang setia. Motif kain ini fauna dan flora dengan latar berwarna coklat inuda. Kain ini memiliki larnbang cinta dan kesctiaan abadi seperti cintanya Romo dan Dewi Sinto. 11. Udun hris. www.stisitelkom.ac.id 4
Udan berarti hujan, liris berarti rintik-rintik. Pada saat hujan rintik-rintik kerap kali terjadi bianglala yang indah warnanya dengan deretan warna merah, jingtta, kuning, hujau, biru, dan ungu. Motif ini melambangkan bahwa kelak hari pcnitantin akan menikmati keindahan hidup seperti hainva hianglala pada saat hujan gerimis. 12. Parang kuswno. Parang berarti batu karang di laut, kusumo berarti bunga. Motif kain ini merupakan stilasi dari batu karang laut dan bunga-buntta yang tumbuh di sela-sela karang itu. Latar kain berwarna coklat muda, secara keseluruhan kain ini melambangkan para scscpuh yan g sudah banyak makan ttaram dalam kehidupannya. 13. Babon angrem. Babon angrem yaitu ayam betina yang sedang mengerami anak-anaknya, mempunyai arti agar pcngantin kclak rnendapat keturtinan. 14. Cakur ayarn. Cakar ayam berarti kaki ayam, kaki ini mcmiliki kuku-kuku yang tajam sebagai alat mencari makan. Melainhangkan kerja keras dalain mencart natkah Warna : Pada beberapa busana Kraton Yogyakarta Hadiningrat, warna mempunyai lambang sebagai berikut : - Warna kuning adalah simbol scgala scsuatu yang mengandung makna Ketuhanan. - Warna merah melarnbangkan kcbcranian dan dapat diartikan sebagai rasa marah. Selain itu warna merah juga dapat diartikan sebagai tancla hergemhira. - Warna gelap tanda berkabung. - Warna biru melatnbangkan kesetiaan. - Warna hijau latnbang ramah tamah, tentram. - Warna hitam tanda keabadian. www.stisitelkom.ac.id 5