PELATIHAN MEMBUAT ASESORIS RUMAH TANGGA DARI KERAJINAN ANYAMAN DAUN LONTAR PADA REMAJA PUTRI PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN MARIORIAWA KABUPATEN SOPPENG

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN MEMBUAT CENDRAMATA PERAHU PINISI DARI LIMBAH KAYU GERGAJIAN PADA ANAK PANTI ASUHAN SETIA KARYA KOTA MAKASSAR *)

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG YANG PRAKTIS DAN EFISIEN SERTA BERNILAI EKONOMI

Kukuh Nirmala. Palembang, September 2008

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT PANTAI MELALUI PENERAPAN JAMBAN KELUARGA DARI KAYU MODEL PANGGUNG YANG AMAN TERHADAP AIR PASANG *)

PELATIHAN MEMBUAT RAGAM HIAS KERAJINAN KERAMIK DI DESA SANDI KECAMATAN PATTALASSANG KABUPATEN TAKALAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

MBAKYU PONGREK (LIMBAH KAYU UNTUK PRODUK POT BUNGA ANGGREK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

BIDANG KEGIATAN : PKM- M. Diusulkan Oleh : Anis Saur Rohmaniah /2013

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati

PANRITA_ABDI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pelatihan Bonpotkre pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Tegal Sari Keraton

BOOK WITH NATURAL COVER

PELUANG BISNIS KERAJINAN BAMBU. Wahyu Indriyani D3TI 2B. Abstrak

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG. Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii

1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lagi ragam kerajinan yang dihasilkan oleh home industri ini. 1

I. PENDAHULUAN. 1 Waste (inggris) : limbah, sampah, ampas

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI MENDONG BAGI MAHASISWA PGSD UPI SEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM KWU. HODIDJAH, dkk

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh: M Aldi Khusnul Khuluq D Ivan Noveanto D Fransiska Rahmadani D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan

BIDANG KEGIATAN: PKM Pengabdian Masyarakat. Disusunoleh:

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

BAB VI DINAMIKA PROSES AKSI. Meningkatkan Kreativitas Buruh Tani Perempuan dalam Inovasi. Pemanfaatan Pandan Duri

Ary Gunawan, Rizki Putri Sekarini, Ominia Pratama Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG

BAB 1. Pendahuluan. Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan.

PELATIHAN PENINGKATAN PRODUK CINDERAMATA DARI BAHAN LIMBAH KAYU PADA UMKM DI DESA CINUNUK KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT PKM - M

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Salah satu indikator kerusakan lingkungan tersebut didasarkan

PEMANFAATAN KAIN PERCA BATIK YANG MELIMPAH DAN TERABAIKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BROS PETIK

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI HIASAN LAMPU PKM KEWIRAUSAHAAN. Disusun Oleh. Nadia Venturini F /2015

SUKSES MENYUSUN PROPOSAL PKMM. Putu Gde Ariastita, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur lingkungan hidup untuk kelangsungan hidupnya. Kemampuan

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. istilah keramik tradisional. Keramik gerabah dikenal sebagai produk benda pakai

Atip Nurwahyunani 1), Siti Lestari 2) FPMIPA, Universitas PGRI Semarang FPBS, Universitas PGRI Semarang

Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang

PEDOMAN 1 PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN/ PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (ARAH DAN FOKUS KEGIATAN PKM)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sumberjambe 2016 BAB 1. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA BAGI IBU-IBU DI KELURAHAN PATEMON GUNUNGPATI SEMARANG MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBUAT HANTARAN PENGANTIN

IbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO

BAB I PENDAHULUAN. volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk

PEMBERDAYAAN WANITA PADA DUA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA BHAKTI LUHUR DAN SEKARWANGI DALAM MEMBANTU PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Program Kreativitas Mahasiswa

Buchari. et al. Peningkatan Mutu Produk Kelompok Usaha Pengrajin Eceng Gondok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyediaan air yang aman dan pengelolaan limbah cair memegang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

Soal Ujian Tengah Semester Kelas VIII

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN KONTINUITAS INDUSTRI KERTAS HANDMADE

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh:

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

PELATIHAN BATIK TULIS SEBAGAI SARANA PENERAPAN KARAKTER DAN PENGETAHUAN SKILL PADA PANTI ASUHAN LMI DESA GULUN KECAMATAN TAMAN KOTA

ARTIKEL: KEMITRAAN PENDIDIKAN VOKASI PADA PENGOLAHAN LIMBAH AKRILIK DENGAN APLIKASI TEKNOLOGI (GRAFIR) DI KELURAHAN SUKOREJO KECAMATAN GUNUNGPATI

LOMBA KARYA TULIS DALAM SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Kerajinan dari Limbah Organik

LAPORAN KEGIATAN PPM PEMBUATAN BUSANA DENGAN METODE PRAKTIS BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA WATULUNYU KULONPROGO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini sering terjadinya global warming dimana-mana yang

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN OLAHRAGA MASYARAKAT DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA.

Salah satu dari 6M yang dapat dipahami sebagai pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha adalah... a. Mooney b.

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

PANRITA_ABDI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M Universitas Hasanuddin

Transkripsi:

PKMM-1-11-2 PELATIHAN MEMBUAT ASESORIS RUMAH TANGGA DARI KERAJINAN ANYAMAN DAUN LONTAR PADA REMAJA PUTRI PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN MARIORIAWA KABUPATEN SOPPENG Yuyun Setiawan, Muh. Faisal, Andi Marenda, Gunawan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar ABSTRAK Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1) Terciptanya remaja putri putus sekolah mempunyai pengetahuan yang kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang terbuang percuma yaitu daun lontar menjadi rangka asesoris rumah tangga yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (2) Terciptanya remaja putri putus sekolah yang terampil membuat rangka rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi Khalayak sasaran dalam program ini adalah kelompok remaja putri putus sekolah di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Remaja putri putus sekolah memiliki pengetahuan dalam hal pemanfaatan daun lontar untuk pembuatan rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (2) Remaja putri putus sekolah memiliki keterampilan membuat rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi. Kata Kunci: kerajinan, asesoris rumah tangga, anyaman, daun lontar. PENDAHULUAN Tanaman lontar di Kabupaten Soppeng sangat banyak tumbuh di perkebunan rakyat. Survei kami lakukan di Kecamatan Marioriawa (Januari 2005), ditemukan bahwa pohon lontar jumlahnya cukup banyak kira-kira jumlahnya 5.000 pohon. Sekitar 10 % masyarakat mengambil niranya untuk dibuat tuak kemudian dijual dipinggir jalan. Tiap pohon yang diambil niranya oleh masyarakat minimal 2 kali dipanjat dalam 1 hari, dan setiap 2 (dua) bulan pohon lontar yang diambil niranya tersebut daun bersama pelepahnya ditinggal begitu saja di sekitar pohon lontar, dan bahkan masyarakat membuang daunnya dan mengambil pelepahnya digunakan sebagai kayu bakar. Pada saat kami mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di lokasi (September 2004) kami temukan daun lontar banyak yang tertinggal kering dan lapuk disekitar pohon lontar dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Dan kami mengambilnya daun lontar tersebut dan membawanya ke Makassar. Dan daun lontar tersebut kami uji cobakan pada Studio kerajinan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yaitu merangkai dan menganyamnya menjadi.

PKMM-1-11-2 tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue), dan hasilnya sangat memuaskan. Lanjut kami survey di Kelurahan Manorang Salo Kacamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng bulan Januari 2005, kami sengaja membawa contoh kerajinan anyaman daun lontar yang kami buat dan bahan bakunya kami ambil dari lokasi tersebut yaitu: tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) yang sudah jadi, ternyata ada beberapa remaja putri putus sekolah meminta kepada kami untuk diberikan pelatihan tentang pembuatan tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, sehingga daun lontar yang bertumpuk di lokasi dapat menjadi barang bernilai ekonomi, agar supaya remaja putri putus sekolah dapat mempunyai kegiatan yang bisa bermanfaat bagi remaja putri putus sekolah dan bisa bernilai ekonomi. Melihat kenyataan di lapangan dan permintaan kelompok remaja putri putus sekolah di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, maka saya sebagai mahasiswa yang sementara mengikuti kuliah pada Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dimana telah kami mendapatkan mata kuliah Rupa dasar, Nirmana ruang dan Nirmana datar yaitu: kerajinan merangkai bahan alam dan bahan buatan, kami merasa terpanggil dan tertarik untuk melatih kelompok remaja putri putus sekolah memanfaatkan daun lontar menjadi kerajinan tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) yang bisa bernilai ekonomi. Setelah remaja putri putus sekolah terampil membuat tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar memungkinkan setiap remaja putri putus sekolah dapat membuat 1 (satu) buah benda dari anyaman daun lontar, jadi satu bulan (dianggap 25 hari) dapat dibuat 25 buah/ bulan/orang, dengan harga Rp.20.000/buah, jadi 25 x Rp. 20.000 = Rp. 500.000. Dan kira-kira bahan yang digunakan Rp. 4 000/ buah, jadi 25 x Rp. 4.000 = Rp. 100.000,-. Jadi dengan demikian setiap remaja putri putus sekolah setelah terampil dapat memperoleh penghasilan tambahan/bulan yaitu: Rp. 500.000 - Rp. 100.000 = Rp. 400.000/bulan.. Penghasilan yang didapatkan melalui keterampilan kerajinan anyaman daun lontar yaitu: tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) ini dapat meningkatkan taraf hidup remaja putri putus sekolah dan keluarganya. Harapan kami kepada remaja putri putus sekolah yang dilatih dapat terampil. membuat tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar. Kerajinan daun lontar tersebut dapat dikomsumsi keluarga sendiri dan dapat dijual, Dengan demikian kelompok remaja putri putus sekolah berpeluang menjadi wirausaha tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang banyak ditemukan di lokasi. Hal ini tentunya akan mengkatkan pendapatan remaja putri putus sekolah dan dapat meningkatkan taraf hidupnya beserta keluarganya. Oleh karena itu masalah Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah sebagai berikut: (1) Daun lontar yang bertumpuk disekitar pohon lontar, dan menjadi kering dan lapuk disekitar pohon di lokasi PKMM, (2) Daun lontar yang terbuang percuma tidak dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi barang yang bernilai ekonomi seperti tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, (3) Adanya pengalaman tim kami sebagai mahasiswa arsitektur yaitu telah kami

PKMM-1-11-3 mendapatkan mata kuliah Rupa dasar, Nirmana ruang dan Nirmana datar yaitu: kerajinan merangkai bahan alam dan bahan buatan, dan memanfaatkan limbah menjadi barang bernilai ekonomi. Jadi dengan demikian kami berkeyakinan bahwa kami bisa mengerjaklan sesuai dengan desain, karena kami telah mempraktekkan dan menguji cobakannya pada Studio Kerajian Arsitektur yaitu membuat tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, sehingga tidak menyulitkan bagi kami untuk membuat benda jadi, (4) Adanya permintaan kelompok remaja putri putus sekolah di lokasi PKM meminta kepada kami untuk dilatih membuat tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (5) Remaja putri putus sekolah di lokasi PKM kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfatkan limbah daun lontar menjadi bahan pembuatan tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang dapat bernilai ekonomi, (6) Remaja putri putus sekolah di lokasi PKM kurang terampil mendesain tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (7) Remaja putri putus sekolah di lokasi PKM kurang terampil membuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (8) Remaja putri putus sekolah di lokasi PKM kurang terampil merakit rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (9) Remaja putri putus sekolah di lokasi PKM kurang terampil pekerjaan finishing rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi. Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan pengetahuan remaja putri putus sekolah di lokasi PKM kurang memanfaatkan limbah daun lontar menjadi bahan pembuatan tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang dapat bernilai ekonomi, (2) Meningkatkan keterampilan remaja putri putus sekolah di lokasi PKM mendesain tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (3) Meningkatkan keterampilan remaja putri putus sekolah di lokasi PKM membuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (4) Meningkatkan keterampilan remaja putri putus sekolah di lokasi PKM merakit rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (5) Meninmgkatkan keterampilan remaja putri putus sekolah di lokasi PKM pekerjaan finishing rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar, yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi. Daun lontar ternyata menjadi masalah lingkungan. Daun lontar yang berjatuhan dan berada tidak jauh dari pohon lontar dan menjadi sampah yang tergolong limbah sampah domestic, Soemarwoto (1985), dan Soerjani (1987) menyatakan bahwa sampah domestik perlu dikelolah sehingga tidak menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan. Winarno (1986) menyatakan

PKMM-1-11-4 sampah domestic masih dapat diproses sehingga menjadi produk yang berguna, bernilai seni, dan bernilai ekonomi. Perilaku manusia mengelolah sampah (limbah domestic) hanya sebatas membuang ke lingkungan. Perilaku ini ternyata berdampak negative terhadap lingkungan (Sarwono, 1992). Perilaku manusia yang diharapkan dalam pengelolaan sampah adalah adanya pemanfaatan limbah (Kualitas Lingkungan di Indonesia 1990). Lebih lanjut dikatakan pemanfaatan limbah sampah dapat menciptakan lapangan kerja, menimbulkan pertumbuhan ekonomi, ikut melestarikan lingkungan. Memanfaatan limbah adalah dapat menimbulkan nilai ekonomi masyarakat (Winarno, 1986). Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Winarno tadi. Mentri Negara KLH (1982) menyatakan bahwa alternative yang baik dalam pemanfaatan limbah sampah adalah memanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekonomi sehingga menimbulkan nilai tambah bagi masyarakat. Hasil laporan Kuliah Kerja Alternatif atau KKA, Akmal B (2004) yaitu melatihkan kepada anak panti asuhan putri Attaufiq Kabupaten Barru, yaitu teknik menganyam daun lontar untuk pembuatan hiasan ruangan, hasil KKA menunjukkan bahwa limbah daun lontar sangat cocok dibuat sebagai hiasan ruangan dari kerajinan anyaman daun lontar, dan lain-lain. Karena limbah daun lontar apabila dianyam sebagai hiasan ruangan atau cendramata dan dapat bernilai seni dan bernilai ekonomi untuk kebutuhan rumah tangga, hotel, penginapan, restaurant, kave, dan kebutuhan ruangan lainnya. Berdasarkan uraian diatas dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Daun lontar merupakan sampah domestic yang perlu dikelolah sehingga tidak mencemari dan mengotori lingkungan, (2) Limbah daun lontar merupakan sampah yang dapat dirangkai atau dianyam menjadi cendramata berbagai model sehingga menjadi produk yang bernilai seni dan ekonomi, (3) Pemanfaatan daun lontar menjadi rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat terutama remaja putri putus sekolah di Kelurahan Manorang Salo Kabupaten Soppeng, dan pekerjaan tersebut termasuk melestarikan lingkungan. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa limbah daun lontar yang terbuang percuma dapat dimanfaatkan menjadi suatu karya seni yang artistik dan bernilai ekonomi yang tinggi yaitu: rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi pada manyarakat terutama remaja putri putus sekolah di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Berdasarkan uraian tersebut diatas, untuk memberikan keterampilan kerajinan dari anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi yaitu: tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue), dan lain-lain pada kelompok remaja putri putus sekolah di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. METODE PENDEKATAN Khalayak sasaran dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah kelompok remaja putri putus sekolah di

PKMM-1-11-5 Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng (khalayak sasaran yang dilatih langsung). Metode utama yang ditempuh dalam kegiatan ini adalah: (1) Pada saat pemberian materi penyuluhan pembuatan desain dan rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi metode yang digunakan adalah; metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan simulasi, (2) Pada saat pelatihan membuat desain dan rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, metode yang digunakan adala: metode demonstrasi, dan tanya jawab. Metode demonstrasi digunakan untuk mendemonstrasikan membuat desain dan rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, diterangkan dahulu cara memilik bahan, langkah kerja, dimensi, bahan dan alat yang digunakan. Disini khalayak sasaran ikut langsung melakukan, mengerjakan setiap jenis pekerjaan bersama dengan mahasiswa. Pada saat itu juga terjadi diskusi, terutama sekali yang menyangkut sistimatika pekerjaan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai adalah: (1) Kelompok remaja putri putus sekolah memiliki pengetahuan dalam hal rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar, yaitu: (a) Memiliki pengetahuan tentang pemilihan bahan untuk rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar: pemilihan daun lontar untuk dibuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue), (b) Memiliki pengetahuan tentang pembuatan rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi yaitu: mendesain dan gambar kerja, merendam daun lontar selama 2 hari 2 malam, mengangin-anginkan daun lontar yang sudah direndam, membelah-belah daun lontar dengan menggunakan pisau, memasak daun lontar dan memasukkan pewarna sesuai selera, membelah-belah pelepah lontar dengan mengambil bagian punggungnya dan bagian perutnya dibuang, membuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari pelepah daun lontar yang sudah dibelah, menganyam daun lontar mulai dati bawah sampai seterusnya, finishing, (2) Kelompok remaja putri putus sekolah memiliki keterampilan membuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar, yaitu: (a) Terampil memilih bahan daun lontar, (b) Terampil mendesain dan gambar kerja, merendam daun lontar selama 2 hari 2 malam, mengangin-anginkan daun lontar yang sudah direndam, membelah-belah daun lontar dengan menggunakan pisau, memasak daun lontar dan memasukkan pewarna sesuai selera, membelah-belah pelepah lontar dengan mengambil bagian punggungnya dan bagian perutnya dibuang, membuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari pelepah daun lontar yang sudah dibelah, menganyam daun lontar mulai dati bawah sampai seterusnya, finishing. Selain itu motivasi khalayak sasaran bersama anggota tim PKMM cukup tinggi mengikuti penyuluhan dan pelatihan dari awal sampai selesai. Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini dianggap juga berhasil karena: (1) Khalayak sasaran tidak menemukan kesulitan

PKMM-1-11-6 dalam memahami materi penyuluhan dan pelatihan yang diberikan, (2) Khalayak sasaran berkeinginan menerapkan membuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar pada rumahnya masingmasing, (3) Khalayak sasaran berkeinginan untuk menyampaikan penerapan membuat rangka tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara (tutup kue) dari anyaman daun lontar kepada khalayak sasaran yang lain (yang tidak sempat ikut penyuluhan dan pelatihan). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penyuluhan dan pelatihan dilapangan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Remaja putri putus sekolah mempunyai inovasi dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam hal ini daun lontar untuk pembuatan rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi. (2) Remaja putri putus sekolah memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi. Hal ini didukung oleh adanya masukan-masukan dan diskusi dari mahasiswa dan dosen pendamping Hal ini didukung oleh adanya masukanmasukan dan diskusi dengan mahasiswa serta dosen pendamping. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan bahwa program PKMM seperti ini hendaknya dilanjutkan sehingga menciptakan remaja putri putus sekolah dapat: (1) Inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam hal ini daun lontar untuk pembuatan rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (2) Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam hal ini daun lontar untuk pembuatan rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Rektor Universitas Negeri Makassar selaku Pembina 2. Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, atas adanya dana yang disediakan untuk Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini 3. Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar, Dekan Fakultas Teknik, Ketua Jurusan, Kepala Studio Kerajinan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, dan Pemerintah Kabupaten Soppeng, Camat Marioriawa, dan Lurang Manorang Salo, atas izin dan motivasi yang diberikan dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM), dan penyelesaian laporannya. 4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut namanya satu persatu. Semoga bantuan, arahan, motivasi, dan budi baik Bapak,Ibu, dan Saudara (i) mendapat rahmat disisi Allah, Amin.

PKMM-1-11-7 DAFTAR PUSTAKA Akmal B (2004), Pelatihan Membuat Tutup Bosara (Tutup Kue) dari Anyaman Daun Lontar pada Anak Panti Asuhan Putri Attaufiq Kabupaten Barru, Makassar, Laporan KKA LPM UNM Mardanas, Izarisma. Dkk. (1985/1986). Arsitektur Rumah Tradisional Daerah Sulawesi Selatan, Ujung Pandang,: Depdikbud. Menteri Negara KLH. (1992). Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia.. Jakarta: Menteri Negara KLH Sastra Wijaya, A.T. (1991) Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta Soejani dkk, (1991). Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, Jakarta: Universitas Indonesia Soemarwoto(1985) Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Jambatan Supriadi. et.al. 1991. Profil Teknologi Padat Karya. Jakarta: Pengembangan Sumber daya Manusia Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (1993). Bumi Wahana. Jakarta: PT. Garamedia Putama. Wilkening, F. 1987. Tata Ruang. Pendidikan Industri Kayu. Semarang : Kanisius

PKMM-1-11-8