BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

Analisa Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. Sumbangan sektor industri pengolahan (migas dan non-migas) memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto tertinggi dibandingkan dengan sektor lain. Sumbangan total ekspor non-migas tahun 2006 mencapai 79,50 juta dollar AS. Pada periode yang sama tahun 2005, angkanya hanya mencapai 66,428 juta dollar AS. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan ekspor migas yang hanya 21,18 juta dollar AS (2006) dan 19,23 juta dollar AS (2005). Tahun 2006, total nilai ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 17,55% dibandingkan tahun 2005. Salah satu industri non-migas yang memberikan sumbangan devisa terbesar bagi Indonesia adalah sektor industri pertambangan batubara. Indonesia sejak dulu dikenal sebagai daerah kaya tambang mulai Kalimantan, Sumatera sampai dengan Papua yang menjadi sasaran para investor asing. Indonesia menduduki nomor 9 negara penghasil batubara terbesar di dunia. Pada tahun 2006, produksi batubara Indonesia mencapai 193 juta ton per tahun yang terdiri dari ekspor 148 juta ton dan pemakaian domestik 45 juta ton. Tahun 2007 ini, produksi direncanakan 205 juta ton per tahun dengan ekspor sebesar 156 juta ton dan domestik 49 juta ton. 1

2 Dengan adanya pertumbuhan tingkat produksi yang tinggi, penurunan tingkat suku bunga, serta semakin banyaknya para pesaing baru baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri maka perusahaan industri pertambangan batubara harus terus meningkatkan kinerja keuangan agar dapat memiliki daya saing yang tinggi agar dapat dapat bertahan dan terus maju dalam memenangkan persaingan usaha. Diperlukan suatu penanganan yang baik oleh perusahaan terutama pihak manajemen dalam pengelolaan sumber daya. Selain dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya secara efisien dan efektif, pihak manajemen juga harus dapat mengambil keputusan-keputusan yang dapat menunjang dalam pencapaian tujuan perusahaan. Agar manajemen perusahaan dapat menghasilkan suatu keputusan yang tepat, dibutuhkan suatu informasi yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan landasan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu informasi merupakan hal yang sangat penting terutama informasi mengenai keuangan perusahaan. Manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan segala aktivitas perusahaan, baik yang berhubungan dengan transaksi keuangan maupun dengan kebijakan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan tahunan setiap akhir tahun. Laporan keuangan ini disusun dengan maksud untuk memberikan informasi mengenai hasil usaha, posisi keuangan, serta faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi keuangan kepada pihak-pihak yang bersangkutan, baik pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan.

3 Posisi keuangan perusahaan setiap tahunnya akan berubah-ubah sesuai dengan operasional perusahaan. Perubahan tersebut juga terjadi pada aktiva yang digunakan, terutama investasi atas aktiva tetap yang pada dasarnya jumlah dan nilainya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempertinggi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah dan nilainya berkurang disebabkan oleh aktivitas perusahaan yang kurang baik serta kondisi lain yang kurang menguntungkan bagi perusahaan. Agar laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, maka perlu diadakan interpretasi terhadap laporan keuangan. Pada umumnya dalam menganalisis laporan keuangan digunakan analisis rasio yang terdiri atas rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Rasio keuangan tersebut dapat menjelaskan hubungan antara dua data keuangan dari tahun ke tahun, dengan cara membandingkan rasio keuangan yang lalu pada satu perusahaan. Dengan melihat hasil analisis rasio, maka dapat diperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan sehubungan dengan kebijakan terhadap pengambilan keputusan. Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal atas investasi yang telah ditanamkan dalam perusahaan. Salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan yaitu aktiva yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Aktiva tetap merupakan investasi yang menyerap bagian terbesar dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan, dan merupakan suatu keharusan dalam perusahaan karena tanpa aktiva tersebut proses produksi tidak akan mungkin berjalan. Oleh sebab itu

4 dalam kegiatan operasinya perusahaan harus menginvestasikan dana yang relatif cukup besar dalam aktiva tetap tersebut. Adapun penelitian yang penulis lakukan saat ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya pada salah satu perusahaan swasta di Bandung (Lily, 2005) yang berjudul Pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Return On Investment dan Total Asset Turnover terhadap investasi aktiva tetap dengan kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan berdasarkan Return On Investment dan Total Asset Turnover terhadap Investasi Aktiva Tetap. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Dimas Yogaswara (2004), Pengaruh besarnya investasi aktiva tetap terhadap Return On Investment perusahaan dengan kesimpulan penelitian bahwa besarnya investasi aktiva tetap berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Investment. Untuk penelitian saat ini penulis memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya diantaranya adalah perbedaan dalam objek penelitian. Pada penelitian ini penulis memilih perusahaan industri pertambangan batubara yang go public yang terdaftar di BEJ. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Return On Investment dan Total Asset Turnover Terhadap Investasi Aktiva Tetap. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

5 1. Bagaimanakah tingkat perubahan investasi aktiva tetap perusahaan selama operasionalisasi perusahaan berjalan. 2. Seberapa besar pengaruh Return On Investment dan Total Asset Turnover terhadap perubahan investasi aktiva tetap pada perusahaan baik secara parsial maupun simultan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menganalisis laporan keuangan dan pengaruhnya terhadap penambahan investasi aktiva tetap sehingga dapat dicapai tujuan dari penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat perubahan investasi aktiva tetap pada perusahaan selama operasionalisasi perusahaan berjalan. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Return On Investment dan Total Asset Turnover terhadap perubahan investasi aktiva tetap perusahaan baik secara parsial dan simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya adalah : 1. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam bidang ilmu

6 pengetahuan ekonomi akuntansi khususnya mengenai pengaruh analisis laporan keuangan terhadap penambahan aktiva tetap. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna dalam merumuskan kebijakan perusahaan serta memberikan sumbangan pemikiran dalam menganalisis laporan keuangan. 3. Bagi pihak lain Memberikan informasi yang bermanfaat sebagai bahan referensi, perbandingan, serta tambahan pengetahuan dan wawasan. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Informasi yang umum tersedia bagi para pelaku pasar dan dipublikasikan adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Untuk mengetahui tendensi atau trend bertambahnya modal atau kekayaan perusahaan, akan diketahui dari neraca, tetapi untuk mengetahui kemajuan atau sebab-sebab perubahan modal tersebut diperlukan laporan laba rugi. Investor, selaku pihak eksternal perusahaan, selalu berusaha untuk menilai kemampuan keuangan dan kinerja perusahaan di mana mereka berkepentingan, karena hal ini berkaitan dengan keamanan dana yang ditanamkan oleh investor di perusahaan tersebut serta berkaitan dengan tingkat keuntungan

7 yang diharapkan oleh pemegang saham. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2006:8) mengemukakan pengguna laporan keuangan sebagai berikut: Bagi investor laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, menilai kemungkinan menanamkan kembali dana (investasi) dalam perusahaan, menilai kemungkinan divestasi (penarikan investasi) dari perusahaan, dan menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan suatu perusahaan perlu diadakan suatu interpretasi dan analisis terhadap data keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan yaitu dengan menghubungkan elemenelemen yang ada pada laporan keuangan seperti elemen-elemen dari berbagai aktiva yang satu dengan yang lainnya atau antara elemen yang ada pada aktiva dengan pasiva, dan sebagainya. Dari hasil interpretasi ini akan diperoleh penjelasan mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu metode yang membantu para pengambil keputusan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan melalui informasi yang didapat dari laporan keuangan. Bagi investor, analisis laporan keuangan dapat berguna dalam pengambilan keputusan untuk investasi. Analisis ini akan memperkuat keyakinannya pada perusahaan dimana ia akan berinvestasi. Analisis laporan keuangan menurut Sofyan Safri Harahap (2006:190) adalah: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kualitatif maupun data non-kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

8 Agar perusahaan dapat menganalisis laporan keuangan tersebut diperlukan suatu tolak ukur. Tolak ukur yang sering digunakan adalah rasio keuangan. Menurut Susan Irawati (2006:24-25), ada dua penggolongan jenis-jenis rasio keuangan berdasarkan sumber data dan tujuan atau informasi kondisi keuangannya yaitu: A. Ditinjau dari tujuan atau informasi kondisi keuangan 1. Rasio likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya (baik jangka panjang maupun jangka pendek) apabila perusahaan dilikuidasi. 3. Rasio profitabilitas Rasio profitabilitas menggambarkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. 4. Rasio aktivitas Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber dananya. 5. Rasio Penilaian Rasio penilaian merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.

9 B. Ditinjau dari sumber data 1. Financial Analysis Ratio (Balance sheet ratios) Merupakan rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari elemenelemen neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities to total asset ratio, dan lain lain. 2. Operating Analysis Ratio (Income statement ratios) Merupakan rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan laba rugi, misalnya gross profit margin, net operating margin, dan lain lain. 3. Operating Financial Analysis Ratio (Inter-statement ratios) Merupakan rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya yang berasal dari laporan laba rugi, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivable turnover, dan lain-lain. Untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan, analisa Return On Investment merupakah salah satu tehnik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2001:336), Return On Investment adalah: Kemampuan dari modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Dengan melakukan analisa Return On Investment, perusahaan dapat mengukur seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh dengan jumlah aktiva atau investasi yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. adalah: Sedangkan Total Asset Turnover menurut Susan Irawati (2006:52)

10 Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan suatu perusahaan. Tujuan perusahaan melakukan investasi adalah untuk memperoleh tambahan pendapatan rutin dan kontinyu dikarenakan perusahaan mempunyai dana yang menganggur atau perusahaan tidak mampu lagi mengoperasikan kelebihan dananya dengan tingkat keuntungan yang sama dengan apa yang diperoleh dari pendapatan investasi tersebut. Pada umumnya investasi memiliki hak finansial, sebagian berwujud seperti investasi tanah, bangunan, emas atau komoditi lain yang dapat dipasarkan. berikut: Menurut Henry Simamora (2000:438), investasi didefinisikan sebagai Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pendapatan bunga, royalty, dividen, pendapatan sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Perusahaan mengadakan investasi dalam inventory, piutang dan lain-lain adalah dengan harapan bahwa perusahaan tersebut akan dapat memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan dalam aktiva tersebut. Demikian juga halnya apabila perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap, adalah juga dengan harapan yang sama dengan investasi dalam aktiva lancar, yaitu bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Terdapat perbedaan diantara kedua aktiva tersebut dalam hal perputaran dana, yaitu investasi dalam aktiva lancar itu diharapkan akan dapat diterima

11 kembali dalam waktu dekat dan secara sekaligus, yaitu dalam waktu satu hari, satu minggu atau paling lama satu tahun. Sebaliknya investasi dalam aktiva tetap, dana yang tertanam di dalamnya akan diterima kembali keseluruhannya oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun, dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui depresiasi. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Haryono Jusup (1999:154) menyatakan bahwa: Pada umumnya perusahaan melakukan investasi yang besar jumlahnya pada berbagai aktiva tetap. Dalam perusahaan-perusahaan yang padat modal, aktiva tetap terkadang mencapai 75% dari total aktiva yang dimilikinya. Selain itu Lukman Samsudin (2000:408) mengemukakan bahwa: Aktiva tetap merupakan investasi yang menyerap bagian terbesar dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan, dan merupakan suatu keharusan dalam perusahaan karena tanpa aktiva tersebut proses produksi tidak akan mungkin berjalan. Dalam kegiatan operasinya perusahaan harus menginvestasikan dana yang relatif cukup besar dalam aktiva tetap, karena skala usaha yang setiap tahunnya terus meningkat, maka dana-dana yang di investasikan tersebut oleh perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara yang banyak digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan investasi perusahaan adalah dengan menggunakan metode perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan dengan jumlah investasi yang

12 dilakukan yaitu berdasarkan metode Return On Investment. Selain itu return on investment dapat digunakan untuk menunjukkan besarnya laba yang diperoleh dari investasi aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan. Aktiva yang terdapat pada perusahaan baik aktiva tetap dan aktiva lancar perusahaan digunakan untuk menghasilkan penjualan. Agar manajer dapat mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya serta aktiva lancar yang di investasikan untuk menghasilkan revenue, maka perusahaan menggunakan analisis Total Assets Turnover. Semakin besar perputaran aktiva semakin efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Konsep kerangka pemikiran dapat dilihat dalam gambar 1.1. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut penulis membuat suatu hipotesis atau kesimpulan sementara bahwa: Return On Investment dan Total Asset Turnover mempunyai pengaruh terhadap investasi aktiva tetap.

13 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan Industri Kegiatan Perusahaan Tujuan Umum Laporan Keuangan Mencari laba Neraca Laporan laba rugi Analisis Laporan Keuangan Analisis Kinerja Aspek Keuangan Aktivitas Profitabilitas Penilaian Rasio Keuangan: Return On Investment Total Asset Turnover Perubahan Investasi Aktiva Tetap

14 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Jakarta Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53. Waktu penelitian mulai dari September 2007 sampai dengan selesai.