BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAHAN DAN METODE. Gambar 2. Bibit Caladium asal Kultur Jaringan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE. September 2016 di rumah kasa Growth Center Kopertis Wilayah 1 Sumut-Aceh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI TSS (TRUE SHALLOT SEED) UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN PEMBIJIAN BAWANG MERAH

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

Transkripsi:

15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak pada 107 0 36 BT dan 6 0 49 LS. Selama percobaan, suhu harian rata-rata adalah 21 0 C dengan suhu minimum 15 0 C dan suhu maksimum 25 0 C. Kelembaban rata-rata adalah 85% dengan curah hujan rata-rata 154 mm per bulan dan banyak hari hujan rata-rata 8 hari per bulan. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah bibit umbi bawang merah kultivar Bali Karet, GA 3, pupuk kandang ayam, pupuk NPK 15-15-15, plastik transparan, plastik hitam, bambu, lampu hemat energi 23 watt (setara dengan 100 W), dan bahan pertanian lainnya. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan Sartorius, tempat vernalisasi (cold storage), tempat perkecambahan, alat pengatur waktu serta alat pertanian lainnya. Metode Penelitian 1. Percobaan Pengaruh Waktu Tanam dan GA 3 terhadap Pembungaan Bawang Merah dan Produksi TSS. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012, dengan Rancangan Petak Terpisah, dengan waktu tanam sebagai petak utama dan perlakuan GA 3 sebagai anak petaknya. Sebagai petak utama adalah waktu tanam (W) terdiri atas W1 = Minggu IV Juni 2011, W2 = Minggu IV September 2011, W3 = Minggu IV Desember 2011 dan W4 = Minggu IV Maret 2012. Sebagai anak petak adalah konsentrasi GA 3 (G) terdiri atas G1 = 0 (tanpa GA 3 ) (kontrol), G2 = GA 3 50 ppm, G3 = GA 3 100 ppm dan G4 = GA 3 200 ppm Dari dua faktor perlakuan, diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 42 unit percobaan. Petak percobaan berukuran 1 m x 3 m dengan jarak tanam 15 cm x 20 cm,

16 sehingga diperoleh 100 tanaman per petak. Kultivar yang digunakan adalah Bali Karet dengan ukuran bibit > 5 gram dan 20 gram yang telah divernalisasi selama 3 minggu pada suhu 10 0 C. 2. Percobaan Pengaruh Fotoperiode dan GA 3 terhadap Pembungaan Bawang Merah dan Produksi TSS. Percobaan dilaksanakan di dataran tinggi Kebun Percobaan Margahayu Lembang 1250 m dpl pada bulan Desember 2011 sampai dengan April 2012, dengan Rancangan Petak Terpisah. Petak utama merupakan fotoperiode dan perlakuan GA 3 sebagai anak petak. Petak utama adalah fotoperiode (F) terdiri atas : F1 = Fotoperiode 10 jam, F2 = Fotoperiode alami (kontrol), F3 = Fotoperiode alami + 2 jam night break dan F4 = Fotoperiode alami + 4 jam night break. Anak petak adalah konsentrasi GA 3 (G) terdiri atas G1 = 0 (tanpa GA 3 ) (kontrol), G2 = GA 3 50 ppm, G3 = GA 3 100 ppm dan G4 = GA 3 200 ppm. Dari dua faktor perlakuan, diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 42 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas 3 polybag ukuran 30 cm atau 8 kg tanah, masing masing polybag ditanam 3 umbi bawang merah. Kultivar yang digunakan adalah Bali Karet dengan ukuran bibit > 5 gram dan 20 gram yang telah divernalisasi selama 3 minggu pada suhu 10 0 C. Analisis dan Model 1. Pengaruh Waktu Tanam dan GA 3 terhadap Pembungaan Bawang Merah dan Produksi TSS. Persamaan matematik dari rancangan yang digunakan adalah : Y ijk = µ + ρ i + α j + γ ij + β k + (αβ) jk + ε ijk Keterangan : i = 1,2,3 (ulangan) j = 1,2,3,4 (waktu tanam) k = 1,2,3,4 (konsentrasi GA 3 )

17 Y ijk = Hasil pengamatan pengaruh waktu tanam ke-j, konsentrasi GA 3 ke-k pada ulangan ke-i µ = Nilai tengah ρ i α j γ ij β k = Pengaruh ulangan ke-i = Pengaruh waktu tanam (petak utama) ke-j = Pengaruh galat waktu tanam ke-j, ulangan ke-i = Pengaruh konsentrasi (anak petak) GA 3 ke-k (αβ) jk = Pengaruh interaksi antara waktu tanam ke-j dan konsentrasi GA 3 ke-k ε ijk = Pengaruh galat waktu tanam ke-j dan konsentrasi GA 3 ke-k pada ulangan ke-i Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (uji F). Apabila dengan uji F menunjukkan pengaruh nyata, uji wilayah Berganda Duncan (DMRT) pada α = 5% dilakukan untuk menguji beda nyata antar perlakuan. Pengolahan data menggunakan program SAS volume 9 Portable. 2. Percobaan Pengaruh Fotoperiode dan GA 3 terhadap Pembungaan Bawnag Merah dan Produksi TSS. Persamaan matematik dari rancangan yang digunakan adalah : Y ijk = µ + ρ i + α j + γ ij + β k + (αβ) jk + ε ijk Keterangan : i = 1,2,3 (ulangan) j = 1,2,3,4 (fotoperiode) k = 1,2,3,4 (konsentrasi GA 3 ) Y ijk = Hasil pengamatan pengaruh fotoperiode ke-j, konsentrasi GA 3 ke-k pada ulangan ke-i µ = Nilai tengah ρ i α j γ ij β k = Pengaruh ulangan ke-i = Pengaruh fotoperiode (petak utama) ke-j = Pengaruh galat fotoperiode ke-j, ulangan ke-i = Pengaruh konsentrasi GA 3 (anak petak) ke-k

18 (αβ) jk = Pengaruh interaksi antara fotoperiode ke-j dan konsentrasi GA 3 ke-k ε ijk = Pengaruh galat fotoperiode ke-j dan konsentrasi GA 3 ke-k pada ulangan ke-i Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (uji F). Apabila dengan uji F menunjukkan pengaruh nyata, uji wilayah Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5% dilakukan untuk menguji beda nyata antar perlakuan. Pengolahan data menggunakan program SAS volume 9 Portable. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan sampel tanah sebelum penelitian Sampel yang diambil sebelum penelitian adalah sampel tanah sebelum percobaan yaitu sebelum lahan diolah. Pengujian sampel ini diperlukan untuk mengetahui kandungan hara yang terkandung dalam sampel. Cara pengambilan sampel tanah adalah dengan sistem bongkah komposit yaitu mengambil 2 kg tanah pada lapisan topsoil dari beberapa titik. Sampel yang sudah diperoleh dianalisis di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Lembang. Persiapan lahan Pengolahan tanah dilakukan satu bulan sebelum tanah agar tanah menjadi gembur, menghilangkan gulma dan memperbaiki sirkulasi udara serta aerasi dalam tanah, tanah diolah sedalam ± 20 cm. Model penanaman bawang merah adalah diatas bedengan bukan surjan untuk setiap perlakuan. Tinggi bedengan sekitar 15 cm untuk setiap perlakuan. Bedengan bawang merah dibuat sedemikian rupa sehingga galian subsoil berada dibawah tanah galian topsoil. Vernalisasi Sebelum tanam bibit yang akan digunakan diseleksi terlebih dahulu. Bibit yang digunakan adalah bibit yang sehat dan berukuran besar (> 5 gram), yang kemudian dibersihkan dari daun menjadi bentuk protolan. Protolan bibit dihamparkan dalam wadah dan dimasukkan dalam ruang vernalisasi selama 3 minggu dengan suhu ± 10 o C.

19 Penanaman dan aplikasi GA 3 Aplikasi GA 3 diberikan dengan cara pencelupan bagian basal (dasar) umbi sebelum tanam. Umbi bibit bawang merah dicelup dalam larutan GA 3 sesuai dengan perlakuan selama 15 menit. Pada percobaan I setiap lubang tanam, ditanami satu umbi bibit, selanjutnya dilakukan penyulaman pada umur 7 HST. Jarak tanam yang digunakan adalah 15 cm x 20 cm. Untuk percobaan II penanaman dilakukan pada polybag ukuran 8 kg dengan jumlah bibit 3 umbi per polybag. Pengairan Pengairan diberikan melalui penyiraman menggunakan embrat dan selang air. Penyiraman dilakukan seminggu dua kali pada pagi dan sore hari kecuali saat hari hujan. Penyiraman dilakukan sampai dengan tanaman memasuki fase vegetatif akhir yaitu ketika 50% daun per rumpun mulai menguning sekitar usia 10 s.d. 12 MST. Pemupukan Pupuk dasar yang diberikan berupa pupuk kandang ayam dengan dosis 15 ton ha -1. Dosis pupuk yang diberikan sesuai dengan dosis rekomendasi 1000 kg/ha NPK (15-15-15) pada saat tanam, 2 dan 4 MST. Pupuk susulan diberikan dalam bentuk lajur di samping kanan dan kiri baris tanaman. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman meliputi penyiangan, serta pengendalian hama, penyakit dan gulma. Penyiangan gulma dilakukan secara manual setiap seminggu sekali untuk menghindari kompetisi, kelembaban tanah yang tinggi serta terhindar dari serangan penyakit. Pengendalian hama penyakit disesuaikan dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang baik secara manual maupun dengan aplikasi insektisida dan fungisida. Pemasangan naungan transparan pada percobaan I Naungan transparan dipasang setelah muncul bunga. Pemasangan naungan dilakukan untuk melindungi tanaman dan bunga dari hujan, sehingga tidak terjadi

20 gugur bunga. Naungan di pasang mengikuti arah bedeng dengan ketinggian ± 2.5 m di atas permukaan bedeng. Perlakuan fotoperiode pada percobaan II Tambahan hari panjang berupa night break diberikan pada pukul 22.00-24.00 (untuk fotoperiode alami + 2 jam) dan 22.00-02.00 (untuk fotoperiode alami + 4 jam). Lampu yang digunakan adalah lampu hemat energi 23 watt (setara dengan 100 W). Sementara pengurangan fotoperiode dilakukan dengan cara penyungkupan dengan plastik hitam pada pukul 16.00 dan dibuka pada pukul 06.00 keesokan harinya (fotoperiode 10 jam). Perlakuan fotoperiode diberikan selama 2 minggu yaitu pada umur 3 sd 5 MST. Penyerbukan Penyerbukan bunga dilakukan dengan menggunakan tangan dengan cara mengusap bunga yang telah terbuka agar serbuk sari jatuh ke kepala putik. Selain itu, ditanam pula bunga Tagetes di areal pertanaman untuk menarik serangga penyerbuk supaya terjadi penyerbukan oleh serangga. Panen umbel dan biji bawang merah Panen umbel dan biji bawang merah dilakukan pada saat biji telah matang fisiologi. Kriteria yang digunakan adalah umbel telah merekah sempurna dan telah terjadi penyerbukan serta fertilisasi (membentuk biji). Secara visual hampir seluruh daun bawang telah rebah dan tangkai bunga berwarna cokelat. Pengamatan Pengamatan Utama Pengamatan dilakukan terhadap tanaman contoh secara acak pada setiap petak percobaan. Petak panen bawang merah adalah semua rumpun dalam bedengan pada percobaan 1 dan semua rumpun pada 9 polybag pada percobaan 2. Adapun peubah yang diamati adalah sebagai berikut :

21 Pertumbuhan bawang merah Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan terhadap 5 tanaman contoh secara acak ketika umur 15, 30 dan 45 HST untuk percobaan 1 dan 3 tanaman contoh ketika umur 30 dan 45 HST untuk percobaan 2. Pengamatan pertumbuhan meliputi : 1. Tinggi tanaman (cm). Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ke ujung daun tertinggi. 2. Jumlah daun (kapsul). Jumlah daun per tanaman adalah seluruh daun yang ada pada setiap rumpun termasuk daun termuda (apabila sudah 3 cm) sampai daun tertua yang sebagian besar masih berwarna hijau dan tidak layu. 3. Jumlah anakan per tanaman (kapsul). Jumlah anakan per tanaman adalah jumlah tunas yang muncul dan telah membentuk batang semu. Pembungaan bawang merah Pengamatan pembungaan bawang merah meliputi : 1. Persentase tanaman berbunga (%). Persentase tanaman berbunga dihitung dengan cara menghitung jumlah tanaman yang berbunga dibagi populasi seluruh tanaman dikali 100%. Pengamatan dilakukan setiap seminggu sekali sejak waktu muncul bunga sampai dengan pembungaan maksimal. Data yang ditampilkan adalah jumlah persentase pembungaan maksimal dari populasi. 2. Waktu bunga muncul (HST). Waktu bunga muncul dihitung dengan cara menghitung jumlah hari sejak saat tanam sampai dengan waktu bunga muncul 10%. 3. Waktu blooming (HST). Waktu blooming dihitung dengan cara menghitung jumlah hari sejak saat tanam sampai dengan populasi tanaman berbunga 40%. 4. Jumlah umbel per rumpun. Pada percobaan 1 dihitung dengan cara membagi jumlah umbel seluruh sampel dengan banyaknya sampel. Pada percobaan 2 dihitung dengan cara membagi jumlah umbel per 9 rumpun dibagi jumlah rumpun berbunga.

22 5. Jumlah umbel per petak. Jumlah umbel per satuan percobaan dihitung dengan cara mencacah jumlah umbel bunga yang terbentuk per petak (100 rumpun) pada percobaan 1. 6. Untuk percobaan 2 ditambah dengan peubah panjang tangkai bunga (cm). Panjang tangkai bunga dihitung dengan cara mengukur panjang tangkai bunga dari pangkal batang sampai dengan dasar dari rangkaian bunga (umbel). Pembuahan dan pembentukan biji Pengamatan hasil biji bawang merah meliputi : 1. Jumlah umbel yang dipanen. Jumlah umbel yang dipanen dihitung dengan cara mencacah semua umbel yang dapat dipanen. 2. Jumlah kapsul per umbel. Jumlah kapsul per umbel dihitung dengan cara menjumlahkan jumlah kapsul bernas dan tidak bernas pada setiap umbel. 3. Jumlah kapsul bernas per umbel. Jumlah kapsul bernas dihitung dengan cara mencacah jumlah kapsul bernas atau berbiji pada setiap umbel. 4. Persentase pembentukan buah. Persentase pembentukan buah dihitung dengan cara membagi jumlah kapsul bernas dengan jumlah kapsul per umbel dikali 100%. Jumlah kapsul per umbel diasumsikan sebagai jumlah bunga tunggal (floret) per umbel. 5. Jumlah biji per umbel. Jumlah biji per umbel dihitung dengan mencacah jumlah biji pada setiap umbel. 6. Jumlah biji per kapsul. Jumlah biji per kapsul dihitung dengan cara membagi jumlah biji per umbel dengan jumlah kapsul yang bernas dari umbel tersebut. 7. Persentase pembentukan biji. Persentase pembentukan biji dihitung dengan cara membagi jumlah biji per kapsul dengan jumlah ovule kemudian dikali 100%. Jumlah ovule bawang merah adalah 6. 8. Keberhasilan reproduksi. Keberhasilan reproduksi dihitung dengan cara mengalikan persentase pembentukan buah dengan persentase pembentukan biji.

23 Produksi TSS 1. Bobot biji per 100 butir. Bobot biji per 100 butir dihitung dengan cara membagi bobot biji per umbel dengan jumlah biji per umbel sehingga diperoleh bobot biji per butir. Kemudian bobot biji per butir dikali 100 sehingga diperoleh bobot biji per 100 butir. 2. Bobot biji per umbel. Bobot biji per umbel didapat dengan cara menimbang biji atau TSS seluruh sampel kemudian dibagi jumlah sampel. 3. Bobot biji per rumpun. Bobot biji per rumpun diperoleh dengan cara mengalikan bobot biji per umbel dengan jumlah umbel per rumpun. 4. Bobot biji per petak. Bobot biji per petak pada percobaan 1 dihitung dengan cara menimbang seluruh biji non sampel kemudian ditambahkan dengan biji sampel. Data Pendukung Data pendukung adalah data yang diperoleh dari pihak lain tanpa di analisis secara statistika dan digunakan untuk mendukung percobaan yang dilakukan. Data pendukung terdiri atas daya berkecambah, komponen iklim, dan analisis tanah. Daya Berkecambah Daya berkecambah dihitung dengan cara menghitung jumlah benih yang tumbuh dibagi jumlah benih yang diuji di kali 100%. Sebelum diuji benih dimasukkan kedalam ruang pendingin 5 o C selama 1x 24 jam. Pengujian dilakukan di Lab Teknologi Benih Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang. Komponen Iklim Komponen iklim yang dijadikan data pendukung adalah : suhu minimum, suhu rata-rata harian, suhu maksimum, kelembaban, banyak hari hujan serta curah hujan untuk setiap musim tanam. Komponen iklim diperoleh dari Stasiun Cuaca Margahayu Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang. Analisis tanah Analisis kimia tanah sebelum percobaan meliputi : tekstur tanah, kandungan hara makro (N, P dan K), ph tanah, KTK dan Kejenuhan Basa. Analisis tanah

24 dilakukan sebelum percobaan. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang.