BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. yang tingkat perkembangannya termasuk cepat di kawasan Asia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman masa penjajahan di negara kita, masyarakat Indonesia tidur di

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sangat ditentukan oleh

Bab I Pendahuluan 6 BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang dikelola untuk memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP PENJUALAN. Oleh : HENDRI YULIANDRI NRP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. atau baja yang saat ini melimpah di pasaran internasional dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tak diragukan lagi bahwa dunia telah berubah, sedang berubah, dan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian pada saat ini sangatlah tidak menentu, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tajamnya tingkat persaingan antar perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dapat terus menjaga eksistensi perusahaan (kelangsungan hidup),

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam bidang percetakan semakin ketat yang. menyebabkan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya bersaing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan managementuntuk dapat mencapai tujuan organisasi. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang berkembang saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia dewasa ini ditandai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus: PT. Insan Muda Berdikari (IMB)) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami ketidakstabilan hingga saat ini. Oleh sebab itulah, terjadi persaingan yang semakin ketat diantara para pengusaha. Persaingan ketat itu menuntut perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya, yaitu pelayanan yang memuaskan serta produk yang lebih bermutu. Selain untuk memenuhi harapan konsumen, perusahaan juga memiliki tujuan yang harus dicapai yaitu menghasilkan laba yang optimal dengan biaya yang efisien. Salah satu caranya dengan memanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin sumber daya yang mereka miliki melalui aktivitas perusahannya. Aktivitas utama yang ada dalam perusahaan manufaktur yaitu aktivitas produksinya, sebab dari hasil produksi itulah, perusahaan melakukan penjualan yang kemudian mendatangkan laba bagi perusahaan. Dalam kegiatan produksi itu, terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang disebut biaya produksi. Biaya produksi terbagi menjadi tiga komponen utama yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Halim dan Supomo, 1997:172). Dari ketiga komponen diatas, biaya bahan baku menjadi komponen terbesar dalam biaya produksi. Bahan baku merupakan bahan langsung yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk jadi (Nafarin, 2004:55). Bahan

Bab I Pendahuluan 2 baku sebagai komponen terbesar dari biaya produksi, harus diperhatikan dalam penggunaannya. Penggunaan bahan baku yang efisien dan efektif akan membantu perusahaan untuk menekan biaya dan dapat menghindarkan pemborosan. Apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka produk tersebut dapat memiliki nilai lebih yaitu harga tanpa mengurangi tingkat kualitas dari produk itu sendiri. Untuk dapat menggunakan bahan baku secara efisien dan efektif, diperlukan suatu pedoman penggunaan bahan baku dalam proses produksi, agar tidak terjadi pemborosan. Oleh sebab itulah manajemen perusahaan perlu menyusun anggaran bahan baku sebagai alat perencanaan dan pengendalian penggunaan bahan baku. Menurut Halim dan Supomo (1997:172), anggaran bahan baku yaitu: Anggaran bahan baku memuat taksiran bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang maupun kuantitas bahan baku. Adapun dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi, rencana persediaan bahan baku dan standar pemakaian bahan baku (Nafarin, 2004:55). Perencanaan penggunaan bahan baku tersebut dapat mencegah pemborosan sehingga efisiensi produksi dapat tercapai. Dengan tercapainya hal tersebut, maka akan memudahkan pengusaha untuk mengelola usahanya serta mengembangkan perusahaannya. Melihat begitu pentingnya peranan anggaran bahan baku, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi roti dan kue kering. Usaha dalam bidang makanan, khususnya makanan kecil akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat

Bab I Pendahuluan 3 ditandai dengan banyaknya jenis roti dan kue kering yang beredar di pasaran. Masalah yang sering di hadapi oleh perusahaan ini adalah persediaan bahan baku yang sering tidak sesuai jumlahnya dengan yang dibutuhkan dalam proses produksi dan juga kelangkaan bahan baku. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan perlu menyusun suatu anggaran bahan baku, sebagai usaha untuk mencapai efektifitas produksi sehingga bisa memenangkan persaingan dari perusahaan sejenis. Dalam hal ini, produk yang dihasilkan haruslah berkualitas baik dengan harga bersaing, sehingga harapan konsumen dapat terpenuhi. Anggaran bahan baku berperan sebagai suatu alat bagi manajemen untuk menjalankan fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian (Robbins dan Coulter, 2002:148). Fungsi perencanaan yaitu suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut (www.organisasi.org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia), sedangkan fungsi pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan sebelumnya (Maulana, 1992:5). Sebagai fungsi perencanaan, anggaran bahan baku digunakan nuntuk merencanakan pengadaan bahan baku yang diperlukan selama proses produksi dan mencegah terjadinya penundaan proses produksi akibat kekurangan bahan baku. Sedangkan sebagai fungsi pengendalian, anggaran bahan baku digunakan sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan. Jika ditemukan adanya penyimpangan antara anggaran dan realisasinya, maka perusahaan harus secepatnya mengambil tindakan korektif, agar lebih baik di masa mendatang.

Bab I Pendahuluan 4 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai : Peranan Anggaran Bahan Baku Sebagai Alat Bantu Manajemen Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Penggunaan Bahan Baku Pada Peusahaan X 1.2 Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas maka identifikasi masalah yang menjadi pokok pembahasan : 1. Bagaimana proses penyusunan anggaran bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan X? 2. Bagaimana peranan anggaran bahan baku dalam perencanaan dan pengendalian bahan baku pada perusahaan X? 3. Apakah penyusunan anggaran bahan baku pada perusahaan X telah memadai? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran bahan baku yang dilakukan perusahaan X 2. Untuk mengetahui peranan anggaran bahan baku dalam perencanaan dan pengendalian bahan baku pada perusahaan X

Bab I Pendahuluan 5 3. Untuk mengetahui apakah penyusunan anggaran bahan baku pada perusahaan X telah memadai. 1.4 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Bagi penulis dan rekan mahasiswa lain, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan membandingkan antara teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktik di lapangan. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang pentingnya anggaran bahan baku sebagai alat perencanaan dan pengendalian guna perbaikan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi pihak lainnya, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi serta dapat menjadi bahan pembanding dan kajian. 1.5 Rerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba yang optimal. Dengan adanya laba maka kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat terjamin dan bahkan dapat terus berkembang. Masuknya era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk memiliki kemampuan manajemen yang memadai. Perusahaan harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada sehingga tidak kehilangan keuntungan yang dapat mempengaruhi keberadaan perusahaan tersebut.

Bab I Pendahuluan 6 Perusahaan harus cermat terhadap keinginan konsumen saat ini. Konsumen menginginkan produk yang berkualitas dan harga yang bersaing. Perusahaan harus dapat menekan biaya produksi, dalam hal ini adalah biaya bahan baku sebagai komponen terbesar dalam biaya produksi, agar dapat memenuhi harapan konsumen tersebut.. Salah satunya melalui penyusunan anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Menurut Nafarin (2004:9) anggaran yaitu Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan (Nafarin, 2004:9). Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan beberapa faktor diantaranya (Nafarin, 2004:9): 1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan 2. Data-data waktu yang lalu 3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi 4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing 5. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah. 6. Penelitian untuk perkembangan perusahaan Seperti yang telah dijelaskan diatas, untuk dapat menekan biaya produksi, perusahaan perlu menyusun anggaran bahan baku sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan bahan baku. Melalui anggaran bahan baku, perusahaan dapat merencanakan pengadaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi dan mencegah terjadinya penundaan terjadinya penundaan proses produksi akibat kekurangan bahan baku. Anggaran bahan baku dibuat berdasarkan anggaran produksi, rencana persediaan bahan baku dan standard kebutuhan bahan

Bab I Pendahuluan 7 baku (Nafarin, 2004:55). Dalam anggaran bahan baku direncanakan banyaknya bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi, besarnya persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan, besarnya pembelian bahan baku yang dilakukan perusahaan dan juga besarnya biaya bahan baku yang akan terjadi untuk suatu periode tertentu (Adisaputro dan Asri, 2004 : 214). Adapun tujuan penyusunan anggaran bahan baku adalah (Adisaputro dan Asri, 2004:214): a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah. b. Memperkirakan pembelian bahan mentah yang diperlukan. c. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah. d. Sebagai dasar penyusunan product costing yakni memperkirakan harga pokok pabrik karena penggunaan bahan mentah dalam proses produksi. e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan mentah. Tanpa adanya suatu anggaran bahan baku dapat menimbulkan beberapa masalah dalam perusahaan, antara lain : 1 Tidak dapatnya menentukan bahan baku yang diperlukan dalam produksi. 2 Tidak dapatnya menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan 3 Tidak dapat menentukan harga pokok produk secara tepat. 4 Membuka peluang pemborosan dan penggelapan bahan baku yang disebabkan permintaan bahan baku secara berlebihan karena tidak terdapatnya suatu patokan atau standard penggunaan bahan baku. 5 Dengan adanya bahan baku maka efisiensi produksi tidak tercapai sehingga harga pokok produk akan tinggi dan memungkinkan

Bab I Pendahuluan 8 perusahaan kalah dengan perusahaan sejenis yang lebih efisien biaya produksinya Anggaran bahan baku dalam suatu perusahaan harus dapat menjadi alat perencanaan sekaligus alat pengendalian bagi aktivitas perusahaan. Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus alat pengendalian, penyusunan anggaran harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Partisipasi Manajer dalam penyusunan anggaran 2. Organisasi anggaran 3. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur kinerja manajemen dalam pelaksanaan anggaran (Mulyadi,2001:513) Sebagai fungsi perencanaan, anggaran bahan baku merencanakan jumlah bahan baku yang diperlukan selama proses produksi dan untuk menghindari penundaan produksi karena kekurangan bahan baku. Sedangkan sebagai fungsi pengendalian, anggaran bahan baku dapat menjadi pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan. Hasil perbandingan itu dapat menilai apakah perusahaan itu sukses atau tidak, juga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi didalamnya serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hal ini berguna untuk penyusunan anggaran bahan baku periode selanjutnya

Bab I Pendahuluan 9 PERENCANAAN *Anggaran Produksi *Rencana persediaan bahan baku *Standar pemakaian bahan baku PENGENDALIAN Pengawasan pelaksanaan anggaran bahan baku Anggaran bahan baku Laporan realisasi F e e d b a c k Perbandingan antara anggaran dan realisasi Analisis Penyimpangan F e e d b a c k Ya EFEKTIF Tidak Tindakan perbaikan Gambar 1.1 Bagan Rerangka Pemikiran

Bab I Pendahuluan 10 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode yang berusaha menganalisis, menyimpulkan serta menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan (Indriantoro dan Supomo, 1999:26). Dalam penulisan skripsi ini, data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Lapangan ( Field Research ) Yaitu mencari data dengan jalan mengunjungi dan meninjau langsung perusahaan untuk memperoleh data data yang diperlukan, yaitu dengan jalan : a. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan para petugas yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. b. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek yang sedang diteliti. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari dan menelaah teoriteori dari buku referensi, literatur, majalah, jurnal, buku-buku lain, dan

Bab I Pendahuluan 11 catatan-catatan yang penulis peroleh selama perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha yang berkaitan atau ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti dalam skripsi ini. Penelitian ini dilakukan untuk pengumpulan data sekunder yang merupakan landasan teori dan pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan masalah. Penulis menggunakan dua variabel, dalam penulisan skripsi ini yaitu : 1. Variabel bebas (Independent Variable) Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas atau variabel yang mendahului variablel lainnya yang tidak bebas. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan huruf X. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah peranan anggaran bahan baku. 2. Variabel terikat (Dependent Variable) Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan huruf Y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah perencanaan dan pengendalian penggunaan bahan baku. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan X yang berada di jalan Kopo Permai 3 Bandung yang bergerak dalam bidang produksi roti dan kue kering

Bab I Pendahuluan 12 Penelitian ini mulai dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat pengantar dari Universitas Kristen Maranatha sampai selesai.