MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO
1. Kesehatan Kesehatan Diri Dalam kehidupan pekerjaan penting sekali memperhatikan kesehatan diri. Mencuci tangan dengan air Di bengkel bisa terjadi kecelakaan kecil dan besar, kita harus berbuat sesuatu untuk mencegah kecelakaan atau memperkecil resikonya. Menjaga badan dan tangan agar tetap bersih merupakan pendukung utama untuk maksud ini. Sebuah bak untuk air dingin Air bersih untuk mencuci dan minum harus tersedia di dekat setiap bengkel. Terdapat banyak jenis keran, dari keran air dingin yang sederhana sampai keran air yang dapat mencampur air dingin dan panas samapi didapat suhu air yang dikehendaki. Pada halaman ini terdapat beberapa contoh perlengkapan untuk pengadaan air. Di banyak Negara yang beriklim tropis, air panas dapat dihasilkan dengan cara menempatkan tempat penampungan air di halaman yang bersinar matahari terik, atau yang lebih memuaskan dengan menggunakan sel tenaga surya yang sederhana. Tangan harus senantiasa dicuci setiap saat sampai meninggalkan bengkel. Tempat mencuci piring dsb. Dua keran, satu untuk air dingin yang lainnya untuk air panas Keran untuk mencampur air dingin dan panas 1 7
Air Air dipakai untuk berbagai maksud Mencuci tangan setelah bekerja dan mendeteksi luka kecil yang sebenarnya tidak parah, dapat menghindarkan dari kemungkinan yang lebih buruk lagi. TUJUAN Mencuci tangan Mencuci muka untuk mencegah agar debu dan partikel kecil tidak lengket di sela-sela muka, terutama di bagian mata. Mencuci muka Mencuci rambut untuk mencegah agar tidak lengket karena debu dan lemak (hasil dari keringat) Mencuci pakaian agar penampilan bersih dan tubuh tetap sehat. Mencuci rambut Mencuci pakaian Senantiasa mencuci tangan sebelum makan apa saja. Mencuci tangan sebelum makan Mandi Pancuran Pancuran merupakan alat terbaik untuk mandi. Pancuran itu pun merupakan alat keselamatan. Penyemprot air yang mudah ditenteng harus ditempatkan dekat pintu keluar dari setiap bengkel atau laboratorium tempat kita bekerja dengan bahan berbahaya, seperti larutan asam yang mudah menimbulkan luka bakar. Pancuran 2 7
Dengan begitu luka itu bisa segera ditanggulangi. Diasrama harus tersedia kamar mandi atau bilik mandi pancuran yang dapat ditutup. Bilik mandi Kamar mandi Setelah dicuci, pakaian harus dijemur di tempat bersih, kalau mungkin dihalaman yang berangin. Mengeringkan pakaian Seperti kita ketahui, dimana saja serangga mungkin menempel pada pakaian yang sudah kering, oleh karena itu pakaian harus diseterika untuk mencegah infeksi. Pakaian bersih menjaga badan tetap sehat. Pakaian bersih Kakus (Toilet) Seperti halnya air untuk mencuci kakuspun harus tersedia di setiap sekolah, bengkel atau institusi. Kakus Memelihara kebersihan kakus merupakan salah satu faktor penting untuk kesehatan diri. Pelihara kebersihan Terdapat bermacam-macam jenis kakus, seringkali ada kaitannya dengan lingkungan budaya. 3 7
Lemari Para siswa/karyawan harus diberi lemari berkunci sebagai tempat untuk menyimpan miliknya, seperti pakaian kerja dan alat keselamatan kerja. Deretan lemari Lemari-lemari itu sebaiknya ditempatkan didekat bengkel, kalau mungkin didalam sebuah ruang terpisah, dimana siswa dapat berganti pakaian sebelum dan sesudah bekerja di bengkel. Di asrama yang masih merupakan bagian dari sekolah atau lembaga, lebih baik disediakan lemari pintu dua. Lemari pintu dua biasa dipakai di asrama Kebanyakan lemari dtempatkan berderet. Diruang gantungan harus tersedia tempat untuk menggantungkan jas, jaket dan sebagainya. Ruang gantungan 4 7
Pakaian kerja Pakaian kerja harus selalu dipakai selama bekerja di bengkel untuk setiap jenis pekerjaan. Pakaian kerja Pakaian kerja harus memenuhi beberapa standar umum misalnya jika berlengan panjang harus berkancing ketat seputar pergelangan tangan. Gambar disamping menunjukkan beberapa titik rawan yang dengan mudah dapat terancam bahaya di bengkel : - rambut harus dipotong pendek - mata harus terlindung - lengan baju harus tirus - jangan pakai arloji - cincin, kalung harus dilepas Standar umum Rawan Rambut Mata Lengan baju Arloji Cincin Pakaian benar mencegah kecelakaan. Mengenakan cincin sewaktu bekerja dibengkel dapat menyebabkan jari terputus atau mendapat kecelakaan yang lebih parah. Jari putus 5 7
Pekerja pada gambar ini berpakaian benar. Topi Ia mengenakan ; - topi (helm) untuk melindungi rambut - baju lengan pendek - kacamata pelindung - tanpa arloji atau cincin - tanpa dasi atau syal - sepatu kokoh Lengan pendek Kacamata pelindung Tanpa cincin Tanpa arloji Tanpa dasi atau syal Topi atau helm dan kacamata Topi atau helm Kacamata Pelindung telinga Kalung, gelang, arloji dan cincin MEMBAHAYAKAN Kalung, gelang, cincin Syal dasi 6 7
Rambut dan Dasi Pekerja wanita berambut lebih panjang daripada pria. Rambut panjang Mereka dapat menutup rambut dengan menggunakan kain tudung kepala tradisional, tanpa mengurangi daya tarik. Perlindungan dengan tudung kepala Mengenakan dasi di bengkel jelas tidak pada tempatnya sebab terlalu berbahaya. Dasi Bahaya terutama timbul dari gerakan mesin yang berputar. Bahaya 7 7
RANGKUMAN 1 2
Soal 1. Sebutkan 5 kebiasaan diri agar kesehatan tetap terjamin. 2. Sebutkan 5 syarat air yang digunakan sebagai air minum. 3. Tujuan pakaian dicuci adalah.. 4. Sebutkan syarat-syarat pakaian kerja. 5. Sebutkan beberapa titik rawan pada anggota tubuh seorang pekerja. Kunci Jawaban 2 2
Daftar Pustaka HNC, Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1993 M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga-Jakarta 1983 Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI-JATIM 2000 T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13, Djambatan- Jakarta 2003 Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok-2005 Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991 Suma mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke-9, CV.Haji Hasagung - Jakarta UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13 UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982