PENURUNAN NYERI PASCABEDAH PASIEN TUR PROSTAT MELALUI RELAKSASI BENSON

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. asli ke perifer dan menjadi kaspul bedah (Rahardjo, 1995). Benigna Prostat

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung

RELAKSASI BENSON DAPAT MENURUNKAN NYERI PASKA TRANS-URETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) Sueb, Cecep Triwibowo

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

Penjelasan Tentang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

Abstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI OLEH: Oktaviani De Rosari Deor NRP: FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

EFEKTIFITAS RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LUKA POST SEKSIO SESARIA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

ARTIKEL RISET KEPERAWATAN. Oleh NURUL ISTIKOMAH NIM G2B308034

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BLADDER TRAINING MODIFIKASI CARA KOZIER PADA PASIEN PASCABEDAH ORTOPEDI YANG TERPASANG KATETER URIN

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan penyumbatan uretra pars prostatika (Muttaqin, 2011). dapat menimbulkan komplikasi apabila dibiarkan tanpa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG WIJAYA KUSUMA RSUD DR.

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DADA KIRI PADA PASIEN ACUTE MYOCARDIAL INFARC DI RS Dr MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan kelenjar prostat dikenal dengan Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler telah menjadi salah satu masalah penting

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya

Pernyataan Etika Penelitian

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA PADA HARI KE 1-2

TESIS PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN TENSION TYPE HEADACHE (TTH)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

EFEK KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI D RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS REUMATOID

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

e-journal Keperawatan (e-kp) volume 5 Nomor 1, Februari 2017

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS.

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

Transkripsi:

PENELITIAN PENURUNAN NYERI PASCABEDAH PASIEN TUR PROSTAT MELALUI RELAKSASI BENSON Gad Datak*, Krisna Yetti**, Rr. Tutik Sri Hariyati** Abstrak Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pascabedah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas relaksasi Benson dalam menurunkan nyeri pascabedah pasien TUR Prostat. Metode penelitian quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 14 orang, masing-masing 7 orang pada kelompok intervensi yang diberikan kombinasi relaksasi Benson dan terapi analgesik serta kelompok kontrol yang hanya diberikan terapi analgesik. Relaksasi Benson dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 15 menit selama dua hari. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik efektif menurunkan rasa nyeri pascabedah pada pasien TUR Prostat (p = 0,019, α = 0,05). Penelitian ini menyarankan Relaksasi Benson digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah TUR Prostat elektif. Kata kunci: nyeri pascabedah, relaksasi Benson, TUR prostat Abstract Benson Relaxation is the development of relaxation response method by involving patient is belief factor to relieve postoperative pain. This research was aimed to explore the effectiveness of Benson Relaxation in relieving post-operative pain of TUR prostate. The method used in this study was quasi experimental with pre test and post test design with control group. A total of 14 consecutive samples were participated in this study by divided into the intervention and control group, 7 participants respectively. Those in intervention group received Benson Relaxation combined with analgesic therapy where as in control group took analgesic therapy alone. Benson Relaxation intervention given after analgesic was taken, for 15 minutes each day for two days. The results revealed that combination between Benson Relaxation and analgesic therapy was more effective than analgesic therapy alone (p = 0,019, α = 0,05). The Implication of this research was Benson Relaxation can be applied to relieve post-operative pain of elective TUR Prostate. Key words: Benson relaxation, post-operative pain, TUR prostate PENDAHULUAN Giddens (2004) mengatakan bahwa Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) merupakan penyebab gangguan dan sumbatan aliran kemih paling banyak dijumpai pada pria lanjut usia. Sebagian pasien BPH mengalami penyakit ini ketika berusia di atas 50 tahun dan lebih dari 80% yang mengalami penyakit ini pada usia diatas 80 tahun (Lewis, Heitkemper, & Dirksen, 2004). Penatalaksanaan jangka panjang yang terbaik pada pasien BPH adalah dengan pembedahan, karena pemberian obat-obatan atau terapi non invasif lainnya membutuhkan waktu sangat lama untuk melihat keberhasilannya.salah satu tindakan pembedahan yang paling banyak dilakukan pada pasien dengan BPH adalah pembedahan Transurethral Resection of The Prostate (TUR Prostat) (Purnomo, 2007; Smeltzer & Bare, 2002). TUR Prostat merupakan prosedur pembedahan dengan memasukkan resektoskopi melalui uretra untuk mengeksisi dan mengkauterisasi atau mereseksi kelenjar prostat yang obstruksi. Prosedur pembedahan TUR Prostat menimbulkan luka bedah yang akan mengeluarkan mediator nyeri dan menimbulkan nyeri pasca bedah (Purnomo, 2007; Smeltzer & Bare, 2002; Tan, 2007). Penatalaksanaan nyeri pasca bedah yang tidak tepat dan akurat akan meningkatkan risiko komplikasi, menambah biaya perawatan, memperpanjang hari rawat, dan memperlambat proses penyembuhan (Vaughn, Wichowski, & Bosworth, 2007). Intervensi keperawatan yang dilakukan perawat untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri pascabedah dilakukan dengan pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis.

Penurunkan nyeri pascabedah pasien TUR Prostat melalui relaksasi Benson(Gad Datak, Krisna Yetti, Rr. Tutik Sri Hariyati) 174 Intervensi nonfarmakologis merupakan terapi pelengkap untuk mengurangi nyeri pasca bedah dan bukan sebagai pengganti utama terapi analgesik yang telah diberikan. The Agency for Health Care Policy and Research/ AHCPR (1992) merekomendasikan bahwa kombinasi intervensi farmakologis dan nonfarmakologis merupakan cara terbaik untuk mengontrol nyeri pascabedah (Roykulcharoen, 2003). Relaksasi Benson merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis yang digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah. Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Benson & Proctor, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Relaksasi Benson secara signifikan mengurangi distress dan sensasi nyeri pasca bedah abdominal (cholecystectomy) pada wanita (p= 0,011, α= 0,05) (Levin, Malloy, & Hyman, 1987). Data rekam medik sebuah RS di Jakarta dari bulan Oktober-Desember 2007 menunjukkan pasien BPH berjumlah 41 kasus diantaranya pada 30 kasus (73%) dilakukan bedah TUR Prostat. Penatalaksanaan nyeri pascabedah pada pasien TUR Prostat di RS tersebut relatif sama dengan pelayanan kesehatan rumah sakit lainnya. Intervensi farmakologis dilakukan dengan pemberian analgesik sesuai dengan standar pelayanan medik. Selain itu, intervensi nonfarmakologis yang digunakan dan tertulis pada rencana perawatan, misalnya meliputi latihan napas dalam, distraksi, dan imajinasi terbimbing. Penelitian ini dilatarbelakangi pertimbangan bahwa pasien TUR Prostat lebih banyak dialami oleh pria lanjut usia yang memiliki pemahaman spiritualitas relatif lebih baik. Selain itu, belum ada laporan penelitian di Indonesia yang menunjukkan penggunaan Relaksasi Benson untuk mengurangi nyeri pascabedah pasien TUR Prostat. Dengan demikian, perlu diketahui efektifitas Relaksasi Benson untuk menurunkan nyeri pasca bedah pasien TUR Prostat di sebuah RS di Jakarta. METODE Desain penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dengan pre test and post test design with control group. Kelompok intervensi memperoleh kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik, sedangkan kelompok kontrol hanya memperoleh pemberian analgesik. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien TUR Prostat elektif di sebuah RS di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Kriteria inklusi responden adalah pasien TUR Prostat yang elektif, minimal dirawat 2 hari pascabedah, kesadaran compos mentis dan kooperatif, dengan usia di atas 50 tahun. Selain itu, pasien mendapatkan terapi analgesik Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs (NSAIDs) yaitu Ketesse (Dexketoprofen) dan bersedia melakukan Relaksasi Benson. Penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai dengan Juni 2008. Jumlah sampel penelitian sebanyak 14 pasien, masing-masing tujuh pasien pada kelompok intervensi dan kontrol. Relaksasi Benson diajarkan satu hari sebelum operasi dan setelah operasi dilakukan secara mandiri oleh pasien dengan didampingi peneliti. Kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik dilakukan satu kali setiap harinya selama dua hari, yaitu pada hari operasi dan hari pertama pasca-operasi dengan durasi 15 menit. Relaksasi Benson dilakukan setelah pasien diberikan terapi analgesik dan dua jam setelah makan. Pengukuran nyeri berupa lapor diri pasien dengan menggunakan skala Numeric Rating Scale (NRS) dengan skala nyeri 0-10 mm yang dilakukan sebelum terapi analgesik. Pasien kembali 30 menit sesudah diberikan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik atau dengan hanya terapi analgesik saja. Pengukuran tingkat kecemasan pasien dilakukan satu hari sebelum operasi dan hari pertama pasca-operasi dengan menggunakan skala kecemasan Visual Analogue Scale (VAS) skala 0-100 mm. HASIL A. Efektifitas Relaksasi Benson Ada perbedaan rerata nyeri pascabedah TUR Prostat antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebelum diberikan terapi analgesik (pra intervensi), setelah operasi (diberikan terapi analgesik), dan pasca operasi hari pertama (tabel1).

175 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 3, November 2008; hal 173-178 Tabel 1. Rata-Rata Nyeri Pascabedah pada pasien TUR Prostat No Responden Mean SD Min-Max 1 Kel. Kontrol HOPI 3,43 0,54 3-4 HO 2,43 0,54 2-3 POHP1 1,71 0,49 1-2 2 Kel.Intervensi HOPI 3,57 0,79 3-5 HO 1,86 0,70 1-3 POHP1 1,14 0,38 1-2 Keterangan : HOPI = hari operasi pra intervesi HO = hari operasi POHP1 = pasca operasi hari pertama Hasil penelitian ini lebih lanjut menunjukkan bahwa pada responden yang menggunakan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik penurunan rasa nyeri pascabedah TUR Prostat lebih tajam dibandingkan dengan pasien yang hanya memperoleh terapi analgesik (grafik 1). Skala Nyeri Grafik 1. Perkembangan Rasa Nyeri Pascabedah Pasien TUR Prostat 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 Hari Intervensi Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi Analisis lebih lanjut seperti pada tabel 2 memperlihatkan ada perbedaan yang bermakna rasa nyeri pascabedah TUR Prostat antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi (p= 0,019; α= 0,05). Mean rank kelompok kontrol (9,50) lebih besar dari mean rank kelompok intervensi (5,50). Hal ini menunjukkan bahwa rasa nyeri pascabedah TUR Prostat pada kelompok intervensi lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol. Oleh karena itu, pada pasien pasca TUR Prostat yang dilakukan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik lebih efektif untuk mengurangi nyeri pascabedah dibandingkan dengan hanya diberikan terapi analgesik. Tabel 2. Beda Nyeri Pascabedah TUR Prostat Sesudah Penatalaksanaan Nyeri pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi Variabel n Mean Rank Nyeri Kel.Kontrol Kel.Intervensi 7 7 9,50 5,50 z p Value -2,082 0,019 B. Kontribusi Budaya dan Kecemasan terhadap Nyeri Pascabedah pada Pasien TUR Prostat Tabel 3. Kontribusi Budaya dan Kecemasan terhadap Nyeri Pascabedah TUR Prostat pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi No Variabel 1. Latar Belakang Budaya Kelp. Kontrol Kelp. Intervensi N Mean p Value n Mean p Rank Rank Value Jawa 2 5,00 4 4,38 Betawi 2 5,00 0,202 2 3,50 Sunda 3 2,67 0 0,00 Batak 0 0,00 1 3,50 2. Cemas Ringan 5 3,60 6 4,08 Sedang 2 5,00 0,327 1 3,50 Berat 0 0,00 0 0,00 0,687 0,683 Tabel 3 menunjukkan bahwa analisis statistik mean rank pada kelompok kontrol dengan latar belakang budaya Jawa 5,00; Betawi 5,00; dan Sunda 2,67. Sedangkan mean rank pada kelompok intervensi dengan latar belakang Jawa 4,38; Betawi dan Batak adalah sama yaitu 3,50. Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan tidak ada kontribusi budaya terhadap rasa nyeri pascabedah TUR Prostat pada kelompok kontrol (p= 0,202, α= 0,05) maupun kelompok intervensi (p= 0,687, α= 0,05). Tabel 3 memperlihatkan juga variabel kecemasan pada kelompok kontrol dengan mean rank cemas ringan 3,60 dan cemas sedang 5,00. Sedangkan pada kelompok intervensi dengan mean rank cemas ringan 4,08 dan cemas sedang 3,50. Analisis terhadap kecemasan responden terhadap nyeri pascabedah TUR Prostat memperlihatkan perbedaan mean rank kecemasan responden pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi tidak signifikan.

Penurunkan nyeri pascabedah pasien TUR Prostat melalui relaksasi Benson(Gad Datak, Krisna Yetti, Rr. Tutik Sri Hariyati) 176 Analisis lebih lanjut menunjukkan tidak ada kontribusi kecemasan terhadap nyeri pascabedah TUR Prostat pada kelompok kontrol (p= 0,327, α= 0,05) maupun kelompok intervensi (p= 0,683, α= 0,05). Peneliti menyimpulkan bahwa nyeri pasca bedah TUR Prostat yang dirasakan responden dalam penelitian ini tidak ditentukan oleh kecemasan. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya bahwa Relaksasi Benson efektif untuk mengurangi rasa nyeri pascabedah. Relaksasi Benson dikembangkan dari metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan (faith factor). Pasien melakukan relaksasi dengan mengulang kata atau kalimat yang sesuai dengan keyakinan responden sehingga menghambat impuls noxius pada sistem kontrol descending (gate control theory) dan meningkatkan kontrol terhadap nyeri. Hasil penelitian ini juga melaporkan bahwa setelah melakukan relaksasi Benson selama 15 menit, beberapa responden melaporkan rasa tenang dan nyaman. Benson dan Proctor (2000) mengatakan selain mengurangi nyeri pascabedah, Relaksasi Benson menghambat aktifitas saraf simpatik yang mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otototot tubuh menjadi rileks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Selain itu, Relaksasi Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur dan disertai sikap yang pasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai keyakinan pasien sehingga memiliki makna menenangkan. Faktor lain yang diperkirakan oleh peneliti mendukung responden menerima pelaksanaan Relaksasi Benson adalah bahwa seluruh responden penelitian adalah lanjut usia yang diasumsikan memiliki kematangan spiritual yang baik. Gallup dan Jones (1989) melaporkan suatu survei yang menunjukkan lanjut usia memiliki minat yang kuat terhadap spiritualitas dan berdoa (Nice, 2008). Cupertino dan Haan (1999) menyatakan bahwa lanjut usia yang memilik orientasi religius yang sangat kuat diasosiasikan dengan kesehatan yang lebih baik (Nice, 2008). Hasil penelitian ini juga memperlihatkan perbedaan mean rank nyeri pascabedah pada pasien TUR Prostat dengan latar belakang budaya tidak signifikan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi. Jadi nyeri pascabedah yang dirasakan responden dalam penelitian ini tidak ditentukan oleh latar belakang budaya mereka. Hasil ini berbeda dengan pendapat Weber (1996) yang menyatakan budaya etnisitas mempengaruhi persepsi dan ekspresi terhadap nyeri (dalam Denino, 1998). Domisili responden yang umumnya di daerah Jakarta sebagai kota metropolitan dapat menjadi penyebab perbedaan tersebut. Menurut Suparlan (2004) bahwa kota metropolitan memungkinkan terjadi interaksi budaya dari berbagai suku bangsa sehingga mengakibatkan internalisasi budaya orang lain ke dalam diri responden dan menjadi bagian dari dirinya. Selain itu, responden dilahirkan dari orangtua dengan budaya yang berbeda akan mempengaruhi karakter individu dalam merespon nyeri (Anonimous, 2007). Menurut Leininger (1999) budaya dapat dipengaruhi oleh kondisi tertentu yang berhubungan dengan faktor lingkungan, bersifat dinamis, dan selalu berubah (dalam Tomey & Alligood, 2006). Faktorfaktor yang lain selain kemungkinan tersebut perlu penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian ini didukung pendapat Smeltzer dan Bare (2002) bahwa hasilhasil riset tidak memperlihatkan suatu hubungan yang konsisten antara nyeri dan kecemasan. Walaupun kecemasan tidak berkontribusi terhadap nyeri pascabedah tetapi hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa setelah intervensi dilakukan pasien tetap mengalami kecemasan. Kecemasan yang dialami responden bervariasi baik pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol yaitu kecemasan ringan 5 orang (71,4%) dan kecemasan sedang 2 orang (28,6%), sedangkan pada kelompok intervensi, yaitu kecemasan ringan 6 orang (85,7%) dan kecemasan sedang 1 orang (14,3%). Kecemasan yang terjadi direspon secara khusus dan berbeda oleh setiap responden. Kecemasan yang dialami oleh responden dalam penelitian ini lebih banyak berupa cemas ringan dibandingkan cemas sedang dan tidak ditemukan kecemasan berat.

177 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 3, November 2008; hal 173-178 Hal ini mungkin dipengaruhi oleh karakteristik responden penelitian yang pada umumnya lansia. Responden lansia diasumsikan mempunyai kemampuan koping yang baik terhadap kecemasan seiring dengan perkembangan kepribadian dan kematangan emosional sehingga lebih adaptif terhadap suatu stresor yang dihadapi (Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI, 1994). Journal of Personality and Social Psychology (2001) mengatakan bahwa semakin tinggi usia seseorang maka afek-afek positifnya akan lebih banyak. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor pendewasaan, pengalaman hidup, dan lain-lainnya (Nice, 2008). KESIMPULAN Hasil penelitian ini dapat digunakan langsung oleh perawat medikal bedah dalam pengelolaan nyeri pascabedah sebagai salah satu intervensi keperawatan mandiri untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien setelah menjalani TUR Prostat. Penelitian ini merekomendasikan Relaksasi Benson sebagai bahan pertimbangan dan digunakan oleh institusi pelayanan keperawatan sebagai salah satu standar operasional prosedur pada pasien yang dilakukan TUR Prostat. Penelitian juga dapat dikembangkan dengan membandingkan Relaksasi Benson dengan terapi nonfarmakologis yang lainnya dalam menurunkan rasa nyeri pascabedah. Penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar dan penilaian terhadap tanda-tanda objektif kecemasan perlu dilakukan, karena keterbatasan sampel dan waktu. Selain itu, dipertimbangkan untuk mengkaji lebih lanjut variabel-variabel lain yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap nyeri pasca bedah seperti pengalaman terhadap nyeri, faktor-faktor infeksi pada pasien BPH, dan besarnya reseksi terhadap massa prostat (TN, FH). * Staf Akademik Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Palangkaraya ** Staf Akademik Kelompok Keilmuan Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar FIK UI KEPUSTAKAAN Benson, H., & Proctor, W. (2000). Dasar-dasar respon relaksasi: Bagaimana menggabungkan respon relaksasi dengan keyakinan pribadi anda (alih bahasa oleh Nurhasan). Bandung: Kaifa. Denino, V. P. (1998). Patient satisfaction with acute pain management. Diperoleh dari http:/ /proquest.umi.com/pqdweb. Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI. (1994). Perawatan pasien yang merupakan kasuskasus psikiatri. Jakarta: Depkes RI. Giddens, J.F. (2004). Nursing management: Male reproductive problems, dalam Lewis, S. M., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R. (2004). Medical surgical nursing: Assesment & management of clinical problems (volume 2, 6th edition) (hlm.1435-1461). St.Louis: Mosby. Lantas Metro. (2007). Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan. Diperoleh dari http://www.lantas.metro.polri. go.id. Levin, R.F., Malloy,G.B., & Hyman, R.B. (1987). Nursing management of postoperative pain: Use of relaxation techniques with female choecystectomy patients, diunduh 10 Pebruari 2008 dari http://www.blackwell-synergy.com. Nice. (2008). Penyesuaian diri lansia: Perkembangan emosi. Diperoleh dari http:// manejemen.blogspot.com. Purnomo, B.B. (2007). Dasar-dasar urologi (Edisi kedua). Jakarta: Sagung Seto. Roykulcharoen,V. (2003). The effect of systemic relaxation technique on postoperative pain in Thailand. Diperoleh dari ht tp:// proquest.umi.com. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G.. (2002). Buku ajar buku keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth (Vol 1, Edisi 8, Alih bahasa Agung Waluyo, et al.). Jakarta: EGC. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G.. (2002). Buku ajar buku keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth (vol 2, edisi 8, Alih bahasa Kuncara, H.Y., et al). Jakarta: EGC.

Penurunkan nyeri pascabedah pasien TUR Prostat melalui relaksasi Benson(Gad Datak, Krisna Yetti, Rr. Tutik Sri Hariyati) 178 Tomey, A,M. & Alligood, M,R. (2006). Nursing theorists and their work. 6th edition. St. Louis: Mosby. Tan, J.K.N. (2007) Pulihkan prostat dengan laser hijau, Majalah Senior, diunduh 10 Pebruari 2008 dari http://cybermed.cbn.net.id. Vaughn, F., Wichowski, H., & Bosworth,G. (2007). Does preoperative anxiety level predict postoperative pain. AORN Journal, 85 (3), 589-604. Bukan kurangnya pengetahuan yang menghalangi keberhasilan, tetapi tidak cukupnya tindakan. Dan bukan kurang cerdasnya pemikiran yang melambatkan perubahan hidup ini, tetapi kurangnya penggunaan dari pikiran dan kecerdasan. - Mario Teguh - Ketika berusaha maksimal, kita tidak akan pernah tahu keajaiban apa yang akan datang pada kita atau orang lain. - Hellen Keller - Orang-orang yang bekerja keras hari ini dan memastikan bahwa yang dilakukannya hari ini pantas mendapat penghargaan di masa depan, akan bisa lebih senang nanti menyambut masa depan yang datang dengan kualitas yang lebih baik. - MT Star Point- Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. - Aldus Huxley - Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. - La Roucefoucauld -