Penanggulangan Narkoba Di Kalangan Remaja. Sri Rejeki FIP IKIP Veteran Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

MAKALAH NARKOBA. : Bpk.Kalis Purwanto : Hadi Syah Putra NIM :

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

IDENTITAS RESPONDEN. Jenis kelamin : Laki-laki. Perempuan. Bersama Orangtua. Status Tempat Tinggal: Kost. Bersama Saudara/teman

PENYALAHGUNAAN OBAT OBATAN DI KALANGAN REMAJA

NARKOBA PADA SISWA SMK TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kecakapan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

Kasus penyalahgunaan narkoba

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

B. Kegiatan Ceramah tentang Narkoba Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media & Alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah

BAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Indonesia, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan obat-obatan terlarang). Kepolisian dan masyarakat, sekarang sedang gencargencarnya

REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 22/PID.B/2014/PN.

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan, remaja tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. indah itu adalah masa remaja, karena pada saat remaja manusia banyak

III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN. Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus bangsapun dibutuhkan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Peran

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu tugas perkembangan siswa yaitu mencapai hubungan baru dan yang

Bab I Pendahuluan. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya.

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA. OLEH Nurhafni, SKM., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia khususnya dikalangan pelajar. Walaupun sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan. meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wangi Citrawargi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja? Harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan

BAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. status sebagai orang dewasa tetapi tidak lagi sebagai masa anak-anak. Fase remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan

DAMPAK PERILAKU PENGGUNAAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Narkoba kini mengintai setiap generasi muda laki laki dan wanita

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

Zat Adiktif dan Psikotropika

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran.1 Sebagai mana yang kita ketahui

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

MENGEMBANGKAN PERILAKU ASERTIF UNTUK PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Kata kunci: narkoba; asertif; bimbingan kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. psikis, maupun secara social (Sudarsono, 2004). Inilah yang disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

I. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja

Transkripsi:

Penanggulangan Narkoba Di Kalangan Remaja Sri Rejeki FIP IKIP Veteran Semarang Email : basiroh_1428@yahoo.co.id ABSTRAK Narkoba merupakan obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya kerja otak berubah, demikian juga fungsi vital organ tubuh lain ( jantung, peredaran darah, pernapasan dan lainnya). Dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi muda seperti kerusakan fisik (otak, paru-paru, jantung, syaraf-syaraf, gangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah. Remaja merupakan usia transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Usia ini sangat rentan dengan pengaruh dari luar termasuk penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu arahan dan bimbingan dari orang tua sangat dibutuhkan agar remaja terhindar dari penggunaan narkoba. Kualitas bangsa dimulai dari kualitas keluarga, oleh karena itu kesadaran para orang tua untuk menjaga anak-anaknya terutama remaja dari pencemaran akibat narkoba sangat signifikan. Upaya penanggulangan narkoba di kalangan remaja menjadi tanggung jawab bersama keluarga, sekolah dan masyarakat. Kata Kunci : Penyalahgunaan narkoba, Remaja PENDAHULUAN Maraknya penyimpangan perilaku di kalangan remaja akhir-akhir ini dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa di kemudian hari, karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa. Penyimpangan tersebut antara lain adalah perilaku seks bebas, penyalahgunaan narkoba, tawuran dan perilaku lain yang membahayakan diri dan lingkungannya. Penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obatobatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) di kalangan remaja dewasa ini kian meningkat, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf sehingga remaja tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya tinggal harapan tanpa bisa terwujud. Narkoba belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, penyalahgunaan narkoba telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di lingkungan anak-anak nakal dan preman tetapi juga dikalangan artis, bahkan telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya seperti di kalangan anggota DPR. Narkoba saat ini banyak dijumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan tepung seperti shabu-shabu, ekstasy dan pil koplo, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 22

Saat ini para orang tua, seperti ulama, tokoh masyarakat, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah resah terhadap narkoba ini, sebab generasi muda banyak terlibat di dalamnya. Di Indonesia, pecandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pecandu itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun, artinya usia tersebut adalah usia produktif atau usia pelajar. Pada mulanya para pelajar mengonsumsi rokok, kebiasaan merokok di kalangan pelajar menjadi hal yang wajar. Dari kebiasaan merokok ini pergaulan meningkat ketika pelajar bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. Awalnya mencoba, kemudian mengalami ketergantungan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana upaya mencegah agar tidak terjadi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah bangsa, oleh karena itu perlu usaha bersama baik pihak orang tua, masyarakat maupun pemerintah untuk menyelesaikannya, menanggulangi agar tidak terjadi penyalahgunaan narkoba. KAJIAN TEORI Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (BNNRI, 2007). Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya kerja otak berubah (meningkat atau menurun), demikian juga fungsi vital organ tubuh lain ( jantung, peredaran darah, pernapasan dan lainnya). Narkoba digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Narkotika, termasuk ke dalam jenis ini antaralain adalah: heroin, kokain, ganja, morfin, petidin, kodein. 2. Psikotropika, termasuk ke dalam jenis ini adalah: ekstasi, amfetamin, pil koplo, diazepam, dan lain-lain. 3. Bahan adiktif lainnya, termasuk ke dalam jenis ini adalah: alkohol, nikotin, inhalasi/ solven (BNNRI, 2007). Sebagian jenis narkoba berguna dalam pengobatan, tetapi karena menimbulkan ketergantungan, penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter, misalnya morfin dan petidin yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada penyakit kanker, sebagai obat bius pada waktu operasi. Adapun narkotika dan psikotropika yang tidak boleh digunakan sama sekali untuk pengobatan adalah : heroin, kokain, ganja dan ekstasi, karena bukan tergolong obat dan potensi menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi. Beberapa alat yang sering digunakan oleh pemakai narkoba adalah : jarum suntik (morfin), rokok (ganja), makanan (masakan ganja), bong/alat hisap (sabu), kertas timah (untuk alat hisap). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 23

Ada beberapa istilah berkait dengan pengguna narkoba yaitu : 1. Pengguna obat (drug user) Yaitu menggunakan obat-obatan terlarang dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan, relaksasi atau menghilangkan stress atau kepenatan setelah bekerja. Mereka tidak mengalami ketergantungan, obat-obatan ini hanya digunakan sebagai pelarian saat menghadapi masalah dalam hidup saja. 2. Penyalahguna obat (drug abuser) Yaitu mereka yang terbiasa menggunakan obat-obatan terlarang itu dan tidak dapat menghentikannya. Mereka tahu bahwa hal tersebut membahayakan dirinya, namun tidak mampu mengontrol untuk tidak menggunakannya. Pada umumnya drug abuser akan berlanjut menjadi ketergantungan. 3. Ketergantungan obat (drug alcohol addiction) Yaitu suatu gangguan atau penyakit individu yang bersifat fisik, mental, dan emosional, sehingga individu merasa tidak mampu menghentikan (I can t stop) kecenderungan untuk menggunakan obat-obatan terlarang tersebut (Agoes Dariyo,2004). Remaja adalah masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara usia 12/13 21 tahun (Agoes Dariyo, 2004). Sedangkan Hurlock (1997) menyatakan masa remaja awal berlangsung kira-kira dari usia 13 tahun sampai dengan 16 atau 17 tahun dan remaja akhir pada usia 16 atau 17 tahun sampai dengan 18 tahun. Ciri-ciri masa remaja adalah : 1. Masa remaja sebagai periode yang penting (terjadi perubahan fisik dan mental yang pesat). 2. Masa remaja sebagai periode peralihan /transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. 3. Masa remaja sebagai periode perubahan (dalam sikap dan perilaku). Perubahan ini mencakup ; meningginya emosi, perubahan tubuh minat dan peran sosial, dan perubahan nilai. 4. Masa remaja sebagai usia bermasalah, mereka merasa mandiri namun belum mampu menyelesaikan masalahnya sehingga penyelesaiannya tidak sesuai yang diharapkan. 5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri, remaja mulai mendambakan identitas dirinya dan tidak puas lagi menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal. Remaja berusaha menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya di masyarakat. 6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan (sering terjadi pertentangan antara remaja dengan orang tua sehingga menghalangi remaja untuk minta bantuan orang tua dalam mengatasi masalah). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 24

7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, ia melihatnya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. 8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa (Hurlock, 1997). Berkaitan dengan cirri-ciri masa remaja, Andi Mappiare (2002) mengemukakan cirriciri utama periode pubertas/remaja adalah : 1. Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. 2. Pubertas merupakan periode yang sangat singkat, karena hanya dialami individu dalam waktu 2 sampai 4 tahun. 3. Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat pesat. 4. Pubertas sebagai fase negatif (Charlotte Buhler), muncul sifat dan sikap negatif yang belum muncul pada masa kanak-kanak. 5. Pubertas merupakan periode yang munculnya berbeda-beda antara individu satu dengan lainnya. Sangatlah mudah dipahami ketika remaja ingin mencari identitas diri, mencoba sesuatu yang baru (bahkan berbeda dari yang lain) akan dilakukan termasuk mencoba menggunakan narkoba. PEMBAHASAN Tugas Perkembangan Remaja Individu dalam perkembangannya memiliki tugas perkembangan yang harus diselesaikan untuk dapat mencapai kebahagiaan. Tugas perkembangan menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1997) merupakan tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang apabila berhasil akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan tugas perkembangan berikutnya. Akan tetapi kalau gagal menimbulkan rasa tidak bahagia dan menimbulkan kesulitan penyelesaian tugas perkembangan berikutnya. Beberapa tugas perkembangan remaja adalah : 1. Menerima keadaan jasmani. 2. Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya antara dua jenis kelamin. 3. Menerima keadaan sesuai jenis kelaminnya dan belajar hidup seperti kaumnya. 4. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. 5. Memperoleh kesanggupan berdiri sendiri dalam hal yang bersangkutan dengan ekonomi atau keuangan. 6. Mendapat perangkat nilai-nilai hidup dan falsafah hidup (Andi Mappiare, 2002). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 25

Pendapat lain menyatakan bahwa tugas perkembangan masa remaja meliputi : 1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. 2. Mencapai peran social pria dan wanita. 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. 4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. 5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. 6. Mempersiapkan karier ekonomi. 7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. 8. Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi (Hurlock, 1997). Untuk mencapai keberhasilan penyelesaian tugas perkembangan diperlukan dukungan dari orang tua baik moral maupun material, agar remaja mencapai kebahagiaan. Juga dari sekolah perlu memberi kesempatan pada remaja untuk dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, dan berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosialnya. Adapun akibat dari penyalahgunaan narkoba adalah : 1. Bagi diri sendiri/ yang bersifat pribadi. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja (daya ingat mudah lupa, perhatian sulit konsentrasi, dan lain-lainnya), intoksikasi (keracunan), overdosis, gangguan perilaku/mental-sosial, gangguan kesehatan, masalah keuangan dan berhadapan dengan hukum, dan kendornya nila-nilai agama-sosial dan budaya (seperti melakukan seks bebas). Pengguna menjadi pemarah, pemalas, motivasi belajar menurun sehingga prestasi yang dicapai rendah bahkan bisa gagal. 2. Bagi keluarga. Kenyamanan dan ketenteraman keluarga terganggu, orang tua merasa malu, sedih, marah dan juga merasa bersalah. Pengguna tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan berani melawan orang tua, tidak segan mencuri uang untuk membeli obat terlarang. Kehidupan ekonomi keluarga morat-marit, keluarga harus menanggung beban sosial-ekonomi ini. 3. Bagi sekolah. Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar, prestasi belajar turun drastis, beberapa diantara mereka menjadi pengedar, mencuri barang milik teman atau karyawan sekolah, membolos, meningkatnya perkelahian/tawuran. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 26

4. Bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Rusaknya pewaris bangsa yang seyogyanya menerima estafet kepemimpinan bangsa, hilangnya rasa patriotisme atau rasa cinta tanah air, penyelundupan meningkat (penyelundupan dalam bentuk apapun merugikan Negara), kesinambungan pembangunan terancam, Negara menderita kerugian, karena masyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan meningkat. Karakteristik Pengguna Narkoba pada Remaja Untuk mengetahui apakah seorang remaja menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol, dapat dilihat dari beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. Tanda-tanda di rumah : a. Semakin jarang ikut kegiatan keluarga. b. Mulai melupakan tanggung jawab rutinnya di rumah. c. Apabila dimarahi, ia makin menjadi-jadi dengan sikap membangkang. d. Tidak mau mempedulikan peraturan keluarga. e. Sering pulang lewat larut malam. f. Menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang. g. Sering mencuri uang dan barang berharga. h. Selalu meminta kebebasan lebih. i. Sering pusing, tersinggung, mudah marah, emosi naik turun. j. Sering menghabiskan waktu di rumah dengan nonton TV. k. Mengunci diri di kamar dan tidak mengizinkan orang tuanya memasuki kamarnya. l. Sering berbohong dan sering berkelahi. m. Sering makan permen karet untuk menghilangkan bau mulut. n. Ada kertas timah, obat-obatan, bau-bauan, atau jarum suntik yang tidak biasa ada di rumah. Apabila ketahuan umumnya tidak mau mengaku bahwa barang tersebut miliknya (Agoes Dariyo, 2004). Memperhatikan tanda-tanda tersebut, orang tua patut untuk waspada terhadap perilaku remaja terutama apabila muncul perilaku yang negatif. Masa remaja sangat rentan terhadap pengaruh dari luar terutama pengaruh negatif sehingga diperlukan bimbingan dan arahan dari orang tua dalam membantu perkembangannya. 2. Tanda-tanda di sekolah : a. Nilai sekolah menurun drastis. b. Motivasi belajar menurun, malas berangkat ke kampus. c. Sering keluar kelas dan tidak kembali ke sekolah. d. Mengantuk di kelas, sering bosan dan tidak memperhatikan guru. e. Sering meminjam uang kepada teman. f. Sering pergi hingga larut malam atau menginap di rumah teman. g. Tidak peduli pada kebersihan dirinya, menunjukkan sikap tidak peduli. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 27

h. Mudah tersinggung (Agoes Dariyo, 2004). Apabila tanda-tanda tersebut muncul pada peserta didik, guru perlu waspada dan segera menindaklanjuti dengan menelisik lebih mendalam hal-hal yang menjadi penyebabnya sehingga dapat membantu peserta didik untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapi. Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang dapat ditimbulkan oleh narkoba dan begitu cepatnya menular di kalangan generasi muda untuk mengonsumsi narkoba, maka diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya seperti : 1. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama, baik di sekolah maupun di masyarakat. 2. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. 3. Penanaman sejak dini bahwa narkoba adalah haram. 4. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah narkoba, di rumah oleh ayah-ibu, di sekolah oleh guru dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum. Mencegah penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak yang berwenang memberikan penyuluhan tentang narkoba, atau mengadakan razia mendadak secara rutin. Disamping hal itu perlu pendampingan orang tua dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak gerik anak didiknya, karena sering terjadi penyebaran (transaksi) di lingkungan sekolah. Yang tidak kalah penting adalah pendidikan moral dan keagamaan harus ditekankan pada siswa, karena salah satu penyebab terjerumusnya remaja ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap. Oleh karena itu, pendidik, pengajar dan orang tua serta tokoh masyarakat harus sigap dan waspada akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita. Orang tua harus mengenal anaknya lebih dalam ketika beranjak remaja, bukan hanya sekedar bertemu muka, atau bercakap-cakap sebentar karena tinggal dalam satu rumah tetapi harus terus memberi kasih saying, yaitu dengan cara mengamati, bermain bersama, bercakap-cakap dan mendampingi serta membimbingnya secara konsisten. Orang tua harus menjadi pemimpin yang baik, yaitu pemimpin yang berada di depan (ing ngarso sung tulodho), yang dapat memberi contoh dalam sikap dan perilakunya. Orang tua juga harus menjadi pemimpin di belakang (tut wuri handayani) yaitu mendukung/mendorong, membimbing, meluruskan jalan ketika salah. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 28

Upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Menjelaskan pengaruh jangka panjang pemakaian narkoba, yang dapat menyebabkan penurunan prestasi sekolah. 2. Menekankan pentingnya keteladanan remaja bagi adik-adiknya. 3. Melibatkan remaja dalam berbagai kegiatan keluarga (nonton TV bersama, makan bersama, membersihkan rumah, rekreasi/liburan, dan lain-lain). 4. Menetapkan cara untuk membatasi waktu remaja di luar rumah tanpa pengawasan. 5. Mendorong anak agar mengikuti program pencegahan narkoba di sekolah atau di lingkungannya jika ada. 6. Makin sibuk remaja, makin sedikit kemungkinannya terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu anak didorong untuk aktif mengikuti berbagai jenis organisasi seperti olahraga, kesenian, keagamaan, dan alternative lainnya. 7. Merencanakan kegiatan bebas narkoba bagi keluarga selama liburan sekolah, yang sering merupakan masa rawan bagi remaja. 8. Mencari informasi mengenai kecenderungan pemakaian narkoba yang baru dan populer. Pelajari pengaruh dan bahayanya. 9. Mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di lingkungan. Sikap Orang Tua Terhadap Pecandu Narkoba Apabila anak sudah menjadi pecandu, sikap orang tua sangat berpengaruh pada keberhasilan pulihnya pecandu narkoba, adapun sikap yang perlu dimiliki orang tua adalah : 1. Pecandu ditolong dan dirawat, bukan dihukum. Kecanduan adalah penyakit kronis yang berlangsung progresif. Apabila dibiarkan akan bertambah buruk, ia perlu dirawat oleh orang yang memahami masalah kecanduan. 2. Orang tua tidak boleh memasalahkan kecanduannya. 3. Penyakit kecanduan berada di luar kontrol orang tua. 4. Orang tua bertanggung jawab atas pemulihannya. 5. Pecandu tidak akan minta pertolongan sampai ia tidak tahan lagi menahan sakit jika tidak memakai narkoba. Jadi orang tua jangan menutupi masalah, membebaskannya dari persoalannya, membayar utang-utangnya, dan sebagainya. 6. Membebaskannya dari ketergantungan dengan tetap mengasihi, memberi kesempatan anak untuk bertanggung jawab atas dirinya. 7. Anak sendiri yang harus membuang narkobanya, menjauhi teman-temannya yang pecancu, bukan orang tua. 8. Berlaku konsisten terhadap batasan-batasan yang ditetapkan. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 29

Apabila menggunakan pendekatan agama, sikap terhadap pecandu narkoba sesuai tuntunan ajaraan agama adalah : 1. Membimbing yang bersangkutan ke jalan yang benar sehingga si pecandu tetap percaya diri, yakin taubatnya diterima Allah Swt. 2. Memperlakukan secara manusiawi dan tidak mengucilkannya dari pergaulan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun di masyarakat. 3. Meringankan penderitaan batin yang bersangkutan sehingga senantiasa bersabar dan berusaha untuk memulihkan dan kemudian menghindarinya KESIMPULAN Remaja merupakan individu yang berada pada masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, juga merupakan masa mencari identitas diri. Remaja sangat rentan terhadap pengaruh dari luar sehingga perlu bimbingan orang tua secara intensif agar terhindar dari pengaruh luar yang negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang dapat merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang dapat merusak norma dan ketenteraman umum. Penyalahgunaan narkoba menimbulkan dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis. SARAN Perlu kerjasama orang tua, sekolah dan masyarakat dalam mewaspadai penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Perawatan dan pemulihan bagi remaja pecandu narkoba menjadi tanggung jawab bersama orang tua, sekolah dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Agoes Dariyo, 2004, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor ; Ghalia Indonesia. Elizabeth B. Hurlock, 1997, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alih Bahasa: Istiwidayanti, Soedjarwo, Jakarta; Erlangga. James E. Gardner, 1992, Memahami Gejolak Masa Remaja, Alih Bahasa: Hadi Subrata, Jakarta; Mitra Utama. Muh An im Fatahna, 2009, Bahaya Narkoba Bagi Remaja, Diakses tanggal 16 Mei 2011, (http://www.scribd.com/doc/6583216/makalah -narkoba-isbd) Monks; Knoers; Hadinoto, Siti Rahayu, 2006, Psikologi Perkembangan, Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta; Gajah Mada University Press. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 30

Penanggulangan Narkoba Dalam Perspektif Islam, Diakses tanggal 16 Mei 2011, (http://www.scribd.com/doc/86473031narkoba-makalah). Papalia, Diane E; Olds, Sally Wendkos; Feldmand, Ruth Feldman, Human Development (Psikologi Perkembangan), Edisi kesembilan, Jakarta; Kencana Prenada Media Group. Santrock, John W, 1995, Life-Span Development, Perkembangan Masa Hidup, Alih Bahasa; Ahmad Husairi dan Juda Damanik, Jakarta; Erlangga. Syamsu Yusuf, 2011, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 31