BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. perkoperasian menegaskan bahwa: Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

Dalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran Koperasi dirasa semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini telah memporak porandakan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk memajukan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi perekonomian Indonesia disusun sebagai

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha, yaitu sektor negara, swasta

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Koperasi. By :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB I PENDAHULUAN Pemerintah dan segenap komponen bangsa lainnya seharusnya bersinergi

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

BAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

LEMBAGA KEUANGAN JASA SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menelantarkan sebagai kelompok yang lemah. berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Masodah,SE.,MMSi

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan koperasi di Negara Indonesia mempunyai arti dan peranan tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN To be a Trusted Postal Service Company, PT Pos Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Setara ini

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah sehingga akan meningkatkan permodalan. sistem informasi yang diterapkan dalam kegiatan oprasionalnya.

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai usaha bersama berdasar alas kekeluargaan. Hal ini tercantum

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Koperasi Setia Budi

ABSTRAK. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pilar-pilarnya yang dianggap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KOPANESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan perusahaan untuk mendapatkan laba, diperlukan berbagai

KONSEP DASAR KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Koperasi memiliki arti penting dalam membangun perekonomian nasional, seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Nama koperasi memang tidak disebutkan dalam pasal 33, tetapi asas kekeluargaan itu ialah koperasi. Koperasi merupakan satu-satunya bentuk usaha yang paling sesuai dengan demokrasi ekonomi dan selaras dengan semangat dan jiwa gotong royong Bangsa Indonesia. Koperasi memiliki beberapa prinsip yang diantaranya adalah keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka, pengelolaan dilaksanakan secara demokratis, pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta kemandirian. Prinsip-prinsip pengelolaan koperasi tersebut menjadi keunggulan koperasi dibandingkan badan usaha lainnya apabila diterapkan dengan benar. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Perusahaan dengan Koperasi sangatlah berbeda, hal ini banyak masyarakat yang memiliki persepsi bahwa perusahaan sama dengan koperasi, jika melihat dari prinsip saja koperasi sangat berbeda jauh dengan perusahaan, hal ini dapat 1

2 dilihat dari tabel dibawah ini yang menggambarkan persamaan antara koperasi dengan perusahaan: Tabel 1.1 Persamaan Perusahaan Dan Koperasi NO PERSAMAAN 1 Memiliki tujuan yang sama yaitu mencari keuntungan (laba) 2 Bergerak dalam bidang ekonomi, misalnya bisnis 3 Dapat menghasilkan barang dan jasa 4 Membutuhkan modal untuk usaha 5 Terdapat organisasi di dalamnya Sumber: Rizky (2014) Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat terdapat 5 aspek persamaan antara perusahaan dan koperasi, namun adapun aspek-aspek yang membedakan antar Koperasi dengan Perusahaan seperti yang terlihat di tabel dibawah ini: Tabel 1.2 Perbedaan Perusahaan Dengan Koperasi NO Aspek PERUSAHAAN KOPERASI 1 Tujuan umum Menghasilkan barang dan jasa Mensejahterakan anggota 2 Sistem bekerja Tertutup Terbuka 3 Pembagian keuntungan 4 Sistem kerja sama 5 Kekuasaan Sumber: Rizky (2014) Menurut besar/kecilnya modal Bersaing dengan perusahaan lain Terletak pada pemilik modal Sesuai dengan jasa masing-masing anggita Bekerja sama dengan koperasi lain Terletak pada anggota

3 Berdasarkan tabel diatas dapat lihat bahwa perusahaan sangat berbeda dengan koperasi, hal ini dapat memberikan pada masyarakat bahwa koperasi ini bener-benar memiliki tujuan yang sangat baik dan lebih mementingkan kesejahteraan anggotannya dan ini merupakan nilai positif yang tidak dimiliki oleh perusahaan manapun, dan ini akan sangat membantu masyarakat juga kemajuan ekonomi secara nasional. Eksistensi koperasi di Indonesia secara umum saat ini semakin menurun. Koperasi-koperasi tersebut mengalami kemunduran dan sulit berkembang bahkan sebagian besar diantaranya berhenti beroperasi. Salah satu jenis koperasi yang termasuk di dalamnya adalah Koperasi Serba Usaha (KSU). Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang kegiatan usahanya di berbagai segi ekonomi, seperti bidang produksi, konsumsi, perkreditan, dan jasa. Koperasi ini dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya secara khusus dan masyarakat secara umum. Salah satu Koperasi serba Usaha yang berada di Kota Bandung adalah Koperasi Serba Usaha Medekalio. Hari Koperasi Ke-66 Tingkat Kota Bandung mengatakan bahwa: pertumbuhan koperasi di Kota Bandung tahun 2012 dibandingkan tahun sebelumnya meningkat sekitar 3 Persen, atau jumlah koperasi saat ini di Kota Bandung sekitar 2.620. Dari jumlah tersebut sekitar 2.046 masih berstatus aktif. (Dinas Komunikasi dan Informatika, 2013: 1, www.bandung.go.id). Tiktik Sartika Partomo (2009:71) mengatakan bahwa: organisasi swadaya koperasi yang otonom, beroperasi secara efisien dan berorientasi pada anggota dalam jumlah yang cukup besar, maka sebagai akibat dari berbagai kegiatan

4 koperasi itu dapat diharapkan memberi berbagai jenis kontribusi bagi proses pembangunan sosial ekonomi di kawasan dan negara yang bersangkutan. Koperasi serba usaha Merdekalio merupakan salah satu koperasi yang berada di wilayah kota bandung koperasi ini merupakan koperasi serba usaha, jenis usaha yang berada di bawah pengawasan koperasi merdekalio diantaranya simpan pinjam, sandang pangan, sekunder dan jasa. Jenis usaha yang berada dibawah pengawasan koperasi Merdekalio yang paling dominan atau yang paling memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan koperasi itu sendiri terdiri dari tiga jenis usaha yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam, Penyedia Sandang Pangan, dan Pelayana Jasa keterangan tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapa Wahyu selaku ketua Koperasi Serba Usaha Merdekalio. Bagi perusahaan atau badan usaha seperti koperasi memiliki penilaian tersendiri untuk segi financial dlam menilaia baik tatau tidaknya perkembangan perusahaan atau koperasi yang dapat dilihat dari perkembangan asset yang dimiliki maupun pendapat yang di peroleh untuk setiap periodenya, berikut ini merupakan perkembangan total asset yang dimiliki oleh Koperasi Serba Usaha Merdekalio untuk periode 2010-2014:

5 500,000,000 400,000,000 300,000,000 200,000,000 Total Asset Total pendapatan 100,000,000 0 2010 2011 2012 2013 2014 Gambar 1.1 Perkembangan Asset dan Pendapatan Tahun 2010-2014 Berdasarkan gambar diatas dapat terlihata perkembangan jumlah asset yang dimiliki oleh Koperasi Serba Usaha Merdekalio, dari gambar diatas asset yang dimiliki koperasi sangat fluktuatif dari tahu 2010-2012 terus terjadi peningkatan akan tetapi untuk tahun 2013 terjadi penurunan akan tetapi untuk tahun 2014 kembali naik sebesar 11%. Untuk pendapatan yang diperoleh oleh Koperasi Merdekalio terjadi penurunan terus menerus yang dimulai dari penurunan pendapatan dari tahun 2010 ke 2011 kemudian terus berlanjut hingga tahun 2014. Pada umumnya baik perusahaan maupun badan usaha seperti koperasi yang paling utama adalah mencari keuntungan atau laba, dalam badan usaha seperti koperasi istilah laba atau keuntungan diganti menjadi surplus hasil usaha. Laba dalam perusahaan atau badan usaha tidak sepenuhnya dapat menggambarkan

6 perusahaan dalam mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Baik atau buruknya perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari laba saja, untuk keakuratan nilai laba dapat dianalisis dengan rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas. Surplus hasil usaha atau keuntungan tidak sepenuhnya milik perusahaan dalam koperasi surplus hasil usaha juga milik anggota seperti yang tercantum dalam UU Perkoperasian No 17 Tahun 2012 pada bab VIII pasal 78 ayat 1 yang menjelaskan bahwa pembagian surplus hasil usaha yang mengacu pada anggaran dasar dan keputusan rapat anggota, sebelum dibagikan pada anggota sesuai dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh anggota harus disisihkan untuk dana cadangan. Surplus Hasil Usaha pada koperasi setiap bulan selalu berubah, perubahan surplus hasil usaha tergantung perubahan tingkat pendapatan koperasi itu sendiri. Tingkat surplus hasil usaha dapat mempengaruhi rasio keuangan, jika surplus hasil usaha negatif maka rasio keuangan seperti rasio profitabilitas juga akan menjadi negatif. Rasio profitabilitas sangat penting baik perusahaan besar maupun badan usaha seperti koperasi. Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan maupun badan usaha seperti koperasi dalam menghasilkan laba pada periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Berikut merupakan data Pendapatan dan Surplus Hasil Usaha tahun 2010 2014 pada Koperasi serba Usaha Merdekalio tingkat pendapatan terjadi penurunan dan

7 surplus hasil usaha terjadi penurunan juga seperti yang tergambar dalam tabel berikut ini. 6,000,000 SURPLUS HASIL USAHA (SHU) 4,000,000 2,000,000 0-2,000,000 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 SURPLUS HASIL USAHA (SHU) -4,000,000-6,000,000-8,000,000 Gambar 1.2 Data Surplus Hasil Usaha Tahun 2010-2014 Berdasarkan Gambar 1.1 terlihat untuk surplus hasil usaha Koperasi Serba Usaha Merdekalio untuk data tahun 2010 sampai tahun 2012 terjadi penurunan dan tahun 2013 surplus hasil usaha terjadi peningkatan namun untuk tahun 2014 terjadi penurunan kembali. Tingkat pendapatan dan surplus hasil usaha pada koperasi dapat mempengaruhi pada kinerja keuangan koperasi, analisis kinerja keuangan koperasi dapat didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Beberapa aspek yang digunakan dalam menilai

8 kesehatan sebuah koperasi, aspek-aspek tersebut adalah permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jati diri koperasi. Penilaian kinerja keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memahami kekuatan dan kelemahan baik perusahaan atau pun koperasi. Penilaian kinerja keuangan pada pusat investasi dapat dilakukan dengan dua macam ukuran, yaitu Return On Asset (ROA) dan Residual Income (RI) (Hansen dan Mowen alih bahasa Deny Arnos, 2012:) Analisis ROA menggunakan pendekatan Du Pont System dan RI untuk pemahaman lebih jelas, yaitu suatu alat analisis rasio keuangan bersifat menyeluruh sehingga dapat diketahui nilai dari masing-masing perhitungan dalam rasio tersebut. Du Pont System pada ROA memadukan antar rasio perputaran investasi dengan margin laba dan memperlihatkan bagaimana kedua rasio itu saling berinteraksi dalam menentukan profitabilitas perusahaan (Syamsuddin, 2009:62), sedangkan Du Pont System pada RI memadukan laba operasi bersih setelah pajak yang diperoleh dari perkalian laba operasi dengan penghematan pajak yang dikeluarkan perusahaan, lalu hasil perkalian tersebut dikurangi biaya modal yang diperoleh dari persentase biaya modal dikalikan dengan modal operasi (Sartono, 2011:104). Melihat perkembangan koperasi yang mulai memperlihatkan perkembangan menuju yang lebih baik dan perbedaan nilai yang hanya dimiliki ini oleh Koperasi yaitu memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya membuat peneliti ingin mengkaji lebih jauh mengenai koperasi, terutama untuk

9 kinerja keuangan dengan harapan dengan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat umum bahwa koperasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia. Pada akhir penelitian ini diharapkan metode ini dapat diterapkan pada koperasi guna untuk mengefisiensikan dalam mengukur kinerja keuangan koperasi. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui pentingnya penilaian kinerja bagi badan usaha yaitu Koperasi Serba Usaha sehingga dapat mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut, dengan demikian dalam penulisan ini penulis ingin mengkaji lebih jauh lagi dengan mengadakan penelitian dengan judul : PENERAPAN RETURN ON ASSET (ROA) DAN RESIDUAL INCOME (RI) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI SERBA USAHA MERDEKALIO KOTA BANDUNG. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan dilatar belakang penelitian, untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya, maka perlu ditentukan fokus penelitian sehingga hasil analisa selanjutnya dapat terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan latar belakang di atas, fokus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini difokuskan pada bidang kajian keuangan khususnya Rasio Profitabilitas yaitu ROA (Return On Asset) dan RI (Residual Income) untuk menilai kinerja keuangan. 2. Penelitian ini difokuskan pada salah satu badan usaha yaitu Koperasi Serba Usaha Merdekalio.

10 3. Sumber data yang diperoleh yaitu wawancara serta dokumentasi yang dilakukan peneliti dengan ketua Koperasi Serba Usaha Merdekalio, dan pengamat ahli di bidang kajian manajemen keuangan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasakan uraian yang disampaikan dalam latar belakang, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana ROA (Return On Asset) pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO. 2. Bagaimana RI (Residual Income) pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO. 3. Bagaimana Kinerja Keuangan yang diukur dengan ROA (Return On Asset) dan RI (Residual Income) pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO. 4. Bagaimana Penerapan ROA (Return On Asset) dan RI (Residual Income) dalam mengukur kinerja keuangan pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji, meneliti, dan memahami : 1. ROA (Return On Asset) pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO. 2. RI (Residual Income) pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO. 3. Kinerja Keuangan pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO.

11 4. Penerapan ROA (Return On Asset) dan RI (Residual Income) dalam mengukur kinerja keuangan pada Koperasi Serba Usaha MERDEKALIO. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teorietik maupun secara praktik, yang diuraikan sebagai berikut : 1.5.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian yang lebih komprehensif dalam pengembangan ilmu serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan pengetahuan mengenai Manajemen Keuangan terutama tentang Analisis Rasio Keuangan yaitu Return On Asset (ROA) dengan pendekatan Du Pont System dan Residual Income (RI). 1.5.2 Kegunaan Praktis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran mengenai Analisis Rasio Keuangan. 2. Dapat menjadi masukan yang dapat digunakan perusahan sebagai evaluasi untuk lebih meningkatkan Koperasi dalam pencapaian tujuan perusahan. 3. Penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan objektif sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, serta untuk mengetahui apakah teori tersebut dapat diaplikasikan untuk membantu dalam meminimalisasi kelemahan

12 dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh Koperasi Serba Usaha Merdekalio. 4. Dapat dijadikan sebagai sumber pemikira bagi peneliti selanjutnya pada bidang kajian yang sama.