ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota HMTI terdiri dari: 1. Anggota Putih HMTI adalah seluruh mahasiswa yang masih dalam masa pendidikan di Jurusan Teknik Industri yang belum mengikuti dan atau belum lulus kaderisasi tingkat jurusan 2. Anggota Maroon HMTI adalah Anggota Putih HMTI Universitas Telkom yang telah lulus tahap kaderisasi tingkat jurusan Pasal 2 Hak anggota HMTI : 1. Hak anggota Putih HMTI : a. Dipilih dan memilih untuk duduk dalam tim kerja dan kepanitiaan tertentu yang diselenggarakan oleh HMTI dengan pertimbangan dan keputusan Ketua Umum HMTI. b. Berhak menghadiri semua acara HMTI kecuali sidang terbatas perangkat HMTI. c. Menyatakan pendapat dan memberikan masukan terhadap kinerja perangkat HMTI. d. Mempunyai hak satu suara dalam sidang HMTI yang bersifat umum. e. Berhak mengajukan Sidang Istimewa kepada Pembina Himpunan secara tertulis dan mewakili sekurang-kurangnya lima persen (5%) jumlah anggota dari minimal masing-masing tiga angkatan. f. Berhak mendapatkan ekuivalensi yang merupakan proses penyetaraan bagi anggota putih yang tidak lulus kaderisasi tingkat jurusan untuk menjadi anggota maroon melalui surat keputusan dari Ketua Umum HMTI. 2. Hak anggota Maroon HMTI : a. Memilih dan dipilih untuk duduk dalam perangkat HMTI apabila telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. b. Dipilih dan memilih untuk duduk dalam tim kerja dan kepanitiaan yang diselenggarakan oleh HMTI. c. Berhak menghadiri semua acara HMTI kecuali sidang terbatas perangkat HMTI. d. Menyatakan pendapat dan memberikan masukan terhadap kinerja perangkat HMTI. e. Mempunyai satu suara dalam sidang HMTI yang bersifat umum. f. Berhak mengajukan Sidang Istimewa kepada Pembina Himpunan secara tertulis dan mewakili sekurang-kurangnya lima persen (5%) jumlah anggota dari minimal masing-masing tiga angkatan.
g. Berhak mendapatkan dan menggunakan jaket HMTI h. Berhak mendapatkan dan menggunakan KTH (Kartu Tanda Himpunan) HMTI Pasal 3 Setiap anggota HMTI berkewajiban : 1. Menjaga nama baik HMTI. 2. Menjunjung tinggi sumber-sumber hukum HMTI. 3. Menghindari adanya nuansa pembedaan suku, agama, ras, dan angkatan, demi terciptanya iklim organisasi yang kondusif. Pasal 4 Pelaksanaan hak dan kewajiban anggota HMTI diatur dalam Ketetapan MPM HMTI. Pasal 5 Hilangnya keanggotaan HMTI : 1. Meninggal dunia. 2. Mengundurkan diri dari Jurusan Teknik Industri. 3. Dinyatakan melanggar sumber-sumber hukum HMTI melalui Sidang Istimewa. BAB II MUSYAWARAH PERWAKILAN MAHASISWA Pasal 6 Kriteria anggota MPM HMTI : 1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Tidak sedang menjalani sanksi akademis 3. Telah menjalani masa studi minimal 3 (tiga) semester 4. Lulus kaderisasi tingkat jurusan 5. IPK minimal 2,5 dan atau; 6. IP sebelum duduk dalam perangkat MPM 2,75 dan atau; 7. Pengangkatan bersyarat berdasarkan Surat Ketetapan MPM HMTI Pasal 7 Keanggotaan MPM HMTI terdiri atas : 1. Anggota yang mengajukan diri secara independen yang persyaratannya ditetapkan dalam Ketetapan MPM HMTI. 2. Anggota yang diangkat dan ditetapkan oleh MPM HMTI berdasarkan Surat Ketetapan MPM HMTI. Pasal 8 Hilangnya keanggotaan MPM HMTI : 1. Meninggal dunia. 2. Tidak terdaftar lagi menjadi mahasiswa Teknik Industri. 3. Diberhentikan melalui mekanisme Sidang Istimewa.
Pasal 9 Masa kepengurusan MPM HMTI adalah satu periode kepengurusan yang dimulai sejak ditetapkan. Pasal 10 MPM HMTI bertugas : 1. Menetapkan AD/ART, GBHO, Rekomendasi dan APBO HMTI. 2. Melaksanakan AD/ART, GBHO, dan Rekomendasi HMTI ke dalam program kerja MPM HMTI. 3. Menjabarkan AD/ART dan GBHO kedalam Ketetapan MPM HMTI Universitas Telkom. 4. Memilih dan menetapkan Ketua MPM HMTI. 5. Mengangkat dan memberhentikan Ketua Umum HMTI. 6. Mengadakan sidang-sidang HMTI. 7. Membentuk Panitia Pemilihan Umum HMTI. 8. Menampung dan meneruskan aspirasi anggota HMTI secara proaktif. 9. Melaporkan kegiatannya selama periode kepengurusan dalam Sidang Umum HMTI dalam bentuk Laporan Kerja. 10. Melakukan peninjauan kembali AD/ART HMTI. Pasal 11 MPM HMTI memiliki wewenang : 1. Melakukan pendampingan kepada Pengurus HMTI 2. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan program kerja dan keuangan HMTI Universitas Telkom 3. Mengadakan kegiatan secara berkala dengan anggota HMTI untuk mengevaluasi kinerja pengurus HMTI 4. Memberikan penilaian dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus HMTI. 5. Memberikan memorandum kepada jajaran Pengurus HMTI. Pasal 12 1. Pengambilan keputusan dalam MPM HMTI berdasarkan musyawarah untuk mufakat. 2. Bila tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Pasal 13 MPM HMTI dapat dibubarkan apabila : 1. Masa kepengurusan telah berakhir 2. Menyimpang dari AD/ART dan GBHO HMTI Pasal 14 MPM HMTI dalam menjalankan tugas dan wewenangnya memiliki hak :
1. Hak Budgeting : Hak untuk mengetahui dan memberikan persetujuan anggaran yang diajukan 2. Hak Interpelasi : Hak untuk meminta keterangan mengenai keputusan pengurus HMTI 3. Hak Rekomendasi : Hak untuk memberikan saran pada keputusan Ketua Umum HMTI 4. Hak Angket : Hak untuk melakukan peninjauan terhadap sumber-sumber hukum dan pelaksanaanya BAB III PENGURUS Pasal 15 Kriteria Pengurus HMTI : 1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Tidak sedang menjalani sanksi akademis. 3. Telah menjalani masa studi minimal tiga semester 4. Lulus kaderisasi tingkat jurusan 5. IPK minimal 2,75 dan atau; 6. Pengangkatan bersyarat berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum HMTI Universitas Telkom. Pasal 16 Keanggotaan Pengurus HMTI terdiri atas; Anggota Maroon yang mengajukan diri secara independen dan mengikuti mekanisme Perekrutan Terbuka Kepengurusan HMTI yang diatur dalam Keputusan Ketua Umum HMTI dan hak prerogatif Ketua Umum HMTI. Pasal 17 Pengurus HMTI terdiri dari: 1. Ketua Umum 2. Departemen-departemen 3. Biro-biro 4. Bidang lain yang disusun sesuai dengan Hak Prerogatif Ketua Umum Pasal 18 Masa kepengurusan Pengurus HMTI adalah 1 (satu) periode kepengurusan dimulai sejak tanggal ditetapkan. Pasal 19 Pengurus HMTI berhak: 1. Membuat keputusan jika dianggap perlu dalam melaksanakan program kerja dengan pertimbangan MPM HMTI. 2. Mengajukan rancangan APBO dan atau Ketetapan kepada MPM HMTI. 3. Meminta pertimbangan kepada MPM HMTI. 4. Mengkoordinir komunitas dan kegiatan-kegiatan di bawah naungan HMTI.
Pasal 20 Pengurus HMTI berkewajiban : 1. Menjalankan kepengurusan HMTI sesuai dengan sumber-sumber hukum HMTI dan Rekomendasi Sidang Umum. 2. Merumuskan dan Melaksanakan program kerja dengan mengacu pada AD/ART, GBHO, dan Rekomendasi Sidang Umum HMTI. 3. Memberikan laporan keuangan dan atau pelaksanaan program kerja secara periodik dan bila dipandang perlu oleh MPM HMTI. 4. Mendistribusikan dana keuangan HMTI sesuai APBO HMTI. 5. Mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada MPM HMTI. Pasal 21 Pengurus HMTI bertanggung jawab kepada seluruh anggota HMTI melalui MPM HMTI. Pasal 22 Pengurus HMTI dapat dibubarkan apabila : 1. Masa kepengurusan telah berakhir. 2. Menyimpang dari AD/ART dan GBHO HMTI. BAB IV KETUA UMUM Pasal 23 1. Ketua Umum adalah penanggung jawab tertinggi Pengurus HMTI. 2. Ketua Umum dipilih dengan suara terbanyak dalam PEMILU HMTI Universitas Telkom. 3. Ketua Umum diangkat dan diberhentikan oleh MPM HMTI. Pasal 24 Kriteria Ketua Umum HMTI : 1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Lulus kaderisasi tingkat jurusan 3. Tidak sedang menjalani sanksi akademis 4. Telah melaksanakan studi minimal 3 (tiga) semester 5. IPK minimal 3,00. 6. Tidak merangkap sebagai pengurus pada organisasi dan kepanitiaan manapun dalam naungan Keluarga Mahasiswa Pasal 25 1. Masa jabatan Ketua Umum HMTI adalah satu periode kepengurusan yang dimulai sejak ditetapkan 2. Jika selama masa jabatannya Ketua Umum terbukti melakukan pelanggaran terhadap sumber-sumber hukum HMTI setelah sebelumnya mendapat 3
(tiga) kali memorandum, maka MPM HMTI berhak mengadakan Sidang Istimewa untuk PEMILU ulang Pasal 26 Ketua Umum HMTI memiliki tugas dan wewenang : 1. Membentuk Pengurus HMTI 2. Memimpin jalannya kepengurusan HMTI 3. Mengeluarkan kebijakan dan pernyataan atas persetujuan MPM HMTI Universitas Telkom 4. Mengajukan rancangan APBO dan perundang-undangan HMTI 5. Hak prerogatif Ketua Umum HMTI adalah hak istimewa yang dimiliki Ketua Umum HMTI Pasal 27 Ketua Umum HMTI diberhentikan apabila : 1. Tidak lagi menjadi Anggota HMTI 2. Mengundurkan diri sebagai Ketua Umum HMTI 3. Menyimpang dari AD/ART dan GBHO HMTI BAB V DEPARTEMEN DAN BIRO Pasal 28 Departemen dan biro adalah kelengkapan Pengurus HMTI yang dibentuk berdasarkan tugas dan wewenang Ketua Umum HMTI untuk membantu Ketua Umum dalam menjalankan tugasnya Pasal 29 1. Departemen adalah lembaga yang mengurus internal HMTI 2. Biro adalah lembaga yang mengurus masalah eksternal HMTI Pasal 30 Departemen dan biro dibentuk untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang telah dirumuskan dalam AD/ART, GBHO HMTI dan rekomendasi umum MPM HMTI Pasal 31 1. Setiap Departemen dan biro dipimpin oleh seorang koordinator yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum HMTI 2. Setiap koordinator bertanggung jawab kepada Ketua Umum HMTI BAB VI KEPANITIAAN Pasal 32 1. Kepanitiaan adalah kelompok struktural yang terdiri dari anggota HMTI Universitas Telkom dan menjalani program kerja yang landasan tujuannya dirancang dan dibentuk oleh Departemen atau Biro HMTI.
2. Laporan pertanggung jawaban dari kepanitiaan terhadap HMTI ditangani langsung oleh Departemen dan atau Biro yang berkaitan dengan kepanitiaan tersebut. Pasal 33 Identitas Kepanitiaan yang akan digunakan diatur oleh Surat Keputusan Ketua Umum HMTI BAB VII KOMUNITAS Pasal 34 1. Pengertian Komunitas di dalam HMTI adalah sekelompok mahasiswa yang bergerak dengan minat tertentu, mempunyai visi dan misi yang sama dan dibentuk atas persetujuan atau rekomendasi pengurus HMTI dan berada di bawah tanggung jawab pengurus HMTI 2. Laporan pertanggung jawaban dari komunitas terhadap HMTI ditangani langsung oleh Departemen dan atau Biro yang berkaitan dengan komunitas tersebut Pasal 35 Komunitas di dalam HMTI dianggap sah keberadaannya apabila beranggotakan lebih atau sama dengan 10 Anggota HMTI dan memiliki visi misi yang jelas dimana dijelaskan di dalam Departemen dan/atau Biro yang berkaitan dengan persetujuan Ketua Umum HMTI, Komunitas diresmikan oleh HMTI dan disahkan dengan surat keputusan ketua umum HMTI. Pasal 36 Memberikan wadah pada Mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri ataupun Mahasiswa pada umumnya sesuai dengan minat dan bakat bersifat struktural terhadap HMTI Pasal 37 Keanggotaan komunitas HMTI dapat terdiri dari : 1. Anggota Putih dan Anggota Maroon HMTI 2. Mahasiswa jurusan lain di Pasal 38 1. Mahasiswa jurusan lain tidak memiliki hak untuk menjabat sebagai pengurus inti komunitas. 2. Anggota yang belum lulus kaderisasi tingkat jurusan berhak mendapatkan rekomendasi dari komunitas untuk mendapatkan ekuivalensi. Pasal 39 Anggota komunitas memiliki hak untuk mendapat pengawasan, bimbingan, arahan, kontrol dan evaluasi dari pengurus HMTI secara umumnya dan Departemen atau Biro yang berkaitan secara khususnya.
Pasal 40 Anggota Komunitas memiliki kewajiban : 1. Menjaga nama baik HMTI dan Almamater Universitas Telkom 2. Melaksanakan AD/ART dan GBHO HMTI 3. Menciptakan kinerja yang berkesinambungan dengan Departemen dan Biro yang berkaitan 4. Memiliki rencana jangka panjang untuk kelangsungan komunitas yang bersangkutan Pasal 41 Keseluruhan struktur inti komunitas wajib berasal dari Anggota Maroon HMTI Universitas Telkom, dengan beranggotakan minimal lima orang. Pasal 42 1. Komunitas dapat dibekukan sewaktu-waktu jika: a. Berjalan tidak sesuai dengan AD/ART dan GBHO HMTI b. Beranggotakan kurang dari 10 orang anggota aktif pada komunitas tersebut c. Tidak memiliki kegiatan aktif yang menunjukan ciri khas dari komunitas tersebut 3. Dan atau pembekuan sesuai dengan kebijakan tiap Departemen dan Biro yang berkaitan. BAB VIII PANITIA PEMILIHAN UMUM Pasal 43 Panitia Pemilihan Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Industri yang selanjutnya disingkat dengan PPU HMTI terdiri atas Anggota HMTI yang diangkat dan diberhentikan oleh MPM HMTI Universitas Telkom. Pasal 44 Tugas PPU HMTI adalah : Menyelenggarakan PEMILU yang memilih Ketua Umum HMTI Pasal 45 PPU HMTI berwenang untuk membuat keputusan mengenai mekanisme PEMILU Ketua Umum HMTI. Pasal 46 Masa jabatan PPU HMTI berakhir setelah disetujuinya LK PPU HMTI oleh MPM HMTI. BAB IX PEMILU Pasal 47 PEMILU Ketua Umum HMTI adalah mekanisme penyaluran aspirasi mahasiswa secara langsung.
Pasal 48 PEMILU Ketua Umum HMTI periode berikutnya dilaksanakan dalam periode kepengurusan HMTI yang sedang berlangsung. Pasal 49 Asas PEMILU Ketua Umum HMTI adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan intelektualitas. Pasal 50 PEMILU Ketua Umum HMTI dapat dilaksanakan apabila terdapat minimal 2 (dua) calon Ketua Umum HMTI. BAB X EMBLEM Pasal 51 Emblem merupakan simbol yang mengandung makna tertentu dan menunjukkan kontribusi anggota pada suatu perkumpulan dan atau kegiatan-kegiatan. Pasal 52 Pengesahan dan pengaturan emblem diputuskan oleh Ketua Umum HMTI Universitas Telkom. Pasal 53 Penempatan emblem pada Jaket Himpunan; Bagian lengan kanan : emblem untuk entitas-entitas yang berada dibawah naungan HMTI Bagian lengan kiri : emblem untuk entitas-entitas yang tidak dibawah naungan HMTI, dan emblem yang menjadi wujud apresiasi. BAB XI PERSIDANGAN Pasal 54 Sidang Umum adalah sidang yang dilaksanakan pada awal periode kepengurusan HMTI untuk: 1. Mendengar Laporan Kerja MPM HMTI periode sebelumnya dan atau, 2. Melantik anggota MPM HMTI dan atau, 3. Menetapkan nama, lambang, dan kedudukan HMTI dan atau, 4. Menetapkan dan membuat Rekomendasi HMTI dan, 5. Mengangkat Ketua Umum HMTI dan, 6. Melantik Pengurus HMTI Pasal 55 1. Sidang Istimewa dilaksanakan pada kondisi tertentu untuk : a. Memberhentikan anggota MPM HMTI dan atau, b. Mengubah AD/ART dan GBHO HMTI dan atau, c. Menetapkan dan membuat rekomendasi HMTI dan atau,
d. Mengubah lambang HMTI e. Menetapkan dilaksanakan atau tidaknya PEMILU ulang dan atau, f. Menetapkan hasil PEMILU ulang dan atau, g. Memberhentikan Ketua Umum HMTI 2. Sidang Istimewa dapat terlaksana jika dihadiri oleh setengah dari jumlah anggota MPM HMTI ditambah 1 anggota MPM HMTI dan atau, 3. Sidang Istimewa dapat terlaksana jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah ditambah satu perwakilan anggota (bukan perangkat) yang mengajukan diri secara tertulis dan disetujui pembina himpunan. Pasal 56 Sidang Pleno adalah sidang yang dilaksanakan untuk menetapkan : 1. Program kerja MPM HMTI 2. Ketetapan MPM HMTI 3. Keputusan MPM HMTI Pasal 57 Sidang Terbatas adalah sidang yang dilaksanakan antara MPM HMTI dan Pengurus HMTI untuk melakukan konsolidasi, konsultasi dan meminta pertimbangan MPM HMTI. Pasal 58 Sidang pertanggungjawaban adalah sidang yang dilaksanakan untuk meminta Laporan Pertanggungjawaban Pengurus HMTI minimal satu kali dalam satu periode. Pasal 59 Semua persidangan HMTI terbuka untuk semua Anggota HMTI, kecuali Sidang Terbatas. BAB XII KEUANGAN Pasal 60 1. Dana keuangan HMTI dialokasikan untuk subsidi kegiatan kemahasiswaan HMTI 2. Penggunaan dana keuangan HMTI harus dapat dipertanggungjawabkan kepada anggota HMTI melalui MPM HMTI 3. Dana keuangan HMTI dikelola sepenuhnya oleh Pengurus HMTI
BAB XIII PERBENDAHARAAN Pasal 61 Perbendaharaan HMTI adalah semua aset yang dimiliki oleh HMTI dalam bentuk barang maupun uang BAB XIV HUBUNGAN DENGAN INSTITUSI Pasal 62 Hubungan HMTI dengan institusi bersifat koordinatif BAB XV PENUTUP Pasal 63 1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga diputuskan melalui Sidang Istimewa yang dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota MPM HMTI ditambah 1 (satu) anggota MPM HMTI 2. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dianggap sah apabila disetujui oleh sekurangkurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota MPM HMTI yang hadir Pasal 64 Anggaran Rumah Tangga HMTI ini berlaku hingga ada ketetapan selanjutnya Pasal 65 Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Ketetapan MPM HMTI Presidium I Ditetapkan di Ged C lantai 2 Tanggal 30 Oktober 2014 Pukul : 19.20 WIB Presidium II Presidium III NIM. : NIM. : NIM. :