BAB II LANDASAN TEORI. koperasi akan berinteraksi dengan masyarakat bisnis. Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis data, sistem informasi

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

BAB III LANDASAN TEORI. secara prosedur dan pendekatan secara komponen, Herlambang dan Haryanto

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan. informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku, dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Riyanto, Bambang (1995) dalam buku Dasar-dasar Pembelian. yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Biro Administrasi Kemasyarakatan Setda Prov. Jatim

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. perancangan sistem, dan bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).

BAB III LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI. yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI. siswa, guru, administrasi akademik, dan data atribut lainya. Sistem informasi ini

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sarana pelayanan kesehatan (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006).

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sekolah. Sekolah adalah tempat dimana pendidikan diberikan. Juga dapat diartikan

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian produksi menurut Sofyan Assauri(1980:7), definisi produksi

BAB III LANDASAN TEORI

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB III LANDASAN TEORI. keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. instruksi (instruction) atua pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa

BAB III LANDASAN TEORI. ke dalam kelas local search. Tabu search memperbaiki performansi local search

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB III LANDASAN TEORI. adapun beberapa definisi gaji seperti berikut ini:

BAB III LANDASAN TEORI. rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. adalah suatu tindakan mengelola hubungan antar manusia dengan hubungan tugas

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. untuk memyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Hartono (1998), Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Bangun website Sistem Informasi Bengkel Mobil berbasis web pada PT. Surya

BAB III LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan sebagai berikut: dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Koperasi pegawai PT Prosam Plano adalah koperasi yang bergerak di

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu: Informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi

BAB III LANDASAN TEORI. membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan harus

BAB III LANDASAN TEORI. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Metode Penentuan Harga Pokok Penjualan. barang yang dijual. Adapun manfaat harga pokok penjualan, yaitu:

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

BAB III LANDASAN TEORI

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Koperasi Menurut Hendrojogi (1998:20), bahwa koperasi merupakan suatu wadah bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah yang dalam rangka usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berusaha meningkatkan tingkat hidup mereka. Dalam paparan Basuki menjelaskan bahwa koperasi diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah Badan Usaha, sehingga dalam hakikatnya dalam undang-undang koperasi dipandang sebagai perusahaan, koperasi merupakan organisasi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya untuk melakukan kegiatan usaha dan menunjang kepentingan ekonomi anggotanya. Sebagai bentuk konsekuensi dari badan usaha, maka koperasi akan berinteraksi dengan masyarakat bisnis. 2.1.1 Prinsip dan Azaz-Azaz Koperasi Menurut pasal 2 UU No. 25/1992, Koperasi Berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut Pasal 5 UU No. 25/1992, Prinsip Koperasi adalah 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 6

7 5. Kemandirian 6. Pendidikan koperasi. 7. Kerja sama antar koperasi. 2.1.2 Manajemen Koperasi Pengertian manajemen dapat merujuk kepada orang / sekelompok orang atau bisa kepada proses. Dalam hal tersebut, manajemen koperasi itu terdiri dari: Rapat Anggota, Pengurus dan Manajer. Ada hubungan timbal balik antara ketiga unsur tersebut, dalam arti bahwa tidak ada satu unsur pun akan bisa bekerja secara efektif tanpa dibantu atau didukung oleh unsur-unsur lainnya. Menurut Ewell bahwa manajemen dari koperasi itu melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu: Anggota, Pengurus, Manajer, dan Karyawan. Khusus tentang karyawan ini dikatakan bahwa mereka merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan. 2.2 Simpan Pinjam Simpan pinjam adalah kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana melalui usaha simpan pinjam dari untuk anggota koperasi maupun kepada koperasi dan anggota lainnya. Kegiatan usaha simpan pinjam biasanya dilaksanakan oleh koperasi simpan pinjam atau unit usaha simpan pinjam pada sebuah koperasi.

8 2.2.1 Simpanan Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk membayar beberapa iuran simpanan sebagai berikut: a. Simpanan Pokok Iuran ini dibayar sewaktu pertama kali mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan pihak koperasi sebesar Rp.50.000,-. b. Simpanan Wajib Iuran ini dibayar setiap bulan selama menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan oleh pihak koperasi sebesar Rp.5000,- per bulan. c. Simpanan Sukarela Iuran ini dibayar oleh anggota koperasi secara sukarela atau tidak ada paksaan, dimana besarnya iuran sesuai dengan kemampuan anggotanya (bersifat sukarela). c. Deposito Simpanan ini dibayar oleh anggota koperasi secara sukarela atau tidak ada paksaan, dimana besarnya iuran sesuai dengan kemampuan anggotanya (bersifat sukarela). Bunga simpanan yang diberikan anggota telah ditentukan oleh pihak koperasi yaitu sebesar 12 % per tahun dari jumlah simpanan per bulannya dan untuk simpan maksimal. Simpanan pokok dan wajib tidak bisa diambil selama menjadi anggota koperasi dan hanya bisa diambil bila anggota sudah keluar dari keanggotaan, sedangkan simpanan sukarela diambil setelah jangka waktu yang telah ditetapkan.

9 2.2.2 Pinjaman Pemberian kredit pinjaman merupakan jasa atau bisnis yang beresiko, karena kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih/macet. Sehubungan dengan hal tersebut sudah menjadi keharusan bagi koperasi hanya memberikan pinjaman kepada anggota yang layak dengan menseleksi setiap usulan kredit dan memberikan batas maksimal peminjaman.adapun persyaratan bagi anggota yang ingin transaksi pinjam yaitu: a. Setiap anggota koperasi mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang maupun barang, khusus untuk pinjaman barang perhitungan besarnya ditentukan berdasarkan nilai harga jualnya. b. Jumlah maksimal pinjaman yang diberikan kepada anggota ditentukan pihak koperasi, dimana besarnya yaitu 40% dari gaji anggota. c. Jangka waktu pinjaman tergantung dari berapa lama angsuran (kesepakatan bersama pihak koperasi), sedangkan bunga pinjaman juga ditentukan berdasarkan kebijakan pihak koperasi yaitu 15 % dari pinjaman dengan sistem bunga flat. Pinjaman dapat diangsur dalam beberapa periode yaitu 5 kali, 7 kali, dan 8 kali angsuran.angsuran pinjaman yang harus dibayar oleh seorang peminjam dipengaruhi oleh pokok pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan tingkat suku bunga yang berlaku.

10 2.3 Pembelian Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan maksud dipergunakan sendiri atau untuk dijual lagi dengan atau tanpa diproses lebih lanjut sebelumnya. Pembelian dapat dilihat dari dua sisi, yang pertama dari sisi penjual yang membeli barang atau bahan baku ke supplier, dan yang kedua dari sisi penjual yang dibeli barangnya oleh seorang konsumen. Kedua tipe pembelian tersebut tetap saja merupakan sebuah pembelian, hanya saja pada tipe yang pertama, si penjual berubah menjadi seorang konsumen dari supplier yang berperan sebagai seorang penjual; sedangkan pada tipe yang kedua merupakan sebuah pembelian pada umumnya, yaitu antara seorang penjual dan konsumen atau pembeli. Jadi inti dari pembelian adalah sebuah proses kejadian dimana sebuah barang yang ditawarkan oleh penjual dibeli dengan uang atau ditukar dengan barang lainnya oleh seorang konsumen yang sudah memilih barang tersebut dan melakukan proses penawaran. Di dalam AD/ART koperasi PT.Prosam Plano telah ditentukan bahwa pembelian yang terjadi dilakukan oleh bagian pembelian, dan bagian pembelian melakukan pembelian barang kepada supplier pada saat stok barang mencapai batas minimal barang. 2.4 Harga Perolehan Harga pokok (perolehan) barang adalah harga barang ditambah dengan beban lain yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai ekonomis. Harga pokok atau perolehan barang merupakan nilai dari suatu barang. Penentuan

11 nilai terkait dengan sesuatu yang dinilai, yaitu proses pengadaan barang sampai barang tersebut mempunyai nilai. Adapun hal yang terkait dengan harga pokok barang jadi adalah sebagai berikut : a. Pengadaan barang yang diperjual belikan dalam pengadaan barang, penjual dapat membeli barang jadi atau dengan membuat sendiri. Hal ini sangat berpengaruh dalam menghitung harga pokok barang yang akan diperjual belikan. b. Diskon dari pemasok dalam pembelian barang ini dimungkinkan pemasok memberikan potongan harga atau diskon atas pembelian barang. 2.5 Penjualan Menurut Winardi (1985) penjualan adalah suatu transfer hak atas bendabenda. Penjualan pada Koperasi Prosam Plano yang disebut dengan customer order adalah sebuah proses dimana seorang customer datang pada sebuah tempat transaksi untuk meminta jasa layanan dari sebuah perusahaan, yang pada akhirnya perusahaan akan melaksanakan sebuah proses dan menghasilkan suatu barang ataupun juga jasa dan kemudian akan diserahkan kepada customer, dan customer akan membayar sejumlah uang yang sebanding dengan jasa yang telah dilakukan oleh perusahaan. Jadi pada intinya proses customer order juga sama saja dengan proses penjualan hanya saja yang dijual oleh perusahaan bukanlah sebuah barang melainkan sebuah jasa.

12 Di dalam AD/ART koperasi PT.Prosam Plano telah ditentukan bahwa ada dua penjualan yang terjadi, yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai. Dimana penjualan kredit anggota dibayar dengan melakukan pemotongan dari gaji pegawai. 2.6 Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan adalah persediaan awal ditambah dengan harga pokok barang yang dibeli dan dikurangi harga pokok persediaan akhir. Di dalam AD/ART koperasi PT.Prosam Plano telah ditentukan bahwa perhitungan harga pokok penjualan dengan metode FIFO (First In First Out). Dalam perhitungan harga pokok penjualan dengan metode FIFO, harus diketahui persediaan barang pada awal tahun, berapa jumlah barang yang dibeli dan berapa jumlah barang yang terjual. Tabel 2.1 Contoh Perhitungan Harga Pokok Penjualan Persediaan 1 Januari 2010.. Rp. 26.000,- Pembelian 5 Januari 2010. Rp. 27.000,- Pembelian 10 Maret 2010. Rp. 30.000,- + Harga Pokok Pembelian Rp. 57.000,- Harga Pokok Barang yang tersedia untuk dijual. Rp. 83.000,- Persediaan Akhir 31 Desember 2010.. Rp. 21.000,- Harga Pokok Penjualan... Rp. 62.000,- + -

13 2.7 Sisa Hasil Usaha Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, SHU adalah sebagai berikut : Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Menurut Soemarso.S.R (2003) Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah Pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun dikurangi penyusutan dan beban beban dari tahun buku yang bersangkutan. Pada hakikatnya SHU koperasi sama dengan laba untuk perusahaan yang lain. Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan. Sedangkan menurut Soemarso.S.R (2003) SHU setelah dikurangi untuk dana cadangan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing masing anggota. Disamping itu, SHU juga digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan rapat anggota. Di dalam AD/ART koperasi pegawai PT.Prosam Plano telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 60%, jasa anggota 40%. Di dalam sistem informasi koperasi yang dibuat untuk Koperasi Karyawan Prosam Plano, hanya diambil untuk jasa angota sebesar 40% dari keuntungan. Jasa anggota tersebut terdiri dari Jasa Modal sebesar 20% yang dihitung dari

14 simpanan anggota dan Jasa Penjualan sebesar 20% yang dihitung dari pembelian yang dilakukan oleh anggota baik penjualan tunai maupun penjualan kredit. Di dalam AD/ART koperasi pegawai PT.Prosam Plano telah ditentukan pembagian SHU untuk tiap tiap anggota dibagikan pada akhir periode tahun Sisa Hasil Usaha dengan melihat semua transaksi Penjualan untuk Jasa Penjualan dan Jasa Modal dari simpanan. Tabel 2.2 Contoh Perhitungan Sisa Hasil Usaha Penjualan. Rp. 75.900,- Harga Pokok Penjualan Rp. 62.000,- - Sisa Hasil Usaha Kotor Rp. 13.900 Beban Usaha... Rp. 0,- Pendapatan Lain... Rp. 1.500,- Biaya Lain Lain... Rp. 0,- Sisa Hasil Usaha... Rp. 15.400,- Dari Tabel 2.2 dapat diliat Sisa Hasil Usaha dari koperasi sebesar 15.400,-, dari Sisa Hasil Usaha tersebut telah ditentukan pembagiannya sebesar 60 % untuk cadangan koperasi, 20 % jasa modal anggota dan 20% jasa penjualan, hasil dari perhitungan tersebut dapat diliat didalam tabel 2.3. Untuk perhitungan pembagian SHU per anggota terdapat di tabel 2.4, dimana untuk jasa modal per anggota didapatkan dari jumlah simpanan anggota dibagi dengan total simpanan dan dikalikan dengan jasa modal anggota. Sedangkan untuk jasa penjualan per anggota didapatkan dari jumlah penjualan

15 anggota dibagi dengan total penjualan dan dikalikan dengan jasa penjualan anggota. Total Sisa Hasil Usaha yang didapatkan per anggota di dapatkan dari Jasa modal ditambah dengan jasa penjualan. Tabel 2.3 Perhitungan Pembagian Sisa Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha... Rp.15.400 Cadangan Koperasi Jasa Modal Anggota Jasa Modal Anggota Jasa Penjualan Anggota Jasa Penjualan Anggota = 60% X Rp.15.400,- = Rp. 9.240,- = 20% X Rp.15.400,- = Rp.3080,- = 20% X Rp.15.400,- = Rp.3080,- Tabel 2.4 Perhitungan Pembagian Sisa Hasil Usaha per Anggota Anggota Penjualan Simpanan Jasa Modal Jasa Penjualan Total A Rp.66.000,- Rp. 50.000,- Rp. 770,- Rp. 2.678,- Rp. 3.448,- B Rp. 9.900,- Rp. 50.000,- Rp. 770,- Rp. 402,- Rp. 1.172,- C 0 Rp. 50.000,- Rp. 770,- 0 Rp. 770,- D 0 Rp. 50.000,- Rp. 770,- 0 Rp. 770,- Total Rp.75.000,- Rp.200.000,- Rp.3.080,- Rp.3.080,- 2.8 Sistem Informasi 2.8.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

16 Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan. Sistem informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan, kemudian memprosesnya dengan penggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi. Sistem informasi berbasis komputer adalah suatu sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang memanfaatkan teknologi komputer dalam pengelolaan dan penyediaan informasi guna mendukung operasional manajemen maupun pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. 2.8.2 Komponen Sistem Informasi Komponen sistem informasi terdiri dari : a. Blok masukan, mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar. b. Blok model, terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluaran, berupa informasi yang berkualitas. d. Blok teknologi, merupakan kotak alat ( tool-box ) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi ( brainware ), perangkat lunak (software) dan perangkat keras ( hardware ).

17 e. Blok basis data, merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. f. Blok kendali, Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi. 2.9 Pengantar Permodelan Visual Permodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan, mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek ( customer, ahli dibidangnya, analis, designer, dll ), memodelkan perusahaan, menyiapkan dokumentasi, merancang program, dan merancang basis data. 2.10 Data Flow Diagram (DFD) Penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana. DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003:241). Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain :

18 a. Eksternal Entity Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson. Gambar 2.1 Simbol Eksternal Entity b. Data Flow Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 3.2 merupakan simbol Data Flow. Gambar 2.2 Simbol Data Flow c. Process Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 3.3 merupakan simbul Process. Gambar 2.3 Simbol Process

19 d. Data Store Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Gambar 3.4 merupakan simbol file penyimpanan/data store. Gambar 2.4 Simbol Data Store 2.11 Konsep Dasar Basis Data 2.11.1 Database Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data). 2.11.2 Sistem Basis Data Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

20 organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional). Keuntungan sistem basis data adalah: 1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidakkonsistenan. 3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang. 4. Integritas dapat dipertahankan. 5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery. 7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence). 9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data. Kerugian sistem basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar. 2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

21 3. Perangkat lunaknya mahal. 4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.11.3 Database Management System Menurut Marlinda (2004:1), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL) Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory. 2. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat. 3. Query Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi. DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

22 2. Data Manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data. 3. Data Security dan Integrity DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA. 4. Data Recovery dan Concurrency a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan. 5. Data Dictionary DBMS harus menyediakan data dictionary. 2.12 Microsoft Visual Basic 2005 Visual Basic.net 2005 merupakan tools yang menggunakan.net Framework 2.0 sebagai referensi library yang dibutuhkan. Teknologi.NET adalah salah satu platform baru didalam pemrograman yang ditawarkan oleh microsoft dalam upaya meningkatkan produktifitas penulisan program dan memungkinkan terbukanya peluang untuk menjalankan program pada sistem operasi yang berbeda. Misalnya program yang dibuat pada sistem operasi windows dapat dijalankan pada sistem operasi Unix/Linux tanpa harus mengadakan modifikasi pada program.

23 Pencapaian teknik ini dimungkinkan dengan cara mengubah teknik pengompilasian dan pengeksekusi program. Jika pada masa lalu sebuah program/aplikasi yang telah dibuat akan dikompilasi menjadi sebuah file yang dapat dieksekusi langsung ( sistem operasi dapat menerjemahkan kompilasi file menjadi bahasa mesin ), maka pada berbasis Teknologi.NET, program akan dikompilasi menjadi Microsoft Intermediate Language (MSIL), selanjutnya MSIL akan dikompilasi oleh.net Compiler menjadi bahasa mesin sesuai dengan sistem operasi dan spesifikasi yang terdapat pada hardware. Proses kompilasi ganda ini dilakukan oleh.net Framework SDK yang telah ditambahkan pada sistem operasi dan piranti yang digunakan. Pada saat ini.net Framework hanya dapat dijalankan pada piranti keras yang menggunakan sistem operasi berbasis Microsoft Windows.